Anda di halaman 1dari 38

GANGGUAN PADA HEPAR

(HEPATITIS)
ANATOMI & FISIOLOGI
 Hati  organ terbesar didalam tubuh,
sekitar 1500 gram.
 Letaknya dikuadaran kanan atas abdomen,
dibawah diafragma dan terlindungi oleh
tulang rusuk (costae).
Terdiri dari 4 lobus :
 Lobus kanan
 Lobus kiri
 Lobus caudatus
 Lobus quadratus
Suplai darah hepar :
1. Vena porta  berasal dari GI tract 
kaya akan zat gizi
2. Arteri hepatika  Kaya Oksigen

Kapiler Hati (sinusoid hepatik)

Vena sentral setiap lobulus

Vena hepatika

Vena kava inferior


Fungsi Hepar
1. Memproduksi cairan empedu
2. Metabolisme karbohidrat : glikogenesis,
glikogenolisis, glukoneogenesis, menyimpan
glikogen, mengubah galaktosa & fruktosa
menjadi glikogen
3. Metabolisme lemak : oksidasi asam lemak
menjadi energi, membentuk lipoprotein,
mensistesa kolesterol dan fosfolipid,
mensistesa lemak dari protein dan
karbohidrat
4. Metabolisme protein : deaminasi asam
amino, membentuk urea dari amonia yang
dibuang dari tubuh, membentuk plasma
protein, biotransformasi hormon, obat-
obatan dan zat lain.
5. Fungsi sirkulasi : memproses lebih dari
1000 ml darah per menit melalui
sinusoidnya dari vena portal
6. Merubah amonia menjadi urea
7. Faktor pembekuan
8. Konjugasi bilirubin
Pendahuluan

 Mrp inflamasi pd sel hepar.


 Ada dua kelompok utama :
◦ viral hepatitis
◦ toxic & drug induced hepatitis
ETIOLOGI
 Umumnya klien akan pulih sepenuhnya
dr hepatitis tp m’ninggalkan sisa
k’rusakan hepar
 Mortalitas rendah, tp hepatitis yg parah
dpt m’akibatkan kematian
Perbandingan bbg Tipe Hepatitis Viral

Hepatitis A  Hepatitis Infeksiosa


 Penyebab : HAV
 M’nular : mll fekal-oral, sanitasi buruk,
food-waterborne
 Inkubasi : 5-49 hari (X=30 hari)
 Tanda & gejala : dgn/tnp gejalaspt flufase
praikterik & ikterik.
Hepatitis B  Hepatitis Serum
 Penyebab : HBV
 M’nular : mll parenteral, kontak dg
carrier/ p’drita, kontak seksual-oral, perinatal
 Inkubasi : 28-160 hari (X=70-80 hari)
 Tanda & gejala : dpt tjd tanpa gejala, dpt
timbul ruam, atralgia
 Hasil akhir : dapat berat, fatalitas 1-10%,
mgk tjd status carrie, resiko hept.kronis,
sirosis & ca hepar
Hepatitis C  hepatitis non-A, non-B
 Penyebab : HCV
 M’nular : mll transfusi & produk darah
 Inkubasi : 15-160 hari (X=50 hari)
 Tanda & gejala : serupa dgn HBV, tdk bgt
berat & anikterik
 Hasil akhir : status carrier yg kronis,
resiko ca hepar 
Hepatitis D
 Penyebab : HDV
 M’nular : dg cara & pola spt HBV. Agen
p’mukaan HBV perlu untuk replikasi
 Inkubasi : 21-40 hari (X=35 hari)
 Imunitas :homologus
 Tanda & gejala : serupa dg HBV
 Hasil akhir : serupa dg HBV, tp mgk
status carrier, resiko hept.aktif kronis &
sirosis 
Hepatitis E
 Penyebab : HEV
 M’nular : mll fekal-oral
 Inkubasi :15-65 hari (X=42 hari)
 Tanda & gejala : spt HAV, sgt berat pd
pregnansi
 Hasil akhir : spt HAV
Tanda dan Gejala

Fase Pra Ikterik


 Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang
disebabkan infeksi virus berlangsung sekitar
2-7 hari.
 Nafsu makan menurun (pertama kali
timbul), nausea, vomitus, perut kanan atas
(ulu hati) dirasakan sakit.
 Seluruh badan pegal-pegal terutama di
pinggang & bahu, malaise, lekas capek
terutama sore hari.
 Suhu badan meningkat sekitar 39oC
berlangsung selama 2-5 hari, pusing, nyeri
persendian.
 Keluhan gatal-gatal mencolok pada
hepatitis virus B
Fase Ikterik
 Urine berwarna seperti teh pekat, tinja
berwarna pucat.
 Penurunan suhu badan disertai dengan
bradikardi.
 Ikterus pada kulit dan sklera yang terus
meningkat pada minggu I, kemudian
menetap dan baru berkurang setelah
10-14 hari.
 Kadang-kadang disertai gatal-gatal pada
seluruh badan.
 Rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama
1-2 minggu.
Fase penyembuhan
Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda
ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu hati, disusul
bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15
hari setelah timbulnya masa ikterik. Warna
urine tampak normal, penderita mulai merasa
segar kembali, namun lemas dan lekas capai.
Komplikasi

Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan


hati berat  akumulasi amonia serta
metabolik toksik merupakan stadium lanjut
ensefalopati hepatik.
Kerusakan jaringan parenkim hati yang meluas
akan menyebabkan sirosis hepatis 
ditemukan pada alkoholik.
Pengkajian
Riwayat Kesehatan
 Aktifitas sosial (tmsk pilihan
seksual),
 Penggunaan obat via IV
 Piercing/tatto
 Akomodasi hidup (asrama, lingkungan
padat & kumuh, rumah perawatan
khusus, dll)
 Aktivitas/istirahat: kelemahan,
malaise umum, kelelahan
 Sirkulasi: bradikardi (pd hiperbilirubin
berat), ikterik pd sklera, kulit,
membran mukosa
 Eliminasi: urin pekat, diare/konstipasi,
feses b’warna dempul
 Makanan/cairan: anoreksia,  BB/
BB (edema), mual,muntah, asites
 Neurosensori: peka rangsang, letargi,
asteriksis
 Nyeri/kenyamanan: kram abdomen,
nyeri tekan, mialgia, artralgia, sakit
kepala, pruritus, gelisah
 Pernafasan: tdk minat merokok
 Kemanan: demam, urtikaria, eritema
tak beraturan, lesi makopapular,
eksaserbasi jerawat, angioma jaring,
eritema palmar, ginekomastia,
splenomegali, p’besaran nodus servikal
posterior
 Seksualitas: pola perilaku ttt  resiko
t’pajan
Hepatitis Viral

 Keluhan umumakut (HAV, HEV)


atau kronis (HBV, HCV)
 DS/DO: kehilangan nafsu makan,
mialgia, malaise, nyeri sendi seperti
artritis, nyeri kepala tumpul,
iritabilitas, depresi, mual, muntah
• Saat palpasi kuadaran kanan
atastenderness
• Jaundice di kulit, sklera, membrana
mukosa mgk disertai sindrom spt
influenza
• Urin pekat spt teh, feses pucat spt
lempung
• Ruam kulit (HBV, HCV), eritema,
kemerahan, urtikaria,
pruritusabrasi
• Demam 38-40oC (HAV), demam
ringan/tdk demam (HBC, HCV)
Pengkajian Psikososial
 Masalah emosional biasanya b’pusat pd
diri: kesal krn sakit, perasaan lelah &
lemah, malaise, inaktifitas cemas akan
p’obatan jangka panjang, depresi &
k’t’gantungan,
 Klienhepatitis viral  m’rasa
b’salah/takut m’nularkan pd orang
lainstigma masy malu krn isolasi sosial
di RS & rumah
 JikaHBV diakibatkan krn perilaku yg tdk
sesuai norma (narkoba, homoseks, dll)
malu, cemas
Pemeriksaan Laboratorium

Hepatitis A dan B kadar enzim


hepar krn kerusakan selular & tanda
serologik spesifik
Serum Enzim Hepar
Alanin aminotransferase (ALT/SGOT) &
aspartat aminotransferase
(AST/SGPT) , kadar fosfat alkalin
N/sdkt , bilirubin serum/urin total 
 Diferensial darah lengkap:
monositosis,
leukopeni/trombositopeni,
leukositosis, limfosit atipikal, sel
plasma
 Albumin serum : menurun
 Gula darah: hiperglikemia/hipoglikemia
transien
 Bilirubin serum: > 2,5 mg/100 ml
Tanda serologik
Hepatitis A:
Anti-HAV dlm serum ongoing = IgM
(4-6 mg). Previous = IgG (m’netap &
m’beri imunitas spesifik pd HAV)
Hepatitis B:
HBsAG (sistem antigen-antibody).
Normalnya turun stlh periode akut
Persisten 6 blncarrier
Diagnosa Keperawatan yg Mungkin

1. Intoleransi aktifitas b.d kelemahan


umum, nyeri, malaise, depresi,
menolak untuk b’gerak
2. Gg nutrisi: kurang dr kebutuhan
tubuh b.d k’gagalan asupan untuk
m’menuhi kebutuhan metabolik
(anoreksia, nausea, & vomit), gg
absorbsi & metabolisme p’cernaan
makanan, penurunan peristalstik,
peningkatan status metabolik
3. Resti kurang vol cairan b.d kehilangan
b’lebihan mll muntah, & p’pindahan ke
interstitial, diare, gg proses p’bekuan
4. Gg rasa aman: cemas b.d hospitalisasi &
penyakit jangka panjang
5. Gg rasa nyaman: nyeri b.d inflamasi hepar
6. Kurang aktivitas diversional b.d isolasi
sosial
7. Resti kerusakan integritas kulit b.d
jaundice dan pruritus
8. Isolasi sosial b.d resiko penularan infeksi
Perencanaan & Implementasi
DP 1
Tujuan: klien akan  aktifitas b’tahap smp tingkat yg
dimiliki sblm sakit dengan outcome/luaran :
toleransi aktivitas dan tingkat keletihan dengan
kriteria hasil (Lihat di SLKI)
Intervensi
1. Berikan beberapa kali istirahat siang
2. Usahakan agar klien tdk t’lalu lelah
3. Anjurkan tirah baring ketat
4. Scr b’tahap tambahkan aktifitas harian
5. Sarankan agar kunjungan klg tdk t’lalu lama
DP 2
Tujuan: klien m’capai asupan nutrisi & kalori yg
optimal untuk m’ningkatkan p’nyembuhan
jaringan dengan outcome/luaran : berat badan dan
nafsu makan dengan kriteria hasil (Lihat di SLKI)
Intervensi
1. Beri diet TKTP, porsi kecil & sering dgn menu
yg ssi minat klien (makanan utama & snack)
2. Beri suplemen vit & makanan cair jika perlu
3. Hindari lemak & gorengandpt m’micu mual
4. Beri obat antiemetik
5. Hindarkan bau-bauan yg tdk m’nyenangkan
klien
Pendidikan Kesehatan
1. Hindari obat yg berlebihan (tmsk obat
bebas)
2. Hindari alkohol
3. Istirahat yg cukup siang & malam hari
4. Makan dgn prosi kecil dan sering, TKTP-
rendah lemak
5. Hindari aktivitas seksual smp p’meriksaan
antibodi hasilnya (-)
6. Aktifitas interpersonal dpt d’lakukan scr
normal slm klien m’melihara higiene yg
baik, kecuali kontak personal yg intim
(peluk, cium) s’baiknya dihindarkan

Anda mungkin juga menyukai