BANGSAL INTERNE
Preseptor:
Disusun Oleh:
FAKULTAS FARMASI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
Natsir Solok.
mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada
1. Ibu dr. Alimurdianis, Sp.PD selaku preseptor yang telah meluangkan waktu
2. Ibu apt. Dini Hara Triastuti, M.Farm selaku preseptor yang telah meluangkan
3. Ibu apt. Sanubari Rela Tobat, M.Farm dan apt. Lola Azyenela, M.Farm
4. Staf Bangsal Interne Rumah Sakit Umum Daerah Mohammad Natsir Solok
diberikan kepada penulis. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua untuk
Penulis menyadari laporan kasus ini masih memiliki kekurangan dan jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Hipokalemia adalah keadaan konsentrasi kalium darah di bawah 3,5 mEq/L yang
disebabkan oleh berkurangnya jumlah kalium total tubuh atau adanya gangguan
perpindahan ion kalium ke dalam sel (Bartel. 2015). Hipokalemia juga dapat
melalui gangguan saluran cerna atau kulit, atau akibat redistribusi kalium
Gejala umumnya muncul apabila serum kalium di bawah 3,5 mEq/L dengan
derajat ringan-sedang yaitu tanpa gejala atau dengan gejala ringan, terutama pada
orang tua atau pada orang yang menderita penyakit jantung atau ginjal. Derajat
gejala kram otot, kelemahan dan paresis, Paralisis asending. Pada sistem
anoreksia, dan mual muntah. Sistem respirasi gejala yang timbul seperti gagal
Asupan kalium normal berkisar antara 40-120 mEq per hari, kebanyakan
menurunkan ekskresi kalium menjadi 5 sampai 25 mEq per hari pada keadaan
kekurangan kalium. Oleh karena itu, penurunan asupan kalium dengan sendirinya
hipokalemia, seperti dengan terapi diuretik atau penggunaan terapi protein cair
dalam jumlah berat badan (Total Body Weight, TBW) atau hilangnya natrium
dalam relatif lebih hilangnya air. Kapasitas normal ginjal untuk menghasilkan urin
memungkinkan mereka untuk mengeluarkan lebih dari 10 L air gratis per hari jika
130mEq/L. Jika < 120 mg/L maka akan timbul gejala disorientasi, gangguan
mental, letargi, iritabilitas, lemah dan henti pernafasan, sedangkan jika kadar <
110 mg/L maka akan timbul gejala kejang, koma. Antara penyebab terjadinya
(disfungsi tubuli ginjal, diare, muntah, third space losses, diuretika), hipervolemia
Butterworth, 2013).
Seperti yang diketahui, hipokalsemia adalah suatu kondisi yang gawat darurat
karena menyebabkan kejang umum dan henti jantung. Dapat diberikan 20-30 ml
preparat kalsium glukonas 10% atau CaCl 10% dapat diulang 30-60 menit
kemudian sampai tercapai kadar kalsium plasma yang optimal. Pada kasus kronik,
Drug Related Problem/DRP adalah suatu kondisi terkait dengan terapi obat
yang secara nyata atau potensial mengganggu hasil klinis kesehatan yang
Amerika Serikat (AS) tercatat 160.000 kematian dan 1 juta pasien dirawat di
rumah sakit akibat kejadian obat yang diresepkan. Drug related problems
hidup pasien.
2. Bagaimana solusi jika tejadi Drug Related Problems (DRP) dari obat-
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipokalemia
Kalium merupakan salah satu dari banyak elektrolit dalam tubuh. Kalium
dapat ditemukan di dalam sel. Tingkat normal kalium sangat penting untuk
pemeliharaan jantung, dan fungsi sistem saraf. Hipokalemia adalah suatu keadaan
dimana kadar atau serum mengacu pada konsentrasi dibawah normal yang
2.1.2 Etilogi
3. Ginjal disfungsi, ginjal tidak dapat bekerja dengan baik karena suatu
atau berkeringat.
2.1.3 Patofisiologi
simpanan tubuh (3000-4000 mEq) berada di dalam sel dan 2% sisanya (kira-kira
kalium serum normal adalah 3,5-5,5 mEq/L dan sangat berlawanan dengan kadar
di dalam sel yang sekitar 160 mEq/L. Kalium merupakan bagian terbesar dari zat
terlarut intrasel, sehingga berperan penting dalam menahan cairan di dalam sel
bagian kecil dari kalium total, tetapi sangat berpengaruh dalam fungsi
intraseluler) dan ECF dipertahankan oleh suatu pompa Na-K aktif yang terdapat
di membran sel. Rasio kadar kalium ICF terhadap ECF adalah penentuan utama
potensial membran sel pada jaringan yang dapat tereksitasi, seperti otot jantung
normal.
Kadar kalium ECF jauh lebih rendah dibandingkan kadar di dalam sel,
sehingga sedikit perubahan pada kompartemen ECF akan mengubah rasio kalium
secara bermakna. Sebaliknya, hanya perubahan kalium ICF dalam jumlah besar
yang dapat mengubah rasio ini secara bermakna. Salah satu akibat dari hal ini
adalah efek toksik dari hiperkalemia berat yang dapat dikurangi kegawatannya
Homeostasis kalium tubuh dipengaruhi oleh distribusi kalium antara ECF dan
basa. Pada orang dewasa yang sehat, asupan kalium harian adalah sekitar 50-100
mEq. Sehabis makan, semua kalium diabsorpsi akan masuk kedalam sel dalam
beberapa menit, setelah itu ekskresi kalium yang terutama terjadi melalui ginjal
akan berlangsung beberapa jam. Sebagian kecil (lebih kecil dari 20%) akan
diekskresikan melalui keringat dan feses. Dari saat perpindahan kalium ke dalam
sel setelah makan sampai terjadinya ekskresi kalium melalui ginjal merupakan
tubulus distal dan laju pengeluaran urine. Sekresi aldosteron dirangsang oleh
jumlah natrium yang mencapai tubulus distal dan peningkatan kalium serum
diatas normal, dan tertekan bila kadarnya menurun. Sebagian besar kalium yang
kedalam tubulus distal sebagai penukaran bagi reabsorpsi natrium atau H+.
Kalium yang terekskresi akan diekskresikan dalam urine. Sekresi kalium dalam
jumlah cairan yang terbentuk pada tubulus distal (poliuria) juga akan
kalium antara ECF dan ICF. Asidosis cenderung untuk memindahkan kalium
keluar dari sel, sedangkan alkalosis cenderung memindahkan dari ECF ke ICF.
Tingkat pemindahan ini akan meningkat jika terjadi gangguan metabolisme asam-
basa, dan lebih berat pada alkalosis dibandingkan dengan asidosis. Beberapa
hormon juga berpengaruh terhadap pemindahan kalium antara ICF dan ECF.
berperan penting dalam klinik untuk menangani ketoasidosis diabetik (Price &
a. CNS dan neuromuscular: lelah, tidak enak badan, reflek tendon dalam
hipokalemia adalah:
50-100 mEq per hari. Makanan yang tinggi kalium antara lain pisang
b. Pemberian suplemen Kalium oral sebanyak 40-80 mEq per hari, misalnya
aspar-K.
cc NaCl isotonik dapat dilakukan melalui vena besar dengan kecepatan 10-
20 mEq/jam.
e. Monitor kadar kalium setiap 2-4 jam dianjurkan pada pemberian suplemen
Kalium intravena untuk menghindari hiperkalemia.
f. Monitor EKG dan observasi ketat dianjurkan pada keadaan aritma atau
makanan yang berasal dari olahan susu, seperti keju, yoghurt, es krim dan
lain sebagainya.
mengandung kalium lainnya, hal ini berguna agar gizi atau nutrisi yang
kalium selain susu ada banyak sekali antara lain seperti, kacang-kacangan,
2.2 Hiponatremia
dalam darah) dimana konsentrasi natrium dalam plasma lebih rendah dari
terjadi dalam hasil orang dewasa dari jumlah berlebih atau efek dari
hormon penahan air yang dikenal dengan penahan air yang dikenal dengan
banyak cairan kaya natrium yang hilang (misalnya karena diare atau muntah),
atau kelebihan air yang terakumulasi dalam tubuh pada tingkat yang lebih tinggi
secara tidak langsung. Secara khusus, hiponatremia yang terjadi dalam hubungan
keadaan deplesi volume, dengan deplesi volume melayani sebagai sinyal untuk
pelepasan ADH. Sebagai hasil ADH dirangsang retensi air, natrium darah
menjadi hasil diencerkan dan hiponatremia.
2.2.2 Etiologi
hipertonik).
hiperparaproteinemia.
fisiolagis namun rilis ADH yang berlebihan (seperti mual atau sakit
parah) atau disebabkan oleh sekresi yang tidak pantas dan non- fisiologis
(SIADH).
otot, kejang, kram, penurunan kesadaran atau koma. Kehadiran dan keparahan
gejala yang berhubungan dengan tingkat natrium serum, dengan tingkat terendah
natrium serum berhubungan dengan gejala lebih menonjol dan serius. Namun,
data yang muncul menunjukkan bahwa hiponatremia ringan (kadar natrium serum
pada 131 meq/L atau di atas) terkait dengan berbagai komplikasi dan gejala tidak
jantung, gagal hati, gagal ginjal atau pneumonia dapat berhubung pneumonia
Ketika natrium dalam darah menjadi terlalu rendah, kelebihan air masuk
berbahaya sangat berbahaya karena otak dibatasi karena otak dibatasi oleh
tengkorak dan tidak mampu berkembang. Gejala neurologis yang paling sering
adalah karena sangat rendah kadar natrium serum (biasanya kurang dari 115
2.2.4 Patofisiologi
atau cairan dalam tubuh, mengencerkan jumlah yang normal dari sodium sehingga
konsentrasinya nampak rendah. Tipe hiponatremia ini dapat menjadi hasil dari
kondisi-kondisi kronis seperti gagal ginjal (ketika kelebihan cairan tidak dapat
dalam tubuh. Mengkonsumsi air yang berlebihan, contohnya selama latihan yang
berat, tanpa penggantian sodium yang cukup, dapat juga berakibat pada
hiponatremia. Hiponatremia juga terjadi ketika sodium dan cairan hilang dari
tubuh, contohnya selama berkeringat yang berkepanjangan dan muntah atau diare
yang menyebabkan gejala neurologis dan sistemik. Pada kondisi kronik (CHF,
sangat luas. Gejala awal yaitu adanya anoreksia, kesemutan, mual, muntah, sakit
kepala, iritabilitas, disorietasi, konfusi, fatigue, dan letargi, dimana gejala lanjut
yang dapat ditemukan adalah adanya gangguan status mental, kejang, koma, dan
gagal napas, dan dapat menyebabkan kematian. Saat gejala neurologis dari
tujuan pengobatan yang utama adalah menjaga menjaga agar kadar Na plasma
tidak kurang dari 120 meq/L. Seperti yang diketahui hiponatremia dapat
larutan dalam larutan NaCl 3 % baru perlu diberikan dengan segera ( kadar Na
dalam larutan ini adalah 513 meq/L). Bila tidak menimbulkan gejala, pengobatan
ditujukan pada penyebabnya yaitu larutan NaCl isotonis pada kehilangan natrium
- Deplesi cairan
- Insufisiensi adrenal
- Gagal ginjal
b. Minum minuman yang bisa menggantikan elektrolit tubuh yang hilang saat
c. Minum air secukupnya, yaitu sekitar 2,2 liter/hari untuk wanita dan 3
liter/hari untuk pria.
warna urine. Warna urine yang lebih pekat (oranye atau kuning tua)
2.3 Hipokalsemia
spasme dan kram otot, dan kebas serta kesemutan di ekstremitas. Hipotensi dan
Dapat muncul pula nyeri tulang, deformitas dan fraktur. Osteomalasia dan riketsia
pada masa kanak-kanak dapat terjadi . pengobatan hipokalsemia akut berupa infus
intravena. Hipokalsemia dapat terjadi karena reduksi kalsium total tubuh atau
reduksi persentase kalsium yang teronisasi. Kadar kalsium total mungkin menurun
2.3.2 Etiologi
masalah.
hilangnya kalsium dalam jangka lama melalui air kemih atau kegagalan
d. Sebagian besar kalsium dalam darah dibawa oleh protein albumin, karena
itu jika terlalu sedikit albumin dalam darah akan menyebabkan rendahnya
Fosfat adalah anion yang juha diatur oleh hormon paratiroid dan
dan fosfat adalah konstan: bila kadar kalsium meningkat, kadar fosfat
akibat, depolarisasi sel yang dapat dirangsang terjadi lebih cepat bila
Konvulsi dan tetani dapat terjadi. Akibat dari hipokalsemia adalah spasme
dan tetani, peningkatan motilitas gastrointestinal, masalah kardiovaskuler,
a. Tanda Gejala
- refleks hiperaktif
- kram otot
- tetani
- kejang
- mual muntah
- Letargi dan makan buruk mungkin terjadi pada bayi baru lahir
tulang.
b. Pengkajian fisik
otot kelopak mata. Ini ditimbulkan oleh iritasi saraf fasial dengan
c. Perubahan EKG
- Interval QT memanjang disebabkan oleh elongasi segmen ST;
a. Kadar kalsium serum total: mungkin < 8,5 mg/dl. Kadar kalsium
kadar albumin serum 1,0 g/dl, terjadi penurunan 0,8 – 1,0 mg/dl
2.3.6 Penatalaksanaan
a. Pengobatan etiologi
Data Umum
Nama Pasien Elmardanis
Jenis Perempuan
Kelamin
Umur 59 Tahun 8 Bulan
Agama Islam
Alamat Merangin
Pekerjaan IRT
Ruangan HCU
Berat Badan -
Diagnosa Hipokalemi,Hiponatemi,Hipokalsemi
Mulai 05 Juli 2022
Perawatan
Keluar RS -
Dokter Yang dr. Alimurdianis, Sp.Pd
Merawat
a. Keluhan Utama
Sulit diajak komunikasi selama 2 minggu
b. Riwayat Penyakit Sekarang
- Hipokalemia
- Hiponatemi
- Hipokalsemi
c. Riwayat Terdahulu
- Post Stroke
- Hipertensi
d. Riwayat Alergi
- Tidak ada
e. Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada
f. Riwayat penggunaan obat
- Tidak ada
g. Riwayat Pengobatan Sebelumnya (IGD)
- Tidak ada
Data Penunjang
RENDAH
TINGGI
3.3.1.2 Pemeriksaan Laboratorium Hematologi (IGD)
RENDAH
TINGGI
3.4 Lembar Follow Up Dokter
Dokter
Tanggal S O A P
- Tampak Luka ulkus - TD: 156/84 mmHg Diagnosa: Pengobatan :
05/07/22 cleamber di - N: 83 x/menit - Manajemen cerebral
- Inektif pefusi jaringan
punggung - RR: 20x/menit - Manajemen cairan dan
cerebral elektrolit
- Sesak (-) -Sa O2: 98%
- Demam (-) - GCS: CM: - Ketidakseimbangan cairan - Penggunaan ca. Glukosa
- Batuk (+) (14-15) dan elektrolit 1x1 selama 3 hari
- Mengalami nyeri - T: 36.8 - Pemberian calcium lactat 3x
pada bagian kepala - P:20 sehari 1 tablet
seperti tertusuk dan -Glukosa: 101mg/dl - Pemberian asam folat 3x
hilang timbul -Ureum: 13 mg/dl sehari 1 tablet
- Riwayat hipertensi -Creatinin: 0.46 mg/dl
(+), kontrol tidak
teratur
- Pasien sudah
terpasang kateter
NGT dan kateter
- Pasien sulit diajak
komunikasi sejak 2
minggu ini
- Pasien mengalami
penurunan
kesadaran
- Pernah mengalami
post stroke 2 bulan
yang lalu
- Riwayat alergi (-)
- Na: 124,5 Diagnosa: Pengobatan :
- Badan letih
06/07/22 - K: 2,9 - Manajemen cerebral
- Imbalance elektrolit
- TD: 164/92 (sore) - Manajemen elektrolit
- ADL - Manajemen luka pada area
- TD: 173/103 (Malam) - Post stroke
dibantu - N: 92 punggung
- Decubitus grade 1 - Penggunaan ca. Glukonas
- T: 36,5
- Penurunan - P: 23 1x1 (3 hari)
- Pemberian KCl 25mg
kesadaran dilarutkan didalam NaCl
0,9%
- Pemberian calcium lactat
3x sehari 1 tablet
- Pemberian asamfolat 3x
sehari 1 tablet
- Pemberian Amlodipine
10mg, 1x sehari 1 tablet
(pagi)
- Pemberian candesartan
16mg 1x sehari 1 tablet
(malam)
- TD: 193/100 mmHg - Elektrolit imbalance - Pemberian ceftriaxone 1x 2gr
1.Badan letih
07/07/2022 - N: 122 - Ketidakseimbangan perfusi - Manajemen luka pada
- T: 37,9 jaringan cerebral areapunggung
2. Penurunan - Decubitus grade 1 - Penggunaan ca. Glukonas 1x
- R: 20
Kesadaran 1 (3hari)
- Pemberian NAC 3x sehari 1
3. Batuk tablet
- Pemberian calcium lactat 3x
sehari 1 tablet
- Pemberian asam folat3x
sehari 1 tablet
- Pemberian Amlodipine
10mg, 1x sehari 1 tablet
(pagi)
- Pemberian Candesartan
16mg, 1x sehari 1 tablet
(malam)
Asam Folat 3 x 1 mg PO √ √ √ √ √ √
Amlodipine 1 x 10 mg PO √ √ √ √ √ √
Candesartan 1x 16 mg PO √ √ √ √ √ √
Acetylcystein 1 x 200 mg PO - √ √ √ √ √
Furosemid 1 x 40 mg PO - - - - - √
Clopidogrel 1 x 75 mg PO - - - - - √
Ceftriaxone 1 x 2gr IV - √ √ √ √ -
NaCl 3% Infus - - √ - - -
Nama: Tn.M No.MR: 22**** Diagnosa: Hipokalemi + Hiponatemi Dokter : dr. Ali Murdianis, Sp. Pd
+ Hipokalsemi
Tanggal Lahir: 07-11-1962 Berat Badan: kg Ruangan Bangsal Interne Apt. Dini Hara Triastuti, M.Farm
Pasien tidak mendapatkan penangan terhadap Belum ada efek samping yang bisa dibuktikan yang
efek samping terapi -
berarti selama pengobatan.
2. Kesalahan Obat
Bentuk sediaan tidak tepat Semua bentuk sediaan obat telah sesuai
-
dengan kondisi pasien.
Terdapat kontra indikasi Pengobatan yang diberikan tidak kontraindikasi dengan
-
kondisi pasien ataupun hasil laboratoriumpasien.
Kondisi pasien tidak disembuhkan oleh obat - Kondisi pasien belum menunjukkaan perbaikan
Obat tidak di indikasikan untuk pasien - Semua obat di indikasikan untuk pasien
Terdapat obat lain yang lebih efektif - Pengobatan yang diberikan sudah tepat.
3. Dosis tidak tepat
Dosis terlalu rendah - Dosis sudah tepat
Dosis terlalu tinggi - Dosis sudah tepat
Frekuensi penggunaan tidak tepat - Frekuensi penggunaan sudah tepat
Durasi penggunaan tidak tepat √ Penggunaan ceftiaxone dan kalsium glukonas sebaiknya
dijarakkan selama 48 jam.
Penyimpanan tidak tepat - Penyimpanan sudah tepat
4. Reaksi yang tidak diinginkan
5. Nama Furosemid
Obat
Komposisi Furosemid 40mg
Indikasi Pasien dengan retensi cairan yang berat (edema, ascites)
hipertensive heart failure, edema paru akut, edema pada syndrome
nefrotik, insufisiensi renal kronik, sirosis hepatis.
Pemberian Obat PO
Efek samping Hipotensi, hiponatremia,
hipokalemia,hipokalsemia,hiperuresimia,ototoksisitas,hiperglesimi
a, meningkatkan LDL Kolestroll dan menurunkan HDL
Kontraindikasi Hipovolemia,Hiponatremia,anuri (abstruksi post renal), pasien
yang alergi terhadap preparat sulfa.
Dosis Dosis dewasa : 20-40 mg
Contoh Sediaan
PEMBAHASAN
Natsir Solok sejak tanggal 5 Juli 2022. Berdasarkan dari keterangan keluhan utama
pasien ialah sesak sesekali, batuk, lemah anggota gerak kanan, mual, nyeri pada
bagian kepala. Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit hipertensi namun kontrol
tidak teratur dan post stroke 2 bulan lalu. Dari data organ vital mulai tanggal 5 Juli
2022 sampai 11 Juli 2022 tekanan darah pasien tidak stabil tetapi selalu di atas batas
normal. Untuk suhu pasien normal pada tanggal 5 Juli sampai 11 Juli 2022, tetapi
suhu tubuh pasien meningkat di atas normal pada tanggal 7-8 Juli 2022. Untuk nadi
pasien cenderung normal dari tanggal 5 Juli sampai 11 Juli 2022, tetapi nadi pasien
meningkat di atas normal pada tanggal 7 Juli 2022. Kecepatan napas pasien pada
tanggal 6 Juli 2022 di atas normal, tetapi dari tanggal 5 Juli sampai 11 Juli 2022
adalah protein dalam sel darah merah (eritrosit yang berfungsi mengantarkan oksigen
ke sel dan jaringan di seluruh tubuh). Nilai eritrosit berada di batas normal namun,
Volume) adalah ukuran volume rata-rata sel darah merah pada tubuh man usia, jika
terlalu rendah, dapat mengindikasikan bahwa pasien mengidap salah satu jenis
anemia. Nilai RDW-CV tinggi selama pemeriksaan dimana nilai RDW-CV adalah
red distribution width atau kisaran variasi volume sel darah merah. Hasil yang lebih
tinggi menandakan variasi volume/ ukuran sel darah merah yang lebih besar.
Nilai limfosit berada dibawah batas normal dengan nilai 18%, Limfositopenia,
atau limfopenia, adalah keadaan ketika jumlah limfosit dalam aliran darah lebih
rendah dibandingkan biasanya. Jumlah limfosit rendah yang parah atau kronis dapat
mengindikasikan terjadinya infeksi atau penyakit lainnya. Nilai monosit pada pasien
tinggi dengan hasil 11% dimana Monositosis atau kadar monosit tinggi umumnya
dipicu oleh peradangan dalam tubuh. Peradangan tersebut dapat disebabkan oleh
berbagai hal, mulai dari infeksi hingga tindakan medis tertentu. Nilai leukosit pasien
berada di atas batas normal pada tanggal 5 Juli 2022, Leukosit merupakan bagian
penting dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan antibody
yang melawan virus, jamur, bakteri dan parasit penyebab penyakit. Trombosit pasien
pada saat diperiksa berada dalam rentang normal. Trombosit (keeping darah)
berperan penting dalam proses pembekuan darah. Nilai ALC (Absoloute lymphocyte
COUNT) berada dibawah batas normal yaitu 1044 per mikroliter Bila jumlah limfosit
kurang dari batas normal dikhawatirkan dapat mengakibatkan tubuh rentan terhadap
kata lain, ureum adalah zat sisa dari pemecahan protein dan asam amino di dalam
hati. Ginjal yang sehat akan menyaring ureum dari tubuh melalui urine. Nilai rujukan
yang didapatkan berupa nilai rujukan ureum dengan hasil kadar ureum pada laki-laki
berkisar antara 14-39 mg/dL dan hasil kadar ureum pada perempuan berkisar antara
12-33 mg/dL. nilai ureum pada pasien yaitu sebesar 13 mg/dL, yaitu dalam kategori
nilai ureum yang rendah. Kadar ureum yang rendah bisa menandakan adanya
gangguan pada hati (harus dilakukan pemeriksaan fungsi hati lainnya untuk
Berdasarkan kasus yang telah dianalisa pada tanggal 5 Juli 2022, Pasien didiagnosa
mengalami hipokalsemia hal ini terlihat dari hasil pemeriksaan laboratorium kimia
klinik dimana nilai calcium rendah dari normal. 90% kalsium terikat dalam albumin,
merupakan penyumbang kalium yang sangat baik, karena di dalam susu mengandung
setidaknya 50% senyawa kalium. Senyawa inilah yang dibutuhkan bagi yang
menderita penyakit hipokalemi atau kekurangan kalium. Oleh sebab itu terapi non
konsumsi makanan yang berasal dari olahan susu, seperti keju, yoghurt, es krim dan
lainnya, hal ini berguna agar gizi atau nutrisi yang dihasilkan bisa seimbang.
Makanan-makanan yang banyak mengandung kalium selain susu ada banyak sekali
antara lain seperti, kacang-kacangan, buah persik, buah pisang, tomat, kentang,
harinya. Dan lakukan olahraga secara rutin sangatlah penting untuk menjaga
kesehatan tubuh terutama bagi penderita penyakit kekurangan kadar kalium dalam
sensitivitas organ ginjal untuk mengolah makanan yang masuk sehingga bisa
optimal, terlebih lagi untuk mengolah zat kalium yang terdapat dalam makanan yang
di konsumsi. Olahraga yang dapat dilakukan antara lain seperti jogging, senam, jalan
sehat dan lain sebagainya. Usahakan luangkan waktu sehari minimal 30 menit saja.
Kreatinin merupakan zat limbah dalam yang diproduksi oleh jaringan otot,
yang diolah oleh ginjal dan dibuang melalui urine. Kadar kreatinin normal dalam
darah 1,2 mg/dL untuk wanita, sementara 1,4 mg/dL untuk pria. Kadar kreatinin pada
pasien sebesar 0,46 mg/dL, yaitu dalam kategori rendah. Kadar kreatinin yang rendah
dapat mengindikasikan bahwa hati atau otot tidak bekerja dengan baik. Selain itu,
rendahnya kadar kreatinin juga bisa pertanda bahwa hilangnya massa otot seiring
penuaan terjadi atau kondisi sementara seperti kehamilan. Natrium adalah elektrolit
yang membantu mengatur jumlah air di dalam dan di sekitar sel tubuh. nilai normal
natrium yaitu 136 - 145 mmol/L. nilai normal pada pasien yaitu sebesar 124,5 yaitu
kelelahan, pusing, mual, muntah, kram otot, kejang otot, dan kebingungan . Kalium
merupakan mineral yang membantu membawa sinyal elektrik ke sel di dalam tubuh.
Mineral ini berperan penting terhadap fungsi sel saraf dan otot. Kadar kalium dalam
darah normalnya berkisar antara 3,5 – 5,2 millimoles per liter (mmol/L). nilai kadar
kalium pada pasien yaitu sebesar 2,9 mEq/L yang dapat dikatakan kategori rendah.
gejala kalium rendah yaitu Mual dan muntah, Nafsu makan menghilang.
terapi yaitu As. Folat 1 mg 3x1 , kalsium laktat 500 mg 3x1, Amlodipin 10 mg 1x1,
75 mg 1x1, injeksi Ca. Glukonas 1x2 gr,IVFD Nacl 0,9 % 12 jam/kolf, Inj
Ceftriaxone 1 x 2gr. Pemberian Ca. lactat (kalsium laktat) adalah obat atau suplemen
yang berfungsi untuk mencegah serta mengatasi kadar kalsium yang rendah di dalam
darah atau hipokalsemia. Asam folat membantu mengurangi risiko terjadinya anemia,
pembentukan sel darah merah dan mendukung daya tahan tubuh. Amlodipin adalah
obat antihipertensi yang dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Asetilsistein obat yang digunakan untuk mengencerkan dahak pada beberapa kondisi,
seperti asma, cystic fibrosis, atau PPOK. Furosemide obat untuk mengatasi
penumpukan cairan di dalam tubuh atau edema. Obat yang termasuk ke dalam
kelompok diuretik ini juga bisa digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi atau
dalam sel-sel tubulus ginjal. Clopidogrel adalah obat untuk mencegah penyumbatan
pembuluh darah dan membantu melancarkan peredaran darah, sehingga obat ini dapat
darah terlalu tinggi (hiperkalemia). Kalsium memiliki peran yang sangat penting
dalam tubuh karena sangat bermanfaat untuk pembuluh darah, sel-sel tubuh, otot, dan
tulang. Jika darah kekurangan kalsium, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang,
yang dapat digunakan untuk mengobati beberapa kondisi akibat infeksi bakteri,
seperti pneumonia.
dengan jneksi ceftriaxon sehingga akan mengakibatkan Interaksi obat yang memilki
risiko terjadinya presipitasi partikulat yang berpotensi fatal di paru-paru dan ginjal.
setidaknya selama 48 jam dan peninjauan kondisi pasien dan monitoring efek
samping kedua obat. Terdapat penelitian yang dilakukan untuk menilai potensi
presipitasi ketika ceftriaxone dengan produk kalsium dicampur dalam botol dan jalur
konsentrasi kalsium yang lebih rendah dalam plasma neonatus dari pada plasma
dewasa.
calcium gluconate, melalui jalur infus yang sama. Jika saluran infus yang sama
menyeluruh antara infus dengan cairan yang kompatibel. Oleh karena itu, diperlukan
5.1 Kesimpulan
dan ginjal.
hipokalsemia.
5.2 Saran
Bartel B, Gau E. Fluid and electrolyte management. In: Johnson TJ. Critical care
Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Management of Patients with Fluid and
5th ed. New York: Mc-Graw Hill. 2013; 4 (49): h. 1107 – 40.
Corwin, Elizabeth J. 2007. Buku Saku Patofisiologi Edisi Revisi 3. Jakarta :EGC
Mangku G, Senapathi TGA. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit. Dalam Buku Ajar
Ilmu Anestesia dan Reanimasi. Jakarta: Indeks; 2010. 6 (5) : h.272 – 98.
Kedokteran. 2012;39:727–30.
Price and Wilson. Gangguan Cairan & Elektrolit. Patofisiologi Vol.1. 6th ed. Jakarta:
EGC: 2006:p.344
Suyono, Selamet.2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 2. Jakartra: Balai
Penerbit FKUI
Tran TTT, Pease A, Wood AJ, Zajac JD, Mårtensson J, Bellomo R, et al. Review of
Endocrinol. 2017;13(8):106.