Anda di halaman 1dari 11

TREND DAN ISSUE PEMBERIAN PIJAT OKSITOSIN PADA IBU

MENYUSUI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI

Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Maternitas I

1. Putu Rizka Arnelia (17C10088)


2. Pande Ayu Monica Sari (17C10090)
3. Ni Made Titin Pradnyantari (17C10101)
4. Ni Kadek Yenita Endra Swari (17C10119)

KELAS B TINGKAT 3
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemberian Ais Susu Ibu (ASI) sebagai salah satu yang memberikan pengaruh
paling besar terhadap kelangsungan hidup anak, pertumbuhan, dan perkembangannya
(Astutik,2014). Banyak dijumpai para ibu melakukan perawatan nifas berdasarkan
budaya dan tradisi, termasuk dalam hal menyusui, namun pada sebagian ibu mungkin
saja terjadi kesulitan pengeluaran ASI karena lebih banyak ibu terpengaruh mitos
sehingga ibu tidak yakin bisa memberikan ASI pada bayi. Perasaan ibu yang tidak yakin
bisa memberikan ASI pada bayi akan menyebabkan penurunan hormon oksitosin
sehingga ASI tidak dapat keluar segera setelah melahirkan dan akhirnya ibu memutuskan
untuk memberikan susu formula. Hal ini disebabkan karena ibu tidak memproduksi ASI
dalam jumlah yang cukup untuk bayi. Oksitosin adalah hormon pada manusia yang
berfungsi untuk merangsang kontraksi yang kuat pada dinding rahim/uterus sehingga
mempermudah dalam membantu proses kelahiran dan hormon ini juga berfungsi untuk
mensekresi air susu dengan merangsang kontraksi duktus laktiferus kelenjar mammae
pada ibu menyusui.
Tujuan penulis membahas topik ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu tentang
suatu trend dan issue cara meningkatkan produksi ASI melalui pijat oksitosin untuk
meningkatkan produksi hormon oksitosin pada tubuh. Manfaatnya adalah untuk
merangsang kontraksi duktus laktiferus kelenjar mammae yang membantu mensekresikan
air susu ibu sehingga dapat memperlancar produksi ASI, karena ASI memiliki nilai gizi
yang tinggi dibandingkan susu formula.

1
BAB II

TREND DAN ISSUE

2.1 Trend dan Issue Pijat Oksitosin untuk Meningkatkan Produksi ASI
Pada saat ini banyak sekali trend dan issue yang beredar tentang berbagai macam
pijat yang berfungsi untuk meningkatkan produksi ASI. Salah satunya adalah pijat
oksitosin yang dapat meningkatkan produksi ASI. Pijat oksitosin adalah salaj salah satu
solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan
pada sepanjang tulang belakang (vertebre) sampai tulang costae kelima-keenam dan
merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan
( Biancuzzo, 2003; Indiyani, 2006; Yohmi & Roesli, 2009).
Tujuan dari pijat oksitosin ini ialah untuk merangsang refleks oksitosin atau
refleks let down. Atau yang biasa disebut sebagai reaksi pengeluaran ASI. Selain untuk
merangsang refleks let down manfaat pijat oksitosin adalah memberikan kenyamanan
pada ibu, mengurangi bengkak, mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan
hormon oksitosin , mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes RI,
2007).
Teknik pijat oksitosin adalah yang pertama lepaskan baju ibu bagian atas, lalu ibu
miring ke kanan maupun ke kiri, lalu memeluk bantal, setelah itu memasang handuk,
melumuri kedua tangan dengan minyak telon atau baby oil/air hangat, memijat sepanjang
kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan dua kepalan tangan dengan ibu jari
menunjuk ke depan, menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan-
gerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya, pada saat bersamaan, pijat kedua
sisi tulang belakang kearah bawah dari leher ke arah tulang belikat selama 2-3 menit,
mengulangi pijatan hingga 3 kali dan terakhir bersihkan punggung ibu dengan waslap air
hangat dan dingin secara bergantian (Depkes RI, 2007).

2
BAB III
JURNAL EBP

3.1 Analisa PICOT Pada Jurnal


A. Jurnal pertama yang berjudul “ Pijat Oksitosin Pada Ibu Post Partum Primipara
Terhadap Produksi Asi Dan Kadar Hormon Oksitosin ”.
P : Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum primipara masa laktasi 4–11
hari di wilayah kerja Puskesmas bendo. Sebanyak 16 responden dalam penelitian
ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok
pembanding.
I : Intervensi yang diberikan pada kelompok perlakuan adalah intervensi pijat
oksitosin.
C : Dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan
kelompok pembanding. Yang mana kelompok perlakuan diberikan pijat oksitosin
sedangkan kelompok pembanding tidak diberikan pijat oksitosin.
O : Ada perbedaan pijat oksitosin terhadap produksi ASI yaitu hasil dari pijat
oksitosin untuk produksi ASI yang dinilai berdasarkan frekuensi bayi minum
adalah sebelum dipijat 8 kali (50%), setelah dipijat 11 kali (68,7%).
T: -

P. Jurnal kedua yang berjudul “ Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada
Ibu Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Pejeruk Kota MataramTahun 2017 “.
P : Ibu-ibu nifas hari ke-2 yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi: Ibu
postpartum hari kedua yang bersedia menjadi sampel, Ibu postpartum hari kedua
yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Pejeruk, Ibu Postpartum normal
maupun sectio caesarea. Besar sampel yang digunakan adalah sampel minimal
sebanyak 30 responden.
I : Intervensi yang diberikan adalah pijat oksitosin yang diikuti dengan evaluasi hari
ke 3 menggunakan lembar observasi (produksi ASI).

3
C: -

O : Produksi ASI sebelum dilakukan pijat oksitosin terbanyak produksi ASI tidak
cukup sebanyak 24 responden (80%), setelah dilakukan pijat oksitosin produksi
ASI cukup sebanyak 27 responden (90%). Hasil uji statistic mcnemar didapatkan
p value = 0.000 dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pijat oksitosin
terhadap produksi ASI pada ibu postpartum di wilayah kerja
PuskesmasPejerukTahun 2017.
T : Penelitian ini dilakukan pada tanggal 5 Mei – 15 Juni 2017.

Q. Jurnal ketiga yang berjudul “ Pengaruh Terapi Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI
pada Ibu Post Partum “.
P : Populasi dalam penelitian ini ibu post partum hari ke 4-10, yang berjumlah 18
orang.
I : Intervensi yang diberikan adalah dimana payudara dikosongkan terlebih dahulu 2
jam sebelum pemijatan, kemudian ASI diperah dan ditampung (pretest), kemudian
dilakukan pemijatan 15-20 menit, setelah dipijat kemudian diperah dan ditampung
kembali 2 jam setelah pemijatan.
C: -
O : Didapatkan hasil bahwa produksi ASI sebelum dilakukan pemijatan menunjukkan
nilai rata-rata (mean) adalah 11,33 dengan standar deviasi sebesar 5,456 dengan
jumlah ASI yang terendah 5 ml dan jumlah ASI yang tertinggi 25 ml, setelah
dilakukan pemijatan pada bagian oksitosin didapatkan hasil rata-rata (mean) 18,06
dengan standar deviasi sebesar 10,855 dengan jumlah ASI yang terendah 5 ml dan
jumlah ASI yang tertinggi 40 ml.
T : Tahun 2014

4
3.2 Pembahasan Trend Dan Issue Pada Keperawatan Maternitas
Berdasarkan topik yang dibahas dan 3 sumber jurnal pendukung yang didapat,
disimpulkan bahwa pijat oksitosin masuk ke dalam trend, alasannya karena sudah
terbukti kebenarannya dan keefektifannya untuk meningkatkan produksi ASI menurut 3
sumber jurnal, yang mana pada ketiga jurnal didapatkan hasil yang sama yaitu ada
pengaruh dari pemberian pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI.
Tenaga kesehatan khususnya pada keperawatan maternitas dapat menggunakan
trend pijat oksitosin ini untuk intervensi ibu post partum yang memiliki masalah dengan
pengeluaran ASI yang sedikit. Sehingga ibu dapat meminimalisir meminum obat-obatan
hanya untuk meningkatkan produksi ASI. Kedepannya diharapakan tenaga kesehatan
dapat memberikan penyuluhan pada ibu maupun keluarga tentang pijat oksitosin dan
bagaimana cara melakukan pemijatan sebelum pasien pulang ke rumah.

5
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pemberian pijat oksitosin pada ibu post partum untuk meningkatkan produksi ASI
merupakan sebuah trend yang bisa diterapkan dalam dunia keperawatan khususnya pada
keperawatan maternitas. Yang mana pijatan oksitosin tersebut sudah dibuktikan
keefektifannya pada 3 sumber jurnal yang meneliti topik yang sama. Dan didapatkan
hasil bahwa pijatan oksitosin sangat berpengaruh pada peningkatan produksi ASI.

4.2 Saran
Bagi petugas kesehatan, dapat menggunakan trend pijatan oksitosin ini untuk ibu
post partum di rumah sakit dan petugas kesehatan dapat mengajarkan kepada ibu post
partum dan keluarga teknik pijat oksitosin.
Bagi ibu post partum dan keluarga dapat mengaplikasikan pijat oksitosin untuk
meningkatkan produksi ASI.

6
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, Nove. 2017. “ PIJAT OKSITOSIN PADA IBU POSTPARTUM PRIMIPARA


TERHADAP PRODUKSI ASI DAN KADAR HORMON OKSITOSIN ”. Dalam
(https://media.neliti.com/media/publication/232789-oxytocin-massage-on-postpartum-
primipara-5b9deab9.pdf) diakses pada tanggal 8 November 2019.

Pilaria, Ema dan Sopiatun, Rita. “ Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu
Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Pejeruk Kota MataramTahun 2017 ”. Dalam
(http://academicjournal.yarsi.ac.id/index.php/jurnal-fk-
yarsi/article/download/414/ARTICLE) diakses pada tanggal 8 November 2019.

Kiftia, Mariatul. “ Pengaruh Terapi Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI pada Ibu Post
Partum“. Dalam (http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JIK/article/download/5128/4307)
diakses pada tanggal 8 November 2019.

Nurcholis, M. 2015. “ SAP Pijat Oksitosin “. Dalam


(https://www.academia.edu/13725065/SAP_Pijat_Oksitosin_Maternitas_II) diakses pada
tanggal 14 November 2019.

7
8
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan kerja keras penulis makalah yang berjudul “Trend Dan Issue Pemberian Pijat Oksitosin Pada
Ibu Menyusui Untuk Meningkatkan Produksi ASI ” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini merupakan tugas untuk menempuh mata kuliah Keperawatan Maternitas I.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak dapat terselesaikan jika tidak ada bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkan penulis menyampaikan
ungkapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini diantaranya:

1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp.,M.Ng.,Ph.D selaku rektor Institut Teknologi
dan Kesehatan Bali yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menempuh
pendidikan di Institut Teknologi dan Kesehatan Bali.

2. Ibu Ns. Ni Komang Tri Agustini,S.Kep.,M.kep selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan.

3. Teman-teman kelompok 13 atas ide dan kerjasamanya dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna atau masih perlu
perbaikan. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan kritik serta saran
yang sifatnya membangun untuk memperbaiki penyusunan makalah selanjutnya. Harapan
penulis semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Denpasar, 10 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar.....................................................................................................................i

Daftar isi..............................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan.............................................................................................................1

1.1 Latar belakang ........................................................................................................1

BAB II Pembahasan Tren Dan Issue...................................................................................2

2.1 Trend dan issue pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI........................2

BAB III Jurnal EBP.............................................................................................................3

3.1 Analisa PICOT pada jurnal......................................................................................3


3.2 Pembahasan trend dan issue pijat oksitosin pada keperawatan maternitas ............5

BAB IV Penutup..................................................................................................................6

4.1 Kesimpulan .............................................................................................................6


4.2 Saran .......................................................................................................................6

Daftar Pustaka......................................................................................................................7

ii

Anda mungkin juga menyukai