DENGAN HEPATITIS
Kmb/har/jurkep/ska
DISUSUN OLEH
Team KMB
1
A. DEFINISI
Merupakan suatu peradangan akut/kronik pd
organ hepar yg disertai dg infiltrasi sel-sel
lecosit.
- Hepatitis akut : infeksi akut b.d nekrosis hati.
- Hepatitis kronis : Nekrosis hati > 6 bln.
B. ETIOLOGI
Virus : hepatitis A, B, C, D,E & virus lain.
Alkohol : alkohol hepatic, alkohol sirosis.
Penatalaksanaan :
Th/ interferon dosis rendah, jangka lama.
Uji coba klinik : interferon & ribavirin (s/
analog nukleosida )
HEPATITIS D
Disebabkan oleh : Virus RNA (35 nm)
Membutuhkan HBsAg untuk dapat berperan
sebagai lapisan luar partikel yang menular.
Masa inkubasi 2 bulan
Timbul dalam tiga keadaan yaitu : superinfeksi
pembawa HBV, koinfeksi dengan HBV, hepatitis
Fulminan
HEPATITIS E
Disebabkan oleh : Virus Hepatiti B
Populasi yang sering terjangkit : lingkungan
dengan sanitasi yang buruk
Penangan seperti HBV
HEPATITIS TOKSIK & HEPATITIS
OBAT
Zat kimia per oral/ parenteral : hep
toksik.Karbon tetraklorida, fosfor, kloroform,
senyawa emas.
Obat ( drug induced hep). Al: isoniasid, halotan,
asetaminofen, antibiotik tertentu,
antimetabolit, obat anestesi.
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium :
Darah :
Protein total, Albumin, Globulin meningkat
Bilirubin total, direc,indirec meningkat.
Alkalin fosfatasi (AF), Gamma GT meningkat
SGOT, SGPT meningkat
HBsAg, anti HBs (hasil sesuai jenis virus )
Protrombin
Feses:
Microscopis : Stercobilin, Leucosit, Eritrosit
USG : Terlihat pembesaran hepar
Biopsi hati
Endoscopy dan Perithoscopy : untuk
melihat permukaan hepar dan
kandung empedu.
E. KOMPLIKASI
1. Fulminant hepatitis : Kuning berat,
Seluruh hepar terkena, coma.
2. Cirrosis hepatis
3. Ca. Hepar
Hepatitis B merupakan peradangan
atau inflamasi pada hepar yang umumnya
terjadi akibat infeksi virus hepatitis B.
Manifestsi klinis penyakit ini bervariasi dari
akut sampai kronis yang dapat berlanjut
menjadi sirosis hati atau kanker hati
kmb/sur/jurkep/ska 23
kmb/sur/jurkep/ska
24
PENATALAKSANAAN MEDIS
Pengobatan pada hepatitis B ditekankan pada pada
tindakan pencegahan di antaranya :
25
Obat – obatan terpilih
Anti virus sering di gunakan kombinasi dari inteferon alfa dan lamivudin.
•Interferon
Dosis : dewasa 5 micro unit/hari atau 10 micro unit/hari
Aturan pakai : 3 kali seminggu selama 4 – 6 bulan
Merk dagang : roferon, pegasys, peg-intron, biferon dsb
•Lamivudin
Pemberianya di kombinasikan dengan anti virus lain.
Dosis : per oral 300mg/hari ( 1 tablet 150mg, 2x sehari atau 1 tablet
300mg)
Efek samping mual dan sakit kepala
Pengobatan simtomatis misalnya:
Anti emetik : ondansentron 4mg inj 3x sehari
Analgetik : tramadol kaplet 3x1 jika nyeri
Anti piretik : Parasetamol tablet 500mg 3x sehari jika demam diatas 38ºC
Kortikosteroid :Diberikan bila terdapat reaksi imun yang berlebihan,
misalnya hidrocortison 100mg IV per 6jam, hanya pada kasus yang berat.
Dosis awal 40mg/hari dan dikurangi secara bertahap sampai berhenti
sesudah 6 minggu.
kmb/sur/jurkep/ska 26
Pengkajian
kmb/sur/jurkep/ska 27
kmb/sur/jurkep/ska 28
2. PEMERIKSAAN FISIK
3 HB P 13 – 16 g/dl W 12 – 14 g/dl
4 Leukosid 5000 – 10.000 uL
5 Trombosit 150.000 – 400.000 ul
6 Eritrosit P 4,5 – 5,5 juta /ul W 4 – 5 juta/ul
7 Hematrokit P 40 – 48% W 37 – 43%
8 Albumin serum 37 – 52 g/dl
9 Bilirubin serum Bilirubin total <1.0 mg/dl
Bilirubin direk <0.25 mg/dl
Bilirubin indirect <0.75 mg/dl
30
ANALISA DATA
no Data Etiologi Masalah
1.
DS: Os mengatakan bahwa
Peregangan kapsula hati, nyeri akut
nyeri Pada perut kanan atas.
hati membesar
DO:
P: nyeri saat di tekan
Q: seperti di tususk-tusuk Mendesak kuadran kanan
R: nyeri pada quadran kanan atas
atas.
S: skala nyeri 6-8
T; menetap Nyeri akut
•TTV : suhu 38,5C, RR
20x/menit, HR 90x/menit,
TD 110/70mmhg
•Hepar
31 teraba keras dan
membesar 10cm midternal,
13cm midklavikula.
2. DS: Os mengatakan kerusakan Nutrisi kurang
•
mual, tidak napsu makan. parenkim hati dari kebutuhan
dan perengangan
DO: pasien tampak kapsula hati
lemas, porsi makan tidak membesar
habis.
↓
•BB turun dari Bb awal
mual, perasaan tidak
•Konjungtiva anemis nyaman,tidak nafsu
makan
•Bibir kering
•Hasil lab: ↓
33
Buatlah analisa data dengan data yang lain
sehingga muncul masalah keperawatan….. !!
(seperti diatas minimal 2)
34
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
35
INTERVENSI KEPERAWATAN
kmb/sur/jurkep/ska
Kriteria hasil :
•TTv normal : TD 110/70 – 120/90mmhg, RR 16 – 20 x/menit, S
36,5 – 37,5°C N 80 – 100x/menit)
•Skala nyeri 0-3
•Wajah tampak rilek dan nyeri berkurang sampai menghilang.
36 kembali dalam batas normal (batas normal 4 – 8cm pada
•Hepar
garis midsternal dan 6 – 12cm pada garis midklavikula),
INTERVENSI RASIONAL
Obs TTV tiap jam atau saat Untuk mengetahui keadaan umum
dibutuhkan dan lab asr dan alt dan tingkat kronis,akut hep b
•Beri porsi makan sedikit tapi sering •Porsi sedikit tapi sering di berikan
dan berikan porsi makan pagi paling untuk mencegah anoreksi , mual dan
besar muntah.
40
DX 3 :
INTOLERANSI AKTIVITAS B.D PENURUNAN
KEKUATAN OTOT DAN MUDAH LELAH.
KRITERIA HASIL :
TONUS OTOT 5/5/5/5/
41
PASIEN MAMPU MEMENUHI KEBUTUHAN
DASARNYA SENDIRI.
PASEIN TIDAK MUDAH LELAH
INTERVENSI RASIONAL
44
Contoh Catatan keperawatan DX 2
Implementasi Hasil
DX 2 evaluasi hari ke 5
S : pasien mengatakan mual berkurang setelah minum
obat.
O : Napsu makan meningkat
Porsi makan habis setengah porsi
BB masih sama
Mual dan muntah berkurang
Hasil albumin darah masih dalam batas normal
A : masalah teratasi sebagian
P : melanjutkan intervensi
46
PESANAN PULANG ( DISCHARGE PLANNING)
Perawat memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya tentang :
Meminum obat antivirusnya secara teratur dan tidak boleh putus
selama 6 bulan sampai 1 tahun sesuai instruksi dokter.
Menganjurkan pasien untuk makan- makanan yang mudah dicerna,
tidak mengandung gas, tinggi karbohidrat, rendah lemak dan
protein.
Menciptakan lingkungan yang aman di rumah.
Olahraga atau melakukan aktivitas fisik sesuai kemampuan pasien
secara teratur, misalnya jalan kaki selama 30 menit setiap pagi.
Menghindari mengkonsumsi alcohol atau rokok.
Memberikan informasi terkaid kondisi yang mengharuskan pasien
segera dibawa kerumah sakit atau pelayanan kesehatan terddekat,
seperti muntah darah, urin sedikit berwarna gelap atau merah,
peningkatan atau penurunan berat badan secara drastis.
Menginformasikan waktu kontrol pasien ( hari, jam, nama
poli/dokter) dan pentingnya pengecekan laboratorium secara rutin
sesuai program dokter. 47