Anda di halaman 1dari 4

PATHWAY, PATOFISIOLOGI DAN INTERVENSI

STROKE HEMORAGIC DAN STROKE ISKEMIK

OLEH

NOVIA FERNANDA MONIAGA

C01416059

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

2019
PATOFISIOLOGI STROKE ISKEMIK

Stroke iskemik diperoleh dari thrombus dan atau embolus. Trombus pada dasarnya memiliki
fungsi baik yakni untuk menghentikan pendarahan saat terjadi luka. Tetapi dengan produkdi
thrombus yang berlebihan akan berdampak buruk pada tubuh. Misalnya saat terjadi
aterosklerosis, yang bekuan darahnyanya berlebihan untuk menutupi luka dari dinding pembuluh
darah, saat produksinya berlebihan maka bekuan darah ini akan ikut serta dalam aliran darah
yang melewati pembuluh darah tersebut. Jadi aliran darah yang akakn dipompa keseluruh tubuh
membawa bekuan darah. Sama halnya dengan bekuan darah dari embolus. Thrombus dan
embous umumnya disebabkan leh hal yang sama seperti hipertensi, aterosklerosis, merokok, atau
obesitas.

Bekuan darah ini jika di salurkan ke otak, maka akan menyumbat arteri yang memperdarahi otak.
Jika arteri tersumbat maka suplai darah ke otak akan berkurang. Berkurangnnnya suplai darah ke
otak maka akan mempengaruhi suplai o2 ke otak juga berkurang. Akibatnya, otak akan
mengalami iskemik. Iskemik ini memicu tubuh maupun otak untuk melakukan metabolism
anaerob. Karena terjadi peningkatan metabolism anaerob maka jumlah atp yang dihasilkan
menadi sedikit, dan ini akan menyebabkan penumpukan asam laktat di otak, yang kemudian
akan terasa nyeri kepala. Asidosis di fokla serebral akan memperngaruhi pompa Na+ sebagai
pengatur asam di otak mengalami kegagalan. Akhirnya otak akan mengalami edema dan
diagnose yang muncul yakni risik perfusi cerebral tidak efektif.

Jika ditelusuri lebih lanjut, jika suplai o2 ke otak menurun, maka cerebral akan mengalami infark
yang kemudian disusul dengan deficit neurologis bergantung pada nervus yang terganganggu.
Deficit neurologis pada pasien stroke dapat dikelomokkan menjadi :

1. Keruskan neuroserebrospinal nervus VII, IX, XII dengan kehilangan fungsi tonus otot
fasial (lidah) dengan dx. Kep : gangguan komunikasi verbal
2. Keruskan neuroserebrospinal nervus I, II, IV, XII dengan perubahan ketajaman sensori
penglihatan, penciuman, pengecapan dengan dx. Kep gangguan persepsi sensori
3. Keruskan neuroserebrospinal nervus X, XI dengan proses menelan tidak efektif, disusul
dengan refluks, kerusakan menelan, sehingga dx kepnya adalah deficit nutrisi.
4. Diagnosa lain juga dari kesurasakan kerusakan II, IV, yakni penurunan aliran darah ke
retina yang menyebabkan fungsi penglihatan berkurang, denga dx kep. Gangguan
persepsi sensori.
5. Keruskan neuroserebrospinal nervus II, VIII dengan kegagalan respon penglihatan dan
pendengaran, dengn dx. Kep. Risiko cidera

Sedangkan jika bekuan darahnya masuk di arteri yang memperdarahi otak, akan memberikan
dampak buruk bergantung pada arteri apa yang tersumbat oleh bekuan darah. Berikut macam-
macam arteri yang bisa memungkinkan untuk terjadi penyumbatan.
Arteri karotis

Arteri karotis terletak di depan leher dan menyediakan sebagian besar pasokan darah ke otak,
khususnya bagian depan otak. Arteri karotis berada di leher, sehingga mereka lebih mudah
diakses daripada pembuluh darah di otak itu sendiri. Hal ini memungkinkan dokter untuk
mengevaluasi kesehatan arteri karotis menggunakan peralatan seperti USG untuk melihat apakah
arteri karotis mengalami penyempitan atau memiliki penumpukan kolesterol jumlah besar. Arteri
karotis juga jauh lebih mudah diakses untuk perbaikan bedah daripada pembuluh darah yang
terletak jauh di dalam otak.

1. Arteri vertebralis
Arteri vertebralis terletak di bagian belakang leher dan menyuplai darah ke bagian
belakang otak. Arteri vertebralis menyediakan darah ke bagian otak yang relatif kecil,
batang otak, tetapi itu adalah bagian dari otak, yang mengontrol fungsi pendukung
kehidupan seperti bernafas dan mengatur jantung.
2. Arteri basilar
Arteri basilar adalah penggabungan dari arteri vertebralis dan jauh lebih dalam di otak. Ini
menyediakan darah ke otak, yang mengontrol gerakan mata dan fungsi pertahanan
kehidupan.
3. Arteri serebral anterior
Arteri serebral anterior kiri dan kanan adalah cabang dari arteri karotis kiri dan kanan,
masing-masing, dan mereka memberikan darah ke bagian frontal otak, yang mengontrol
perilaku dan pikiran.
4. Arteri serebral tengah
Arteri serebral tengah adalah cabang dari arteri karotis kiri dan kanan. Arteri serebri
memberikan suplai darah ke bagian otak yang mengontrol gerakan. Ada satu arteri serebri
di sisi kiri otak dan satu di sisi kanan otak.
5. Arteri serebral posterior
Arteri serebral posterior adalah cabang dari arteri basilar. Arteri serebral posterior kanan
mensuplai darah ke bagian jauh di belakang otak kanan dan arteri serebral posterior kiri
memberikan darah ke bagian belakang otak kiri.
6. Posterior communicating artery
Posterior communicating artery memungkinkan darah mengalir di antara arteri serebral
posterior kanan dan kiri. Ini memberikan efek perlindungan. Ketika salah satu arteri
serebral posterior menjadi sedikit lebih sempit, posterior communicating artery dapat
mengimbangi penyempitan ringan dengan menyediakan darah dari sisi lain, seperti
terowongan atau jembatan.
7. Anterior communicating artery
Anterior communicating artery menghubungkan antara arteri serebral anterior kanan dan
kiri. Pembuluh darah ini, seperti posterior communicating artery, menyediakan jalur
antara arteri serebral anterior kanan dan kiri, yang menawarkan efek perlindungan untuk
penyempitan ringan pada salah satu sisi dengan memungkinkan berbagi suplai darah dari
sisi lain.
8. Arteri optalmik
Arteri optalmik menyuplai darah ke mata dan karena itu memberikan nutrisi penting untuk
penglihatan dan gerakan mata.
9. Arteri retina
Arteri retina adalah pembuluh darah kecil yang menyediakan darah ke suatu bagian kecil
tapi sangat penting dari mata yang disebut retina.

Sebagai contoh yang paling sering terjadi pada pasien stroke adalah tersumbatnya arteri
vertebralis, maka yang akan terjadi adalah gangguan fungsi pernafasan dengan dx. Kep yakni
risiko aspirasi
Sedangkan untuk arteri lain seperti arteri serebral tengah pasien akan mengalami hemisfer kiri,
atau plegi kanan, makan dx kep. Adalah gangguan mobilitas fisik.

Anda mungkin juga menyukai