Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPOKALEMIA
DI RUANG SARAF TERPADU

OLEH :
Ns. EDY NOVRIADI, S.Kep.
NIP. 19921120 201903 1 008

UPT RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE


DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KOTA PONTIANAK
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPOKALEMIA

Topik : Hipokalemia
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Tempat : Ruang Mawar Syaraf Terpadu
Waktu : 30 menit

TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Hipokalemia selama 30 menit,
maka pasien dan keluarga diharapkan mampu mengetahui dan memahami tentang
Hipokalemia.

TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit maka pasien dan keluarga
mampu :
1. Menyebutkan pengertian Hipokalemia
2. Menyebutkan penyebab Hipokalemia
3. Menyebutkan tanda dan gejala Hipokalemia
4. Menyebutkan komplikasi dari Hipokalemia
5. Menyebutkan pengobatan
6. Menyebutkan cara pencegahan dan perawatan Hipokalemia

MATERI
1. Pengertian Hipokalemia
2. Penyebab Hipokalemia
3. Tanda dan gejala Hipokalemia
4. Komplikasi
5. Pengobatan
6. Cara pencegahan dan perawatan Hipokalemia
METODE
Ceramah
Tanya Jawab

KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan
1. Memberi salam  Menjawab salam
2. Perkenalan  Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan  Memperhatikan
4. Menyampaikan pokok bahasan  Memperhatikan
2. 20 Pelaksanaan
menit 1. Menjelaskan pengertian  Memperhatikan
Hipokalemia  Memperhatikan
2. Menjelaskan penyebab  Memperhatikan
Hipokalemia
3. Menjelaskan tanda dan gejala  Memperhatikan
Hipokalemia
4. Menjelaskan akibat penurunan
kadar kalium dalam darah  Memperhatikan
5. Menjelaskan cara perawatan dan
pencegahan masalah Hipokalemia

3. 10 Evaluasi
menit  Menanyakan kepada keluarga pasien  Menjawab
tentang materi yang telah diberikan pertanyaan
dan reinforcement kepada keluarga
dan pasien yang dapat menjawab
pertanyaan.
4. 5 menit Terminasi
 Mengakhiri pertemuan dan  Mendengarkan
mengucapkan terima kasih atas
partisipasi keluarga dan pasien.
 Mengucapkan salam penutup.  Mendengarkan
MEDIA
Leaflet Hipokalemia

EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a) Kesiapan materi
b) Kesiapan SAP
c) Kesiapan media : leaflet
d) Peserta hadir di tempat penyuluhan
e) Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi proses
a) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c) Peserta mengajukan pertanyan dan menjawab pertanyaan dengan
benar
3. Evaluasi hasil
Keluarga dan klien dapat :
1. Menjelaskan pengertian Hipokalemia
2. Menjelaskan penyebab Hipokalemia
3. Menjelaskan tanda dan gejala Hipokalemia
4. Menjelaskan komplikasi dari Hipokalemia
5. Menjelaskan pengobatan Hipokalemia
6. Menjelaskn cara pencegahan dan perawatan Hipokalemia
MATERI PENYULUHAN
HIPOKALEMIA

1. Pengertian.
Kalium merupakan salah satu dari banyak elektrolit dalam tubuh
Anda. Hal ini ditemukan di dalam sel. Tingkat normal kalium sangat penting
untuk pemeliharaan jantung, dan fungsi sistem saraf.
Hipokalemia adalah ketidakseimbangan elektrolit dan diindikasikan
oleh tingkat rendah kalium dalam darah. Nilai dewasa normal untuk kalium
3,5-5,3 mEq / L. 
2. Etiologi
Penyebab hipokalemia meliputi: 
a. Peningkatan ekskresi (atau kerugian) dari kalium dari tubuh Anda. 
b. Beberapa obat dapat menyebabkan kehilangan kalium yang dapat
menyebabkan hipokalemia. Obat yang umum termasuk diuretik loop
(seperti Furosemide). Obat lain termasuk steroid, licorice, kadang-kadang
aspirin, dan antibiotik tertentu. 
c. Ginjal (ginjal) disfungsi - ginjal tidak dapat bekerja dengan baik karena
suatu kondisi yang disebut Asidosis Tubular Ginjal (RTA). Ginjal akan
mengeluarkan terlalu banyak kalium. Obat yang menyebabkan RTA
termasuk Cisplatin dan Amfoterisin B. 
d. Kehilangan cairan tubuh karena muntah yang berlebihan, diare, atau
berkeringat. 
e. Endokrin atau hormonal masalah (seperti tingkat aldosteron meningkat) -
aldosteron adalah hormon yang mengatur kadar potasium. Penyakit
tertentu dari sistem endokrin, seperti aldosteronisme, atau sindrom
Cushing, dapat menyebabkan kehilangan kalium. 
f. Miskin diet asupan kalium
Adapun penyebab lain dari timbulnya penyakit hipokalemia :
muntah berulang-ulang, diare kronik, hilang melalui kemih (mineral
kortikoid berlebihan obat-obat diuretik).
3. Manifestasi klinik / Tanda dan Gejala
a. CNS dan neuromuskular; lelah, tidak enak badan, reflek tendon dalam
menghilang.
b. Pernapasan; otot-otot pernapasan lemah, napas dangkal (lanjut)
c. Saluran cerna; menurunnya motilitas usus besar, anoreksia, mual
mmuntah.
d. Kardiovaskuler; hipotensi postural, disritmia, perubahan pada EKG.
e. Ginjal; poliuria,nokturia.
(Price & Wilson, 2006, hal 344)
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Kalium serum : penurunan, kurang dari 3,5 mEq/L.
b. Klorida serum : sering turun, kurang dari 98 mEq/L.
c. Glukosa serum : agak tinggi.
d. Bikarbonat plasma : meningkat, lebih besar dari 29 mEq/L.
e. Osmolalitas urine : menurun.
f. GDA : pH dan bikarbonat meningkat (Alkalosit metabolik).
(Doenges 2002, hal 1049)
5. Penatalaksanaan
Adapun penatalaksanaan penyakit hipokalemia yang paling baik
adalah pencegahan. Berikut adalah contoh-contoh penatalaksanaannya : 
a. Pemberian kalium sebanyak 40-80 mEq/L.
b. Diet yang mengandung cukup kalium pada orang dewasa rata-rata 50-100
mEq/hari (contoh makanan yang tinggi kalium termasuk kismis, pisang,
aprikot, jeruk, advokat, kacang-kacangan, dan kentang).
c. Pemberian kalium dapat melalui oral maupun bolus intravena dalam botol
infus.
d. Pada situasi kritis, larutan yang lebih pekat (seperti 20 mEq/L) dapat
diberikan melalui jalur sentral bahkan pada hipokalemia yang sangat berat,
dianjurkan bahwa pemberian kalium tidak lebih dari 20-40 mEq/jam
( diencerkan secukupnya) : pada situasi semacam ini pasien harus dipantua
melalui elektrokardigram (EKG) dan diobservasi dengan ketat terhadap
tanda-tanda lain seperti perubahan pada kekuatan otot.
(Brunner & Suddarth, 2002, hal 260).
6. Komplikasi
Adapun komplikasi dari penyakit hipokalemia ini adalah sebagai berikut :
a. Akibat kekurangan kalium dan cara pengobatan yang kurang hati-hati dapat
menimbulkan otot menjadi lemah, kalau tidak diatasi dapat menimbulkan
kelumpuhan.
b. Hiperkalemia yang lebih serius dari hipokalemia, jika dalam pengobatan
kekuarangan kalium tidak berhati-hati yang memungkinkan terlalu
banyaknya kalium masuk kedalam pembuluh darah.
Selain itu juga adapun hal-hal yang dapat timbul pada hipokalemia yaitu :
a. Aritmia (ekstrasistol atrial atau ventrikel) dapat terjadi pada keadaan
hipokalemia terutama bila mendapat obat digitalis. 
b. Ileus paralitik.
c. Kelemahan otot sampai kuadriplegia.
d. Hipotensi ortostatik.
e. Vakuolisasi sel epitel tubulus proksimal dan kadang-kadang tubulus distal.
f. Fibrosis interstisial, atropi atau dilatasi tubulus.
g. pH urine kurang akibatnya ekskresi ion H+ akan berkurang.
h. Hipokalemia yang kronik bila ekskresi kurang dari 20 mEq/L. 
(Ilmu penyakit Dalam, 2001, hal.308) 

7. Pengobatan
a. Pemberian K melalui oral atau Intravena untuk penderita berat.
b. Pemberian kalium lebih disenangi dalam bentuk oral karena lebih mudah.
c. Pemberian 40-60 mEq dapat menaikkan kadar kalium sebesar 1-1,5 mEq/L,
sedangkan pemberian 135-160 mEq dapat menaikkan kadar kalium sebesar
2,5-3,5 mEq/L. Bila ada intoksikasi digitalis, aritmia, atau kadar K serum
Bila kadar kalium dalam serum > 3 mEq/L, koreksi K cukup per oral.
d. Monitor
kadar kalium tiap 2-4 jam untuk menghindari hiperkalemia terutama pada
pemberian secara intravena.
e. Pemberian K intravena dalam bentuk larutan KCl disarankan melalui vena
yang besar dengan kecepatan 10-20 mEq/jam, kecuali disertai aritmia atau
kelumpuhan otot pernafasan, diberikan dengan kecepatan 40-100 mEq/jam.
KCl dilarutkan sebanyak 20 mEq dalam 100 cc NaCl isotonik.
f. Acetazolamide untuk mencegah serangan.
g. Triamterene atau spironolactone apabila acetazolamide tidak memberikan
efek pada orang tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

Muhammadun, As. (2010). Hidup Bersama Hipokalemia. Jakarta : In-Books


Mansjoer, Arif Dkk. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: FKUI
Suddart & Brunner. (2002).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
volume2. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai