PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas dari variabel yang akan diteliti yaitu teman sebaya
ibu, pengetahuan ibu, dan perilaku ibu dalam pencegahan diare pada bayi usia 6-12
pengumpulan data dan di lakukan uji statistik spearman rank, maka dapat di lakukan
kurang dari 50% responden memiliki teman sebaya cukup yaitu 23 (65,7%). Hal
informasi tentang pencegahan diare, 7 (20%) teman atau tetangga ibu kadang-
kadang memebrikan saran untuk mencuci botol susu dengan cara direbus, 14
(40%) teman atau tetangga sering mengingatkan bahwa makanan harus ditutup
agar terhindar dari kuman, dan 8 (22,8%) teman dan tetangga tidak pernah
55
56
dengan teman sebaya yang memiliki jenis kelamin sama. Ada juga yang identik
dengan kumpulan anak-anak nakal yang disebut gang. Padahal tidak semua
gang adalah kumpulan anak-naak nakal. Namun, ada juga yang memanfaatkan
sosial seseorang antara lain sebagai sahabat, stimulus, sumber dukungan fisik,
sumber dukungan ego, fungsi perbandingan sosial, dan fungsi kasih sayang.
wilayah kerja Puskesmas Tongguh Arosbaya Adalah faktor usia ibu. Hasil
penelitian didapatkan sebagian besar usia teman ibu berusia 20-30 tahun yaitu
dan usia 20-35 tahun termasuk golongan dalam usia yang produktif dan
tingkat interaksi antar kelompok lebih matang serta kekuatan dalam berfikir
lebih dewasa, sehingga dalam bersosialisasi antar teman dan kerabat mampu
57
dalam merawat bayinya juga dianggap baik, karna adanya kasih sayang dan
Hal ini sesuai dengan teori (Hurlock, 2002) dalam (Hanifah, 2010)
yang sama, yang dapat mengerti dan membuatnya merasa aman, sehingga
adalah kelompok anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat
kematangan yang kurang lebih sama. Dari beberapa pengertian diatas ,maka
dapat disimpulkan bahwa teman sebaya adalah hubungan individu pada anak-
anak atau remaja dengan tingkat usia yang sama serta melibatkan keakraban
kurang dari 50% responden memiliki pengetahuan ibu cukup yaitu 26 ibu bayi
(74,2%). Hal ini ditunjukkan sebanyak 21 (60%) ibu benar memasak air yang
baik dikonsumsi adalah air yang dimasak sampai mendidih, 14 (40%) ibu
menjawab salah menutup botol susu bayi setelah digunakan dapat mencegah
bayi tidak terkena diare, dan 23 (65,7) ibu benar mencuci botol susu yang tidak
menjaga bayinya dengan baik sehingga mengurangi kejadian diare pada bayi.
sikap dan perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan kesehatan tentang diare pada
ibu bayi menunjukkan kemampuan ibu bayi untuk mengetahui segala sesuatu
yang berkaitan dengan diare yang meliputi pengertian, gejala, dan tanda-tanda
diare, cara penularan diare, penyebab diare pengobatan diare dan pencegahan
penyakit diare.
perantaran yaitu hasil pengindraan yang dimilikinya (mata, telingan, mulut , dan
terhadap objek memiliki tingkatan yang berbeda beda yaitu, tahu, memahami,
Tingkat pendidikan SMA sudah memenuhi wajib belajar yang diterapkan oleh
yang cukup baik sehingga terbuka terhadap hal-hal baru, menerima informasi
pengetahuan dalam hal kesehatan termasuk tentang masalah diare pada bayi.
yang lebih luas dibandingkan ibu bayi yang berpendidikan lebih rendah. Selain
itu ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah menyerap informasi
kesehatan.
Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Wawan dan Dewi
(2010) yang menyatakan orang yang memiliki pendidikan yang baik memiliki
mudah menerima hal-hal yang baru dan akan mudah menyesuaikan dengan hal
baru tersebut, sehingga dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka tingkat
dari 50% responden memiliki perilaku cukup yaitu 19 ibu bayi (82,6%). Hal ini
ditunjukkan sebanyak 6 (17,1%) ibu selalu mengambil dan menyimpan air dalam
tempat yang bersih dan tertutup, 9 (25,7%) ibu sering memberi minum air yang
ASI berupa makanan lumat 2x sehari (bubur, sayur dan buah yang dicincang
dilakukan oleh ibu bayi untuk mencegah terjadinya diare pada bayi. Perilaku ibu
yang cukup dalam pencegahan diare ditandai dengan pemberian makanan yang
membiasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, buang air besar pada
tempatnya.
Perilaku dari aspek biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
atau makhluk hidup yang bersangkutan. Oleh karena itu dari segi biologis, semua
makhluk hidup mulai dari binatang sampai dengan manusia, mempunyai aktivitas
hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
61
2012).
sebagian besar responden pekerjaan ibu adalah (IRT) ibu rumah tangga sebanyak
19 (54,2%). Responden sebagai ibu rumah tangga memilih mengasuh anak karena
dibandingkan jika bayi di asuh oleh asisten rumah tangga atau nenek. Adanya
waktu yang lebih panjang dalam mengasuh anak dibandingkan yang bekerja di
luar rumah. Hal ini dapat mempengaruhi perilaku ibu dalam penanganan diare
pada bayi karena ibu dengan waktu yang luang dapat memperoleh banyak
informasi dari berbagai media seperti TV, radio, Hp, dan ibu dengan waktu yang
Hal ini sesuai teori Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh
seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini
organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau
laku seseorang, dengan mengetahui perilaku seseorang kita akan lebih mudah
Hal ini juga didukung oleh Notoadmojo (2010) perilaku hidup yang bersih
dan sehat merupakan faktor kedua terbesar setelah faktor lingkungan yang
62
5.1 Hubungan teman sebaya ibu dengan perilaku pencegahan diare pada bayi
karang Duwek
sebaya ibu dan perilaku ibu dalam pencegahan diare pada bayi kurang sebanyak
4 orang ibu dengan presentase (66,7%), hubungan teman sebaya ibu dan
perilaku ibu dalam pencegahan diare pada bayi cukup sebanyak 19 orang
dengan presentase (82,6%), dan hubungan teman sebaya ibu dan perilaku ibu
dalam pencegahan diare pada bayi yang baik sebanyak 4 dengan presentase
(66,7%).
hubungan antara teman sebaya ibu dengan perilaku ibu dalam pencegahan diare
perilaku ibu dalam kegiatan sehari-hari dimana teman atau kelompok dapat
63
yang terjadi dirumah atau di sekitarnya. Sehingga perilaku yang kurang dalam
sehari hari bisa saling memberi arahan dan suport untuk meningkatkan perilaku
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Adznan (2013) di
dapatkan hasil terdapat hubungan bermakna antara teman sebaya dengn PHBS
merupakan panutan atau idola bagi teman lainya, artinya bila salah satu anak
temannya, contoh cuci tangan pakai sabun bila setelah buang air besar maupun
berkumpul, seseorang secara psikologis cenderung meniru apa yang dilihat dalam
merupakan pemberian arti atas kelompok teman sebaya yang terdiri dari
sekumpulan individu dengan tingkat usia yang relative sama, yang memiliki
aturan yang berbeda dengan individu dengan masyarakat, dan proses tersebut
dipengaruhi dari dalam dan luar individu, sehingga kerabat atau tetangga
5.2 Hubungan pengetahuan ibu dengan perilaku pencegahan diare pada bayi
karang Duwek
dalam pencegahan diare pada bayi yang kurang yaitu sebanyak 6 ibu dengan
pencegahan diare pada bayi yang cukup yaitu sebanyak 20 ibu dengan presentase
(76,9%) dan hubungan pengetahuan dan perilaku ibu dalam pencegahan diare
pada bayi yang baik yaitu sebanyak 3 ibu dengan presentasi (33,3%).
hubungan antara pengetahuan ibu dengan perilaku ibu dalam pencegahan diare.
Jadi pengetahuan ibu dan perilaku ibu sangat penting dalam pencegahan diare
pada bayi usia 6-12 bulan untuk mengurangi kejadian diare pada bayi. makan
menjadi sehat. Pada bayi yang belum dapat menjaga kebersihan dan menyiapkan
makanan sendiri, kualitas makanan dan minumm tergantung pada ibu sebagai
oleh pengetahuan ibu tentang cara pengolahan dan penyiapan makanan yang sehat
65
dan bersih. Sehingga dengan pengetahuan ibu yang baik diharapkan dapat
diare pada bayi. hasil penelitian Rahma, N (2014) menunjukan bahwa ada
serta tenaga kesehatan yang mampu meningkatkan dan mengubah perilaku ibu
perilaku ibu dalam pencegahan diare pada bayi. Oleh karena itu peningkatan
pengetahuan tentang diare juga harus disertai dengan perilaku pencegahan dan
nantinya dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu dalam merawat dan