Hiperkalsemia
OLEH :
TINGKAT III-B
TUTOR D
KELOMPOK 3 :
1. MUH. ISWAN S
2. NUR APRIANI
3. NURFADILLAH
4. SITTI NAMIRAH
5. TRIYANTI ANJAYANI
G. Evaluasi
1. Peserta penyuluhan mampu menjelaskan dan memahami yang telah disampaikan oleh
penyuluh.
2. Peserta penyuluhan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan penyuluh.
Jenis post test dalam bentuk pertanyaan lisan yaitu :
Apa pengertian Hiperkalemia?
Apa penyebab Hiperkalemia?
Bagaimana tanda dan gejala Hiperkalemia?
Bagaimana pencegahan Hiperkalemia?
Bagaimana pengobatan Hiperkalemia?
HIPERKALEMIA
A. Pengertian Hiperkalemia
Hiperkalemia adalah kondisi ketika jumlah kalium dalam darah sangat tinggi.
Kalium memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh, terutama dalam memperlancar
fungsi otot, saraf, dan jantung. Namun, terlalu banyak kalium dalam tubuh dapat
menyebabkan terganggunya aktivitas listrik di dalam jantung yang ditandai dengan
melambatnya detak jantung. Bahkan pada kasus hiperkalemia berat, jantung dapat
berhenti berdetak dan menyebabkan kematian.
B. Penyebab Hiperkalemia
Peningkatan jumlah kalium dalam darah disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari
gangguan kesehatan hingga efek samping penggunaan obat-obatan. Berikut ini beberapa
jenis gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan hiperkalemia:
1. Gagal ginjal. Gagal ginjal merupakan salah satu penyebab paling umum
hiperkalemia. Ketika fungsi ginjal terganggu, ginjal tidak mampu membuang
kelebihan kalium dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan jumlah kalium dalam tubuh
meningkat.
2. Diabetes. Tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah dan asidosis menyebabkan
keluarnya kalium dari sel dan masuk ke aliran darah. Selain itu, penderita diabetes
juga cenderung mengalami penurunan fungsi ginjal dalam mengeluarkan kalium
melalui urine. Hal inilah yang menyebabkan meningkatnya jumlah kalium dalam
darah penderita diabetes.
3. Kerusakan jaringan. Rusaknya jaringan menyebabkan sel tubuh yang rusak
melepaskan kalium ke dalam aliran darah. Beberapa hal yang menyebabkan
kerusakan jaringan, antara lain:
Tindakan operasi.
Cedera.
Luka bakar.
4. Anemia hemolitik.
5. Rhabdomyolysis, kondisi ketika sel otot mengalami kerusakan. Biasanya disebabkan
cedera otot, konsumsi minuman alkohol yang berlebihan, atau penyalahgunaan obat.
6. Penyakit Addison. Kondisi ketika terganggunya fungsi kelenjar adrenal dalam
memproduksi berbagai hormon penting bagi tubuh, salah satunya adalah aldosteron.
Hormon aldosteron membantu mengatur jumlah natrium dan cairan di ginjal, serta
mengeluarkan kalium melalui urine. Jika produksi hormon aldosteron berkurang,
maka berdampak pada meningkatnya jumlah kalium dalam tubuh.
Selain itu, hiperkalemia juga dapat disebabkan oleh beberapa jenis obat-obatan,
antara lain:
1. Diuretik hemat kalium.
2. Obat Penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitors).
3. Obat antiflamasi nonsteroid (OAINS).
4. Obat penghambat reseptor angiotensin (ARBs).
5. Kotrimoksazol.
6. Heparin.
7. Ketokonazol.
3. Gangguan bernapas.
4. Nyeri dada.
5. Kesemutan dan mati rasa.
6. Jantung berdebar.
7. Kelumpuhan.
8. Gagal jantung.
1. Mengontrol jumlah kalium dalam asupan makanan. Contoh makanan atau minuman
yang banyak mengandung kalium adalah pisang, kentang, kacang-kacangan, buah
persik, daging sapi, dan susu.
2. Melakukan pemeriksaan kalium berkala pada penderita diabetes, gagal ginjal, atau
pada orang yang mengonsumsi obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar kalium.
E. Penatalaksanaan Hiperkalemia
Pengobatan hiperkalemia dilakukan berdasarkan beberapa hal berikut:
1. Gula dan insulin. Dokter akan memberikan gula dan insulin melalui infus sekaligus.
Insulin dapat membantu mengembalikan kalium ke dalam sel-sel tubuh. Namun untuk
mencegah hipoglikemia, diberikan infus gula.
2. Resin. Resin, seperti calcium polystyrene sulphonate, mampu mengikat kalium dan
mengeluarkannya melalui saluran cerna.
3. Kalsium glukonat. Kalsium glukonat diberikan melalui infus untuk melindungi otot
jantung dari pengaruh hiperkalemia.
4. Diuretik. Diuretik, selain diuretik hemat kalium, dapat membantu membuang kalium
melalui urine.
5. Albuterol dan epinephrine, untuk mengembalikan kalium di dalam darah ke dalam
sel-sel tubuh.
6. Untuk kasus hiperkalemia berat pada gagal ginjal, dapat dilakukan cuci darah
(hemodialisis) untuk mengurangi kadar kalium yang berlebihan di dalam darah.
DAFTAR PUSTAKA
Lederer, E et al. Medscape (2017). Hyperkalemia.
Stoppler, MC. MedicineNet (2018). Hyperkalemia (High Blood Potassium): Symptoms,
Causes, and Treatment
Wint, C Cherney, K. Healthline (2015). High Potassium
WebMD (2017). Hyperkalemia (High Potassium in Blood)