1
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan
STIKes Bina Nusantara
ABSTRAK
Pengetahuan tentang tingkat pertumbuhan dan perkembangan toddler perlu diikuti dengan
pemahaman tentang pentingnya pencegahan terhadap bahaya yang dapat terjadi pada toddler. Orang
tua yang memiliki pengetahuan, dalam hal ini pengetahuan tentang pencegahan terhadap bahaya akan
menilai atau bersikap terhadap pengetahuan tersebut. Tindakan pencegahan berupa pengawasan dapat
dilakukan oleh orang tua, karena dalam beraktivitas anak tidak memperhatikan bahaya. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku ibu tentang resiko cedera pada anak todler di
lingkungan rumah tang. Desain Penelitian adalah deskritif. Penelitian dilakukan pada tanggal 3-8
Agustus 2016. dengan jumlah responden 61 orang dan alat pengumpulan data berbentuk kuesioner.
Hasil Penelitian diperoleh,dari 61 responden mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup
tentang resiko cedera pada anak Todler di lingkungan rumah tangga yaitu 29 responden (47,5%).
Sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang 7 responden (11,5%). sikap positif tentang resiko
cedera pada anak Todler di lingkungan rumah tangga yaitu 49 responden (80,3%). ada tindakan dalam
pencegahan resiko cedera pada anak Todler di lingkungan rumah tangga yaitu 56 responden (91,8%)
Kata kunci : Perilaku, Resiko Cedera, Anak Todler di lingkungan Rumah Tanga
ISSN:2460-4356 1
Maulida, Nurhamidah,
Gambaran Perilaku Ibu
ISSN:2460-4356 2
Maulida, Nurhamidah,
Gambaran Perilaku Ibu
ISSN:2460-4356 3
Maulida, Nurhamidah,
Gambaran Perilaku Ibu
ISSN:2460-4356 4
Maulida, Nurhamidah,
Gambaran Perilaku Ibu
ISSN:2460-4356 5
Maulida, Nurhamidah,
Gambaran Perilaku Ibu
ISSN:2460-4356 6
Maulida, Nurhamidah,
Gambaran Perilaku Ibu
kejadian cedera yang dialami anak usia Peneliti berasumsi bahwa Peran
toddler. orang tua (terutama ibu) yang terpenting
Hasil penelitian Kusbiantoro (2014) adalah untuk menghindarkan anak dari
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 8 sumber bahaya adalah dengan memberikan
dapat dijelaskan bahwa hampir seluruhnya pengawasan dan perhatian penuh dalam
(79,55%) orang tua memiliki sikap positif. proses bermain dan belajar anak. Tidak
Besarnya Fhitung pada analisa multi adanya pengawasan dari orang tua saat
regresi linier diketahui sebesar 17.830 anak bermain merupakbgan penyebab
yang berarti orang tua dengan pengetahuan terjadinya kecelakaan . Sedangkan sikap
cukup dan sikap yang positif berpeluang orang tua yang terlalu membiarkan
untuk melakukan pencegahan cedera pada anaknya akan berdampak pada keamanan
anak usia toddler sebanyak 17.830 lebih dan keselamatan hidup anak tersebut.
besar dibandingkan orang tua yang Tindakan pencegahan berupa pengawasan
berpengetahuan rendah dan sikap yang dapat dilakukan oleh orang tua, karena
negatif. Berdasarkan hasil tersebut dapat dalam beraktivitas anak tidak
diambil kesimpulan bahwa pengetahuan memperhatikan bahaya yang mungkin
dan sikap mempunyai hubungan yang akan terjadi.
signifikan terhadap praktik pencegahan
cedera pada anak usia toddler. Pernyataan c. Tindakan
tersebut sesuai dengan penelitian Berdasarkan tabel.3, didapatkan
Morrongiello tahun 2002 yang bahwa dari 61 responden yang ada
menjelaskan bahwa karakteristik ibu tindakan dalam pencegahan resiko cedera
termasuk didalamnya adalah pengetahuan, pada anak Todler di lingkungan rumah
keadaan emosional ibu dan level energi tangga yaitu 56 responden (91,8%)
Stratton (1985) dikutip dalam
yang dimiliki oleh ibu berpengaruh
Morrongiello (2004) menyatakan bahwa
terhadap resiko cedera pada anak usia 1-3
sudah menjadi pandangan yang umum
tahun. (Purwanto, Heri. 1999)
Hasil analisa juga sesuai dengan bahwa peran utama orang tua dalam
penelitian Aken tahun 2007, yang pencegahan cedera anak terutama usia 1-2
menjelaskan bahwa karakteristik orang tua tahun adalah dengan melindungi anak dari
yaitu sikap berpengaruh terhadap resiko sumber bahaya melalui peran pengawasan
cedera pada anak, dimana sikap akan dan pengendalian sumber bahaya
menentukan bagaimana orang tua akan (supervision & control).Penggunaan
bertindak untuk melindungi anaknya dari strategi ini menurun setelah anak berusia 2
cedera dengan melakukan tindakan berupa tahun karena orang tua mengubah peran
pengawasan yang merupakan faktor paling mereka yang lebih menitikberatkan pada
berpengaruh terhadap kejadian cedera pengajaran. Namun resiko cedera pada
(Ahmadi, Abu. 2007) toddler usia 2-3 tahun kemungkinan akan
Pengaruh yang mendasari terjadinya meningkat jika mereka tidak mampu dan
cedera yaitu anak usia toddler sedang tidak mau mengikuti aturan-aturan
mengembangkan keterampilan motorik keselamatan yang diajarkan oleh orang tua
kasarnya yang membuat mereka bergerak mereka (Garling & Garling, 1995) dikutip
terus, anak usia toddler mengalami dalam Morrongiello (2004).
peningkatan kemampuan motorik halus
ISSN:2460-4356 7
Maulida, Nurhamidah,
Gambaran Perilaku Ibu
ISSN:2460-4356 8
Maulida, Nurhamidah,
Gambaran Perilaku Ibu
ISSN:2460-4356 9
Maulida, Nurhamidah,
Gambaran Perilaku Ibu
Schewebel, D.C. & Barton, B.K. (2005). Wong, D. L. (2004). Pedoman klinis
Contribution of multiple risk keperawatan pediatric. EGC:
factors to child injury. Jakarta.
jpepsy.oxfordjournals.org/cont
ent/30//553.pdf. Diakses Wong, D.L.(2008). Buku ajar;
tanggal 25 April 2016 Keperawatan pediatric, vol. 1.
Ed. 6. EGC: Jakarta.
Schewebel, D.C. & Barton, B.K. (2005).
Contribution of multiple risk
ISSN:2460-4356 10