ABSTRAK
Pijat ASI merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidak lancaran produksi
ASI. Pijat ASI adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai
tulang costae kelima-keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon
prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan. Salah satu upaya untuk memperlancar
pengeluaran ASI adalah dengan meningkatkan hormon oksitosin dalam tubuh. Pijat
endorphin juga salah satu cara penatalaksanaan untuk meningkatkan pengeluaran
ASI dan mengurangi nyeri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
karakteristik ibu nifas yang dilakukan pijat OKE (Oksitosin Endorphin) terhadap
kelancaran ASI di RSUD Cimacan. Jenis penelitian ini dengan penelitian deskriptif
menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Pelaksanaan penelitian pada 11 April –
23 Juni 2022. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 20 orang. Dengan teknik
pengambilan sampel secara accidental samplingdan uji statistic.
Kata kunci : Pijat Oksitosin, Endorphin, ASIi Eksklusif, Ibu Post Partum
Daftar Pustaka : 6 sumber (2008-2017)
57
PENDAHULUAN disusui secara eksklusif selama 6 bulan
pertama. Bayi yang tidak diberi ASI
ASI eksklusif adalah pemberian ASI ekslusif di Negara industry lebih besar
selama 6 bulan Pertama, tanpa meninggal dari pada bayi yang diberi
tambahan cairan lain dan tambahan ASI eksklusif, sementara di Negara
makanan padat. Para ahli menemukan berkembang hanya 39% ibu-ibu yang
bahwa manfaat ASI akan sangat memberikan ASI eksklusif
meningkat bila bayi hanya diberi ASI (Ramadhan,2017).
saja selama 6 bulan pertama
kehidupannya. ASI dapat membantu Ibu dianjurkan untuk menyusui
menjaga kesehatan bayi dengan selama 6 bulan pertama tanpa
kandungan antibody yang dapat memberikan makanan atau minuman
mencegah dari infeksi (Roesli lainnya. Pemberian ASI eksklusif 6
Utami,2008). bulan pertama dapat mencegah
penyakit infeksi seperti diare dan
World Healt Organization (WHO) saluran pernapasan, serta
merekomendasikan pada pemberian menyediakan nutrisi dan cairan yang
ASI eksklusif yaitu selama 6 bulan dibutuhkan bayi untuk mencapai
pertama setelah bayi lahir dan setelah pertumbuhan dan perkembangan
itu ditambah dengan MPASI atau yang optimal (SDKI, 2017).
makanan pendamping ASI sampai usia
2 tahun. AmeriAcademy of Pediatrics Dari data Provinsi Jawa Barat tahun
(AAP), Academy of Breasfeeding 2017 cakupan ASI eksklusif baru
Medichine (ABM) dan Ikatan Dokter mencapai 53,0%. Menurut kabupaten
Anak Indonesia (IDAI) kota, kisaran cakupan ASI eksklusif
merekomendasikan hal yang sama pada bayi umur 0-6 bulan antara
tentang pemberian ASI eksklusif 20,34% di kabupaten Bandung
sekurang-kurangnya 6 bulan. sampai 113,11% di kabupaten
Berdasarkan data UNICEF 2013, Tasikmalaya (Profil Kesehatan Jawa
sebanyak 136,7 juta bayi lahir diseluruh Barat. 2017).
dunia hanya 32,6% dari mereka yang
58
Pengeluaran ASI dapat dipengaruhi tulang belakang) dan pijat endorphin
oleh dua faktor yaitu produksi dan (dengan belaian lembut terlebih dahulu
pengeluaran. Produksi ASI lalu dilakukan pemijatan di punggung).
dipengaruhi oleh hormon prolaktin Dengan dilakukan pemijatan ini ibu akan
sedangkan pengeluaran dipengaruhi merasa rileks sehingga dengan begitu
oleh hormon oksitosin. Pijat oksitosin hormon oksitosin keluar dan ASI
merupakan salah satu solusi untuk (Cahyani, 2017).
mengatasi ketidaklancaran produksi Berdasarkan data tersebut di atas maka
ASI. Ibu yang panik juga penyebab peneliti tertarik untuk mengambil judul
ASI susah keluar, teknik pijat “Pengaruh Pijat OKE (Oksitosin
endorphin dipakai untuk Endorphin) Terhadap Kelancaran
meningkatkan relaksasi dengan Produksi ASI pada Ibu Post Partum
memicu perasaan nyaman melalui DiRSUD Cimacan Tahun 2022”.
permukaan kulit(Cahyani, 2017). Penelitian ini diharapkan pijat OKE
dapat diaplikasikan sebagai cara
Massage pada punggung merangsang merangsang produksi ASI yang aman,
titik tertentu di sepanjang meridian murah, efektif, dan memberikan rasa
medulla spinalis yang ditransmisikan nyaman kepada ibupostpartum.
melalui serabut saraf besar ke formatio
retikularis, thalamus dan sistem limbic METODE PENELITIAN
tubuh akan melepaskan endorfin, hal ini
disebabkan karena pijatan merangsang Jenis penelitian ini adalah penelitian
tubuh untuk merangsang senyawa eksperimen, menggunakan desain
endorphin yang merupakan pereda rasa penelitian eksperimental dengan jenis
sakit dan dapat menciptakan rasa pra-eksperiment. Rancangan
nyaman (Aprillia, 2010). penelitian yang digunakan adalah
rancangan one group pretest-posttest
Pijat “OKE” (Oksitosin Endorphin) yaitu design, pada penelitian ini dilakukan
stimulasi untuk membantu produksi test sebanyak 2 kali, yaitu sebelum
dan pengeluaran ASI melalui pijat diberi perlakuan yang disebut pretest
oksitosin (pijatan atau rangsangan pada dan sesudah diberi perlakuan yang
59
disebut post test, dengan demikian Endorphin). Teknik pengumpulan data
hasil perlakuan dapat diketahui lebih dalam penelitian ini adalah kuesioner.
akurat karena dapat membandingkan Prosedur penelitian ini dilakukan
dengan keadaan sebelum diberikan dengan melakukan tahap persiapan,
perlakuan Dengan uji analisa bivariat tahap pelaksanaan, tahap mengolah
menggunakan uji T Dependent. data dan tahap evaluasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah
Seluruh ibu post partum berjumlah513 HASIL PENELITIAN
di RSUD Cimacan pada bulan April- Bab ini akan di uraikan secara rinci
juniTahun 2022. Sampel yang diambil tentang hasil penelitian yang berjudul
dalam penelitian ini adalah ibu nifas tentang “Pengaruh Pijat OKE
yang ada di RSUD cimacan sebesar (Oksitosin Endorphin) Terhadap
20 responden. Teknik pengambilan Kelancaran Produksi ASI pada Ibu
sampel yang digunakan dalam Post Partum DiRSUD Cimacan Tahun
penelitian ini adalah menggunakan 2022”Penelitian ini dilaksanakan pada
teknik accidental sampling. bulan Mei 2022 – Juni 2022 di RSUD
Cimacan. Pada penelitian ini
ini adalah pijat OKE (Oksitosin pada univariat dan data bivariate.
60
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Sebelum Pijat OKE (Oksitosin Endorphin)
pada Ibu Post Partum di RSUD Cimacan Tahun 2022
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Sesudah Pijat OKE (Oksitosin Endorphin)
pada Ibu Post Partum di RSUD Cimacan Tahun 2022
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Pijat OKE (Oksitosin Endorphin)
pada Ibu Post Partumdi RSUD Cimacan Tahun 2022
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa nilai mean perbedaan antara produksi ASI
sebelum dan sesudah adalah 0,95 dengan standar deviasi 0,224. Hasil 1,00 statistik
didapatkan nilai Pvalue 0,000 (P< ) maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang
signifikan antara produksi ASI Sebelum dilakukan pijat OKE dan produksi ASI sesudah
dilakukan pijat OKE.
61
PEMBAHASAN Endorphin) yaitu terdapat 19
responden dengan kategori lancar
Distribusi Frekuensi Responden (95% ) dan1 responden Tidak Lancar
Sebelum Pijat OKE (Oksitosin (5%). pijatan atau rangsangan pada
Endorphin) tulang belakang, neurotransmitter
ASI pada hari- hari pertama setelah begitu hormon oksitosoin keluar dan
63
SARAN
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Untuk peneliti selanjutnya
Bagi tenaga kesehatan
diharapkan penelitian ini dapat
khususnya yang memberikan
dikembangkan dengan cara
Pijat OKE (Oksitosin Endorphin)
menambah jumlah sampel.
Terhadap Kelancaran ASI Pada
Disarankan juga untuk
Ibu Post Partum disarankan
menambah faktor-faktor yang
untuk melakukanpendekatn tidak
dapat mempengaruhi
hanya pada ibu melainkan
pengeluaran ASI.
lingkungan sekitar seperti suami,
ibu mertua, nenek dan juga
keluarga yang tinggal satu
rumah dengan ibu.
2. Bagi Ibu Nifas
Dijadikan sumber informasi dan
wawasanbaru terhadap alternatif
solusi pada permasalahan yang
muncul di hari – hari pertama
pemberian ASI yaitu ASI yang
tidakkeluar, melalui metode Pijat
OKE (Oksitosin Endorphin)
Terhadap Kelancaran Produksi
ASI Pada Ibu Post Partum.
64
DAFTAR PUSTAKA