Anda di halaman 1dari 13

Hepatitis A

Muh. Fitrah Loilatu (2015-83-051)


Vinsin Muskitta ( 2016 -83-035)
Apa itu hepatitis A ?

Hepatitis A adalah penyakit yang tidak berbahaya yang menyerang terutama pada
anak-anak dan dewasa muda. Penyakit ini ditularkan melalui air minum yang tidak
bersih, yang tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung virus.

Hepatitis A merupakan penyakit self-limiting dan memberikan kekebalan seumur hidup


Etiologi

 Di Negara maju, prevalensi seropositivitas meningkat secara bertahap


seiring dengan usia, di Amerika Serikat mencapai 50% pada usia 50 tahun.
Infeksi HAV pada orang dewasa dapat menyebabkan morbiditas yang cukup
besar dibandingkan dengan infeksi pada anak.
 HAV menyebar melalui ingesti makanan dan minuman yang tercemar dan
dikeluarkan melalui tinjam selama 2 hingga 3 minggu sebelum dan 1 minggu
setelah onset ikterus
 HAV tidak dikeluarkan dalam jumlah signifikan dalam air liur, urin, atau
semen. Kontak pribadi yang erat dengan orang yang terinfeksi selama
periode fechal shedding, disertai kontaminasi feses-oral, merupakan
penyebab utama penularan
 Di Negara maju, infeksi sporadik dapat terjadi akibat konsumsi kerang
mentah atau dikukus (tiram, remis, kijing), yang memekatkan virus dari air
laut yang tercemar oleh tinja manusia
Gejala Klinik

Gejala Klinik dapat dibedakan menjadi 4 stadium

Masa inkubasi. Masa prodromal. Fase Ikterik. Fase Penyembuhan.


Berlangsung Gejalanya : vatigue, dimulai dengan urin Diawali dengan
selama 18-50 hari malaise, nafsu makan yang berwarna kuning menghilangnya ikterus
berkurang, mual, muntah, tua, seperti teh, diikuti dengan keluhan lain
rasa tidak nyaman oleh feses yang tetapi hepatomegali dan
didaerah kanan atas, berwarna dempul. abnormalitas fungsi hati
demam (biasanya Warna sclera dan kulit tetap ada. Munculnya
<39ºC), merasa dingin, perlahan-lahan perasaan sudah lebih
sakit kepala, dan gejala menjadi kuning. Gejala sehat, kemudian
seperti flu. Tanda yang anoreksia, lesu, mual, kembalinya nafsu makan.
ditemukan biasanya dan muntah
hepatomegali ringan dan bertambah.
nyeri tekan.
5 macam Gejala Klinis
 Hepatits A klasik
Penyakit timbul secara mendadak didahului gejala prodormal sekitar 1 minggu sebelum
jaundice. IgG anti HAV pada bentuk ini mempunyai aktivitas yang tinggi dan dapat memisahlan
IgA dari kompleks IgA HAV, sehingga dapat dieliminasi oleh sistem imun, untuk mencegah
terjadinya relaps.
 Hepatitis A relaps
Timbul 6-10 minggu setelah sebelumnya dinyatakan sembuh total secara klinis. Kebanyakan
terjadi pada umur 20-40 tahun. Gejala klinis dan laboratorium dari serangan pertama bisa
sudah hilang atau masih ada sebagian sebelun timbulnya relaps. Gejala relaps lebih ringan
daripada bentuk pertama.
 Hepatitis A kolestatik
ditandai dengan pemanjangan gejala hepatitis dalam beberapa bulan disertai panas, gatal-gatal
dan jaundice. Kadar bilirubin serum tetap tinggi.
 Hepatitis A protracted
Clearance dari virus terjadi perlahanan sehingga pulihnya fungsi hati memerlukan waktu yang
lebih lama, dapat mencapai 120 hari.
 Hepatitis A fulminal
Bentuk ini paling berat dan dapat menyebabkan kematian. Ditandai dengan memberatnya
ikterus, ensefalopati, dan pemanjangan waktu protrombin
Diagnosis
Diagnosis hepatitis A dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan IgM anti-HAV. Antibodi ini
ditemukan 1-2 minggu setelah terinfeksi HAV dan bertahan dalam waktu 3-6 bulan.
Sedangkan IgG anti-HAV dapat dideteksi 5-6 minggu setelah dideteksi, bertahan setelah
beberapa decade dan memberikan proteksi terhadap HAV seumur hidup.

Pemeriksaan Penunjang

Serologis hepatitis A
- IgM anti-HAV + menandakan infeksi hepatitis A akut
-IgG anti-HAV + menandakan infeksi lampau

Biokimia hati
- Kadar ALT umumnya jauh lebih tinggi dibandingkan kadar AST pada fase ikterik
- Kadar bilirubin umumnya lebih 2,5 mg/dl apabila dittemukan klinis ikteris pada skela atau
kulit
- Alkalin fosfatase umumnya normal atau meningkat sedikit
- Waktu protombrin umumnya normal atau meningkat 1-3 detik
- Peningkatan PT yang signifikan menunjukan nekrosis hepatosiliar yang ekstensif
-Penurunan albumin serum yang ditemukan pada hepatitis virus akut tanpa komplikasi

USG abdomen. Bertujuan untuk menilai adannya penyerta batu empedu.


Diagnosis Deferensial

Hepatitis Autoimun
Hepatitis Iskemik

DD
Hepatitis Alkoholik

Obstruksi Akut Trak.biliaris


Penyakit Hati oleh karena obat atau toksin
Penatalaksanaan
Pengobatan terdiri dari istirahat, diet dan pengobatan medikamentosa.

 Istirahat.

Pada periode akut dan keadaan lemah diharuskan cukup istirahat. Istirahat mutlak tidak terbukti
dapat mempercepat penyembuhan, kecuali diberikan pada usia tua dan keadaan umum yang
buruk.

 Diet.

Jika pasien mual, tidak nafsu makan atau muntah-muntah, sebaiknya diberikan infuse. Jika sudah
tidak mual lagi diberikan makanan yang cukup kalori (30-35 kalori/kg BB) dengan protein cukup
(1 g/kg BB). Pemberian lemak sebenarnya tidak perlu dibatasi.
 Pengobatan medikamentosa
- Kortikosteroid tidak diberikan bila untuk mempercepat bilirubin darah. Kortikosteroid
dapat diberikan pada kolestasis yang berkepanjangan, dimana transaminase serum
sudah kembali normal tetapi bilirubin masih tinggi. Pada keadaan ini dapat diberikan
pregnosion 3x10 mg selama 7 hari kemudian dilakukan tapering off.

- Memberikan obat-obat yang bersifat melindungi hati.

- Antibiotik tidak jelas kegunaannya

- Jangan memberikan antiemetic. Jika perlu sekali dapat diberikan golongan fenoltiazin.

- Vitamin K dapat diberikan dengan kasus dengan kecenderungan pendarahan


Pencegahan
Karena tidak ada pengobatan yang spesifik terhadap hepatitis A maka
pencegahan lebih diutamakan,terutama terhadap anak di daerah dengan
endemisitas tinggi dan pada orang dewasa dengan resiko tinggi seperti umur
lebih dari 49 tahun yang menderita penyakit hati kronis.

Pencegahan umun meliputi nasehat kepada pasien yaitu: perbaikan hygiene


makanan-minuman, perbaikan sanitasi lingkungan dan pribadi dan isolasi
pasien (sampai dengan 2 minggu sesudah timbul gejala). pencehagan
khusus dengan cara imunisasi. terdapat 2 bentuk imunisasi yaitu imunisasi
pasif dengan immunoglobulin (IG), dan imunisasi aktif dengan inactivated
vaccines
Imunisasi pasif Imunisasi aktif

Indikasi pemberian imunisasi pasif: indikasi imunisasi aktif:


- semua orang yang kontak serumah - individu yang akan bekerja ke Negara lain
dengan penderita. dengan prevalensi HAV sedang sampai tinggi
- pegawai dan pengunjung tempat - anak-anak 2 tahun keatas pada daerah
penitipan anak bila didapatkan seorang dengan endemisitas tinggi dan periodic
penderita atau keluarganya menderita outbreak.
hepatitis A. - homoseksual
- pegawai jasa boga dimana salah satu - penggunaan obat terlarang, baik injeksi
diketahui menderita hepatitis A. maupun non injeksi
- individu dari Negara dengan endemisitas - peneliti HAV
rendah yang melakukan perjalanan ke penderita dengan penyakit hati kronis, dan
Negara dengan endemisitas sedang sampai penderita sebelum dan sesudah transplantasi
tinggi dalam waktu 4 minggu. hati, karena kemungkinan mengalami hepatitis
fulminan meningkat
penderita gangguan pembekuan darah
(defesiensi faktor VII dan IX)
Prognosis

Parameter klinis untuk prognosis yang kurang baik adalah:


 pemanjangan waktu protrombin lebih dari 30 detik
 umur penderita kurang dari 10 tahun atau lebih dari 40 tahun
 kadar bilirubin serum lebih dari 17 mg/dl atau waktu sejak dari ikterus
menjadi ensefalopati lebih dari 7 hari
Referensi
 Arif, M. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2 Edisi III. Jakarta : Penerbitan Media
Aesculapius FKUI; 2001
 Juffrie, M. Buku Ajar Gastroenterologi-hepatologi jilid 1. Edisi ke empat : UKK
Gastroenterologi-Hepatologi IDAI ; 2015
 Kumar V. Cotran, R.S. Robbins S.L. Buku Ajar Patologi.Volume 2. Edisi 7. Jakarta :
EGC; 2007

Anda mungkin juga menyukai