Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak merupakan dambaan setiap keluarga sehingga setiap
keluarga ingin agar anak bertumbuh secara optimal baik fisik,psikis
dan sosial. Namun, untuk mencapai pertumbuhan yang optimal harus
diperhatikan tumbuh kembang anak sejak dini. Anak sebagai individu
yang unik mempunyai berbagai kebutuhan baik biologis, psikologis,
dan spritual dalam tumbuh kembang. Untuk itu, orang tua berperan
penting dalam pemenuhan kebutuhan selama tumbuh kembang anak.
Menururt Hockenberry & Wilson ((Di et al., 2018)) menjelaskan
toddler adalah anak berusia 12-36 bulan. Di usia ini anak mulai
berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu terjadi dengan
mengeksplorasi lingkungan. Dalam mengeksplorasi lingkungan karena
keingintahuan anak dan bila tidak diawasi dengan baik dapat
mengakibatkan anak mengalami cedera ringan maupun berat di
samping belum sempurnanya kemampuan alat gerak dan koordinasi
otot. Cedera yang pada toddler menyebabkan dampak seperti tertentu
psikologis dimana anak akan trauma. Hal tersebut dapat mengganggu
proses pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga dapat berisiko
mengalami keterlambatan dalam perkembangan. selain itu, dampak
fisik dari cedera pada toddler seperti cacat yang dapat mempengaruhi
produktifitas, bahkan dapat menyebabkan kematian pada anak
(Hastuti, 2017). WHO memperkirakan 5,8 juta kematian di seluruh
dunia yang diakibatkan karena cedera, lebih dari 3 juta kematian
terjadi di negara berkembang, salah satunya di Indonesia (Putri, 2019)
Menurut Riset Kesehatan Dasar 2015 dari 1.027.758
responden, sebanyak 84.774 orang mengalami cedera. Di Indonesia
penyebab yang paling sering muncul pada anak umur 1-4 tahun yaitu
jatuh sebanyak 79,4 terluka karena benda tumpul/tajam 4,2%,

1
2

kejatuhan 2,3%, terbakar 1,5% dan gigitan hewan 0,3% (Irmawan,


2017)
Ada tiga faktor yang mempengaruhi cedera di antaranya faktor
penjamu (host) yaitu orang tua dan anak, faktor lingkungan, dan faktor
penyebab cedera Muscary dalam Fauziyyah n.d. (2018 ). Potter dan
Perry dalam (Dewi, 2016) menjelaskan bahwa sangat penting
mengawasi anak setiap waktu terutama pada lingkungan yang tidak
memperhitungkan keselamatan anak sehingga meminimalisir cedera
yang di alami. Pada tahun 2017 Eko Irmawan melakukan penelitian
dengan hasil bahwa adanya hubungan antara pengetahuan orang tua
dengan pencegahan kecelakaan pada toddler, dimana semakin tinggi
pengetahuan orang tua maka,semakin jarang kejadian kecelakaan
toddler, begitupun sebaliknya (Irmawan, 2017).
Menurut Notoadmojo dalam (Hastuti, 2017) dalam pembentukan
sikap seseorang pengetahuan berperan penting karena pengetahuan
membuat seseorang berpikir terhadap suatu stimulus maupun objek.
Pengetahuan tentang resiko kecelakaan sangat penting karena
kebanyakan orang tua tidak menyadari apa yang bisa dilakukan anak
toddler sehingga menyebabkan cedera. Maka, peran orang tua
terutama ibu sangat penting untuk mencegah terjadinya cedera pada
toddler. Selain dapat menyebabkan cedera pada anak, kurangnya
pengetahuan pada ibu juga membuat ibu menjadi berhati-hati yang
berlebihan sehingga menghambat tumbuh kembang anak karena anak
dibatasi dalam beraktivitas. Untuk itu, ibu harus dibekali pengetahuan
tentang resiko cedera pada anak agar ibu bisa memberikan
pengawasan dan perhatian penuh. Dengan membekali orang tua
dengan pengetahuan, orang tua akan menilai berperilaku dan
mengambil tindakan untuk pencegahan bahaya tersebut (Effendi,
2018)
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
mengetahui seberapa besar pengetahuan orang tua dan upaya
3

pencegahan cedera yang terjadi pada anak toddler sehingga penulis


tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “Hubungan
Pengetahuan Ibu Tentang Cedera Dengan Pencegahan Cedera
Anak Usia Toddler di Desa Tabang Barat Wilayah Kerja
Puskesmas Tabang”.

B. Rumusan Masalah
Toddler sangat rentan dengan cedera karena perkembangan
locomotor dan rasa ingin tahu mereka yang besar. Cedera pada anak
usia toddler dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak, atau bahkan dapat menyebabkan kematian. Dalam beberapa
penelitian tentang faktor-faktor penyebab cedera pada anak adalah
toddler, peran orang tua penting dalam pencegahan cedera,
mengingat orang tua sebagai orang terdekat anak. Maka, dirumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut yaitu apakah ada hubungan
antara pengetahuan ibu tentang cedera dengan pencegahan cedera
pada anak usia toddler.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
pengetahuan ibu tentang cedera dengan pencegahan cedera anak
usia toddler di Desa Tabang Barat wilayah kerja Puskesmas
Tabang.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang cedera
b. Untuk mengidentifikasi pencegahan orang tua pada cedera
anak usia toddler
c. Untuk menganalisis hubungan pengetahuan ibu tentang cedera
dengan pencegahan cedera pada anak usia toddler.
4

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ibu
Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu
tentang cedera pada anak usia toddler
2. Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan dalam upaya
pencegahan cedera pada anak usia toddler
3. Bagi Institusi Kesehatan
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dan bahan
bacaan diperpustakaan untuk menambah wawasan dan
memperkaya ilmu pengetahuan tentang anak usia toddler
4. Bagi peneliti
Diharapkan penelitian ini memberi pengatahuan dan pengalaman
dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama di bangku
kuliah serta menambah wawasan mengenai pencegahan cedera
pada anak usia toddler.

Anda mungkin juga menyukai