ABSTRAK
Pendidikan kesehatan tentang pencegahan dan penanganan cedera pada balita merupakan
usaha untuk membantu kelompok atau masyarakat khususnya ibu-ibu di Posyandu RW XIX
Mojosongo dalam meningkatkan kemampuan baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan
tentang pencegahan dan penanganan cedera pada balita. Pendidikan kesehatan sangat
penting bagi orang tua dalam hal merubah sikap untuk mengawasi anaknya yang sedang
bermain agar resiko cedera dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap orang tua tentang pencegahan dan
penanganan cedera pada balita di Posyandu RW XIX Mojosongo.
Penelitian ini dengan penelitian kuantitatif dengan rancangan pre experimental designs
dengan desain penelitian One-group pre-post desain without control dengan jumlah sampel
32 responden. Analisis data dengan menggunakan uji wilcoxon dengan mengamati variabel
pendidikan kesehatan dan sikap ibu tentang pencegahan dan penanganan cedera. Sikap ibu
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan, baik dan cukup masing-masing 16 (50,0%). Sesudah
dilakukan pendidikan kesehatan, sikap ibu baik sebanyak 32 (100%). Hasil penelitian nilai p
value 0,000 yang kurang sehingga ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu
tentang pencegahan dan penanganan cedera pada balita di Posyandu RW XIX Mojosongo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan
responden sehingga dapat berpengaruh terhadap sikap responden dalam pencegahan dan
penanganan cedera pada balita.
ABSTRACT
Health education of prevention and handling of toddlers’’ injuries is an effort to help groups
or communities particularly mothers at Integrated Health Post of RW XIX of Mojosongo to
improve their knowledge, attitude, and skill in the prevention and handling of toddlers’
injuries. It is very important for the mothers to change their attitude to supervise their toddlers
who are playing so that the risks of injuries can be avoided. The objective of this research is to
investigate the effect of the health education on the parents’ attitude of the prevention and
handling of their toddlers’ injuries at Integrated Health Post of RW XIX of Mojosongo.
This research used the quantitative pre experimental research method with the one-group pre-
post without control design. Its samples consisted of 32 respondents. The data of the research
were analyzed by using the Wilcoxon’s Test by observing the variables of health education
and mothers’ attitude of the prevention and handling of injuries. Prior to the health education,
16 mothers (50%) had good attitude and the rest had fairly good attitude. Following the
health education, all of the mothers had good attitude as in indicated by the p-value = 0.000
which was less than 0.05, meaning that there was an effect of the health education on the
mothers’
attitude of the prevention and handling of their toddlers’ injuries at Integrated Health Post of
RW XIX of Mojosongo.
The result of the research shows that health education could improve the respondents’
knowledge so that it affected their attitude of the prevention and handling of toddlers’ injuries.
Periode penting dalam tumbuh Setiap tahun hampir satu juta anak
kembang anak adalah masa balita, meninggal karena kecelakaan dan lebih
karena pada masa ini pertumbuhan dari puluhan juta anak-anak lainnya
dasar yang akan mempengaruhi dan memerlukan perawatan rumah sakit
menentukan perkembangan anak karena mengalami luka bakar berat,
selanjutnya. Periode usia ini anak mulai diantaranya luka berat banyak yang
bergaul dengan lingkungannya sehingga menjadi cacat permanen dan mendapat
anak mengalami beberapa perubahan gangguan fungsi otak. Kecelakaan
dan perilaku. Perkembangan menjadi penyebab utama kematian dan
kemampuan berbahasa, kreatifitas, kecacatan pada anak-anak (Depkes RI,
kesadaran sosial, emosional dan 2014).
intelegensia berjalan sangat tepat pada
masa ini dan merupakan landasan
Prevalensi cedera secara nasional 2013 menunjukkan kecenderungan peningkatan
tahun 2013 adalah 8,2%. Perbandingan prevalensi cedera dari 7,5% menjadi 8,2%.
hasil Riskesdas 2007 dengan Riskesdas Penyebab cedera terbanyak yaitu jatuh (40,9%),
dibandingkan dengan hasil Riskesdas unsur terpenting dalam membina
2007, Riskesdas 2013 menunjukkan keselamatan anak. Orang tua sebagai
kecendrungan penurunan proporsi jatuh orang terdekat diharapkan mampu
dari 58% menjadi 40,9%. Berdasarkan melakukan tindakan yang tepat terkait
karateristik, proporsi jatuh terbanyak dengan keamanan dan keselamatan
pada penduduk umur diatas 1 tahun anak, sehingga anak terhindar dari
(Riskesdas, 2013). bahaya yang setiap saat mengincarnya
(Aliza, 2007).
Kecelakaan atau cedera sering
terjadi karena kebanyakan orang tua Salah satu upaya yang dapat
tidak mengetahui apa saja yang akan dilakukan untuk merubah sikap orang
dilakukan oleh anak usia balita. Pada tua untuk mengawasi anaknya yang
usia ini anak sudah berlari, memanjat, sedang bermain agar resiko cedera
melompat dan mencoba segala sesuatu. dapat dihindari dengan memberikan
Semua hal yang baru yang mereka pendidikan kesehatan tentang
temukan bisa menjadi sesuatu yang pencegahan cedera. Terbukti bahwa
berbahaya untuk mereka. Merupakan pendidikan kesehatan sangat efektif
tanggung jawab orang tua untuk untuk mengubah sikap berdasarkan
melindungi anaknya dari kecelakaan, penelitian sebelumnya yang dilakukan
misalnya mengawasi kondisi rumah dari oleh Ryan Kendi Okta Pratama, Arif
anak-anak yaitu menghindari furniture Widodo,A.,M.Kep dan Dewi Listyorini
atau perabot-perabot yang beruncing S.Kep.,Ns dengan hasil penelitian
lancip dan tajam serta menjahui diketahui terdapat perubahan sikap
pengharum ruangan atau obat nyamuk responden setelah menerima pendidikan
yang mengandung racun. kesehatan. Pendidikan Kesehatan
merupakan satu kesatuan yang teratur
Berdasarkan penelitian dengan tujuan untuk mengubah
Kuschithawati, et al (2007) di Kota pengetahuan, sikap, perilaku seseorang
Yogyakarta menyebutkan bahwa faktor atau masyarakat dalam pengambilan
lingkungan rumah tempat tinggal anak suatu tindakan (Supartini, 2004).
yang tidak aman merupakan faktor yang
paling berperan dalam kejadiaan cedera Berdasarkan studi pendahuluan di
pada anak-anak dan kemudian disusul wilayah kerja posyandu RW XIX
oleh faktor pengawasan orang tua yang
Kelurahan Mojosongo Kecamatan
masih rendah. Orang tua merupakan
Jebres Kota Surakarta dengan
menggunakan 3 sampel anak balita
beserta orang tuanya. Orang tua dari
anak pertama mengatakan anaknya
pernah mengalami cedera di rumah
seperti terjatuh, kaki terjepit pintu,
c. Sikap ibu tentang pencegahan dan Tabel 3 Sikap Ibu tentang Pencegahan dan
terjadi, sedangkan sikap orang tua yang penelitian terbukti sikap yang didasari
terlalu membiarkan anaknya akan pengetahuan akan lebih langgeng dari pada sikap
berdampak pada keamanan hidup anak yang tidak didasari ilmu pengetahuan.
tersebut. Maka dari itu pengalaman dan Pengetahuan merupakan pangkal dari sikap,
sedangkan sikap akan mengarah pada Tujuan dari pendidikan kesehatan itu
tindakan seseorang (Notoatmojo,2012). sendiri yaitu perilaku yang menjadikan
kesehatan sebagai suatu yang bernilai
Hasil Analisa Bivariat dimasyarakat. Dengan demikian tenaga
Tabel 4 Pengaruh Pendidikan Kesehatan kesehatan mempunyai tanggung jawab
terhadap Sikap Orang Ibu tentang didalam penyuluhannya. Mengarahkan
Pencegahan dan Penanganan Cedera kepada keadaan bahwa cara-cara hidup
pada Balita di Posyandu RW XIX sehat menjadi kebiasaan hidup
Mojosongo (n=32), Juni 2017 masyarakat sehari-hari (Azwar 1983. cit
Hasil Uji Wilcoxon Susilo. 2011).
Z p value
-4,571 0,000 Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk merubah sikap orang
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon tua untuk mengawasi anaknya yang
diperoleh nilai Z-hitung = -4,571 dan p- sedang bermain agar resiko cedera
value (2-tailed) sebesar 0,000 yang dapat dihindari dengan memberikan
berarti < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha pendidikan kesehatan tentang
diterima sehingga ada pengaruh pencegahan cedera. Pendidikan
pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu kesehatan merupakan satu kesatuan
tentang pencegahan dan penanganan yang teratur dengan tujuan untuk
cedera pada balita di Posyandu RW mengubah pengetahuan, sikap, perilaku
XIX Mojosongo. seseorang atau masyarakat dalam
pengambilan suatu tindakan (Supartini,
2004). Terbukti dengan hasil penelitian
dari Dian Karimawati, 2013 “Pengaruh
Pendidikan Kesehatan terhadap
Pengetahuan dan Sikap Ibu Mengenai
Asupan Gizi pada Usia Toodler di
Surakarta dengan hasil penelitian
terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap pengetahuan dan sikap ibu
mengenai asupan gizi pada usia toddler
di surakarta.
5. KESIMPULAN 16 (50,0%).
a. Sebagian besar sikap ibu tentang b. Semua sikap ibu tentang pencegahan dan
pencegahan dan penanganan cedera penanganan cedera pada balita di Posyandu
pada balita di Posyandu RW XIX RW XIX Mojosongo sesudah perlakuan baik
Mojosongo sebelum perlakuan baik sebanyak 32 (100,0%).
dan cukup masing-masing sebanyak c. Ada pengaruh antara pendidikan kesehatan
terhadap sikap ibu tentang Pengetahuan dan Sikap Ibu
pencegahan cedera pada balit di Mengenal Asupan Gizi pada Usia
Toddler di Surakarta.
posyandu RW XIX Mojosongo. Eprints.ums.ac.id>Naskah_Publikasi
6. SARAN
Kuschitwati, S., Magetsari, R., Nawi.
Dapat lebih intens melakukan 2007. Faktor Resiko Terjadinya
pemberian informasi kepada Cedera Pada Anak Usia Sekolah
Dasar. Jurnal Kedokteran
masyarakat lain tentang pencegahan Masyarakat ;23(3):131-141
cedera dan penangannya, sehingga
Nur Dani Sulistyawati, 2014. Efektifitas
menyebarkan informasi ke Alat Bantu Penyuluhan Slide Power
masyarakat luas. Point dengan Leafleat tentang
Kanker Servik terhadap Sikap Wus
dalam Pemeriksaan IVA didesa
DAFTAR PUSTAKA Jatimulyo Dlingo Bantul.
Opac.unisayogya.ac.id jurnal
Aliza. S. 2007. Buku Serba Tahu: kesehatan
Perawatan Balita Anda, Jakarta : Rineka
Cipta Notoatmodjo. 2012. Metodologi
Penelitian Kesehatan, Jakarta :
Azwar S. 2011. Sikap Manusia : Teori Rineka Cipta
dan Pengukurannya. Jakarta : Pustaka
pelajar Notoatmodjo. 2012. Promosi Kesehatan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :
Dian Karmawati. 2013. Pengaruh Rineka Cipta
Pendidikan Kesehatan terhadap
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).
2013. Kementerian Kesehatan.
Jakarta