Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN DENGAN HEPATITIS


BY. Soliha.S.Kep.,Ns
HEPAR
• Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak
di bawah kerangka iga. Beratnya 1,500 gr (2
lbs) dan pada kondisi hidup berwarna merah
tua karena kaya akan persediaan darah. Hati
menerima darah teroksigenasi dari arteri
hepatika dan darah yang tidak teroksigenisasi
tetapi kaya akan nutrein dari vena portal
hepatika. Hati terbagi menjadi lobus kanan
dan kiri.
• Pembuluh darah hati :

1.Vena porta hepatika

2. Arteri hepatika
• Fungsi utama hati :
• Sekresi
• Metabolisme : hati memetabolisme protein,
lemak dan karbohidrat tercerna
• Penyimpanan : hati penyimpanan mineral,
vitamin larut lemak
• Detoksivikasi
• Produksi panas
• Penyimpanan darah
• Menghasilkan protein-protein plasma tertentu
seperti albumin.
• Menghasilkan faktor-faktor pembekuan darah
I (fibrinogen), II (protrombin), V, VII, IX, X and
XI
• Sebagai tempat penghasilan sel-sel darah
merah fetus.
• Menguraikan molekul hemoglobin tua.
Empedu
• Dihasilkan di dalam hati
• Empedu yang diproduksi oleh sel-sel hati
memasuki kanalikuli empedu yang kemudian
menjadi duktus hepatika kanan dan kiri.
Duktus hepatika menyatu untuk membentuk
duktus hepatik komunis yang kemudian
menyatu dengan duktus sistikus dari kandung
empedu dan keluar dari hati sebagai duktus
empedu komunis.
• Komposisi empedu adalah larutan berwarna
kuning kehijauan terdiri dari 97% air, pigmen
empedu, dan garam-garam empedu yang
terdiri dari garam pigmen empedu dan garam-
garam empedu.
• Kandung empedu
• Adalah kantong muskular hijau menyerupai
pir dengan panjang 10 cm. Organ ini terletak
di lekukan di bawah lobus kanan hati.
Definisi
Hepatitis adalah keadaan radang/cedera
pada hati, sebagai reaksi terhadap virus,
obat atau alkohol (Ptofisiologi untuk
keperawatan, 2000;145)
Hepatitis virus merupakan infeksi
sistemik oleh virus disertai nekrosis dan
inflamasi pada sel-sel hati yang
merupakan kumpulan perubahan klinis ,
biokimia, serta seluler yang khas.
(Smeltzer, suzanna C, 2001:1169).
ETIOLOGI

1. Hepatitis virus

2. Hepatitis non virus


1. Hepatitis virus dapat dibagi menjai hepatitis
A, B, C, D, E, F, G
2. Hepatitis non virus
• Bahan-bahan kimia seperti obat-obatan
• Alkoholik
• Penyakit atau gangguan metabolisme tubuh
• Hepatitis autoimun
• Makanan yang bersifat hepatotoksik
Hepatitis A
• disebabkan oleh Virus hepatitis A (HAV) terdiri
dari RNA berbentuk bulat tidak berselubung
berukuran 27 nm
• Penularan melalui vekal/oral dan kontaminasi pada
makanan dan minuman yang tercemar hepatitis A
• HAV menular melalui seks oral/anal
• Jarang menular melalui parenteral
• Masa inkubasi 5-45 hari, rata-rata 25 hari
• Banyak terjadi pada daerah dengan sanitasi buruk
dengan kesadaran kebersihan masyarakat rendah
• Dapat sembuh sendiri setelah beberapa minggu
• Pencegahan dengan vaksin hepatitis A
• Pemeriksaan IG G dan IG M terhadap HAV
Hepatitis B
• disebabkan oleh Virus hepatitis B (HBV) merupakan
virus yang bercangkang ganda yang memiliki ukuran
42 nm
• Tergolong salah satu penyakit menular yang
berbahaya di dunia
• Penularan melalui parenteral saliva, semen, air mata,
keringat, darah dan jarang terdapat pada feses dan
urin
• Masa inkubasi6-8 minggu (30-280 hari), rata-rata
60-90 hari
• Resiko tinggi pada petugas kesehatan, pasien
hemodialisa, post transfusi, pengguna obat2an
menggunakan jarum suntik
• Lebih serius dengan tingkat mortalitas 10-20 %
• Pemerksaan dengan HbsAg atau anti HBc-
IgM,HBeAg
dua transmisi penularan hepatitis B yaitu :
• Transmisi vertical : ibu hamil menjalani uji tapis
HVB karena bila terinfeksi HVB maka akan
menularkan kepada bayinya, tranmisi penularan
terjadi melalui robekan plasenta dan kontaminasi
darah ibu terhadap luka/mikrolesi bayi.
• Tranmisi horizontal terjadi dari uji tapis donor
darah dengan uji diagnostic yang sensitive,
sterilisasi instrument secara adekuat,
penggunaan sarung tangan dan pencengahan
kontanikrolesi melalaui pemakaian sikat gigi,sisir,
atau gigitan anak pengidap HVB.
Hepatitis C
• disebabkan oleh virus hepatitis C ( HCV )
yangmerupakan virus RNA kecil yang terbungkus
lemak yang berdiameter sekitar 30 sampai 60
nm.
• Masa inkubasi hepatitis C sekitar 7 minggu (3-20
minggu).
• Penularan melalui kontak langsung dengan darah atau
produknya dan jarum atau alat tajam lainya yang
berkontaminasi
• Resiko terinfeksi hepatitis C melalui hubungan seksual
lebih tinggi pada orang yang mempunyai lebih dari
satu pasangan. Menyusui tidak menularkan hepatitis C.
• Pemeriksaan dengan Anti HCV atau Anti HDV
recombinant
Hepatitis D
• disebabkan oleh virus hepatitis D ( HDV ) yang
merupakan virus RNA detektif yang
membutuhkan kehadiran hepatitis B yang
berdiameter 35 nm.
• Memerlukan pertolongan hepatitis B untuk
berkembang biak, sehingga hanya ditemukan
pada seseorang yg terinfeksi hepatitis B
• Masa inkubasi 30-180 hari, rata-rata 60-90 hari
• Penularan sama dengan hepatitis B
• Pemeriksaan HDAg-positif, HDV RNA pada
serum
Hepatitis E
• disebabkan oleh virus hepatitis E ( HEV )
yang merupakan virus RNA rantai tunggal
yang tidak berselubung dan berdiameter
kurang lebih 32-35 nm.
• Mirip dengan hepatitis A
• Penularan sama dengan hepatitis A yaitu
melalui kotoran manusia kemulut dan
menyebar melalui makanan dan minuman
yang terkontaminasi
• Masa inkubasi 15-65 hari, rata-rata 42 hari
• Pemeriksaan Anti HEV
Hepatitis F
• Di duga agen parenteral sangat
berperan berperan
• baru ada sedikit kasus yang dilaporkan ,
saat ini para pakar belum sepakat
bahwa hepatitis F merupakan  penyakit
hepatitis yang terpisah.
• Masih terus dilakukan penelitian dalam
tekhnik biomolekuler
Hepatitis G
• gejala serupa dengan hepatiis C,
seringkali infeksi bersamaan dengan
hepatitis B dan atau C. Tidak
menyebabkan hepatitis fulminan atau
hepatitis kronik. Penularan melalui
tranfusi darah dan jarum suntik.
Phatofisiologi
• Virus hepatitis menyerang hati peradangan
dan infiltrat pada hepatosit oleh sel mononukleus
degenerasi dan nekrosis sel parenkim hati
• Respon peradangan menyebabkan
pembengkakan memblokir sistem drainage
hati destruksi pada sel hati statis empedu
• Statis empedu empedu tidak dapat di
eksresikan kedalam kandung empedu bahkan ke
dalam usus meningkat dalam darah
hiperbilirubinemia
• Muncul dalam urine urobilinogen
• Muncul pada kulit hepatoseluler jaundice
Manifestasi klinis
1. Stadium praikterik
• Berlangsung selama 4-7 hari
• Sakit kepala
• Lemah
• Seluruh badan terasa pegal terutama di pinggang, bahu
dan malaise
• Suhu badan meningkat 39 derajat berlangsung selama 2-5
hari
• Anorexia
• Muntah
• Demam
• Nyeri otot
• Nyeri perut kanan atas
• Urin menjadi lebih cokelat
2. Stadium ikterik
• Berlangsung selama 3-6 minggu
• Icterus mula-mula terlihat pada sklera
• Ikterus pada kulit seluruh tubuh
• Keluhan-keluhan berkurang, tetapi klien masih
lemah, anorexia, dan muntah.
• Tinja mungkin berwarna kelabu atau kuning
muda
• Hati teraba membesar
• Nyeri tekan kuadran tangan atas
• Kadang disertai gatal-gatal seluruh badan
3. Stadium pasca ikterik (rekonvalensasi)
• Menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa
mual, rasa sakit ulu hati, disertai
bertambahnya nafsu makan.
• Rata-rata 14-15 hari setelah timbul masa
ikterik
• Warna urin tampak normal
• Penderita mulai merasa segar kembali, namun
masih lemas dan mudah lelah
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan pigmen
• Urobilirubin direk
• Bilirubun serum total
• Bilirubin urine
• Urobilinogen urine
• Urobilinogen feses
2. Pemeriksaan protein
• Protein totel serum
• Albumin serum
• Globulin serum
• HbsAG
3. Waktu protombin
• Respon waktu protombin terhadap vitamin K
4. Pemeriksaan serum transferase dan
transaminase
• SGPT (Serum GlutamikPiruvik Transaminase)
• SGOT(Serum GlutamikOksaloasetik
Transaminase)
• LDH Amonia serum
Radiologi
• Foto rontgen abdomen
• Pemindahan hati denagn preparat
technetium, emas, atau rose bengal yang
berlabel radioaktif
• Kolestogram dan kalangiogram
• Arteriografi pembuluh darah seliaka
Pemeriksaan tambahan
• Laparoskopi
• Biopsi hati
KOMPLIKASI
• Hepatitis fulminan
• Hepatitis kronik persisten
• Hepatitis virus akut
• Hepatitis agresif atau kronik aktif
• Karsinoma hepatoseluler
PENATALAKSANAAN
• Pengobatan pada hepatitis virus lebih ditekankan pada
tindakan pencegahan
• Rawat jalan, kecuali pasien dengan mual atau anoreksia berat
yang akan menyebabkan dehidrasi
• Mempertahankan asupan kalori dan cairan yang adekuat
• Aktivitas fisik yang berlebihan dan berkepanjangan harus
dihindari
• Pembatasan aktivitas sehari-hari tergantung dari derajat
kelelahan dan malaise
• Pemberian interferon alfa pada hepatitis C akut dapat
menurunkan resiko kejadian infeksi kronik
• Obat-obatan tidak penting harus dihentikan
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG
MUNCUL PADA PASIEN HEPATITIS
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan
pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi dan
bendungan vena porta
Hipertermi berhubungan dengan invasi agent dalam
sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kegagalan masukan untuk
memenuhi kebutuhan metabolik : anoreksia,
mua/muntah, gangguan absorbsi dan metabolisme
pencernaan makanan : penurunan peristaltik (refleks
viseral), empedu tertahan
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
umum : penurunan kekuatan/ketahanan : nyeri.
Resiko terjadinya kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan zat kimia, akumulasi garam
empedu dalam jaringan.
Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan
pengobatan, tidak mengenal sumber informasi.  

Anda mungkin juga menyukai