Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP ORANG TUA

TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN CEDERA PADA BALITA DI


POSYANDU RW XIX MOJOSONGO

Nurjana1),Anita Istiningtyas2),Fakhrudin Nasrul Sani3)


1
Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta
2)3)
Dosen Prodi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta

ABSTRAK

Pendidikan kesehatan tentang pencegahan dan penanganan cedera pada balita merupakan
usaha untuk membantu kelompok atau masyarakat khususnya ibu-ibu di Posyandu RW XIX
Mojosongo dalam meningkatkan kemampuan baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan
tentang pencegahan dan penanganan cedera pada balita. Pendidikan kesehatan sangat
penting bagi orang tua dalam hal merubah sikap untuk mengawasi anaknya yang sedang
bermain agar resiko cedera dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap orang tua tentang pencegahan dan
penanganan cedera pada balita di Posyandu RW XIX Mojosongo.
Penelitian ini dengan penelitian kuantitatif dengan rancangan pre experimental designs
dengan desain penelitian One-group pre-post desain without control dengan jumlah sampel
32 responden. Analisis data dengan menggunakan uji wilcoxon dengan mengamati variabel
pendidikan kesehatan dan sikap ibu tentang pencegahan dan penanganan cedera. Sikap ibu
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan, baik dan cukup masing-masing 16 (50,0%). Sesudah
dilakukan pendidikan kesehatan, sikap ibu baik sebanyak 32 (100%). Hasil penelitian nilai p
value 0,000 yang kurang sehingga ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu
tentang pencegahan dan penanganan cedera pada balita di Posyandu RW XIX Mojosongo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan
responden sehingga dapat berpengaruh terhadap sikap responden dalam pencegahan dan
penanganan cedera pada balita.

Kata kunci : Pendidikan kesehatan, cedera, sikap

ABSTRACT

Health education of prevention and handling of toddlers’’ injuries is an effort to help groups
or communities particularly mothers at Integrated Health Post of RW XIX of Mojosongo to
improve their knowledge, attitude, and skill in the prevention and handling of toddlers’
injuries. It is very important for the mothers to change their attitude to supervise their toddlers
who are playing so that the risks of injuries can be avoided. The objective of this research is to
investigate the effect of the health education on the parents’ attitude of the prevention and
handling of their toddlers’ injuries at Integrated Health Post of RW XIX of Mojosongo.
This research used the quantitative pre experimental research method with the one-group pre-
post without control design. Its samples consisted of 32 respondents. The data of the research
were analyzed by using the Wilcoxon’s Test by observing the variables of health education
and mothers’ attitude of the prevention and handling of injuries. Prior to the health education,
16 mothers (50%) had good attitude and the rest had fairly good attitude. Following the
health education, all of the mothers had good attitude as in indicated by the p-value = 0.000
which was less than 0.05, meaning that there was an effect of the health education on the
mothers’
attitude of the prevention and handling of their toddlers’ injuries at Integrated Health Post of
RW XIX of Mojosongo.
The result of the research shows that health education could improve the respondents’
knowledge so that it affected their attitude of the prevention and handling of toddlers’ injuries.

Keywords : Health Education, injuries,


attitude
perkembangan berikutnya.
Perkembangan anak terdapat masa
1. PENDAHULUAN kritis, dimana diperlukan rangsangan
Akhir-akhir ini banyak orang tua atau stimulasi yang berguna agar
yang sering mengabaikan pengawasan potensinya berkembang, sehingga perlu
di saat anak sedang bermain, baik itu di mendapatkan perhatian (Soetjiningsih,
dalam rumah maupun di luar rumah. Hal- 2003).
hal baru yang anak temukan pada saat
bermain bisa menjadi sesuatu yang Anak usia 1-4 tahun cenderung
berbahaya, yang dapat menyebabkan paling banyak mengalami kecelakaan di
cedera pada anak. Sedangkan sikap rumah. Menurut Martin Simenc pakar
orang tua yang terlalu membiarkan keselamatan anak dari AS, anak usia
anaknya akan berdampak pada balita umumnya senang melakukan
keamanan dan keselamatan anak eksplorasi untuk mengetahui lebih jauh
tersebut. Cedera tidak terjadi apabila lingkungan terdekatnya yaitu rumah.
orang tua memiliki pemahaman tentang Keingintahuannya menyebabkan anak
pentingnya pencegahan cedera pada ingin meraih, memegang, atau
balita. Tindakan pencegahan berupa memasukan ke dalam mulut semua
pendidikan kesehatan merupakan salah yang menarik perhatiannya. Akibatnya
satu cara untuk merubah sikap orang tua anak-anak usia ini lebih sering terkena
dalam mengawasi anak yang sedang luka bakar, terjatuh, tersedak,
bermain, karena dalam beraktivitas anak keracunan, tenggelam, dibanding
tidak memperhatikan bahaya yang mengalami kekerasan oleh orang yang
mungkin akan terjadi. tidak dikenal (Rahmi, 2008).

Periode penting dalam tumbuh Setiap tahun hampir satu juta anak
kembang anak adalah masa balita, meninggal karena kecelakaan dan lebih
karena pada masa ini pertumbuhan dari puluhan juta anak-anak lainnya
dasar yang akan mempengaruhi dan memerlukan perawatan rumah sakit
menentukan perkembangan anak karena mengalami luka bakar berat,
selanjutnya. Periode usia ini anak mulai diantaranya luka berat banyak yang
bergaul dengan lingkungannya sehingga menjadi cacat permanen dan mendapat
anak mengalami beberapa perubahan gangguan fungsi otak. Kecelakaan
dan perilaku. Perkembangan menjadi penyebab utama kematian dan
kemampuan berbahasa, kreatifitas, kecacatan pada anak-anak (Depkes RI,
kesadaran sosial, emosional dan 2014).
intelegensia berjalan sangat tepat pada
masa ini dan merupakan landasan
Prevalensi cedera secara nasional 2013 menunjukkan kecenderungan peningkatan
tahun 2013 adalah 8,2%. Perbandingan prevalensi cedera dari 7,5% menjadi 8,2%.
hasil Riskesdas 2007 dengan Riskesdas Penyebab cedera terbanyak yaitu jatuh (40,9%),
dibandingkan dengan hasil Riskesdas unsur terpenting dalam membina
2007, Riskesdas 2013 menunjukkan keselamatan anak. Orang tua sebagai
kecendrungan penurunan proporsi jatuh orang terdekat diharapkan mampu
dari 58% menjadi 40,9%. Berdasarkan melakukan tindakan yang tepat terkait
karateristik, proporsi jatuh terbanyak dengan keamanan dan keselamatan
pada penduduk umur diatas 1 tahun anak, sehingga anak terhindar dari
(Riskesdas, 2013). bahaya yang setiap saat mengincarnya
(Aliza, 2007).
Kecelakaan atau cedera sering
terjadi karena kebanyakan orang tua Salah satu upaya yang dapat
tidak mengetahui apa saja yang akan dilakukan untuk merubah sikap orang
dilakukan oleh anak usia balita. Pada tua untuk mengawasi anaknya yang
usia ini anak sudah berlari, memanjat, sedang bermain agar resiko cedera
melompat dan mencoba segala sesuatu. dapat dihindari dengan memberikan
Semua hal yang baru yang mereka pendidikan kesehatan tentang
temukan bisa menjadi sesuatu yang pencegahan cedera. Terbukti bahwa
berbahaya untuk mereka. Merupakan pendidikan kesehatan sangat efektif
tanggung jawab orang tua untuk untuk mengubah sikap berdasarkan
melindungi anaknya dari kecelakaan, penelitian sebelumnya yang dilakukan
misalnya mengawasi kondisi rumah dari oleh Ryan Kendi Okta Pratama, Arif
anak-anak yaitu menghindari furniture Widodo,A.,M.Kep dan Dewi Listyorini
atau perabot-perabot yang beruncing S.Kep.,Ns dengan hasil penelitian
lancip dan tajam serta menjahui diketahui terdapat perubahan sikap
pengharum ruangan atau obat nyamuk responden setelah menerima pendidikan
yang mengandung racun. kesehatan. Pendidikan Kesehatan
merupakan satu kesatuan yang teratur
Berdasarkan penelitian dengan tujuan untuk mengubah
Kuschithawati, et al (2007) di Kota pengetahuan, sikap, perilaku seseorang
Yogyakarta menyebutkan bahwa faktor atau masyarakat dalam pengambilan
lingkungan rumah tempat tinggal anak suatu tindakan (Supartini, 2004).
yang tidak aman merupakan faktor yang
paling berperan dalam kejadiaan cedera Berdasarkan studi pendahuluan di
pada anak-anak dan kemudian disusul wilayah kerja posyandu RW XIX
oleh faktor pengawasan orang tua yang
Kelurahan Mojosongo Kecamatan
masih rendah. Orang tua merupakan
Jebres Kota Surakarta dengan
menggunakan 3 sampel anak balita
beserta orang tuanya. Orang tua dari
anak pertama mengatakan anaknya
pernah mengalami cedera di rumah
seperti terjatuh, kaki terjepit pintu,

tertusuk jarum karena kurangnya mengatakan kalau anaknya pernah cedera


pengawasan dari orang tua. Orang tua seperti bertengkar dengan teman sebaya,
dari anak kedua dan ketiga juga tersiram air panas, digigit serangga dan terjatuh.
Orang tua juga mengatakan belum terlalu pencegahan cedera pada anak usia
memahami tentang bahaya-bahaya yang toddler. Terkait dengan hasil penelitian
bisa membuat anaknya cedera dan tersebut peneliti tertarik melakukan
bagaimana tindakan pencegahannya. penelitian berjudul “Pengaruh
Orang tua menganggap bahwa cedera Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap
yang terjadi pada anak mereka Orang Tua Tentang Pencegahan Dan
merupakan hal yang wajar dalam proses Penanganan Cedera Pada Balita Di
tumbuh kembang. Posyandu RW XIX Kelurahan
Pendidikan Kesehatan sangat Mojosongo Kecamatan Jebres
penting bagi orang tua untuk Surakarta”.
mengetahui apa saja yang dapat
dilakukan untuk pencegahan dan 2. PELAKSANAAN
penanganan cedera pada balita. Orang a. Lokasi dan Waktu Penelitian
tua mengatakan mereka sangat Tempat penelitian di Posyandu RW
membutuhkan informasi tersebut yang XIX Mojosongo pada bulan mei –
berupa tulisan atau brosur. Sehingga juni 2017
peneliti menggunakan metode
pendidikan kesehatan dengan b. Populasi dan sampel penelitian
menggunakan media elektronika (LCD) Populasi dalam penelitian ini
dan media cetak Leafleat. adalah orang tua yang mempunyai bayi
Berdasarkan penelitian yang telah di dibawah lima tahun (balita) dengan total
lakukan oleh Dadang Kusbiantoro sampling.penentuan jumlah sampel
dengan hasil analisis multi regresi linier ditentukan bahwa apabila subyeknya
didapatkan variabel sikap lebih kurang dari 100, lebih baik diambil
berhubungan dengan praktik semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi
(Sugiyono, 2015). Besar sampel
penelitian ini 32 sampel . alat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner.

3. METODE PENELITIAN masih terdapat variabel luar yang ikut


Jenis penelitian yang digunakan berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
adalah penelitian kuantitatif dengan dependen (Notoatmojo, 2012). Penelitian ini
rancangan pre experimental desaign menggunakan metode pretest-posttest design
karena desain ini belum merupakan yang bertujuan untuk menentukan pengaruh dari
eksperimen sungguh-sungguh, karena suatu tindakan pada kelompok subjek yang
mendapat perlakuan, kemudian
dibandingkan dengan hasil sebelum dan
Karateristik Rincian Frekuensi Persentase
sesudah pemberian perlakuan (n) (%)
Jenis L 0 0
(Nursalam 2013). Desain penelitian ini Kelamin
adalah One-group pre-post test design P 32 100
Umur 20 – 24 1 3,1
without control yaitu mengungkapkan 25 – 35 21 65,6
36 – 45 8 25,0
hubungan sebab akibat dengan cara
>45 2 6,3
melibatkan satu kelompok subjek. Pendidikan SD 4 12,5
SMP 6 18,8
Kelompok subjek diobservasi sebelum SMA 10 31,3
dilakukan intervensi, kemudian SMK 1 3,1
D III 3 9,4
diobseravasi lagi setelah intervensi. S1 8 25,0
Total 32 100

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui
Hasil Analisa Univariat
bahwa responden dalam penelitian ini
a. Karakteristik Responden
semuanya berjenis kelamin perempuan,
Tabel 1 Karakteristik Responden di
yaitu sebanyak 32 (100,0%), sebagian
Posyandu RW XIX Mojosongo (n=32),
besar berusia 25-35 tahun, yaitu
Juni 2017
sebanyak 21 (65,6%), dan hasil tingkat
pendidikan yang paling banyak adalah
SMA sebanyak 10 (31,3%) responden.

b. Sikap ibu tentang pencegahan dan


penanganan cedera sebelum
pemberian pendidikan kesehatan

Tabel 2 Sikap Ibu tentang Pencegahan


dan Penanganan Cedera di Posyandu
RW XIX Mojosongo Sebelum
Pendidikan Kesehatan (n=32), Juni
2017
XIX Mojosongo sebelum diberikan
Sikap Ibu Frekuensi Persentase
Baik 16 50,0% pendidikan kesehatan masing-masing
Cukup 16 50,0%
sebanyak 16 (50,0%) sikap responden
Total 32 100 %
baik dan 16 (50,0%) sikap responden cukup,
Berdasarkan data hasil penelitian dari data diatas dapat dilihat responden sudah
terhadap 32 responden di Posyandu RW mempunyai sikap yang cukup baik dalam
pencegahan dan penanganan cedera pada adalah pengalaman pribadi. Sikap ibu
balita. Dapat juga dilihat dari hasil terbentuk dari pengalaman pribadi
tingkat pendidikan antara pendidikan terjadi dalam situasi yang melibatkan
tingkat menengah dan tingkat pendidikan faktor emosional (Azwar, 2011). Oleh
tinggi masing- masing seimbang yaitu karena itu sikap ibu yang berbeda-beda
11 (34,4%). Hal ini menunjukkan bahwa pada pretest dapat menjadikan jumlah
rata-rata pendidikan ibu di Posyandu RW yang sama antara sikap responden yang
XIX Mojosongo, memiliki pendidikan cukup dan baik.
dari tingkat menegah (SMA / SMK) Berdasarkan hasil observasi peneliti
sampai tingkat pendidikan tinggi di tempat penelitian menunjukkan
(Diploma / Sarjana). Hasil penelitian ini bahwa faktor yang menyebabkan hasil
didukung oleh Kusbiantoro (2014) dari sebelum diberikan pendidikan
“Praktek Pencegahan Cedera pada Anak seimbang antara sikap cukup dan baik,
Usia Toddler Ditinjau dari Pengetahauan hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan yang
dan Sikap Orang Tua tentang Bahaya telah dilakukan oleh responden yaitu
Cedera di Desa Kembangbahu” membiarkan anak mereka tanpa adanya
menunjukkan sebagian besar sikap pengawasan. Karateristik anak yang
orang tua cukup. berbeda dan kemauan anak yang ingin
Salah satu faktor yang main sendiri tampa adanya pengawasan
mempengaruhi pembentukan sikap yang memberikan penilaian yang
berbeda pada ibu dan anak. Sikap inilah
yang mencerminkan pada nilai pre test.
Berdasarkan hasil penelitian dari Dian
Karmawati, 2013 “Pengaruh pendidikan
kesehatan perhadap pengetahuan dan
sikap ibu mengenai asupan gizi pada
usia toddler di surakarta” dengan hasil
pre test sikap ibu baik dan yang kurang
baik sama, hal ini dipengaruhi oleh
kebiasaan yang telah dilakukan oleh
responden dalam memberikan asupan
gizi kepada anaknya.

c. Sikap ibu tentang pencegahan dan Tabel 3 Sikap Ibu tentang Pencegahan dan

penanganan cedera sesudah Penanganan Cedera di Posyandu RW XIX

pemberian pendidikan kesehatan Mojosongo Setelah Pendidikan Kesehatan


(n=32), Juni 2017 lewat pesan-pesan komunikatif
Sikap Ibu Frekuensi Persentase (Azwar,2011).
Baik 32 100%
Total 32 100% Berdasarkan hasil observasi peneliti
menunjukkan bahwa perubahan sikap
Hasil analisis terhadap 32 responden pada ibu di Posyandu RW XIX
menunjukkan bahwa semua sikap ibu Mojosongo sesudah mendapatkan
tentang pencegahan dan penanganan pendidikan kesehatan terjadi karena
cedera sesudah pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan yang diberikan
baik sebanyak 32 (100,0%). Hasil pada kelompok tertentu (ibu-ibu
penelitian ini didukung oleh Pratama, posyandu) maka informasi akan
dkk (2013) tentang “Pengaruh diterima lebih jelas. Selain itu,
Pendidikan Kesehatan terhadap informasi tentang pencegahan dan
Perubahan Pengetahuan, Sikap dan penanganan cedera sangat dibutuhkan
Perilaku tentang Kebiasaan Berperilaku oleh responden, sehingga pada saat
Hidup Bersih dan Sehat Siswa SDN 1 pemberian pendidikan kesehatan
mandong” dengan hasil penelitian responden menyimak informasi yang
diketahui terdapat perubahan sikap diberikan secara langsung. Dalam hal
responden sesudah menerima ini responden memberikan banyak
pendidikan kesehatan. Di antara tanggapan positif tentang pendidikan
beberapa teori yang mempengaruhi kesehatan yang diberikan khususnya
pembentukan dan proses perubahan pada materi penanganan keseleo yang
sikap dengan memasukan ide, fikiran, merupakan hal baru bagi responden.
pendapat, ilmu, dan bahkan fakta baru Analisa dari data tersebut adalah
usaha ibu untuk belajar dan
mendapatkan informasi sangat besar
meskipun latar belakang pendidikan
responden yang sebagian besar hanya
pendidikan dasar dan menegah.
Pengetahuan tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak perlu diikuti
tentang pemahaman tentang pentingnya
pencegahan terhadap bahaya yang dapat

terjadi, sedangkan sikap orang tua yang penelitian terbukti sikap yang didasari
terlalu membiarkan anaknya akan pengetahuan akan lebih langgeng dari pada sikap
berdampak pada keamanan hidup anak yang tidak didasari ilmu pengetahuan.
tersebut. Maka dari itu pengalaman dan Pengetahuan merupakan pangkal dari sikap,
sedangkan sikap akan mengarah pada Tujuan dari pendidikan kesehatan itu
tindakan seseorang (Notoatmojo,2012). sendiri yaitu perilaku yang menjadikan
kesehatan sebagai suatu yang bernilai
Hasil Analisa Bivariat dimasyarakat. Dengan demikian tenaga
Tabel 4 Pengaruh Pendidikan Kesehatan kesehatan mempunyai tanggung jawab
terhadap Sikap Orang Ibu tentang didalam penyuluhannya. Mengarahkan
Pencegahan dan Penanganan Cedera kepada keadaan bahwa cara-cara hidup
pada Balita di Posyandu RW XIX sehat menjadi kebiasaan hidup
Mojosongo (n=32), Juni 2017 masyarakat sehari-hari (Azwar 1983. cit
Hasil Uji Wilcoxon Susilo. 2011).
Z p value
-4,571 0,000 Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk merubah sikap orang
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon tua untuk mengawasi anaknya yang
diperoleh nilai Z-hitung = -4,571 dan p- sedang bermain agar resiko cedera
value (2-tailed) sebesar 0,000 yang dapat dihindari dengan memberikan
berarti < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha pendidikan kesehatan tentang
diterima sehingga ada pengaruh pencegahan cedera. Pendidikan
pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu kesehatan merupakan satu kesatuan
tentang pencegahan dan penanganan yang teratur dengan tujuan untuk
cedera pada balita di Posyandu RW mengubah pengetahuan, sikap, perilaku
XIX Mojosongo. seseorang atau masyarakat dalam
pengambilan suatu tindakan (Supartini,
2004). Terbukti dengan hasil penelitian
dari Dian Karimawati, 2013 “Pengaruh
Pendidikan Kesehatan terhadap
Pengetahuan dan Sikap Ibu Mengenai
Asupan Gizi pada Usia Toodler di
Surakarta dengan hasil penelitian
terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap pengetahuan dan sikap ibu
mengenai asupan gizi pada usia toddler
di surakarta.

Pendidikan kesehatan juga terhadap kebiasaan, sikap dan pengetahuan


merupakan sejumlah pengalaman yang yang ada hubungannya dengan kesehatan
berpengaruh secara menguntungkan perorangan, masyarakat, dan bangsa.
Kesemuanya ini dipersiapkan dalam salah satu software yang dirancang
rangka mempermudah diterimanya khusus untuk mampu menampilkan
secara sukarela perilaku yang akan program multimedia dengan menarik,
meningkatkan atau memelihara mudah dalam pembuatan, mudah dalam
kesehatan. Dengan demikian pendidikan penggunaan dan relatif murah karena
kesehatan merupakan usaha atau tidak membutuhkan bahan baku selain
kegiatan untuk membantu individu, alat untuk menyimpan data (Riyana,
kelompok atau masyarakat dalam 2008). Hal ini sesuai dengan penelitian
meningkatkan kemampuan baik yang dilakukan oleh Nur Dani
pengetahuan, sikap maupun Sulistyawati, 2014 “ Efektifitas Alat
keterampilan untuk mencapai hidup bantu Penyuluhan Slide Power Point
sehat secara optimal (Notoatmodjo, dengan Leafleat tentang Kanker Servik
2012). terhadap Sikap Wus dalam Pemeriksaan
Iva di Desa Jatimulyo Dlingo Bantul”
Pendidikan kesehatan yang peneliti
dengan hasil sikap responden yang
lakukan menggunakan media berupa
diberikan penyuluhan menggunakan
leafleat dan power yang dihubungkan
media power point dan leafleat
dengan LCD. Kelebihan leafleat adalah
mayoritas sangat baik.
tahan lama, mencakup orang banyak,
biaya tidak tinggi, tidak perlu listrik, Berdasarkan hasil observasi peneliti
dapat dibawa kemana-mana, dapat bahwa kelebihan atau keunggulan
mengungkit rasa keindahan, pendidikan kesehatan yang peneliti
mempermudah pemahaman dan, lakukan antara lain menggunakan power
meningkatkan gairah belajar point yang ditayangkan lewat LCD
(Notoatmodjo, 2012). Program
sehingga dapat memperjelas ide atau
Microsoft Office Power Point adalah pesan yang disampaikan. Selain itu,
peneliti juga memberikan leaflet tentang
pencegahan dan penanganan cedera
sehingga apabila orang tua lupa bisa
dibaca kembali.

5. KESIMPULAN 16 (50,0%).
a. Sebagian besar sikap ibu tentang b. Semua sikap ibu tentang pencegahan dan
pencegahan dan penanganan cedera penanganan cedera pada balita di Posyandu
pada balita di Posyandu RW XIX RW XIX Mojosongo sesudah perlakuan baik
Mojosongo sebelum perlakuan baik sebanyak 32 (100,0%).
dan cukup masing-masing sebanyak c. Ada pengaruh antara pendidikan kesehatan
terhadap sikap ibu tentang Pengetahuan dan Sikap Ibu
pencegahan cedera pada balit di Mengenal Asupan Gizi pada Usia
Toddler di Surakarta.
posyandu RW XIX Mojosongo. Eprints.ums.ac.id>Naskah_Publikasi
6. SARAN
Kuschitwati, S., Magetsari, R., Nawi.
Dapat lebih intens melakukan 2007. Faktor Resiko Terjadinya
pemberian informasi kepada Cedera Pada Anak Usia Sekolah
Dasar. Jurnal Kedokteran
masyarakat lain tentang pencegahan Masyarakat ;23(3):131-141
cedera dan penangannya, sehingga
Nur Dani Sulistyawati, 2014. Efektifitas
menyebarkan informasi ke Alat Bantu Penyuluhan Slide Power
masyarakat luas. Point dengan Leafleat tentang
Kanker Servik terhadap Sikap Wus
dalam Pemeriksaan IVA didesa
DAFTAR PUSTAKA Jatimulyo Dlingo Bantul.
Opac.unisayogya.ac.id jurnal
Aliza. S. 2007. Buku Serba Tahu: kesehatan
Perawatan Balita Anda, Jakarta : Rineka
Cipta Notoatmodjo. 2012. Metodologi
Penelitian Kesehatan, Jakarta :
Azwar S. 2011. Sikap Manusia : Teori Rineka Cipta
dan Pengukurannya. Jakarta : Pustaka
pelajar Notoatmodjo. 2012. Promosi Kesehatan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :
Dian Karmawati. 2013. Pengaruh Rineka Cipta
Pendidikan Kesehatan terhadap
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).
2013. Kementerian Kesehatan.
Jakarta

Ryan Kendi, dkk. 2013. Pengaruh


Pendidikan Kesehatan terhadap
Perubahan Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku tentang Kebiasaan
Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
Siswa SDN 1 Mandong.
Eprints.ums.ac.id>Naskah_Publikasi

Rudi Susilana, Cepi Riyana. 2008.


Media Pembelajaran. Bandung : CV
Wacana Prima

Soetjiningsing. 2003. Tumbuh kembang


Anak, Jakarta : EGC
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung : Alfabeta cv

Supartini, Yupi. 2004. Buku Ajar


Konsep Dasar Keperawatan Anak.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai