KELAS B TINGKAT 3
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
2.1 Trend dan Issue Pijat Oksitosin untuk Meningkatkan Produksi ASI
Pada saat ini banyak sekali trend dan issue yang beredar tentang berbagai macam
pijat yang berfungsi untuk meningkatkan produksi ASI. Salah satunya adalah pijat
oksitosin yang dapat meningkatkan produksi ASI. Pijat oksitosin adalah salaj salah satu
solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan
pada sepanjang tulang belakang (vertebre) sampai tulang costae kelima-keenam dan
merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan
( Biancuzzo, 2003; Indiyani, 2006; Yohmi & Roesli, 2009).
Tujuan dari pijat oksitosin ini ialah untuk merangsang refleks oksitosin atau
refleks let down. Atau yang biasa disebut sebagai reaksi pengeluaran ASI. Selain untuk
merangsang refleks let down manfaat pijat oksitosin adalah memberikan kenyamanan
pada ibu, mengurangi bengkak, mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan
hormon oksitosin , mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes RI,
2007).
Teknik pijat oksitosin adalah yang pertama lepaskan baju ibu bagian atas, lalu ibu
miring ke kanan maupun ke kiri, lalu memeluk bantal, setelah itu memasang handuk,
melumuri kedua tangan dengan minyak telon atau baby oil/air hangat, memijat sepanjang
kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan dua kepalan tangan dengan ibu jari
menunjuk ke depan, menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan-
gerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya, pada saat bersamaan, pijat kedua
sisi tulang belakang kearah bawah dari leher ke arah tulang belikat selama 2-3 menit,
mengulangi pijatan hingga 3 kali dan terakhir bersihkan punggung ibu dengan waslap air
hangat dan dingin secara bergantian (Depkes RI, 2007).
2
BAB III
JURNAL EBP
P. Jurnal kedua yang berjudul “ Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada
Ibu Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Pejeruk Kota MataramTahun 2017 “.
P : Ibu-ibu nifas hari ke-2 yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi: Ibu
postpartum hari kedua yang bersedia menjadi sampel, Ibu postpartum hari kedua
yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Pejeruk, Ibu Postpartum normal
maupun sectio caesarea. Besar sampel yang digunakan adalah sampel minimal
sebanyak 30 responden.
I : Intervensi yang diberikan adalah pijat oksitosin yang diikuti dengan evaluasi hari
ke 3 menggunakan lembar observasi (produksi ASI).
3
C: -
O : Produksi ASI sebelum dilakukan pijat oksitosin terbanyak produksi ASI tidak
cukup sebanyak 24 responden (80%), setelah dilakukan pijat oksitosin produksi
ASI cukup sebanyak 27 responden (90%). Hasil uji statistic mcnemar didapatkan
p value = 0.000 dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pijat oksitosin
terhadap produksi ASI pada ibu postpartum di wilayah kerja
PuskesmasPejerukTahun 2017.
T : Penelitian ini dilakukan pada tanggal 5 Mei – 15 Juni 2017.
Q. Jurnal ketiga yang berjudul “ Pengaruh Terapi Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI
pada Ibu Post Partum “.
P : Populasi dalam penelitian ini ibu post partum hari ke 4-10, yang berjumlah 18
orang.
I : Intervensi yang diberikan adalah dimana payudara dikosongkan terlebih dahulu 2
jam sebelum pemijatan, kemudian ASI diperah dan ditampung (pretest), kemudian
dilakukan pemijatan 15-20 menit, setelah dipijat kemudian diperah dan ditampung
kembali 2 jam setelah pemijatan.
C: -
O : Didapatkan hasil bahwa produksi ASI sebelum dilakukan pemijatan menunjukkan
nilai rata-rata (mean) adalah 11,33 dengan standar deviasi sebesar 5,456 dengan
jumlah ASI yang terendah 5 ml dan jumlah ASI yang tertinggi 25 ml, setelah
dilakukan pemijatan pada bagian oksitosin didapatkan hasil rata-rata (mean) 18,06
dengan standar deviasi sebesar 10,855 dengan jumlah ASI yang terendah 5 ml dan
jumlah ASI yang tertinggi 40 ml.
T : Tahun 2014
4
3.2 Pembahasan Trend Dan Issue Pada Keperawatan Maternitas
Berdasarkan topik yang dibahas dan 3 sumber jurnal pendukung yang didapat,
disimpulkan bahwa pijat oksitosin masuk ke dalam trend, alasannya karena sudah
terbukti kebenarannya dan keefektifannya untuk meningkatkan produksi ASI menurut 3
sumber jurnal, yang mana pada ketiga jurnal didapatkan hasil yang sama yaitu ada
pengaruh dari pemberian pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI.
Tenaga kesehatan khususnya pada keperawatan maternitas dapat menggunakan
trend pijat oksitosin ini untuk intervensi ibu post partum yang memiliki masalah dengan
pengeluaran ASI yang sedikit. Sehingga ibu dapat meminimalisir meminum obat-obatan
hanya untuk meningkatkan produksi ASI. Kedepannya diharapakan tenaga kesehatan
dapat memberikan penyuluhan pada ibu maupun keluarga tentang pijat oksitosin dan
bagaimana cara melakukan pemijatan sebelum pasien pulang ke rumah.
5
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pemberian pijat oksitosin pada ibu post partum untuk meningkatkan produksi ASI
merupakan sebuah trend yang bisa diterapkan dalam dunia keperawatan khususnya pada
keperawatan maternitas. Yang mana pijatan oksitosin tersebut sudah dibuktikan
keefektifannya pada 3 sumber jurnal yang meneliti topik yang sama. Dan didapatkan
hasil bahwa pijatan oksitosin sangat berpengaruh pada peningkatan produksi ASI.
4.2 Saran
Bagi petugas kesehatan, dapat menggunakan trend pijatan oksitosin ini untuk ibu
post partum di rumah sakit dan petugas kesehatan dapat mengajarkan kepada ibu post
partum dan keluarga teknik pijat oksitosin.
Bagi ibu post partum dan keluarga dapat mengaplikasikan pijat oksitosin untuk
meningkatkan produksi ASI.
6
DAFTAR PUSTAKA
Pilaria, Ema dan Sopiatun, Rita. “ Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu
Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Pejeruk Kota MataramTahun 2017 ”. Dalam
(http://academicjournal.yarsi.ac.id/index.php/jurnal-fk-
yarsi/article/download/414/ARTICLE) diakses pada tanggal 8 November 2019.
Kiftia, Mariatul. “ Pengaruh Terapi Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI pada Ibu Post
Partum“. Dalam (http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JIK/article/download/5128/4307)
diakses pada tanggal 8 November 2019.
7
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan kerja keras penulis makalah yang berjudul “Trend Dan Issue Pemberian Pijat Oksitosin Pada
Ibu Menyusui Untuk Meningkatkan Produksi ASI ” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas untuk menempuh mata kuliah Keperawatan Maternitas I.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak dapat terselesaikan jika tidak ada bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkan penulis menyampaikan
ungkapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini diantaranya:
1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp.,M.Ng.,Ph.D selaku rektor Institut Teknologi
dan Kesehatan Bali yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menempuh
pendidikan di Institut Teknologi dan Kesehatan Bali.
2. Ibu Ns. Ni Komang Tri Agustini,S.Kep.,M.kep selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan.
3. Teman-teman kelompok 13 atas ide dan kerjasamanya dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna atau masih perlu
perbaikan. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan kritik serta saran
yang sifatnya membangun untuk memperbaiki penyusunan makalah selanjutnya. Harapan
penulis semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar.....................................................................................................................i
Daftar isi..............................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................1
2.1 Trend dan issue pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI........................2
BAB IV Penutup..................................................................................................................6
Daftar Pustaka......................................................................................................................7
ii