Anda di halaman 1dari 10

JURNAL KEPERAWATAN, Volume 12, No 3, Desember 2020: 162-169

Tingkat Pengetahuan Penanganan Tersedak Pada Ibu Yang Memiliki Balita di


Perumahan Graha Sedayu Sejahtera

Yayang Harigustian
Akademi Keperawatan YKY Yogyakarta
Email : yayangharigustian1987@gmail.com

ABSTRAK
Tersedak merupakan salah satu kondisi yang sering terjadi pada balita. Tersedak (Choking) adalah
tersumbatnya saluran jalan napas akibat benda diluar tubuh secara total atau parsial, sehingga menyebabkan
korban sulit bernapas, dan menyebabkan kekurangan oksigen. Tersedak mengakibatkan penyumbatan jalan
nafas pada bagian pangkal laring. Penyempitan jalan napas bisa berakibat fatal jika mengarah pada gangguan
ventilasi dan oksigenasi pada tubuh, karena tersedak dapat menimbulkan kematian.Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan penanganan tersedak pada ibu yang memiliki
balita di perumahan graha sedayu sejahtera. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Cross sectional.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember 2017 di di perumahan graha sedayu
sejahtera. Jumlah sampel pada penelitian ini ada 30. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode statistic univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan ibu balita tentang
mekanisme pertolongan pertama pada balita tersedak sebagian besar memiliki pengetahuan kurang, gambaran
pengetahuan ibu balita tentang pertolongan pertama pada balita tersedak dengan cara Sandwich Back Slap
atau Back Blows sebagian besar memiliki pengetahuan kurang, gambaran pengetahuan ibu balita tentang
pertolongan pertama pada balita tersedak dengan cara chest trust sebagian besar memiliki pengetahuan
kurang, gambaran pengetahuan ibu balita tentang pertolongan pertama pada balita tersedak dengan cara
Hemlich Manuver sebagian besar memiliki pengetahuan kurang dengan kesimpulan Gambaran pengetahuan
ibu terhadap pertolongan pertama pada balita tersedak di Perumahan Graha Sedayu Sejahtera sebagian besar
memiliki pengetahuan kurang.

Kata Kunci: Pengetahuan, Penanganan Tersedak

PENDAHULUAN Tersedak merupakan salah satu kondisi yang


Anak usia dini atau sering disebut dengan sering terjadi pada balita. Tersedak (Choking)
balita usia 0-5 tahun merupakan anak-anak adalah tersumbatnya saluran jalan napas akibat
yang sangat unik dan memiliki karakteristik benda diluar tubuh secara total atau parsial,
yang beragam sehingga diperlukan berbagai sehingga menyebabkan korban sulit bernapas,
jenis pengetahuan dan keterampilan untuk dan menyebabkan kekurangan oksigen. Tersedak
memahaminya. Karakteristik anak yang beragam mengakibatkan penyumbatan jalan nafas pada
ini terkadang membuat orang tua kesulitan dalam bagian pangkal laring. Penyempitan jalan napas
menerapkan pola pengasuhan dan pengawasan bisa berakibat fatal jika mengarah pada gangguan
pada anak, terutama pada keluarga yang memiliki ventilasi dan oksigenasi pada tubuh, karena
anak lebih dari satu. Keunikan karakteristik tersedak dapat menimbulkan kematian (American
anak ini memungkinkan perilaku anak yang Heart Association, 2015).
beragam. Perilaku anak yang beragam ini dapat Pada tahun 2015 di Amerika Serikat terjadi
memungkinkan timbulnya kecelakaan di rumah kasus 23.000 orangg masuk Unit Gawat Darurat
tangga apabila anak-anak dibiarkan tanpa (UGD) karena tersedak. Pada negara yang
pengawasan yang baik, ataupun karena lingkungan sama, tahun 2006 terdapat 4100 kasus (1,4 per
di rumah kurang aman atau kurang nyaman 100.000) kematian anak yang disebabkan karena
(Andarmoyo, 2012). aspirasi benda. Anak dengan usia 6 bulan sampai

162
Tingkat Pengetahuan Penanganan Tersedak pada Ibu Yang Memiliki Balita di Perumahan Graha Sedayu Sejahtera

4 tahun merupakan korban kematian terbanyak. dari ancaman kematian dan tidak ada luka dalam
Kematian yang tercatat karena tersedak sebanyak setelah dilakukan tindakan, sebaliknya bila perilaku
300 anak pertahun, sebanyak 65% dari korban keluarga dalam penanganan tersedak pada anak
ini diantaranya anak- anak dengan usia kurang salah maka akan terjadi luka dalam yang keluarga
dari 3 tahun dan 35% sisanya berusi 3-5 tahun tidak tahu sehingga bisa menyebabkan kematian
(American Academic of Pediatric, 2010). pada anak tersebut.Salah satu upaya agar informasi
Menurut Shubha, (2009) di Amerika dapat dipahami dan dapat memberikan dampak
Serikat, pada tahun 2006 terdapat 4100 kasus perubahan perilaku masyarakat khususnya orang
(1,4 per100.000) kematian anak yang disebabkan tua adalah dengan menggunakan edukasi sebagai
aspirasi benda asing dijalan napas dan umumnya salah satu metode tersampainya informasi. Hal ini
terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 4 tahun. dikarenakan edukasi merupakan salah satu cara
Temuan lain oleh Centers of Diases Control and pendekatan pada orang tua yang baik dan efektif
Proventionmenemukan sebanyak 34 anak dibawa dalam rangka memberikan atau menyampaikan
ke IGD (instalasi gawat darurat) setiap hari akibat pesan atau informasi kesehatan dengan tujuan
tersedak. Sebanyak 57 anak meninggal setiap untuk mengubah perilaku dengan meningkatkan
tahun karena tidak mendapatkan pertolongan yang pengetahuan dan keterampilan orang tua. Sehingga
memadai saat tersedak (Hopkins, 2014). masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti
Menurut Sabrina (2008), setengah dari tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran
orang-orang dewasa tidak tahu apa yang harus yang ada hubungan dengan kesehatan yaitu tentang
dilakukan agar anak tidak tesedak. Selain itu, pencegahan dan pelaksananaan tersedak pada anak
survey yang dilakukan The Home Safety Council sehingga adakan meningkatkan pengetahuan dan
menemukan banyak masyarakat Amerika Serikat keterampilan orang tua dalam melakukannya (
yang tidak peduli dan tidak tau penyebab tersedak Dina Adila, 2013 ).
bisa terjadi, dikarenakan pendidikan yang Hasil penelitian yang dilakukan Riskiyah
ibu miliki, pengetahuan yang kurang tentang diperoleh lebih dari 50% (56,1%) orang tua
perawatan anak serta informasi yang kurang bayi memiliki pengetahuan cukup dalam upaya
dan didukung umur ibu. Penanganan dengan mencegah tersedak pada bayi dan lebih dari
keterampilan dan pengetahuan yang penuh 50%(62,1%) memiliki sikap orang tua yang
merupakan hal yang paling penting. Penanganan kurang mengetahui bagaimana mencegah tersedak
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dapat juga pada bayi. Berdasarkan studi pendahuluan yang
menyelamatkan nyawa seseorang dengan masalah- telah penulis lakukan pada 2 orang tua balita di
masalah medis akut. Informasi dan edukasi perumahan graha sedayu sejahtera mengatakan
dibutuhkan, karenanya, tidak hanya keamanan cara mengatasi tersedak yaitu dengan menepuk
dan pencegahan kecelakaan, tapi juga penanganan pundak anak sedangkan 3orang tua yang lain
yang cepat dan tepat.Pada umumnya perilaku mengatakan cara mengatasi tersedak yaitu dengan
keluarga menjadi panik dan tentu menjadi cemas memberikan minum air putih yang banyak
anaknya akan meninggal. Hal tersebut merupakan dan apabila bendanya belum keluar atau masih
akibat kurang pengetahuan yang berdampak pada tersangkut dileher barulah dibawa kerumah
perilaku keluarga dalam menangani tersedak pada sakit. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan
anak. Bila perilaku kelurga dalam penanganan bahwa pengetahuan orang tua tentang tersedak
tersedak pada anak betul maka anak akan terhindar masih kurang sehingga peneliti tertarik untuk

163
JURNAL KEPERAWATAN, Volume 12, No 3, Desember 2020: 162-169

mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan merupakan usaha mendewasakan manusia melalui


penanganan tersedak pada ibu yang memiliki balita upaya pengajaran dan pelatihan (Budiman &
di perumahan graha sedayu sejahtera. Riyanto, 2013). Semakin tinggi pendidikan
seseorang maka semakin capat menerima dan
KAJIAN LITERATUR memahami suatu informasi sehingga pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan yang dimiliki juga semakin tinggi (Sriningsih,
manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap suatu 2011)
objek dari indra yang dimilikinya (Notoatmodjo,
2012). 2) Informasi/ Media Massa
Menurut Kholid dan Notoadmodjo (2012) Informasi adalah suatu teknik untuk
tedapat 6 tingkat pengetahuan, yaitu: mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan,
1) Tahu (Know) memanipulasi, mengumumkan, menganalisis
Tahu adalah mengingat kembali memori yang dan menyebarkan informasi dengan tujuan
telah ada sebelumnya setelah mengamati tertentu. Informasi diperoleh dari pendidikan
sesuatu formal maupun nonformal dapat memberikan
2) Memahami (Comprehension) pengaruh jangka pendek sehingga menghasilkan
Memahami adalah suatu kemampuan untuk perubahan dan peningkatan pengetahuan.
menjelaskan tentang suatu objek yang Semakin berkembangnya teknologi menyediakan
diketahui dan diinterpretasikan secara benar bermacam - macam media massa sehingga
3) Aplikasi (Aplication) dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat.
Aplikasi adalah suatu kemampuan untuk Informasi mempengaruhi pengetahuan seseorang
mempraktekkan materi yang sudah dipelajari jika sering mendapatkan informasi tentang suatu
pada kondisi real (sebenarnya). pembelajaran maka akan menambah pengetahuan
4) Analisis (Analysis) dan wawasannya, sedangkan seseorang yang tidak
Analisis adalah kemampuan menjabarkan atau sering menerima informasi tidak akan menambah
menjelaskan suatu objek atau materi tetapi pengetahuan dan wawasannya.
masih di dalam struktur organisasi tersebut dan
masih ada kaitannya satu dengan yang lainnya. 3) Sosial, Budaya dan Ekonomi
5) Sintesis (Synthesis) Tradisi atau budaya seseorang yang
Sintesis adalah suatu kemampuan dilakukan tanpa penalaran apakah yang dilakukan
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu baik atau buruk akan menambah pengetahuannya
bentuk keseluruhan yang baru. walaupun tidak melakukan. Status ekonomi
6) Evaluasi (Evaluation) juga akan menentukan tersedianya fasilitas yang
Evaluasi adalah pengetahuan untuk melakukan dibutuhkan untuk kegiatan tertentu sehingga
penilaian terhadap suatu materi status ekonomi akan mempengaruhi pengetahuan
Faktor - faktor yang Mempengaruhi seseorang. Seseorang yang mempunyai sosial
Pengetahuan Menurut Budiman dan Riyanto (2013) budaya yang baik maka pengetahuannya akan
faktor yang mempengaruhi pengetahuan meliputi: baik tapi jika sosial budayanya kurang baik maka
1) Pendidikan pengetahuannya akan kurang baik. Status ekonomi
Pendidikan adalah proses perubahan sikap seseorang mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan perilaku seseorang atau kelompok dan karena seseorang yang memiliki status ekonomi

164
Tingkat Pengetahuan Penanganan Tersedak pada Ibu Yang Memiliki Balita di Perumahan Graha Sedayu Sejahtera

dibawah rata - rata maka seseorang tersebut akan mengarah ke saluran oksigenasi dan ventilasi
sulit untuk memenuhi fasilitas yang diperlukan (Knapp J, Mulligan, Smith, 2005).
untuk meningkatkan pengetahuan Penyebab tersedak pada umumnya adalah
benda asing yang tersangkut pada laring dan
4) Lingkungan saluran pernafasan. Benda asing (berupa benda
Lingkungan mempengaruhi proses cair atau padat) di dalam trachea tidak dapat
masuknya pengetahuan kedalam individu karena dikeluarkan, karena tersangkut di dalam rimaglotis
adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang dan akhirnya tersangkut di laring dan akhirnya
akan direspons sebagai pengetahuan oleh individu. dapat menimbulkan gejala obstruksi laring. Benda
Lingkungan yang baik akan pengetahuan yang asing biasanya tersangkut pada bronkus kanan,
didapatkan akan baik tapi jika lingkungan kurang benda asing ini kemudian dilapisi sekresi bronskus
baik maka pengetahuan yang didapat juga akan sehingga menjadi besar (Purwadianto, 2000).
kurang baik. Respon pertama dari tersedak adalah korban
akan memegangi lehernya, tercekik dan terlihat
5) Pengalaman panic. Tanda yang menjadi cirri khas dari tersedak
Pengalaman dapat diperoleh dari adalah pertukaran udara yang buruk, kesulitan
pengalaman orang lain maupun diri sendiri bernafas, batuk tanpa suara, wajah kebiruan, dan
sehingga pengalaman yang sudah diperoleh ketidakmampuan untuk berbicara atau bernafas.
dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Apabila korban mengalami tersedak segera
Pengalaman seseorang tentang suatu permasalahan berikan respon pertanyaan apakah korban masih
akan membuat orang tersebut mengetahui bisa berbicara, jika masih bisa berbicara maka
bagaimana cara menyelesaikan permasalahan korban mengalami gangguan sumbatan saluran
dari pengalaman sebelumnya yang telah dialami nafas ringan, apabila tidak bisa berbicara maka
sehingga pengalaman yang didapat bisa dijadikan korban mengalami gangguan saluran nafas berat.
sebagai pengetahuan apabila medapatkan masalah Namun pada usia dibawah lima tahun penolong
yang sama. harus mengenali tanda-tanda umum respon dari
tersedak karena pada usia tersebut tanda-tanda
6) Usia umum tidak diketahui secara pasti. Tanda-tanda-
Semakin bertambahnya usia maka akan tanda tersebut ialah tangisan lemah, perubahan
semakin berkembang pula daya tangkap dan pola suara nafas, dan batuk yang lemah (Stembach,
pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh 2006).
juga akan semakin membaik dan bertambah. Terdapat beberapa teknik yang terbukti
Tersedak adalah suatu keadaan masuknya efektif untuk menangani tersedak pada balita
benda asing (makanan, minuman, atau benda- dan dewasa, antara lain tepukan di punggung
benda kecil lainnya) ke dalam saluran napas (backblow), hentakan pada perut (abdominal
sehingga menimbulkan keadaan gawat napas trust) disebut juga dengan manuver heimlich, dan
yang dapat mengakibatkan kematian. Tersedak hentakan pada dada (chest thrust).
merupakan sumbatan atau hambatan respirasi
olehbenda asing obstruksi pada saluran napas METODE PENELITIAN
internal, termasuk faring, hipofaringdan trakea. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
Obstruksi jalan napas bisa berakibat fatal jika Cross sectional. Penelitian ini untuk mengetahui

165
JURNAL KEPERAWATAN, Volume 12, No 3, Desember 2020: 162-169

gambaran tingkat pengetahuan penanganan Hal ini dikarenakan berdasarkan tingkat usia
tersedak pada ibu yang memiliki balita di responden, pada umumnya masih pada masa
perumahan graha sedayu sejahtera. dewasa awal dan pada usia ini responden tidak
Sampel dalam penelitian ini adalah Sampel dapat mencapai kematangan dalam mengasuh
dalam penelitian ini adalah 30 Ibu Balita di dan membimbing anak dengan baik, dari tingkat
posyandu sokka perumahan graham sedayu pekerjaan juga mempengaruhi pengetahuan
sejahtera. Instrumen yang digunakan dalam responden yang mana pada umumnya pekerjaan
penelitian ini terdiri dari Ceklist Langkah – responden adalah ibu rumah tangga, dalam hal ini
langkah penanganan tersedak. Analisa data pada responden yang bekerja sebagai IRT akan lebih
penelitian ini menggunakan metode statistic mudah untuk ditemui dan mempunyai waktu
univariat untuk mengindentifikasi variable yaitu banyak untuk memantau dan menjaga kesehatan
gambaran pengetahuan ibu terhadap pertolongan serta keselamatan anak. Akan tetapi berdasarkan
pertama pada anak tersedak. pengamatan/observasi, responden yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga, kurang berminat
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam meningkatkan pengetahuan karena tidak
Tersedak merupakan suatu kegawat ada minat untuk mencoba dan menekuni suatu
daruratan yang sangat berbahaya, karena dalam hal untuk memperoleh pengetahuan yang lebih
beberapa menit akan terjadi kekurangan oksigen mendalam.
secara general atau menyeluruh sehingga hanya Hasil penelitian yang sama dilakukan oleh
dalam hitungan menit klien akan kehilangan Sufiana (2015) tentang gambaran pengetahuan ibu
refleks bernafas, denyut jantung dan kematian terhadap penanganan tersedak pada bayi , Dari
secara permanen dari batang otak, dalam bahasa 30 responden yang telah diujikan didapatkan,
lain kematian dari individu tersebut (Arora, 2011). sebagian besar pengetahuan kurang (83,4%),
pengetahuan sedang (23,3%) dan pengetahuan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan baik (3,3%). Hal itu sesuai menurut Nursalam
Ibu Terhadap Pertolongan Pertama pada (2003) yang dikutip oleh Wawan & Dewi (2011),
Balita Tersedak di Perumahan Graha Sedayu
pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini
Sejahtera 2020
terjadi setelah orang mengadakan penginderaan
No Klasifikasi Frekuensi Prosentase
1 Baik 3 10% terhadap suatu obyek. Sedangkan menurut
2 Cukup 5 16,67% (Wawan & Dewi, 2011), Pengetahuan sangat
3 Kurang 22 73,33%
Total 30 100% erat hubungannya dengan pendidikan, dimana
bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.
didapatkan hasil bahwa gambaran pengetahuan Faktor yang mempengaruhi pengetahuan meliputi,
ibu terhadap pertolongan pertama pada balita umur, intelegensi, lingkungan, sosial budaya,
tersedak di Perumahan Graha Sedayu Sejahtera pendidikan, informasi dan pengalaman (Hendra,
sebagian besar memiliki pengetahuan kurang 2008).
berjumlah 22 responden (73,33%) dan sebagian Fakta menyebutkan bahwa faktor pendidikan
kecil memiliki pengetahuan baik berjumlah 3 merupakan penyebab dari tingkat pengetahuan
orang (10%) diantaranya memiliki pengetahuan menjadi rendah, sedangkan ada faktor lainnya
cukup berjumlah 5 orang (16,67%) . yaitu kurangnya informasi sehingga seseorang

166
Tingkat Pengetahuan Penanganan Tersedak pada Ibu Yang Memiliki Balita di Perumahan Graha Sedayu Sejahtera

tidak memahami dalam pertolongan pertama pada pertolongan pertama pada batita tersedak dan pada
anak tersedak. Dalam hal ini seseorang dalam kuesioner juga terdapat 12 pertanyaan dan rata-
tingkat pendidikan dan pengetahuan rendah akan rata responden hanya mampu menjawab 4 jawaban
menjadi kurang informasi bila tidak mencari yang benar dan 8 jawaban yang salah walaupun
informasi yang akurat dan benar (Nursalam, 2007). telah diarahkan, dijelaskan dan didampingi dalam
Berdasarkan hasil penelitian telah diperoleh menjawab kuesioner.
bahwa gambaran pengetahuan pada responden
didapatkan data yang menonjol dari indikator Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu
Terhadap Pertolongan Pertama Pada Balita
pengetahuan, yaitu pekerjaan responden, hal
Tersedak dengan cara Sandwich Back Slap
ini dikarenakan mayoritas ibu bekerja sebagai atau Back Blow di Perumahan Graha Sedayu
ibu rumah tangga (IRT). Ibu rumah tangga Sejahtera 2020
memiliki banyak waktu luang untuk mencari No Klasifikasi Frekuensi Prosentase
1 Baik 4 13,33%
informasi dan menambah pengetahuan agar
2 Cukup 7 23,33%
pengetahuannya dapat menjadi baik.Hasil 3 Kurang 19 63,33%
ini sesuai dengan kenyataan yang di peroleh Total 30 100%

peneliti, sebagian responden yang ada di desa


Tuntungan II pekerjaan rendah yaitu IRT. Oleh Berdasarkan hasil penelitian gambaran
karena itu pengetahuan terbilang rendah. Maka pengetahuan ibu terhadap pertolongan pertama
tingginya tingkat pendidikan dan pekerjaan akan pada balita tersedak dengan cara Sandwich Back
mempengaruhai pengetahuan seseorang. Slap atau Back Blows di Sejahtera sebagian besar
memiliki pengetahuan kurang baik berjumlah
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan 19 responden (63,33 %), memiliki pengetahuan
Ibu Terhadap Pertolongan Pertama Pada sedang berjumlah 7 responden (23,33 %) dan hanya
Balita Tersedak Berdasarkan Mekanisme
4 responden (13,33 %) memiliki pengetahuan
Pertolongan Pertama Pada Batita Tersedak
di Perumahan Graha Sedayu Sejahtera 2020 baik.
No Klasifikasi Frekuensi Prosentase Hal ini sebagian besar disebabkan responden
1 Baik 0 0% tidak mengetahui teknik apa saja yang dilakukan
2 Cukup 9 30%
pada saat anak tersedak dan responden tidak
3 Kurang 21 70%
Total 30 100% memiliki keterampilan dalam melakukan
pertolongan dan penanganan tersedak pada balita
Berdasarkan hasil penelitian gambaran serta sebagian besar responden belum memiliki
pengetahuan ibu terhadap mekanisme pertolongan pengetahuan yang baik tentang pertolongan
pertama pada balita tersedak di Perumahan pertama dan penangan tersedak pada balita,
Graha Sedayu Sejahtera sebagian besar memiliki terutama dari hal – hal apa saja yang harus
pengetahuan kurang berjumlah 21 responden (70 dilakukan pada saat anak tersedak. Berdasarkan
%) dan sebagian kecil memiliki pengetahuan kuesioner yang diberikan terdapat 10 pertanyaan
cukup berjumlah 9 responden (30%) karena dari dan rata-rata responden hanya mampu menjawab
11 pertanyaan dalam kuesioner rata-rata responden 4 jawaban yang benar dan 6 jawaban yang salah
tidak mengetahui mekanisme tersedak. meskipun sudah diarahkan dan didampingi dalam
Hal ini disebabkan karena kurangnya pengisian kuesioner.
pengetahuan responden terhadap mekanisme

167
JURNAL KEPERAWATAN, Volume 12, No 3, Desember 2020: 162-169

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu selanjutnya melaksanakan atau mempraktikkan


Terhadap Pertolongan Pertama Pada Balita apa yang diketahui atau disikapinya (dinilai baik).
Tersedak dengan cara Chest Trust (tekanan
Dari hasil yang diperoleh rata-rata responden
dada/ kompresi dada) di Perumahan Graha
Sedayu Sejahtera 2020 tidak mengetahui cara pertolongan pertama
No Klasifikasi Frekuensi Prosentase pada batita tersedak karena responden sering
1 Baik 0 0% merasa tersedak adalah hal yang sepele yang
2 Cukup 5 16,67%
3 Kurang 25 83,33%
tidak perlu ditangani. Responden juga kurang
Total 30 100% mampu dalam menjawab pertanyaan yang telah
dibuat di kuesioner, dari 12 pertanyaan rata-rata
Berdasarkan hasil penelitian gambaran responden hanya mampu menjawab 4 jawaban
pengetahuan ibu terhadap pertolongan pertama yang benar dan 8 jawaban yang salah. Berdasarkan
pada batita tersedak dengan cara Chest Trust observasi saat penelitian responden tidak memiliki
(tekanan/ kompresi dada) di Perumahan Sedayu keinginan ataupun minat untuk mengetahuai
Sejahtera sebagian besar memiliki pengetahuan teknik pertolongan tersedak. Begitu pula dengan
kurang berjumlah 25 responden (83,33 %) pengalaman, responden tidak pernah di ajarkan
dan hanya 5 orang (16,67 %) berpengetahuan tentang cara pertolongan tersedak.
sedang. Dari hasil penelitian dapat diperoleh
bahwa rata-rata responden kurang mengetahui KESIMPULAN DAN SARAN
cara ataupun tehnik pertolonga pertama pada Kesimpulan
batita tersedak, hal ini dibuktikan dari kuesioner
Gambaran pengetahuan ibu terhadap
yang dijawab oleh responden bahwa rata-rata
pertolongan pertama pada balita tersedak di
responden menjawab 2 jawaban yang benar dan
Perumahan Graha Sedayu Sejahtera sebagian besar
6 jawaban yang salah. Berdasarkan pengamatan
memiliki pengetahuan kurang.
responden juga sering mengganggap tersedak
adalah hal yang wajar terjadi pada batita dan
Saran
saat batita tersedak responden hanya memberi
Diharapkan peneliti lain dapat melakukan
minum dan tidak melakukan tindakan yang tepat
penelitian lanjutan yaitu memberikan pendidikan
untuk menanggulangi tersedak. Tindakan adalah
kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan
seseorang yang mengetahui stimulus atau objek
penanganan tersedak pada ibu balita .
kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau
pendapat terhadap apa yang diketahui, proses
DAFTAR PUSTAKA

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan American Academy of Pediatric. (2014).


Ibu Terhadap Pertolongan Pertama Pada Prevention Of Choking Among.
Balita Tersedak dengan cara Hemlich Manuver American Academy of Pediatrics, 141 Northwest
(penekanan pada perut tepat dibawah tulang
Point Boulevard, Elk Grove Village, Illinois,
iga) di Perumahan Graha Sedayu Sejahtera
60007.
No Klasifikasi Frekuensi Prosentase
1 Baik 0 0% American heart association. (2015). Fokus utama
2 Cukup 6 23,6% CPR & ECC. Wori Minahasa Utara.
3 Kurang 24 62,7%
Total 30 100% Ejurnal keperawatan.

168
Tingkat Pengetahuan Penanganan Tersedak pada Ibu Yang Memiliki Balita di Perumahan Graha Sedayu Sejahtera

Arikunto,S, (2006). Prosedur Penelitian Suatu Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Promosi kesehatan
Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI, Rineka dan Perilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka
Cipta, Jakarta. CiptaSaubers, N. (2011). Semua Yang Harus
Andarmoyo, Sulistiyo. (2012). Keperawatan Anda Ketahui Tentang P3K. Yogyakarta:
Keluarga: Konsep Teori, Proses dan Praktik Graha iImu.
Keperawatan.Yogyakarta: Graha Ilmu. Purwadianto, (2000). Kedaruratan Medik. Edisi
Bertnus.(2009). Faktor yang Mempengaruhi Revisi. Jakarta: Penerbit Bina Rupa Aksara.
Keterampilan.Dikutip 23 Januari 2013. Riskiyah, dkk., 2013. Gambaran Pengetahuan dan
http://digilib.unimus.ad.id. Sikap Orang Tua dalam Upaya Mencegah
Dila adila, 2014. Pengaruh Penyuluhan Teknik Tersedak pada Bayi di Kelurahan Medono
Pijat BayiTerhadap Pengetahuan dan Kota Pekalongan Tahun 2013. Karya Tulis
Keterampilan Pijat Bayi Pada Ibu Di Ilmiah.
Puskesmas Tegal RejoYogyakarta, Skripsi Shubha AM, Das K. .2009.Tracheobronchial
tidak dipublikasikan, Stikes Aisyiyah foreign bodies in infants. International
Yogyakarta Journal of Pediatric Otorhinolaryngology.
Justine T.S. (2006). Memahami Aspek – Aspek Oemar, H.(2005). Pendidikan berdasarkan
Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Pendekatan. Jakarta : Bumi Aksara
Organisasi. Jakarta : Grasindo. Riwidikdo,H.(2009). Statistik Kesehatan.
Knapp J, Mulligan, Smith. (2005). Death of a Child Yogyakarta : Mitra Cendekia Press.
in the Emergency Department.

169

Anda mungkin juga menyukai