ABSTRAK
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pertama dan utama untuk bayi
diawal kehidupannya. Salah satu kendala dalam pemberian ASI secara dini
adalah ketidaklancaran pengeluaran ASI pada ibu setelah melahirkan sebesar
67%. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melancarkan ASI adalah
dengan melakukan pijat woolwich dan pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui perbedaan pijat woolwich dan pijat oksitosin terhadap
kelancaran ASI pada ibu nifas hari ke 1-3 di PMB Dince Safrina Kota
Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan two
group post test design, penelitian ini dilakukan dari bulan Maret-Juni 2019.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas normal di PMB Dince
Safrina, sampel diambil dengan metode purposive sampling,jumlah responden 30
orang ibu nifas, kelompok intervensi pijat woolwich 15 responden dan kelompok
intervensi pijat oksitosin 15 responden. Hasil penelitian didapatkan rata-rata pijat
woolwich adalah 9,00 dan rata-rata pijat oksitosin adalah 9.93. Hasil uji statistik
Mann Whitney U dengan taraf signifikansi 95%didapatkan hasil bahwa ada
perbedaan kelancaran ASI antara ibu yang dilakukan pijat woolwich dan ibu yang
dilakukan pijat oksitosin dengan p-value 0.001. Disarankan kepada para bidan
untuk dapat menerapkan intervensi pijat oksitosin pada ibu nifas sebagai
alternatif untuk melancarkan produksi ASI.
prolaktin yang berfungsi untuk laktasi, setiap kali ada hisapan pada
membuat air susu sehingga proses payudara ASI yang berada didalam
laktasi lancar dan bayi mendapatkan sinus laktiferus tertekan keluar.
cukup ASI. Teori yang dikemukan oleh Semakin sering bayi menyusu, semakin
sulistyawati (2009) bahwa hal-hal yang banyak susu yang keluar melalui puting
dapat mengurangi produksi oksitosin payudara maka semakin banyak susu
antara lain malu untuk menyusui, rasa yang di produksi untuk pemberian
khawatir, kurang dukungan dan berikutnya (Sherwood, 2011).
sebagainya. Hal tersebut tidak terjadi Perawatan payudara dengan
karena ketika selesai diberi pemijatan metode pijat woolwich adalah salah satu
ibu mengatakan tubuhnya menjadi metode perawatan pada ibu nifas yang
rileks dan rasa nyaman ketika dapat meningkatkan kelancaran ASI.
memberikan ASI kepada bayinya. Metode ini didasarkan bahwa
pengaliran ASI lebih penting dari
Perbedaan Pijat Woolwich dan Pijat sekresi ASI. Metode pijat woolwichini
Oksitosin Terhadap Kelancaran ASI dapat mempengaruhi saraf vegetatif dan
jaringan bawah kulit menjadi melemas
Secara fisiologis sejak hari ketiga sehingga memperlancar aliran darah
sampai hari keenam setelah persalinan, pada sistem duktus sehingga aliran ASI
ASI secara normal dihasilkan payudara akan menjadi lancar (Pamuji, 2014).
menjadi sangat penuh. Hal ini bersifat Berdasarkan hasil penelitian
fisiologis karena pengeluaran ASI kelancaran ASI ibu nifas di PMB Dince
dengan hisapan dari bayi dapat Safrina Kota Pekanbaru menunjukan
merangsang produksi ASI (Prasetyono, bahwa kelancaran ASI dengan
2009). Pada penelitian ini didapatkan intervensi pijat woolwich mempunyai
hasil pengukuran ASI hari keempat rata-rata 9,00 (SD: 0,926) lebih rendah
denagn hasil p-value 0,001 artinya dibanding yang dilakukan pijat
bahwa ada perbedaan kelancaran ASI oksitosin. Hal tersebut sejalan dengan
antara ibu nifas yang diberi intervensi penelitian yang dilakukan oleh
pijat woolwich dan pijat oksitosin. Hal Retnowati (2016) didapatkan hasil nilai
tersebut dapat diasumsikan ibu nifas p-value 0,043 < 0,05 artinya ada
yang diberikan intervensi pijat perbedaan lama waktu pengeluaran ASI
woolwich dan pijat oksitosin memiliki yang di lakukan perawatan payudara
perbedaan dalam kelancaran ASI. dengan nilai rata-rata 4,73.
Hal ini sejalan dengan penelitian penelitian lain yang mendukung
yang dilakukan oleh Latifah (2015) yaitu penelitian yang dilakukan
dengan judul “Perbandingan Breast Nuraningsih (2016) didapatkan hasil
Care dan Pijat Oksitosin terhadap bahwa kecukupan ASI setelah
Produksi ASI pada Ibu Postpartum dilakukan pijat woolwich sebagian besar
Normal” didapatkan hasil bahwa nilai adalah sebanyak 10 orang (62,5%) lebih
p-value 0,008 < 0,005 yang berarti sedikit dibanding pijat marmet. Pada
bahwa ada perbedaan antara breast care penelitian ini rendahnya rata-rata
dengan pijat oksitosin terhadap produksi kelancaran ASI pada pijat woolwich
ASI ibu postpartum normal. disebabkan karena ibu jarang menyusui
Penghisapan atau rangsangan bayinya sesering mungkin. Menurut
pada payudara tidak saja merangsang Barokah (2017) selain memperlancar
pelepasan hormon oksitosin tetapi juga ASI, pijat woolwich juga memberikan
merangsang produksi prolaktin. Selama kenyamanan pada ibu nifas, mengurangi
Jurnal Ibu dan Anak. Volume 7, Nomor 1, Mei 2019 15
Prasetyono,D.S.2009.ASI Eksklusif
Pengenalan, praktik dan
kemanfaatan kemanfaatannya.
Diva Press.Yogyakarta.