Anda di halaman 1dari 12

1

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN


IBU DALAM UPAYA PERTOLONGAN PERTAMA SAAT ANAK
USIA 1-2 TAHUN MENGALAMI CHOKING DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS BEJI

Umi Ma’rifah, Iryani Yuni A, Endang Yuliani


STIKES Husada Jombang

ABSTRAK
Orang tua perlu memahami berbagai jenis kecelakaan yang mungkin terjadi dan
pertolongan pertama yang dapat diberikan sehingga tidak menimbulkan kondisi yang
fatal bagi anak, karena kecelakaan yang kecil pun bisa berakibat fatal. Kenyataaan yang
terjadi masih banyak ibu yang tidak mengetahui bagaimana melakukan pertolongan
pertama pada anak yang dalam keadaan tersedak dan bahkan dapat menyebabkan anak
meninggal karena keterlambatan pertolongan yang dilakukan saat anak tersedak. Tujuan
Penelitian untuk mengetahui pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap pengetahuan ibu
dalam upaya pertolongan pertama saat anak mengalami tersedak Desain penelitian ini
yaitu Pre Eksperimental dengan metode One group Pretest-Postest. Variabel penelitian
ada dua yaitu pendidikan kesehatan sebagai variabel independen. Pengetahuan sebagai
variabel dependen. Populasi penelitian yaitu Seluruh Ibu yang mempunyai anak usia
1-5 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Beji sebanyak 2439 orang bulan
Desember 2020. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling sebanyak 344
responden. Data dikumpulkan dengan instrument lembar observasi dan diuji dengan uji
wilcoxon signed rank test Hasil uji statistic wilcoxon menunjukkan bahwasannya nilai ρ
= 0,000 maka ρ < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwasannya pendidikan kesehatan
berpengaruh terhadap pengetahuan dalam upaya pertolongan pertama saat anak
mengalami chooking. Hasil penelitian menunjukkan adanya pendidikan kesehatan yang
diberikan oleh peneliti membuat responden mempunyai tambahan informasi tentang
pertolongan pertama tentang chooking sehingga dengan tambahan informasi tersebut
responden dapat mengerti dan memahami bagaimana melakukan pertolongan pertama
ketika anak mengalami chooking.
Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Chooking

ABSTRACT
Parents need to understand the different types of accidents that may occur and the
first aid that can be provided so as not to cause fatal conditions for the child, because
even small accidents can be fatal. The fact that there are still many mothers who do not
know how to do first aid to a child who is in a choking state and can even cause the child
to die because of delays in help done when the child chokes. Research objectives to
determine the effect of Health Education on maternal knowledge in first aid efforts when
a child experiences choking. The design of this study is Pre Experimental with One group
Pretest-Postest method. There are two research variables, namely health education as an
independent variable. Knowledge as a dependent variable. The research population is all
mothers who have children aged 1-5 years who visited Puskesmas Beji as many as 2439
people in December 2020. The sample was taken with simple random sampling technique
as many as 344 respondents. Data collected with observation sheet instrument and tested
with wilcoxon signed rank test The results of the wilcoxon statistics test showed that the
value of ρ = 0.000 then ρ < 0.05 so it can be concluded that health education affects
knowledge in first aid efforts when the child is chooking. The results showed that the
health education provided made respondents have additional information about first aid
about chooking so that with the addition of this information respondents can understand
and understand how to do first aid when the child has chooking.
Key Words : Health Education, Knowledge, Chooking
2

PENDAHULUAN berakibat fatal. Kenyataaan yang


Kehidupan sehari-hari sarat terjadi masih banyak ibu yang tidak
dengan berbagai macam hal yang mengetahui bagaimana melakukan
membahayakan bagi anak. Anak usia pertolongan pertama pada anak yang
dini merupakan anak-anak yang dalam keadaan tersedak dan terdapat
sangat unik dan memiliki 1 anak yang meninggal karena
karakteristik yang beragam sehingga keterlambatan pertolongan yang
diperlukan berbagai jenis dilakukan saat anak tersedak.
pengetahuan dan keterampilan untuk Menurut World Health
memahaminya. Karakteristik anak Organization (WHO) tahun 2018
yang beragam ini terkadang sekitar 14.537 anak-anak berusia 3
membuat orang tua kesulitan dalam tahun atau lebih muda sangat
menerapkan pola pengasuhan dan berbahaya karena tersedak, sebesar
pengawasan pada anak, terutama (51,2%) berhubungan dengan
pada keluarga yang memiliki anak makanan, (35,4%) tersedak karena
lebih dari satu. Perilaku anak yang benda asing, dan sebesar 13,4%
beragam ini dapat memungkinkan penyebab tidak diketahui. Prevalensi
timbulnya kecelakaan di rumah di Amerika Serikat didapatkan kasus
tangga apabila anak-anak dibiarkan tersedak terjadi pada anak berusia <
tanpa pengawasan yang baik, 1 tahun sebesar 10,6%, pada anak
ataupun karena lingkungan di rumah usia 1 hingga 2 tahun sebesar 34,2%
kurang aman atau kurang nyaman. dan pada usia 2 tahun hingga 4 tahun
Salah satu bentuk kecelakaan yang sebesar 39,4% (American Academy
umumnya terjadi adalah keadaan of Pediatrics, 2017). Di Indonesia
tersedak (Andarmoyo, 2012:104). sendiri belum ada data maupun riset
Oleh karena itu, orang tua atau orang tentang angka tersedak pada anak
terdekat anak perlu memahami dan bayi, namun kejadian-kejadian
berbagai jenis kecelakaan yang tersedak di Indonesia telah banyak
mungkin terjadi dan pertolongan terjadi, terutama kejadian tersedak
pertama yang dapat diberikan pada bayi diantaranya terjadi pada 28
sehingga tidak menimbulkan kondisi maret 2015 di Pasuruan, bayi berusia
yang fatal bagi anak, karena 6 bulan meninggal setelah diberikan
kecelakaan yang kecil pun bisa susu, dari hasil pemeriksaan
3

diketahui bayi tersebut meninggal tersebut. Ketika tersedak, anak


diakibatkan oleh tersedak susu mungkin sudah tidak bisa
(Suwiknyo, 2015:7). Berita terbaru mengeluarkan suara dengan jelas
tentang bayi yang tersedak terjadi untuk mengatakan sakitnya, anak
pada bayi usia 2 bulan yang terjadi merasa tercekik dan berusaha untuk
di Pasuruan, pada tanggal 26 Maret batuk dan kemudian akan membuat
2016 penyebab bayi tersedak adalah usaha napas tersengal-sengal.
sehabis diberikan susu (Hartono, Sianosis akan terjadi, kepala dan
2016:2). Berdasarkan hasil studi leher terlihat kongesti atau
pendahuluan yang dilakukan dengan membengkak, disertai penurunan
teknik wawancara terhadap 6 ibu di kesadaran (Shelov, 2012:92).
Wilayah Kerja Puskesmas Beji Tersedak merupakan kondisi gawat
Pasuruan didapatkan 4 ibu dengan darurat yang harus cepat ditangani.
anak usia 1-2 tahun (66%) Bila dibiarkan terlalu lama tubuh
menyatakan kurang memahami bisa mengalami kekurangan oksigen
bagaimana melakukan pertolongan (hipoksia) (Kalcare, 2014:56).
pertama pada saat anak tersedak dan Tersedak memang sepintas terlihat
2 ibu dengan anak usia 1-2 tahun sepele, namun jika di lakukan
(34%) menyatakan sedikit dengan penanganan yang salah akan
memahami tindakan yang harus menyebabkan fatal (Diane M, 2009
dilakukan pertama kali pada saat dalam Utami, 2014:4).
anak dalam kondisi tersedak. Penanganan dengan
Tersedak merupakan suatu keterampilan dan pengetahuan yang
kegawatdaruratan yang sangat penuh merupakan hal yang paling
berbahaya, karena dalam beberapa penting. Penanganan berdasarkan
menit akan terjadi kekurangan pengetahuan yang dimiliki dapat
oksigen secara general atau juga menyelamatkan nyawa
menyeluruh sehingga hanya dalam seseorang dengan masalah-masalah
hitungan menit klien akan medis akut. Informasi dan edukasi
kehilangan reflek nafas, denyut dibutuhkan, karenanya, tidak hanya
jantung dan kematian secara keamanan dan pencegahan
permanen dari batang otak, dalam kecelakaan, tapi juga penanganan
bahasa lain kematian dari individu yang cepat dan tepat (Sumarningsih,
4

2015:62). Salah satu upaya untuk 2. Karakteristik Responden


Berdasarkan Pekerjaan
meningkatkan pengetahuan dan
Responden
keterampilan masyarakat dalam Tabel 2 Distribusi frekuensi
memberikan pertolongan pertama responden berdasarkan
Pekerjaan Di Puskesmas
pada anak tersedak adalah dengan
Beji Pasuruan Bulan Juni
pendidikan kesehatan. Pendidikan 2021
kesehatan adalah upaya No Pekerjaan f %
menerjemahkan apa yang telah 1 Swasta 56 16,3
2 Wiraswasta 86 25,6
diketahui tentang kesehatan ke dalam
3 IRT 200 58,1
perilaku yang diinginkan dari Total 344 100
perorangan ataupun masyarakat Sumber : Data Primer 2021
Tabel 2 menunjukkan bahwa
melalui proses pendidikan (Rakhmat,
sebagian besar responden tidak
2011:26). Upaya selanjutnya adalah
bekerja atau hanya sebagai ibu
memberitahukan kepada masyarakat
rumah tangga sebanyak 200
tentang pentingnya petolongan
responden (58,1%).
pertama pada anak yang mengalami
3. Karakteristik Responden
tersedak untuk dapat meningkatkan Berdasarkan Pendidikan
keselamatan jiwa di Puskesmas Beji Tabel 3 Distribusi frekuensi
responden berdasarkan
Pasuruan.
Pendidikan Di Puskesmas
HASIL PENELITIAN Beji Pasuruan Bulan Juni
1. Karakteristik responden 2021
berdasarkan Usia No Pendidikan f %
Tabel 1 Distribusi frekuensi 1 SD 0 0
responden berdasarkan usia 2 SLTP 122 35,5
Ibu Di Puskesmas Beji 3 SLTA 200 58,1
Pasuruan Bulan Juni 2021 4 PT 22 6,4
No Usia Ibu f % Total 344 100
1 < 20 Tahun 12 3,5 Sumber : Data Primer 2021
2 20-35 Tahun 232 67,4 Tabel 3 menunjukkan bahwa
3 > 35 Tahun 100 29,1 sebagian besar responden
Total 344 100
Sumber : Data Primer 2021 mempunyai latar belakang
Berdasarkan tabel 1 diatas pendidikan SLTA sebanyak 200
diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden (58,1%).
responden berusia 20-35 tahun
sebanyak 232 responden (67,4%)
5

4. Karakteristik Responden No Pengetahuan f %


Berdasarkan Sumber Informasi
Tabel 4 Distribusi frekuensi 1 Baik 0 0
responden berdasarkan 2 Cukup 166 48,3
Sumber Informasi Di 3 Kurang 178 51,7
Puskesmas Beji Pasuruan Total 344 100
Bulan Juni 2021 Sumber : Data Primer 2021
No Sumber f % Tabel 5.5 menunjukkan
Informasi
1 Tenaga 45 13,1 bahwa sebagian besar responden
Kesehatan
2 Saudara 199 57,8 mempunyai pengetahuan kurang
3 Teman/ 66 19,2
Tetangga dalam upaya pertolongan pertama
4 Media 34 9,9 saat anak sedang mengalami
(Cetak,
Elektronik) chooking sebanyak 166 responden
Total 344 100
Sumber : Data Primer 2021 (51,7%) sebelum diberikan
Tabel 4 menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan
sebagian besar responden 6. Karakteristik Responden
memperoleh informasi tentang Berdasarkan Pengetahuan ibu
dalam upaya pertolongan
tersedak dari saudara sebanyak 199 pertama saat anak mengalami
responden (57,8%). choking sesudah pemberian
pendidikan kesehatan
Tabel 6 Distribusi frekuensi
5. Karakteristik Responden responden berdasarkan
Berdasarkan Pengetahuan ibu pengetahuan dalam upaya
dalam upaya pertolongan
pertolongan pertama saat
pertama saat anak mengalami
choking sebelum pemberian anak mengalami choking
pendidikan kesehatan sesudah pemberian
Tabel 5 Distribusi frekuensi pendidikan kesehatan Di
responden berdasarkan Puskesmas Beji Pasuruan
pengetahuan ibu dalam Bulan Juni 2021
upaya pertolongan pertama No Pengetahuan F %
saat anak mengalami 79 23,0
1 Baik
choking sebelum pemberian
2 Cukup 154 44,8
pendidikan kesehatan Di
Puskesmas Beji Pasuruan 3 Kurang 111 32,3
Bulan Juni 2021 Total 344 100
Sumber : Data Primer 2021

Tabel 6 menunjukkan
bahwa hampir setengahnya
responden mempunyai pengetahuan
6

cukup dalam upaya pertolongan pada pengetahuan kurang dari 178


pertama saat anak sedang mengalami responden (51,7%) menjadi 111
chooking sebanyak 154 responden responden (32,3%).
(44,8%) sesudah diberikan Hasil uji statistic wilcoxon
pendidikan kesehatan. menunjukkan bahwasannya nilai ρ =
7. Karakteristik Responden 0,000 maka ρ < 0,05 sehingga dapat
Berdasarkan Pengetahuan ibu
disimpulkan bahwasannya
dalam upaya pertolongan
pertama saat anak mengalami pendidikan kesehatan berpengaruh
choking sebelum dan sesudah
terhadap pengetahuan dalam upaya
pemberian pendidikan
kesehatan pertolongan pertama saat anak
Tabel 7 Distribusi frekuensi
mengalami chooking.
responden berdasarkan
pengetahuan dalam upaya
PEMBAHASAN
pertolongan pertama saat
anak mengalami choking 1. Pengetahuan Ibu Dalam Upaya
sebelum dan sesudah Pertolongan Pertama Saat
pemberian pendidikan Anak Mengalami Chooking
kesehatan Di Puskesmas sebelum Diberikan Pendidikan
Beji Pasuruan Bulan Juni Kesehatan.
2021
Berdasarkan tabel 5
Sebelum Sesudah
No Pengetahuan menunjukkan bahwa sebagian besar
F % F %
responden mempunyai pengetahuan
1 Baik 0 0 79 23,0
166 48,3 154 44,8
kurang dalam upaya pertolongan
2 Cukup
178 51,7 111 32,3 pertama saat anak sedang mengalami
3 Kurang
Total 344 100 344 100
chooking sebanyak 178 responden
ρ = 0,000, α = 0,05 (51,7%) sebelum diberikan
Sumber : Data Primer 2021 pendidikan kesehatan.

Terjadi peningkatan jumlah Menurut Notoatmodjo (2011)

responden setelah diberikan menjelaskan pengetahuan merupakan

pendidikan kesehatan yaitu hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

pengetahuan baik dari 0 responden orang melakukan pengindraan

menjadi 79 responden (23%) dan terhadap suatu objek tertentu.

terjadi penurunan pada pengetahuan Sedangkan menurut Agus (2013)

cukup dari 166 responden (48,3%) menjyatakan pengetahuan

menjadi 154 responden (44,8%) serta merupakan informasi atau maklumat


7

yang diketahui atau disadari oleh (44,8%) sesudah diberikan


seseorang berdasarkan hasil pendidikan kesehatan.
penginderaan terhadap sesuatu. Pengetahuan adalah hasil
Menurut peneliti hasil mengingat suatu hal, termasuk
penelitian ini menunjukkan bahwa mengingat kembali kejadian yang
sebagian besar responden masih pernah dialami baik secara sengaja
mempunyai pengetahuan yang maupun tidak disengaja dan ini
kurang tentang pertolongan pertama terjadi setelah orang melakukan
pada saat anak mengalami chooking. kontak atau pengamatan terhadap
Hal ini terjadi karena responden suatu objek tertentu (Mubarak,
belum memperoleh informasi dan 2010).
wawasan yang cukup banyak dan Menurut peneliti hasil
tepat tentang bagaiman cara penelitian menunjukkan bahwa
melakukan pertolongan pertama pada dengan pemberian pendidikan
saat anak mengalami tersedak,. Hal kesehatan pada responden penelitian
ini dapat dilihat dari sumber maka responden mempunyai
informasi yang diterima sebagian tambahan informasi dan wawasan
besar responden dari saudara bukan yang cukup baik tentang pertolongan
dari tenaga kesehatan sehingga pertama saat anak mengalami
informasi yang diterima belum tentu chooking sehingga dengan tambahan
tepat dan responden masih informasi tersebut responden mampu
meragukan informasi tersebut. untuk memahami dan dapat
2. Pengetahuan Dalam Upaya menerapkan informasi tersebut pada
Pertolongan Pertama Saat
saat anak mengalami chooking..
Anak Mengalami Chooking
sesudah Diberikan Pendidikan Berdasarkan tabel 1 diatas
Kesehatan.
diperoleh hasil bahwa sebagian besar
Tabel 6 menunjukkan bahwa responden berusia 20-35 tahun
hampir setengahnya responden sebanyak 232 responden (67,4%).
mempunyai pengetahuan cukup Usia berpengaruh terhadap daya
dalam upaya pertolongan pertama tangkap dan pola pikir seseorang,
saat anak sedang mengalami semakin bertambahnya usia akan
chooking sebanyak 154 responden semakin berkembang pula pola
pikirnya sehingga pengetahuan yang
8

diperolehnya semakin baik. Seorang tentang sesuatu objek juga


remaja dikatakan sudah memasuki mengandung dua aspek yaitu aspek
usia remaja akhir yaitu pada rentang positif dan negatif. Menurut peneliti
19-22 tahun atau ≤ 22 tahun (Yusuf, hasil penelitian menunjukkan bahwa
2009). Menurut peneliti hasil sebagian besar responden
penelitian ini menunjukkan bahwa mempunyai latar belakang
usia sebagian besar responden pendidikan menengah sehingga
termasuk usia dewasa awal, pada mereka mampu untuk memahami
usia ini responden masih mempunyai informasi yang diterima tentang
rasa ingin tahu yang lebih besar pertolongan pertama chooking dan
untuk mencari tahu segala informasi hal ini mempengaruhi responden
tentang pertolongan pertama saat untuk dapat menerapkan pemahaman
anak mengalami chooking, sehingga mereka ketika anak mengalami
didapatkan pada hasil penelitian chooking. Sehingaa sebagian besar
tingkat pengetahuan orang tua yang responden banyak yang memperoleh
termasuk dalam kategori cukup pengetahuan cukup tentang
sesudah pemberian pendidikan chooking.
kesehatan. Berdasarkan sumber
Tabel 3 menunjukkan bahwa informasi responden pada tabel 4
sebagian besar responden didapatkan data setengahnya
mempunyai latar belakang responden memperoleh informasi
pendidikan SLTA sebanyak 200 dari saudara atau keluarga dalam
responden (58,1%). Menurut melakukan penanganan pertama
Mubarak dan Chayatin (2012) chooking pada anak sebanyak 199
Pendidikan adalah suatu usaha untuk responden (57,8%). Menurut
mengembangkan kepribadian dan Mubarak dan Chayatin (2012)
kemampuan di dalam dan di luar Informasi yang diperoleh baik dari
sekolah dan berlangsung seumur pendidikan formal maupun non
hidup. Pendidikan mempengaruhi formal dapat memberikan pengaruh
proses belajar, makin tinggi jangka pendek sehingga
pendidikan seseorang makin mudah menghasilkan perubahan atau
orang tersebut untuk nmenerima peningkatan pengetahuan. Majunya
informasi. Pengetahuan seseorang teknologi akan tersedia bermacam-
9

macam media massa yang dapat Terjadi peningkatan jumlah


mempengaruhi pengetahuan responden setelah diberikan
masyarakat tentang inovasi baru. pendidikan kesehatan yaitu
Sebagai sarana komunikasi, berbagai pengetahuan baik dari 0 responden
bentuk-bentuk media massa seperti menjadi 79 responden (23%) dan
televisi, radio, majalah dan lain-lain terjadi penurunan pada pengetahuan
mempunyai pengaruh besar terhadap cukup dari 166 responden (48,3%)
pembentukan opini dan kepercayaan menjadi 154 responden (44,8%) serta
orang. Adanya informasi baru pada pengetahuan kurang dari 178
mengenai sesuatu hal memberikan responden (51,7%) menjadi 111
landasan kognitif baru bagi responden (32,3%).
terbentuknya terhadap suatu hal . Hasil uji statistic wilcoxon
Menurut peneliti hal ini menunjukkan bahwasannya nilai ρ =
menunjukkan bahwa sebagian besar 0,000 maka ρ < 0,05 sehingga dapat
responden memperoleh informasi disimpulkan bahwasannya
dari saudara atau keluarga tentang pendidikan kesehatan berpengaruh
pertolongan pertama pada anak yang terhadap pengetahuan dalam upaya
mengalami chooking, sedangkan pertolongan pertama saat anak
informasi tersebut masih perlu mengalami chooking.
dibuktikan kebenarannya karena Hasil penelitian ini sesuai
terkadang informasi yang diperoleh dengan penelitian Vera Novitsari
dari bukan ahlinya dapat (2018) yaitu Penelitian dengan
memberikan informasi yang salah menggunakan metode quasi
terutama tetnang masalah kesehatan, eksperimental design: pretest-
karena responden lebih mempercayai posttest one group design. Metode
informasi yang diterima dari tenaga pengambilan sampel yang digunakan
kesehatan agar mereka yakin untuk adalah total sampling sampel
melakukan penanganan chooking penelitian ini berjumlah 50
dengan lebih tepat. responden ibu yang mempunyai anak
3. Pengaruh Pendidikan balita. Analisa data menggunakan uji
Kesehatan Terhadap
Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil
Pengetahuan Ibu tentang
pertolongan pertama pada penelitian menunjukkan nilai self
chooking
efficacy saat pretest 58 % dan saat
10

posttest 64 %. Hasil uji Wilcoxon tentang pertolongan pertama tentang


didapatkan bahwa ada pengaruh chooking sehingga dengan tambahan
antara pendidikan kesehatan tentang informasi tersebut responden dapat
penanganan tersedak benda asing mengerti dan memahami bagaimana
pada balita terhadap self efficacy ibu. melakukan pertolongan pertama
Nilai P value 0,000 lebih kecil dari ketika anak mengalami chooking.
nilai ( p < 0,05 ). Hasil peneltiian menunjukkan bahwa
Pendidikan kesehatan adalah pendidikan kesehatan mempengaruhi
aplikasi atau penerapan pendidikan pengetahuan ibu tentang pertolongan
dalam bidang kesehatan. Secara pertama chooking. Banyaknya
opearasional pendidikan kesehatan responden yang mempunyai
adalah semua kegiatan untuk perubahan pengetahuan dari yang
memberikan dan meningkatkan cukup menjadi baik atau dari kurang
pengetahuan, sikap, praktek baik menjadi baik terjadi karena sebelum
individu, kelompok atau masyarakat diberikan pendidikan kesehatan
dalam memelihara dan meningkatkan responden sudah memperoleh
kesehatan mereka sendiri. Perilaku informasi tentang penanganan
terbentuk dalam 3 domain salah chooking pada anak mereka akan
satunya adalah pengetahuan. tetapi mereka masih perlu untuk
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, membuktikan kebenaran informasi
dan ini terjadi setelah seseorang tersebut sehingga dengan adanya
melakukan penginderaan terhadap pemberian pendidikan kesehatan
suatu objek tertentu. Tanpa oleh tenaga kesehatan responden
pengetahuan seseorang tidak menjadi semakin mudah mengerti
mempunyai dasar untuk mengambil dan memahami informasi yang telah
keputusan dan menentukan tindakan diterima tentang penanganan pertama
terhadap masalah yang dihadapi chooking pada balita. Sedangkan
(Notoatmdojo, 2012). pada responden yang tidak terjadi
Hasil penelitian ini perubahan pengetahuan dikarenakan
menujukkan bahwa dengan adanya mereka sudah cukup mengerti dan
pendidikan kesehatan yang diberikan memahami tentang penanganan
oleh peneliti membuat responden pertama chooking sebelum diberikan
mempunyai tambahan informasi pendidikan kesehatan sehingga
11

ketika pelaksanaan penyuluhan sehingga dapat meningkatkan


responden tidak terlalu pengetahuan dan sikap ibu dalam
memperhatikan informasi yang melakukan pertolongan pertama
diberikan oleh peneliti. chooking pada anak
2. Bagi Instansi Kesehatan
Diharapkan dapat memberikan
KESIMPULAN
penyuluhan dan pembinaan yang
1. Pengetahuan ibu tentang
lebih intensif pada ibu balita
pertolongan pertama chooking
sehingga dapat melakukan
sebelum diberikan pendidikan
pertolongan pertama chooking
kesehatan di Puskesmas Beji
pada anak dengan lebih baik dan
Pasuruan adalah kurang
lebih tepat.
2. Pengetahuan ibu tentang
Bagi Peneliti Selanjutnya
pertolongan pertama chooking
Untuk peneliti selanjutnya yang
sesudah diberikan pendidikan
tertarik untuk mengadakan
kesehatan di Puskesmas Beji
penelitian dengan tema yang
Pasuruan sebagian besar adalah
sama, diharapkan untuk lebih
cukup
memperluas ruang lingkup,
3. Terdapat pengaruh pemberian
misalnya dengan memperluas
pendidikan kesehatan terhadap
populasi. Selain itu diharapkan
pengetahuan ibu tentang
agar peneliti selanjutnya dapat
pertolongan pertama chooking di
memperhatikan faktor yang dapat
Puskesmas Beji Pasuruan yang
mempengaruhi pengetahuan dan
dibuktikan dengan nilai ρ = 0,000
sikap ibu serta memperhatikan
maka ρ < 0,05.
tatacara pengumpulan data agar
Saran
lebih mudah dalam melakukan
1. Bagi Responden pendekatan pada responden saat
Hendaknya responden dapat penelitian dilaksanakan.
meningkatkan informasi yang
diterima tentang pertolongan
DAFTAR PUSTAKA
chooking baik melalui mengikuti
penyuluhan petugas kesehatan
The American Academy of Pediatric.
atau melalui membaca majalah 2017. Policy statement-
12

prevention of Sumarningsih. 2015. Pengaruh


choking among children. Edukasi Keluarga Tentang
Journal pediatric. Amrica: Pencegahan Dan
The American Penanganan Tersedak Pada
Academy of Pediatric Anak Terhadap Pengetahuan
Arikunto. 2014. Prosedur Penelitian Dan Keterampilan Keluarga
Pendekatan Suatu Praktek. Dusun Ngebel Rt 09
Jakarta : Rineka Cipta Tamantirto Kasihan Bantul.
Donsu, Jenita Doli Tine. 2016. Jurnal keperawatan STIKES
Metodologi Penelitian. Aisyiah
Yogyakarta : Pustaka Baru Utami. 2014. Studi Kasus
Press
Pengetahuan Orangtua
Edi Suwiknyo. 2016 Gambaran
Tentang Pertolongan
Pengetahuan Ibu dalam
Pertama Choking Pada
Penanganan Tersedak Asi
Balita Di Desa Geyer
Pada Bayi. Surakarta : Jurnal
Kecamatan Geyer Kabupaten
keperawatan STIKES
Grobogan Jurnal
Aisyiah
Keperawatan STIKES An
Hartono. 2016. Hubungan Tingkat
Nur Purwodadi
Pengetahuan dengan
Wawan dan Dewi. 2012. Teori dan
Perilaku Ibu Tentang
Pengukuran Pengetahuan,
Pertolongan Pertama Pada
Sikap, dan Perilaku Manusia
Anak Tersedak Di Posyandu
Dilengkapi Contoh
Dusun Sadon Sawahan
Kuesioner. Yogyakarta :
Ngemplak Boyolali. Jurnal
Nuha Medika
Keperawatan Universitas
WHO. 2017. Child Health
Muhammadiyah Gombong.
Statistical. Tersedia di
Notoatmodjo. 2012. Metodologi
Penelitian Kesehatan. WWW.WHO.
Jakarta: Rineka
Nursalam. 2013. Konsep dan
Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan
(Pedoman, Skripsi, Tesis, dan
Instrumen Penelitian
Keperawatan). Jakarta :
Salemba Medika.
Sujarweni, Wiratna. 2015. SPSS
Untuk Penelitian. Yogyakarta
: Pustaka Baru Press
Sulistyaningish. 2011. Metode
Peneiltian Dan Instrumen
Penelitian Kesehatan.
Yogyakarata : Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai