Anda di halaman 1dari 47

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN HEPATITIS

Kmb/har/jurkep/ska
DISUSUN OLEH
Team KMB

1
A. DEFINISI
 Merupakan suatu peradangan akut/kronik pd
organ hepar yg disertai dg infiltrasi sel-sel
lecosit.
- Hepatitis akut : infeksi akut b.d nekrosis hati.
- Hepatitis kronis : Nekrosis hati > 6 bln.
B. ETIOLOGI
 Virus : hepatitis A, B, C, D,E & virus lain.
 Alkohol : alkohol hepatic, alkohol sirosis.

 Obat-obatan : hepatitis toksik & hepatitis akut.


C. TANDA DAN GEJALA
1. Fase Preikhterik (4-7 hari)
- nausea, vomitus, anoreksia, lemas.
- Febris
- Nyeri perut kanan atas scr konstan
- Warna urine coklat
- Hepar dan lien membesar.
2. Fase Ikhterik (3-6 mg)
- Ikhterus pd sklera, kuku dan seluruh tubuh.
- Anoreksia, vomitus, nausea hilang.
- Feses warna kelabu/ kuning muda.
- Hati membesar dan nyeri tekan
- Pd keadaan fulminan:
 Kesakitan, penderita sgt kuning.
 Muncul flaping tremor
 Penurunan kesadaran krn NH3
meracuni otak
3. Fase Post Icteric
- Kuning berangsur hilang, kekuatan pulih
kembali.
- Proses pergantian sel yg nekrotik, makin
muda usia klien proses regenerasi makin
cepat.
- Urin, tinja kembali normal.
C. PATHOFISIOLOGI
1. Toxic Hepatitis
Hati mrpk pusat metabolisme yg
penting dlm tubuh, hati menerima
berbagai zat yg diserap dr sal
pencernaan termasuk zat toksic. Bila
frekwensi sering dan konsentrasinya
tinggi maka akan menimbulkan
kerusakan hati. Proses kerusakan hati
diuraikan dlm dua prinsip :
a.Biotransformasi
b.Pengaruh enzim
a. Biotransformasi
Sebagian besar zat terserap larut dlm
lemak, shg mudah melalui membran yg
mengandung lipid u/ dpt diekskresikan
kembali, zat tsb hrs larut dlm air.
Konversi dr larut lemak kelarut air
disebut ”Proses Detoxikasi”.Dlm pro/ ini
terbentuk metabolik yg sgt toxic,maka
dipakai istilah “Biotranformasi”.Bl
makanan/zat toxic masuk melebihi
kem,ampuan enzim yg berperan, misal
dr gol Amino Oksidase maka tjd
kerusakan hepar.
b. Pengaruh enzim
Krn pengaruh zat yg terlarut dlm lemak
terjadi proliferasi luar biasa dr retikulum
endoplasma yg mengakibatkan
pembesaran sal hati bertambah. Sejalan
itu tjd peningkatan enzim yg menambah
peningkatan jml metabolik toksik.
2. Hepatitis virus.
Mekanisme infeksi virus hepatitis
A,B,C,D pd umumnya sama. Bila virus
smp peredaran ke hati, tubuh
mengadakan respon imun.Virus scr
primer tdk merusak hati. Peradangan pd
jaringan krn respon imun ini
menyebabkan terjadinya kelainan sel
hati.
VIRUS HEPATITIS A / HEPATITIS INFEKSIOSA

 Dalam darah HBsAg negatif, Anti HAV positif.


 Disebakan oleh virus Hepatitis A, Virus RNA
(27 nm)
 Cara penularan : fekal-oral, parenteral
 Risiko penularan : sanitasi buruk, daerah yg
padat mis RS, pengguna obat, hubungan
seksual dengan orang terinfeksi dan daerah
endemis
 Masa inkubasi 2-7 minggu atau ( 15 – 50 hr)
 Prognosa baik, sembuh sempurna.
MANIFESTASI KLINIKNYA

 Tidak tampak ikterik dan tanpa gejala.


 Kadang muncul bentuknya berupa infeksi saluran
nafas atas
 Anoreksia yang terjadi akibat pelepasan toksin
oleh hati yang.
 Gejala dispepsia dapat ditandai dengan rasa nyeri
epigastium,mual, nyeri ulu hati dan flatulensi.
Semua gejala akan hilang setelah fase ikterus
PENATALAKSANAAN :
 Tirah baring pd stadium akut.
 Makan sedikit tp sering ( periode anoreksia)
 Pembatasan aktifitas fisik ( kelelahan)
 Ambulasi bertahap tp progresif
 Penkes: P’ningkatan hygiene & sanitasi ligk.
VIRUS HEPATITIS B / HEPATITIS
CANGKANG GANDA

Disebabkan oleh oleh virus : Hepatitis B (HBV)


Ditularkan melalui : kontak dengan darah atau serum,
kontak sexual,
Risiko penularan : pengguna obat injeksi, klien atau staff
yang berada/ bekerja di lingkungan
yang berhubungan dengan darah,
aktivitas homosexual,
Masa inkubasi : 45 – 160 hari
TANDA GEJALA
 Bisa timbul atralgia dan ruam.
 Penurunan selera makan, dispepsia, nyeri
abdomen, pegal-pegal menyeluruh, tidak enak
badan dan lemah.
 Ikterus disertai dengan tinja berwarna cerah dan
urin berwarna gelap.
 Nyeri tekan pd hepar dan hepatomegali mencapai
12-14 cm
 Splenomegali dan kelenjar limfe servikal posterior
juga membesar
 Pendidikan kesehatan
 Istirahat
 Nutrisi
 Follow up
 Hindari alkohol
Pencegahan Penularan
- Imunitas aktif : vaksin hep B
- Imunitas pasif : imun globulin hep B
VIRUS HEPATITIS C
 Dalam darah Anti HCV positif
 Masa inkubasi 15-150 hari

 Risiko penularan : parenteral, sexual

 Gejala muncul samar-samar

 Banyak menyerang anak-anak

 Penatalaksanaan :
 Th/ interferon dosis rendah, jangka lama.
 Uji coba klinik : interferon & ribavirin (s/
analog nukleosida )
HEPATITIS D
Disebabkan oleh : Virus RNA (35 nm)
Membutuhkan HBsAg untuk dapat berperan
sebagai lapisan luar partikel yang menular.
Masa inkubasi 2 bulan
Timbul dalam tiga keadaan yaitu : superinfeksi
pembawa HBV, koinfeksi dengan HBV, hepatitis
Fulminan
HEPATITIS E
Disebabkan oleh : Virus Hepatiti B
Populasi yang sering terjangkit : lingkungan
dengan sanitasi yang buruk
Penangan seperti HBV
HEPATITIS TOKSIK & HEPATITIS
OBAT
Zat kimia per oral/ parenteral : hep
toksik.Karbon tetraklorida, fosfor, kloroform,
senyawa emas.
Obat ( drug induced hep). Al: isoniasid, halotan,
asetaminofen, antibiotik tertentu,
antimetabolit, obat anestesi.
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 Laboratorium :
 Darah :
Protein total, Albumin, Globulin meningkat
Bilirubin total, direc,indirec meningkat.
Alkalin fosfatasi (AF), Gamma GT meningkat
SGOT, SGPT meningkat
HBsAg, anti HBs (hasil sesuai jenis virus )
Protrombin

Feses:
Microscopis : Stercobilin, Leucosit, Eritrosit
USG : Terlihat pembesaran hepar
Biopsi hati
Endoscopy dan Perithoscopy : untuk
melihat permukaan hepar dan
kandung empedu.
E. KOMPLIKASI
1. Fulminant hepatitis : Kuning berat,
Seluruh hepar terkena, coma.
2. Cirrosis hepatis
3. Ca. Hepar
Hepatitis B merupakan peradangan
atau inflamasi pada hepar yang umumnya
terjadi akibat infeksi virus hepatitis B.
Manifestsi klinis penyakit ini bervariasi dari
akut sampai kronis yang dapat berlanjut
menjadi sirosis hati atau kanker hati

kmb/sur/jurkep/ska 23
kmb/sur/jurkep/ska
24
PENATALAKSANAAN MEDIS
Pengobatan pada hepatitis B ditekankan pada pada
tindakan pencegahan di antaranya :

 pemberian vaksi hepatitis B dan immunoglobulin segera


setelah bayi lahir dengan ibu dengan HBsAg positip.

Tidak menjadi pendonor darah selama masih dinyatakan


positip hepatitis B.

Istirahat total pada periode akut selama 1 -2 bulan.

Diet tepat untuk pasien hepatits B : tinggi kalori rendah


lemak dan protein, tidak mengandung gas, rendah garam dan
pembatasan cairan.

25
Obat – obatan terpilih
Anti virus sering di gunakan kombinasi dari inteferon alfa dan lamivudin.
•Interferon
Dosis : dewasa 5 micro unit/hari atau 10 micro unit/hari
Aturan pakai : 3 kali seminggu selama 4 – 6 bulan
Merk dagang : roferon, pegasys, peg-intron, biferon dsb
•Lamivudin
Pemberianya di kombinasikan dengan anti virus lain.
Dosis : per oral 300mg/hari ( 1 tablet 150mg, 2x sehari atau 1 tablet
300mg)
Efek samping mual dan sakit kepala
Pengobatan simtomatis misalnya:
Anti emetik : ondansentron 4mg inj 3x sehari
Analgetik : tramadol kaplet 3x1 jika nyeri
Anti piretik : Parasetamol tablet 500mg 3x sehari jika demam diatas 38ºC
Kortikosteroid :Diberikan bila terdapat reaksi imun yang berlebihan,
misalnya hidrocortison 100mg IV per 6jam, hanya pada kasus yang berat.
Dosis awal 40mg/hari dan dikurangi secara bertahap sampai berhenti
sesudah 6 minggu.

kmb/sur/jurkep/ska 26
Pengkajian

1. Anamnesa identitas klien


• Riwayat kesehatankeluhan utama msk rs.
• Riwayat kesehatan sekarang
• Riwayat penyakit terdahulu.
• Riwayat kesehatan keluarga

kmb/sur/jurkep/ska 27
kmb/sur/jurkep/ska 28
2. PEMERIKSAAN FISIK

 Sistem respirasi : dalam batas normal.


 Sistem kardiovaskuler : dalam batas normal.
 Keadaan umum : Tingkat kesadaran CM, kunjungtiva anemis, bibir kering, pasien
tampak lemah dan kesakitan, ikterus, suhu 38,5°C
 Sistem musculoskeletal : kekuatan otot 4/4/4/4 tampak lemah dan mudah lelah
 Sistem integument : kulit tampak kuning, kering, CRT 2 detik, tugor kulit elastic.
 Abdomen :
Inspeksi : Pembesaran pada daerah perut sebelah kanan atas.
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi : pada hepar teraba keras, membesar (batas normal 4 – 8cm
pada garis midsternal dan 6 – 12cm pada garis midklavikula), nyeri
saat ditekan pada abdomen sebelah kanan atas, skala nyeri 6 - 8
Perkusi : hypertimpani.
3. PERSEPSI DAN POLA KEGIATAN SEHARI - HARI
Pola nutrisi
 Makan : tidak napsu makan, porsi makan tidak habis, mual, muntah 1x /
lebih dalam sehari
 Minum : minum air putih
Pola eliminasi
 BAB :feces berwarna pucat.
 BAK : urine berwarna lebih gelap, seperti teh.
Pola aktivitas dan latihan.
 Pasien tidak dapat melakukan kegiatan sehari- hari selama sakit, lemas,
mudah lelah, dan membutuhkan bantuan orang lain dalam memenuhi
kebutuhan dasarnya.
Pola istirahat tidur.
 Pasien tidak bisa istirahat total seperti biasanya karena nyeri pada
abdomen, sakit kepala dan puritis.

Persepsi dan pemeliharaan kesehatan


Pola hubungan dengan orang lain.
Pola presepsi diri dan konsep diri.
29
Pola nilai kepercayaan/ keyakinan.
4. Pemeriksaan penunjang

N0 PEMERIKSAAN NILAI NORMAL


1 ASR(SGOT) ASR ( SGOT) W <21 U/L P <25 U/L

2 ALT(SGPT) ALT( SGPT) W < 23 U/l P <30 U/

3 HB P 13 – 16 g/dl W 12 – 14 g/dl
4 Leukosid 5000 – 10.000 uL
5 Trombosit 150.000 – 400.000 ul
6 Eritrosit P 4,5 – 5,5 juta /ul W 4 – 5 juta/ul
7 Hematrokit P 40 – 48% W 37 – 43%
8 Albumin serum 37 – 52 g/dl
9 Bilirubin serum Bilirubin total <1.0 mg/dl
Bilirubin direk <0.25 mg/dl
Bilirubin indirect <0.75 mg/dl

10 Hbsag Positif / negatif


11 Usg
12 Biospy hati
13 urinalisa

30
ANALISA DATA
no Data Etiologi Masalah

1.
DS: Os mengatakan bahwa
Peregangan kapsula hati, nyeri akut
nyeri Pada perut kanan atas.
hati membesar
DO:
P: nyeri saat di tekan
Q: seperti di tususk-tusuk Mendesak kuadran kanan
R: nyeri pada quadran kanan atas
atas.
S: skala nyeri 6-8
T; menetap Nyeri akut
•TTV : suhu 38,5C, RR
20x/menit, HR 90x/menit,
TD 110/70mmhg
•Hepar
31 teraba keras dan
membesar 10cm midternal,
13cm midklavikula.
2. DS: Os mengatakan kerusakan Nutrisi kurang

mual, tidak napsu makan. parenkim hati dari kebutuhan
dan perengangan
DO: pasien tampak kapsula hati
lemas, porsi makan tidak membesar
habis.

•BB turun dari Bb awal
mual, perasaan tidak
•Konjungtiva anemis nyaman,tidak nafsu
makan
•Bibir kering
•Hasil lab: ↓

•Albumin serum <37g/dl Nutrisi kurang


dari kebutuhan
•HB ≤ 12
32
3.
DS: OS mengatakan Kerusakan sel parenkim hati Intoleransi
bahwa dia malas untuk aktivitas
beraktivitas.
Ggn. Metabilisme
DO: aktivitas sehari-hari karbohidrat, lemak dan
membutuhkan bantuan. protein
•Pasien tampak lemas di
tempat tidur.
Glukosa dalam darah
•Kekuatan otot 4/4/4/4 berkurang
•Hasil lab:
Mudah lelah dan
•Albumin serum <37g/dl
Penurunan kekuatan atau
•HB ≤ 12 ketahanan tubuh

33
 Buatlah analisa data dengan data yang lain
sehingga muncul masalah keperawatan….. !!
(seperti diatas minimal 2)

34
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d pembesaran hepar dan menekan


kuadran kanan atas.
2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual muntah dan anoreksia.
3. Intoleransi aktivitas b.d penurunan kekuatan otot dan mudah lelah.
4. Gangguan integritas kulit b.d gatal akibat akumulasi garam empedu
dalam darah..
5. Hipertermi b.d proses peradangan pada hati
6. Kurangnya pengetahuan b.d kurangnya informasi terhadap penyakitnya.
7. Risiko penyebaran infeksi terhadap tenaga medis b.d penyakitnya
8. Risiko perdarahan b.d komplikasi dari hepatitis B
9. Risiko terpapar infeksi lain b.d menurunya imunitas tubuh.

35
INTERVENSI KEPERAWATAN

DX 1 : Gangguan rasa nyaman nyeri b.d pembesaran hepar


dan menekan kuadran kanan atas.

Tujuan : setelah dilakukan proses keperawatan selama 4 x 24


jam di harapkan nyeri hilang.

kmb/sur/jurkep/ska
Kriteria hasil :
•TTv normal : TD 110/70 – 120/90mmhg, RR 16 – 20 x/menit, S
36,5 – 37,5°C N 80 – 100x/menit)
•Skala nyeri 0-3
•Wajah tampak rilek dan nyeri berkurang sampai menghilang.
36 kembali dalam batas normal (batas normal 4 – 8cm pada
•Hepar
garis midsternal dan 6 – 12cm pada garis midklavikula),
INTERVENSI RASIONAL

Obs TTV tiap jam atau saat Untuk mengetahui keadaan umum
dibutuhkan dan lab asr dan alt dan tingkat kronis,akut hep b

Kaji tingkat nyeri klien Menentukan tingkat nyeri klien


sebagai dasar pengambilan tindakan

Beri informasi kesehatan tentang Informasi kesehatan diberikan agara


penyebab nyeri dan cara mengatasi klien siap saat nyeri
saat nyeri datang atur posisi klien

Mengajarkan teknik relaksasi Teknik relakasasi berguna dalam


mengetahui nyeri ringan sampao
sedang dan memberi kenyaman
37

Kolaborasi dengan medis dalam Jika teknik relaksasi tidak


pemberian analgetik membantu obat analgetik diberikan
Misalnya : tramadol tablet 30mg untuk mengurangi nyeri
peroral
kmb/sur/jurkep/ska 38
INTERVENSI RASIONAL

• Awasi pemasukan jumlah diet/ •Pengaturan jumlah kalori di perlukan


jumlah kalori yang masuk untuk mengatur kecukupan nutrisi
yang masuk ke tubuh

•Beri porsi makan sedikit tapi sering •Porsi sedikit tapi sering di berikan
dan berikan porsi makan pagi paling untuk mencegah anoreksi , mual dan
besar muntah.

•lakukan oral hygiene sebelum •Menghilangkan rasa tak enak saat


makan makan dan menghilangkan napsu
makan.
•Anjurkan makan pada posisi duduk •Menurunkan rasa penuh pada
tegak. abdomen dan dapat meningkatkan
napsu makan.
 Kolaborasi39dengan ahli gizi dalam •Variasi makanan/ menu diharapkan dapat
pemberikan diet yang tepat sesuai meningkatkan napsu makan.
kebutuhan pasien dan variasi dalam •Diet yang tepat akan membantu
menu makananya. perbaikan/regenerasi sel hati.
LANJUTAN..
 Kolaborasi dengan medis dalam Diberikan ½ jam sebelum makan
pemberian obat - obatan anti dapat menurunkan mual dan
emetik seperti : metoloperamid, meningkatkan toleransi pada
trimetobenzamid. makanan.
 Pememberian tranfusi albumin Tranfusi abumin diberikan sebagai
secara IV tambahan nutrisi.

 Kolaborasi dengan petugas Pemeriksaan albumin dan HB dilakukan


laboratorium dalam pemeriksaan untuk mengetahui keadaan umum pasien
kadar albumin dan HB pasien.

40
DX 3 :
INTOLERANSI AKTIVITAS B.D PENURUNAN
KEKUATAN OTOT DAN MUDAH LELAH.

TUJUAN : SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN


KEPERAWATAN SELAMA 4X 24 JAM PASIEN
DIHARAPKAN MAMPU BERAKTIVITAS DENGAN BAIK
TANPA BANTUAN.

KRITERIA HASIL :
TONUS OTOT 5/5/5/5/
41
PASIEN MAMPU MEMENUHI KEBUTUHAN
DASARNYA SENDIRI.
PASEIN TIDAK MUDAH LELAH
INTERVENSI RASIONAL

Batasi pengunjung Meningkatkan istirahat dan


Beri lingkungan yang tenang ketenangan pasien.

Jika pasien terlalu lemah ubah Meningkatkan fungsi pernapasan


posisi tidur pasien tiap 4 jam. dan menurunkan resiko dekubitus
di daerah yang banyak tertekan.

Lakukan tugas dengan cepat dan Memungkinkan periode tambahan


sesuai toleransi istirahat tanpa gangguan

Bantu pasien dan bekerjasama Selama pasein belum bisa


dengan keluarga dalam memenuhi melakukan selama mandiri, kelurga
kebutuhan dasar pasien bersama perawat bertugas
membantu pasien memenuhi
42
kebutuhan dasarnya, seperti :
mandi, makan, buang air kecil atau
besar, berpakain.
4
Lanjutan…
 Lakukan aktivitas/ latihan Tirah baring lama akan
gerak sendi pasif/ aktif munurunkan kemampuan
sesuai toleransi pasien. otot, latihan gerak bertujuan
mengembalikan kemampuan
otot selama periode itu.
 Kolaborasi dengan petugas Pemeriksaan albumin dan HB
laboratorium dalam dilakukan untuk menegtahui
pemeriksaan kadar albumin keadaan umum pasien
dan HB pasien.
43
BUATLAH INTERVENSI UNTUK DIAGNOSA
KEPERAWATAN DI BAWAH INI….!!!

1. Gangguan integritas kulit b.d gatal akibat


akumulasi garam empedu dalam darah..
2. Kurangnya pengetahuan b.d kurangnya
informasi terhadap penyakitnya.
3. Risiko penyebaran infeksi terhadap tenaga
medis b.d penyakitnya

44
Contoh Catatan keperawatan DX 2

Implementasi Hasil

Pasien makan habis setengah porsi, diselingi snack


 Mengawasi pemasukan jumlah diet/ jumlah kalori yang pada pukul 09.00 wib dan pukul 15.00 wib.
masuk
 Memberi porsi makan sedikit tapi sering dan berikan Pasien dianjurkan dan sudah melakukan oral higiene
porsi makan pagi paling besar setiap sebelum makan.
Pasien makan dengan posisi duduk dibantu dengan
 Melakukan oral hygiene sebelum makan. keluarga.
 Menganjurkan makan pada posisi duduk tegak.
Pasien mengatakan napsu makan bertambah bila
 Berkolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberikan diet makanannya bervariasi.
yang tepat sesuai kebutuhan pasien dan variasi dalam
menu makananya. Memberikan therapi ondansentron 4 mg inj. Pasien
mengatakan tidak mual dan muntah.dan tidak ditemukan
 Berkolaborasi dengan medis dalam pemberian obat - efek samping seperti : pusing, sakit perut, dan
45
obatan anti emetik seperti : ondansentron 4 mg inj konstipasi.
 Pemberian tranfusi albumin secara IV Tranfusi albumin dilakukan dalam waktu 3-4 jam dan
 Kolaborasi dengan petugas laboratorium dalam tidak terdapat efek samping selama pemebrian tranfusi
pemeriksaan kadar albumin dan HB pasien. berlangsung
Hasil albumin sebagai acuan pemberian terapi
berikutnya
kmb/sur/jurkep/ska

CONTOH CATATAN PERKEMBANGAN DX 2

DX 2 evaluasi hari ke 5
S : pasien mengatakan mual berkurang setelah minum
obat.
O : Napsu makan meningkat
Porsi makan habis setengah porsi
BB masih sama
Mual dan muntah berkurang
Hasil albumin darah masih dalam batas normal
A : masalah teratasi sebagian
P : melanjutkan intervensi

46
PESANAN PULANG ( DISCHARGE PLANNING)
Perawat memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya tentang :
 Meminum obat antivirusnya secara teratur dan tidak boleh putus
selama 6 bulan sampai 1 tahun sesuai instruksi dokter.
 Menganjurkan pasien untuk makan- makanan yang mudah dicerna,
tidak mengandung gas, tinggi karbohidrat, rendah lemak dan
protein.
 Menciptakan lingkungan yang aman di rumah.
 Olahraga atau melakukan aktivitas fisik sesuai kemampuan pasien
secara teratur, misalnya jalan kaki selama 30 menit setiap pagi.
 Menghindari mengkonsumsi alcohol atau rokok.
 Memberikan informasi terkaid kondisi yang mengharuskan pasien
segera dibawa kerumah sakit atau pelayanan kesehatan terddekat,
seperti muntah darah, urin sedikit berwarna gelap atau merah,
peningkatan atau penurunan berat badan secara drastis.
 Menginformasikan waktu kontrol pasien ( hari, jam, nama
poli/dokter) dan pentingnya pengecekan laboratorium secara rutin
sesuai program dokter. 47

Anda mungkin juga menyukai