Anda di halaman 1dari 8

PERBEDAAN LAMA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU

MULTIPARA YANG DIBERI DAN TIDAK DIBERI NIPPLE


STIMULATION DI RS TELOGOREJO SEMARANG

Sri Lestari*), Yulia Harimita**)

*)
Dosen Program Studi D3 Kebidanan STIKES Telogorejo Semarang
**)
Mahasiswa Program Studi D3 Kebidanan STIKES Telogorejo Semarang

ABSTRAK

Memanjangnya waktu kala I pada ibu bersalin dapat dicegah dengan memberikan
asuhan kebidanan yang tepat pada ibu. Asuhan tersebut dapat berupa intervensi
sederhana non bedah dan non farmakologi yang dapat meningkatkan kontraktilitas
uterus ibu, salah satunya dengan nipple stimulation. Nipple stimulation adalah
teknik yang dapat mendorong terjadinya kontraksi awal dengan cara melakukan
gerakan melingkar, melakukan gosokan atau pijatan yang lembut pada daerah
sekitar puting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan lama
persalinan kala I fase aktif pada ibu multipara yang diberi dan tidak diberi nipple
stimulation. Penelitian ini adalah quasi experiment, dengan desain penelitian post
test only non equivalent control group. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah
32 orang yang pada masing-masing kelompok terdiri dari 16 orang dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Hasil penelitian
menunjukkan pada kelompok yang diberi intervensi, lama fase aktif rata-rata
adalah 130 menit, sedangkan pada kelompok yang tidak diberi intervensi, lama
fase aktif rata-rata adalah 179 menit. Berdasarkan uji statistik didapatkan hasil
bahwa ada perbedaan lama persalinan kala I fase aktif ibu multipara yang diberi
dan tidak diberi nipple stimulation dengan nilai p = 0,001. Rekomendasi
penelitian ini adalah bahwa nipple stimulation dapat digunakan untuk
mempercepat persalinan kala I fase aktif.

Kata Kunci : lama persalinan, kala I fase aktif, nipple stimulation

ABSTRACT

The length of time I was given to maternity can be prevented by providing


appropriate obstetric care for the mother. Such care can be in the form of simple
non-surgical and non-pharmacological interventions that can increase maternal
uterine contractility, one of them with nipple stimulation. Nipple stimulation is a
technique that can encourage the initial contraction by making a circular motion,
doing rubbing or gentle massage on the area around the nipple. This study aims
to analyze the differences in the duration of labor during the active phase in
multiparous mothers who were given and not given nipple stimulation. This
research is a quasi experiment, with a post test only non equivalent control group
research design. The number of samples in this study were 32 people in each
group consisting of 16 people with sampling techniques using accidental
sampling. The results showed that in the group given the intervention, the average
active phase was 130 minutes, while in the group that was not given the
intervention, the average active phase was 179 minutes. Based on statistical tests
it was found that there was a difference in the duration of labor at the active
phase of multiparous mothers who were given and not given nipple stimulation
with a value of p = 0.001. The recommendation of this study is that nipple
stimulation can be used to accelerate labor during the active phase.

Keywords: length of labor, active phase, nipple stimulation

PENDAHULUAN non bedah dan non farmakologi,


Persalinan normal dibagi menjadi antara lain dengan memberikan
empat kala, yaitu kala I dukungan psikologis kepada ibu dan
(pembukaan), kala II (pengeluaran), meningkatkan kontraktilitas uterus
kala III (uri) dan kala IV ibu.
(pengawasan). Kemajuan kala I Intervensi yang dapat dilakukan
adalah saat yang paling melelahkan untuk meningkatkan kontraktilitas
dan kebanyakan ibu mulai merasakan uterus antara lain dengan akupresur,
sakit atau nyeri yang hebat. Gejala pemecahan ketuban artificial dan
yang timbul pada kala I tidak jarang nipple stimulation atau stimulasi
membuat kondisi psikologis ibu puting susu. (Chapman, 2006).
terganggu sehingga ibu merasa Nipple stimulation adalah teknik
membutuhkan waktu bersalin yang yang dapat mendorong terjadinya
lama dan tidak akan selesai sebuah kontraksi awal dengan cara
(Danuatmaja, 2008). melakukan gerakan melingkar,
Kondisi psikologi ibu yang cemas melakukan gosokan atau pijatan yang
dapat menghambat proses persalinan. lembut pada daerah sekitar puting
Kecemasan berhubungan secara (Vanderlaan, 2014).
signifikan terhadap lama persalinan Menstimulasi puting memicu
kala I (Hamranani, 2013). pelepasan hormon oksitosin dari
Memanjangnya kala I dapat dicegah hipofisis posterior yang
dengan memberikan asuhan menyebabkan kontraksi uterus
kebidanan yang maksimal pada ibu menjadi terorganisir (Razgaitis,
bersalin. Upaya dalam meningkatkan Ashlee & Lyvers, 2010). Sebanyak
atau mempertahankan kemajuan 86,3% ibu bersalin mengalami
persalinan dapat dilakukan dengan peningkatan kontraksi uterus pada
memberikan intervensi sederhana kala II setelah diberi nipple
stimulation (Anggraeni, 2012). Kriteria inklusi pada penelitian ini
Metode nipple stimulation dapat adalah persalinan kala I fase aktif,
mempercepat kelahiran plasenta multipara, usia 25-35 tahun, tidak
2,582 menit lebih cepat dari ada CPD, sehat, tidak ada pengaruh
kelahiran plasenta normal (Yunita, oksitosin. Sedangkan kriteria
2010). eksklusinya adalah tidak kooperatif
Tujuan penelitian ini adalah dan persalinan dengan tindakan.
menganalisis perbedaan lama Penelitian dilakukan di RS
persalinan kala I fase aktif pada ibu Telogorejo Semarang dalam jangka
multipara yang diberi dan tidak waktu selama 4 bulan, yaitu pada
diberi nipple stimulation di RS bulan September 2015 sampai
Telogorejo Semarang. Februari 2016. Alat pengumpulan
data yang digunakan adalah lembar
METODE PENELITIAN observasi (partograf), lembar
Metode penelitian yang digunakan karakteristik responden, dan alat
adalah quasi experiment dengan penghitung waktu (jam).
desain penelitian post test only non Analisis univariat digunakan untuk
equivalent control group yaitu memperoleh gambaran karakteristik
pengukuran dilakukan setelah responden dan frekuensi tiap variabel
kelompok intervensi diberikan yang diteliti. Analisis bivariat
perlakuan, kemudian hasil digunakan untuk menguji perbedaan
pengukuran atau observasi rata-rata lama persalinan kala I fase
dibandingkan dengan hasil observasi aktif pada ibu multipara yang diberi
pada kelompok kontrol. Populasi dan tidak diberi nipple stimulation.
dalam penelitian ini adalah seluruh Sebelum dilakukan uji hipotesis,
ibu bersalin normal di RS Telogorejo dilakukan uji normalitas data terlebih
Semarang. Sampel diambil dahulu. Jika data berdistribusi
menggunakan teknik accidental normal maka uji hipotesis
sampling dengan jumlah masing- menggunakan independent t-test.
masing kelompok adalah 16
responden.

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL
1. Normalitas Data
Tabel 4.1
Normalitas Data
Lama Fase Aktif Shapiro Wilk
Statistik df Sig.
Diberi 0,951 16 0,510
Tidak diberi 0,954 16 0,550
Tabel 4.1 diperoleh hasil uji Shapiro berarti bahwa data berdistribusi
Wilk lama persalinan kala I fase aktif normal.
ibu, nilai p=0,510 dan p= 0,550 yang

2. Uji Univariat
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan usia dengan persalinan normal
(n=32)
Variabel Diberi nipple stimulation Tidak diberi nipple stimulation
n Min Maks Rerata SD n Min Maks Rerata SD
Usia 16 25 34 29,44 3,054 16 25 34 28,25 2,793

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa rerata 3,054 dan rerata usia responden yang
usia responden pada kelompok yang tidak diberi intervensi adalah 28
diberi intervensi 29 tahun dengan SD tahun dengan SD 2,793.

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan paritas ibu dengan persalinan


normal (n=32)
Diberi nipple stimulation Tidak diberi nipple stimulation
Paritas Prosentase Prosentase
Frekuensi (n) Frekuensi (n)
(%) (%)
2 11 68,8 14 87,5
3 5 31,2 2 12,5
Total 16 100 16 100

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa kelompok yang tidak diberi


responden dengan paritas 2 pada intervensi responden dengan paritas
kelompok intervensi sebanyak 11 2 sebanyak 14 responden (87,5%)
(68,8%) responden dan paritas 3 dan paritas 3 sebanyak 2 responden
sebanyak 5 (31,2%) responden. Pada (12,5%).

Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan lama persalinan kala I fase aktif
ibu dengan persalinan normal (n=32)
Diberi nipple stimulation Tidak diberi nipple stimulation
Variabel
n Min Maks Rerata SD n Min Maks Rerata SD
Lama
fase 16 80 200 129,94 30,812 16 90 240 179,06 44,730
aktif

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rerata yang tidak diberi intervensi rerata
lama fase aktif pada kelompok fase aktifnya adalah 179 menit
intervensi adalah 130 menit dengan dengan SD 44,730.
SD 30,812. Sedangkan kelompok
Gambar 4.1 Karakteristik lama persalinan kala I fase aktif berdasarkan paritas
dengan persalinan normal (n=32)
200
180
160
140
120
100
80 paritas 2
60 paritas 3
40
20
0
Diberi tidak diberi
nipple nipple
stimulation stimulation

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa kelompok yang tidak diberi


pada kelompok intervensi rata-rata intervensi rata-rata fase aktif
lama fase aktif responden dengan responden paritas 2 adalah 188 mnit
paritas 2 adalah 143 menit dan dan paritas 3 adalah 120 menit.
paritas 3 adalah 102 menit. Pada

3. Analisis Bivariat
Tabel 4.5 perbedaan lama persalinan kala I fase aktif pada ibu multipara yang
diberi dan tidak diberi nipple stimulation (n=32)
Lama fase Perbedaan IK
n Min Maks Rerata SD P
aktif rerata (95%)
Diberi
nipple 16 80 200 129,94 30,812
stimulation 21,393
Tidak 49,125 – 0,001
diberi 76,857
16 90 240 179,06 44,730
nipple
stimulation

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa rerata p=0,001 dengan perbedaan rerata


lama fase aktif pada kelompok 49,125, maka H ditolak dan Ha
intervensi adalah 130 menit dengan diterima artinya terdapat perbedaan
SD 30,812. Sedangkan rerata lama lama persalinan kala I fase aktif pada
fase aktif pada kelompok non ibu multipara yang diberi dan tidak
intervensi adalah 179 menit dengan diberi nipple stimulation di RS
SD 44,730. Telogorejo Semarang.
Hasil uji statistik menggunakan
independent t-test diperoleh nilai PEMBAHASAN
Hasil rerata usia responden pada Pada kelompok intervensi sebagian
kelompok intervensi adalah 29 tahun besar responden mengalami lama
dan pada kelompok non intervensi persalinan kala I fase aktif kurang
adalah 28 tahun. Semua usia dari 150 menit dengan rata-rata 130
responden berada dalam rentang usia menit. Lama persalinan kala I fase
produktif untuk ibu hamil dan aktif pada kelompok intervensi lebih
bersalin yaitu usia 20-35 tahun pendek daripada kelompok non
(Detiana, 2010). Rerata usia intervensi yang mempunyai rerata
responden kedua kelompok tidak 179 menit.
memiliki rentang yang berbeda serta Intervensi yang diberikan adalah
memiliki usia termuda dan tertua nipple stimulation. Nipple
yang sama yaitu 25 tahun dan 34 stimulation adalah salah satu
tahun yang artinya kedua kelompok intervensi untuk meningkatkan
,memiliki keseragaman usia yang kontraksi uterus (Chapman, 2006).
sama. Penelitian ini tidak terdapat Stimulasi ini dapat memicu
pengaruh yang begitu berarti antara pelepasan hormon oksitosin yang
usia dengan lama fase aktif kala I. selanjutnya dibawa oleh aliran darah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk berikatan dengan reseptor
pada kelompok intervensi rerata lama oksitosin yang berada di uterus.
fase aktif responden dengan paritas 2 Ikatan ini merangsang otot polos
adalah 143 menit dan kelompok non uterus untuk meningkatkan kekuatan
intervensi adalah 188 menit. Rerata dan frekuensi kontraksi otot uterus
lama fase aktif responden dengan untuk mendorong janin lebih kuat
paritas 3 pada kelompok intervensi menuju serviks sehingga pembukaan
adalah 188 menit sedangkan serviks terjadi lebih cepat yang pada
kelompok non intervensi adalah 120 akhirnya akan memperpendek durasi
menit. lama persalinan kala I fase aktif
Pada kelompok rerata lama (Guyton&Hall, 2014).
persalinan fase aktif responden Hasil penelitian ini didukung oleh
dengan paritas 3 lebih cepat penelitian yang dilakukan
dibandingkan dengan paritas 2, Christensson (2013) pada 10 ibu
karena pada paritas 3 sudah dua kali hamil. Penelitiannya menunjukkan
dilewati oleh janin dibandingkan sembilan dari sepuluh ibu hamil
reponden paritas 2 yang baru sekali mengalami peningkatan kontraksi
dilewati oleh janin. Semakin sering uterus setelah melakukan nipple
terjadi peregangan elastisitas, otot stimulation selama 30 menit. Sampel
serviks semakin lunak karena serviks darah yang diambil 15 detik setelah
tidak kembali ke bentuk seperti ibu mengalami kontraksi terjadi
sebelumnya sehingga durasi fase peningkatan oksitosin secara
aktifnya berlangsung lebih cepat signifikan dalam darah ibu. Hasil
(Prawirohardjo, 2014). penelitian oleh Beiranvand (2009)
menunjukkan bahwa nipple
stimulation adalah teknik yang Disarankan dapat dijadikan
efektif dan aman untuk induksi atau sebagai salah satu referensi
augmentasi persalinan. dalam proses pembelajaran
tentang manfaat nipple
SIMPULAN stimulation dalam mempercepat
1. Rata-rata usia responden pada proses persalinan fase aktif kala
kelompok intervensi adalah 29 I.
tahun dan kelompok non 3. Bagi perkembangan ilmu
intervensi adalah 28 tahun. kebidanan
Jumlah paritas 2 dan 3 pada Diharapkan dapat meningkatkan
kelompok intervensi adalah 11 pengetahuan tentang manfaat
(68,8%) dan 5 (31,2%), nipple stimulation dan
sedangkan pada kelompok non pengaruhnya terhadap lama
intervensi adalah 14 (87,5%) dan persalinan kepada masyarakat
2 (12,5%). terutama ibu bersalin.
2. Pada kelompok intervensi, rata- 4. Bagi peneliti selanjutnya
rata lama persalinan kala I fase Dapat dijadikan sebagai bahan
aktifnya adalah 130 menit dan acuan atau dasar untuk
pada kelompok non intervensi melakukan penelitian lebih
adalah 179 menit. lanjut mengenai pengaruh nipple
3. Ada perbedaan lama persalinan stimulation terhadap
kala I fase aktif pada ibu peningkatan kontraksi uterus
multipara yang diberi dan tidak pada ibu.
diberi nipple stimulation di RS
Telogorejo dengan nilai DAFTAR PUSTAKA
p=0,001. Ambarwati, Eny Retna, Diah
Wulandari. (2009). Asuhan
SARAN Kebidanan (Nifas).
Hasil penelitian ini menunjukkan Yogyakarta: Mitra Cendekia
adanya manfaat nipple stimulation Press
untuk mempercepat proses Anggraeni, Aprilia. (2012).
persalinan kala I fase aktif, untuk itu Pengaruh Rangsangan Puting
disarankan : Susu terhadap Peningkatan
1. Bagi Rumah Sakit dan Kontraksi Uterus pada Ibu
Masyarakat Inpartu Kala II di Polindes
Dapat digunakan sebagai bahan Anyelir Tunggalpager
untuk memberikan informasi Pungging Mojokerto.
berupa penyuluhan kepada http://kampusmajapahit.ac.id/w
pasien Rumah Sakit sehingga p-
dapat menambah pengetahuan content/uploads/2012/05/hospit
ibu tentang nipple stimulation. al-vol-4-no2.pdf diperoleh
2. Bagi pendidikan kebidanan tanggal 3 Desember 2014
Beiranvand, Sohila Pirdadeh. (2009). Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
A comparison of the effect of Cipta
nipple stimulation and oxytocin Razgaitis, Ellen J., Ashlee, Lyvers.
infusion on the duration of (2010). Management of Protacted
phases of labor. Active Labor with Nipple
http://journals.kums.ac.ir/ojs/in Stimulation: A Viable Tool for
dex.php/jkums/article/downloa Midwives?. http://www.
d/344/764 diperoleh 21 Mei Medscape.com/viewarticle/716623_4
2015 diperoleh tanggal 15 Desember 2014
Bobak IM, Lowdermilk DL, Jensen Sumira. (2013). Faktor-Faktor yang
MD. (2012). Buku Ajar Mempengaruhi Lamanya Persalinan
Keperawatan Maternitas Edisi pada Ibu Multipara di RSIA St.
4. Alih Bahasa Maria A Fatimah Makassar.
Wijayarti dan Peter Anugerah. http://library.stikesnh.ac.id/files/disk
Jakarta:EGC 1/7/elibrary%20stikes%20nani%20h
Bloom, Willian, Fowcett. (2002). asanuddin--sumiranirw-325-1-
Buku Ajar Histologi Edisi 12. artikel7.pdf diperoleh 4 Mei 2015
Alih Bahasa: Jan Tambayong. Vanderlaan, Vicky. (2014). Comfort
Jakarta: EGC Technique Nipple Stimulation.
Chapman, Vicky. (2006). Asuhan http://www.birthingnaturally.net/cn/t
Kebidanan: Persalinan & echnique/nipple.html diperoleh
Kelahiran. Alih Bahasa: tanggal 8 Desember 2014
Kuncara. Jakarta: EGC
Guyton&Hall. (2014). Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran Edisi 12.
Editor: M. Djauhari dan
Antonia Tanzil. Singapore:
Saunders Elsevier
Hamranani, Sri Sat Titi. (2013).
Hubungan Tingkat Kecemasan
Dengan Lama Perslainan Kala
I pada Primipara di Ruang
Santa Ana Maria Rumah Sakit
Panti Nirmala Malang.
http://jurnal.stikesmukla.ac.id/i
ndex.php/motorik/article/view/
4 diperoleh 15 Desember 2014
Murray, Michelle L., Huelsmann,
Gyle M. (2013). Persalinan
dan Melahirkan. Jakarta: EGC
Notoadmodjo, Soekidjo. (2010).
Metodologi Penelitian

Anda mungkin juga menyukai