Ismafiaty, S.Kep.,Ners.,M.Kep
ANATOMI & FISIOLOGI
Hati organ terbesar didalam tubuh,
sekitar 1500 gram.
Letaknya dikuadaran kanan atas
abdomen, dibawah diafragma dan
terlindungi oleh tulang rusuk (costae).
Terdiri dari 4 lobus :
Lobus kanan
Lobus kiri
Lobus caudatus
Lobus quadratus
Suplai darah hepar :
1. Vena porta berasal dari GI tract kaya
akan zat gizi
2. Arteri hepatika Kaya Oksigen
Vena hepatika
Pemeriksaan tambahan
laparoskopi
biopsi hati
Tanda serologik
Hepatitis A:
Anti-HAV dlm serum ongoing = IgM
(4-6 mg). Previous = IgG (m’netap &
m’beri imunitas spesifik pd HAV)
Hepatitis B:
HBsAG (sistem antigen-antibody).
Normalnya turun stlh periode akut
Persisten 6 blncarrier
Diagnosa Keperawatan yg Mungkin
1. Intoleransi aktifitas b.d kelemahan
umum, nyeri, malaise, depresi,
menolak untuk b’gerak
2. Gg nutrisi: kurang dr kebutuhan
tubuh b.d k’gagalan asupan untuk
m’menuhi kebutuhan metabolik
(anoreksia, nausea, & vomit), gg
absorbsi & metabolisme p’cernaan
makanan, penurunan peristalstik,
peningkatan status metabolik
3. Resti kurang vol cairan b.d kehilangan
b’lebihan mll muntah, & p’pindahan ke
interstitial, diare, gg proses p’bekuan
4. Gg rasa aman: cemas b.d hospitalisasi &
penyakit jangka panjang
5. Gg rasa nyaman: nyeri b.d inflamasi hepar
6. Kurang aktivitas diversional b.d isolasi
sosial
7. Resti kerusakan integritas kulit b.d
jaundice dan pruritus
8. Isolasi sosial b.d resiko penularan infeksi
Perencanaan & Implementasi
DP 1
Tujuan: klien akan aktifitas b’tahap smp
tingkat yg dimiliki sblm sakit
Intervensi
1. Berikan beberapa kali istirahat siang
2. Usahakan agar klien tdk t’lalu lelah
3. Anjurkan tirah baring ketat
4. Scr b’tahap tambahkan aktifitas harian
5. Sarankan agar kunjungan klg tdk t’lalu
lama
DP 2
Tujuan: klien m’capai asupan nutrisi & kalori yg
optimal untuk m’ningkatkan p’nyembuhan jar
Intervensi
1. Beri diet TKTP, porsi kecil & sering dgn
menu yg ssi minat klien (makanan utama &
snack)
2. Beri suplemen vit & makanan cair jika perlu
3. Hindari lemak & gorengandpt m’micu mual
4. Beri obat antiemetik
5. Hindarkan bau-bauan yg tdk m’nyenangkan
klien
Pendidikan Kesehatan
1. Hindari obat yg berlebihan (tmsk obat
bebas)
2. Hindari alkohol
3. Istirahat yg cukup siang & malam hari
4. Makan dgn prosi kecil dan sering, TKTP-
rendah lemak
5. Hindari aktivitas seksual smp p’meriksaan
antibodi hasilnya (-)
6. Aktifitas interpersonal dpt d’lakukan scr
normal slm klien m’melihara higiene yg
baik, kecuali kontak personal yg intim
(peluk, cium) s’baiknya dihindarkan
sirosis hepatis
Pengertian
Sirosis Cardiac
Merupakan sekunder dari gagal jantung
dengan kongesti vena hepar yang
berkepanjangan
Manifestasi Klinik
Manajemen pre-operasi
Menilai kondisi fisiologis dan kesiapan operasi
pengkajian neurologis, respirasi dan sistem renal,
pemeriksaan lab, urinalisa, AGD, pembekuan
darah, amonia, elektrolit, protein, bilirubin dan
enzim, serta status nutrisi
Tindakan pembedahan
Melakukan anastomosis dari sistem portal yg
tekanannya tinggi ke sistem vena sistemik yg
tekanannya rendah, tujuan tindakan ini adalah
untuk :
Mengurangi aliran darah portal shg dpt
mencegah perdarahan varises
Mempertahankan aliran darah ke hepar untuk
mencegah encepalopathi hepatikum dan
kerusakan hepar
Meningkatkan rasa nyaman klien ( prosedur
paliatif )
Manajemen post – operasi
Melakukan monitor terjadinya :
- Perdarahan, hipovolemia
- Oliguria
- Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
- Hipoalbuminemia
- Hipoglikemia
- Manifestasi infeksi ( demam, leukositosis )
- Peningkatan rasa nyeri
- Perubahan tingkat kesadaran
Komplikasi Pembedahan HP
Bakterimia
DIC disseminated antravasculer
coagulasi
Congestive heart failure
Pembekuan pada shunt
Encepalopathi hepatikum
KOMPLIKASI
Asites
Akulumulasi yang menjelaskan terjadinya
asites :
1. Hipertensi portal mengakibatkan
peningkatan tekanan hidrostatik
2. Penurunan produksi albumin
menyebabkan penurunan tekanan osmotik
koloid
3. Penurunan volume sirkulasi menyebabkan
hiperaldosteronisme yang mengakibatkan
retensi natrium dan air
Pengkajian
Perkusi abdomen : shifting dullness
Mengukur lingkar perut
Menepuk perut ( tapping abdomen )
untuk mendapatkan gelombang cairan
Test diagnostik : USG, CT scan
Penatalaksanaan Medis
Tujuan : memperbaiki ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit dgn memperbaiki
pengeluaran Na melalui renal dan
membatasi intake cairan dan natrium
Encepalofati Hepatikum
Terjadi pada injuri hepar yang berat, gagal
hati
Penyebab : ketidakmampuan hepar untuk
memetabolisme amonia menjadi ureum.
Amonia dapat menekan sistem saraf pusat
Ditandai dengan peningkatan amonia
didalam darah dan cairan serebrospinal
Setiap proses yang meningkatkan protein
didlm usus seperti peningkatan intake
protein atau perdarahan GI Tract akan
meningkatkan amonia dalam darah
Manifestasi klinis : perubahan tingkat
kesadaran, perubahan memori, perhatian,
konsentrasi, respon, perubahan pola tidur
Tujuan penatalaksanaan :
1. Mengontrol atau mengurangi proses
degenerasi lebih lanjut
2. Memperbaiki atau mencegah faktor
pencetus encepalopati
3. Mempertahankan fungsi fisiologis
Prinsip Penatalaksanaan pada encepalopati
hepatikum
Rencana Tindakan :
1. Kaji intake makanan klien dgn jumlah
kalorinya
2. Timbang berat badan klien
3. Bantu klien untuk makan
4. Beri makanan dlm porsi kecil tapi sering
5. Batasi pemberian kaffeine
6. Sediakan makanan yang lembut
7. Bantu klien dalam perawatan mulut
8. Monitor hasil lab ( serum glukosa,
albumin, protein total dan amonia )
9. Kolaborasi dgn ahli gizi dlm pemberian
makanan tinggi kalori, rendah
karbohidrat, rendah lemak, moderate –
tinggi protein, pembatasan sodium dan
cairan jika diperlukan
10. Berikan obat-obatan sesuai program
Perubahan ( kelebihan volume cairan b.d.
penurunan protein plasma, ditandai dgn edema
anasarka
Laboratorium:
Darah Lengkap :
Radiologi :
Ultrasonografi (USG), CT-Scan, Thorak
foto, Arteriography, MRI. Dan Laparoskopi