Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU

NIFAS DI PUSKESMAS SABAR MIOKRE KABUPATEN SUPIORI TAHUN 2020

SONYA MSIREN
A1B119366

UNIVERSITAS MEGAREZKY
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
MAKASSAR
2020
Latar Belakang
 Menurut World Health Organization (WHO, 2017) mengungkapkan
bahwa rata-rata pemberian ASI Eksklusif di dunia baru 36 % bayi pada
usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif selama periode 2007 –
2014
 Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,
pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai berusia 6 bulan hanya 38%
 Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Sabar Miokre
Kabupaten Supiori, pada bulan Agustus 2019 terdapat 15 ibu
melahirkan pervaginam. Diantaranya mereka 1% ibu tidak menyusui,
3% ibu menyusui, 6% ibu tidak menyusui dikarenakan mengeluhkan
ASI yang tidak keluar
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka
dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah
“Apakah ada pengaruh pijat oksitosin terhadap
peningkatan produksi ASI ibu Nifas di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Supiori Tahun 2020?”
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu Nifas di Puskesmas
Sabar Miokre Kabupaten Supiori Tahun 2020.
2. Tujuan Khusus
 Mengidentifikasi produksi ASI pada ibu Nifas di Puskesmas Sabar Miokre Kabupaten Supiori
sebelum dilakukan pijat oksitosin.
 Mengidentifikasi produksi ASI pada ibu Nifas di Puskesmas Sabar Miokre Kabupaten Supiori
setelah dilakukan pijat oksitosin
 Menganalisis pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu Nifas di Puskesmas
Sabar Miokre Kabupaten Supiori
Manfaat Penelitian
1. Bagi Bidan Puskesmas
 Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu intervensi mandiri tenaga medis
dalam penatalaksanaan untuk merangsang produksi ASI pada ibu dengan menggunakan pijat.
 Sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan tindakan untuk meningkatkan pengeluaran ASI.
 Sebagai dasar dalam memberikan pelayanan nifas untuk meningkatkan kelancaran ASI.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai informasi dan referensi ilmiah pada penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan
pembahasan dan penggunaan perlakuan metode lain untuk meningkatkan kelancaran ASI.
Definisi Pijat Oksitosin
1. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada kedua sisi tulang belakang
(vertebrae) membentuk gerakan melingkar dari leher ke arah tulang
belikat dan merupakan usaha untuk merangsang hormon oksitosin
yang berfungsi untuk merangsang kontraksi uterus dan sekresi ASI
(Suherni dkk, 2010 dalam Nahdiah, 2015).
2. Pijat ASI merupakan salah satu solusi untuk mengatasi
ketidaklancaran produksi ASI, Pijat ASI adalah pemijatan pada
sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima-
keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin
setelah melahirkan (Rahayu, 2016).
Manfaat Pijat Oksitosin
Menurut Rahayu, 2016 Manfaat pijat oksitosin adalah sebagai berikut:
1. Membantu ibu secara psikologis, mendukung.dan tidak stres.
2. Membangkitkan rasa percaya diri.
3. Membantu ibu agar memiliki pikiran dan perasaan yang baik tentang bayinya.
Meningkatkan ASI.
4. Memperlancar ASI.
5. Melepas lelah.
6. Ekonomis.
7. Praktis,
KONSEP DASAR AIR SUSU IBU (ASI)
ASI (Air Susu Ibu) adalah suatu larutan biologis yang dinamis dan
kompleks yang mengandung lebih dari 200 unsur pokok bio-aktif
meliputi agen immunoprotective, enzim, hormon, vitamin dan faktor
nutrisi esensial lain yang seimbang untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi. ASI dapat berubah komposisinya selama
pemberian dari hari ke hari yang disesuaikan dengan kebutuhan
pertumbuhan bayi (Naylor dan Ruth, 2014 dalam Nahdiah 2015).
Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi dari teori sumber (Hidayat, 2010;


Soleha, 2011)
Kerangka Konsep

Keterangan :

Variabel terikat : Produksi ASI

Variabel Bebas : Pijat oksitosin


Hipotesis

Ada pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Supiori.
Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini tergolong penelitian quasi eksperimen dengan memakai
rancangan one group pre and post test design, yaitu suatu pengukuran
yang dilakukan pada saat sebelum dan sesudah penelitian (Hidayat,
2012). Dalam rancangan ini, responden diberikan intervensi berupa
pijatan okstosin. Kemudian diukur produksi ASI sebelum dan sesudah
intervensi.
Populasi dan Sampel
• Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh ibu nifas diruang
perawatan Puskesmas Sabar Miokre Kabupaten Supiori tahun 2020.
• Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam
pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar
sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2016).
Tekhnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah "non
probability sampling "dengan metode purposive sampling yaitu
teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara
populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah
dalam peneliti sehingga sampel tersebut dapat mewakili karateristik
populasi yang telah dikenal sebelumnya
Definisi operasional
Definisi opersional adalah definisi berdasarkan
karakteristik dari sesuatu yang didefinisikan tersebut.
Karakteristik yang dapat diamati (diukur) itulah yang
merupakan kunci definisi operasional
Analisa Data
1. Analisa Univariat Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil
penelitian pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan
parameter dari tiap variabel.Analisa univariat dilakukan untuk mengetahui
distribusi kecukupan ASI đari karateristik responden berupa umur, pendidikan,
pekerjaan, dan paritas.
2. Analisa bivariat Analisa yang dilakukan terhadap dua varibel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi (Notoadmodjo, 2010). Hasil observasi post tes
tanda produksi ASI pada kelompok dianalisa menggunakan uji chi-square.
Perhitungan dilakukan dengan program SPSS 20.0 dengan taraf kesalahan 5%. Uji
tersebut dipilih karena variabel bebas dan terikat penelitian berskala nominal
dan jenis data tidak berpasangan. Bila p value < α (0.05) berarti ada pengaruh
pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas. Bila p value > α (0,05) berarti
tidak ada pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas.
Etika Penelitian
1. Informed Concent merupakan bentuk persetujuan bentuk persetujuan antara
peneliti dengan responden
2. Anonimity (tanpa nama). Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang
memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan
hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian
yang akan disajikan.
3. Kerahasiaan (Confidentiality). Masalah ini merupakan masalah etika dengan
memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun
masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan
pada hasil riset.
KASUMASA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai