Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

HIPERBILIRUBINEMIA PADA BY.W DI RUANG HIGH CARE UNIT (HCU)

RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

Di susun oleh :

TRI UTAMI

P27220018039

PRODI DIII KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

TAHUN 2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

HIPERBILIRUBINEMIA PADA BY. W DI RUANG HIGH CARE UNIT (HCU)

RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari senin, 10 Februari 2020 pada pukul 14.00 WIB di
ruang High Care Unit (HCU) RSUD Dr Moewardi Surakarta.

1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : By. W
Umur/tanggal lahir : 6 hari / 4 februari 2020
Jenis kelamin : laki laki
Agama : islam
Alamat : Sambirejo RT 12 RW 06
Tanggal masuk : 10 februari 2020
Tanggal pengkajian : 10 februari 2020
No.RM : 1310xx
Diagnosa Medis : Hiperbilirubinemia

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn.A
Jenis Kelamin : Laki laki
Umur/tanggal lahir : 25 tahun
Pekerja : Swasta
Alamat : Sambirejo RT 12 RW 06
2. Status Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Orang tua bayi mengatakan bayi tampak kuning
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada tanggal 10 februari 2020 by.W masuk rumah sakit melalui poli anak
RSUD Dr Moewardi Surakarta. Orang tua pasien mengatakan bahwa
bayinya tampak kuning pada kedua mata, badan, hingga kedua tangan dan
kaki sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, tidak disertai kejang, BAB
3-4 x/hari dengan warna kuning kecoklatan, konsistensi lembek, tidak
berdarah dan berlendir, BAK dengan warna kuning keruh di pampers,
bayi tidak mau menetek, bayi tampak rewel. Riwayat kelahiran bayi
melalui persalinan secara sectio caesarea pada usia kehamilan 35 minggu
karena ketuban pecah dini (KPD). Saat lahir berat badan bayi 2400 gram,
saati ini berat badan bayi 3.500 gram. Saat ini usia bayinya 6 hari setelah
lahir.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Orang tua pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit dahulu
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Orang tua pasien mengatakan bahwa diadalam keluarganya tidak ada yang
sedang sakit, dan tidak ada anggota yang mempunyai penyakit menular.
e. Riwayat Alergi
Orangtua pasien mengatakan tidak memilki riwayat alergi

3. Pola Kebutuhan Dasar


a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
ibu pasien mengatakan pandangannya terhadap kesehatan sangat penting,
apabila sakit langsung diperiksakan kedokter atau puskesmas.
b. Pola Nutrisi
Tidak terpasang OGT dan kebutuhan nutrisi pasien minum ASI dengan
menggunakan dot 5cc/2 jam ditambah dengan 10cc/2jam keutuhan cairan
untuk fototerapi
c. Pola Eliminasi
ibu pasien mengatakan bayinya
BAB : 3-4 x/hari dengan warna kuning kecoklatan, konsistensi lembek,
tidak berdarah dan berlendir
BAK : dengan warna kuning keruh di pampers
d. Pola istirahat dan tidur
Bayi tampak rewel, istirahat tergangu dan tidak mencukupi.
e. Pola Aktivitas dan Latihan
Bayi berada didalam inkubator di bawah sinar fototerapi selama 1x24 jam

Kemampuan perawatan Sebelum sakit Sesudah sakit


0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
mandiri
Makan dan minum • •
Mandi • •
Toileting • •
Berpakaian • •
Berpindah • •
Keterangan :
0 : mandiri
1 : dibantu orang lain
2 : dibantu alat
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total
f. Pola persepsi dan kognitif
Orang tua pasien mengatakan kurang nyaman dengan penyakit yang
diderita anaknya
g. Pola konsep diri
- Ideal diri : orang tua berharap pasien cepat sembuh
- Gambaran diri : pasien terlihat rewel
- Peran : pasien tampak kurang untuk melakukan aktivitas
- Harga diri : pasin adalah seseorag yang disayangi oleh kedua
orangtuanya dan keluarganya
h. Pola sesual dan reproduksi
Pasien adalah anak laki laki dan belum menikah
4. Kajian Khusus Pediatrik
a. Riwayat Prenatal
1) Lama kehamilan : 35 minggu
2) Masalah saat kehamilan : tidak ada masalah
3) Cara lahir : secti caesarea
4) BBL : 2400 gram
5) Penyakit saat kehamilan : tidak ada
b. Riwayat Post Natal
1) Resusitasi : -
2) Ketuban : ketuban pecah dini
3) APGAR : Nilai skor APGAR menit ke 1, 5, dan 10 6/8/8
c. Riwayat Intranatal
1) Persalinan : sectio cesarea
2) Pronolog : dokter
3) Antropometri :
BB : 2400 gram
TB : -

5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Sedang
b. Kesadaran Umum: Composmentis
c. Tanda-tanda vital
TD : -
S : akral hangat
RR : 40 x/menit
SPO2 : 98%

d. Pemeriksaan Head to Toe


1. Kepala dan rambut
Inspeksi : Bentuk kepala mesosepal, kulit kepala bersih, rambut
berwarna hitam
Palpasi : Tidak ada benjolan.
2. Mata
Inspeksi : simetris, normal, pupil isokhor, konjungtiva anemis, sklera
ikterik.
Palpasi : tidak teraba adanya massa
3. Hidung
Inspeksi : tidak terpasang OGT
Palpasi : tidak ada benjolan
4. Gigi dan Mulut
Inspeksi : mukosa bibir kering
Palpasi : tidak ada benjolan
5. Telinga
Inspeksi : tidak ada pernapasan cuping hidung
Palpasi : tidak ada benjolan
6. Leher
Inspeksi : leher tampak kekuningan
Palpasi : tidak ada benjolan
7. Dada
a. Paru
Inspeksi :tidak terdapat retraksi dada
Palpasi :Vokal premitus kanan kiri sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak terdapat tambahan suara nafas
b. Jantung
Inspeksi : Simetris,tidak ada ictus cordic
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : pekak
Auskultasi : bunyi jantung iregular
8. Abdomen : tidak ada distensi abdomen
9. Integumen : kulit berwarna kuning, hasil pemeriksaan drajat kramer IV
(kekuningan tampak diwajah, leher, punggung, lengan tangan dan kaki)
10. Genetalia : Terpasang pampers
11. Ekstremitas
5 5
5 5
- Atas : tidak ada kelemahan pasa ekstremitas atas, bayi dapat bergerak
secara aktif
- Bawah : tidak ada kelemahan pasa ekstremitas bawah, bayi dapat
bergerak secara aktif
Keterangan :
0: (0%) paralisis sempurna
1: (10%)tidak ada gerakan,kontraksi otot dapat dipalpasi
2.: (25%)Gerakan otot penuh melawan gravitasi,dengan topangan
3: (50%)Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi
4: (75%)Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan
tahanan minimal
5: (100%)Normal, gerakan penuh normal melawan gravitasi dan
tekanan penuh.

e. Peremiksaan Reflek Primitif


refleks moro (+) bayi tiba-tiba kaget jika mendengar suara keras
refleks rooting (+) bayi bisa menoleh ke pipi yang sedang disentuh
refleks graphing (+) tangan bayi mampu menggenggam jika disentuh
refleks sucking (+) saat dimasukkan dot bayi tampak menghisap.

6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Hasil Standar Normal


Kadar bilirubin 14.75 mg/dl 4.00 – 8.00 mg/dl
Bilirubin direk 6.25 mg/dl 0.00 – 1.20 mg/dl
Bilirubin indirek 8.50 0.00 – 0.70 mg/dl
Hemoglobin 20.6 g/dl 19.3 – 21 mg/dl
Leukosit 11.8 ribu/ul 5.700.18.0 bu/ul

b. Terapi
Terapi medis By.W mendapatkan terapi sinar fototerapi 1x24 jam, dan
kebutuhan cairan 10 cc/2 jam.
B. Data Fokus
1. Data Subyektif
a. orang tua pasien mengatakan bahwa bayinya tampak kuning pada kedua mata,
badan, hingga kedua kaki
b. ibu mengatakan ketika sakit dibawa ke RS bayi berusia 6 hari
2. Data Objektif
a. TTV
TD : -
N: 130x/m
S : akral hangat
RR : 40x/m
SPO2 : 98%
b. Bayi mendapat fototerapi 1x24jam
c. Kadar bilirubin 14.75 mg/dl meningkat
d. Bayi rewel
e. Bayi tidak mau mentek
f. Keadaan umum bayi sedang
g. Reflek
refleks moro (+) bayi tiba-tiba kaget jika mendengar suara keras
refleks rooting (+) bayi bisa menoleh ke pipi yang sedang disentuh
refleks graphing (+) tangan bayi mampu menggenggam jika disentuh
refleks sucking (+) saat dimasukkan dot bayi tampak menghisap.

C. Analisis Data

No Data Fokus Masalah Etiologi


1. DS: ibu mengatakan ketika
sakit dibawa ke RS bayi Ikterus neonatus Usia kurang dari 7
berusia 6 hari hari

DO :
Ttv : TD : -
N : 130 x/m
S : akral hangat
RR : 40 x/m
SPO2 : 98 %
Kadar bilirubin 14.75mg/dl
Bayi tampak rewel
Kulit kuning

2. DS: -
DO: Gangguan Efek samping terapi
Ttv : TD : - intregitas kulit radiasi
N : 130 x/m
S : akral hangat
RR : 40 x/m
SPO2 : 90%
- Bayi mendapat
fototerapi
- Kadar bilirubin
14.75mg/dl
D. Diagnosa Keperawatan
a. Diagnosa Keperawtaan
1. Ikterik Neonatus berhubungan dengan usia kurang dari 7 hari
2. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan efek samping terapi

b. Intervensi

NO Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1. Setelah dilakukan tindakan O: monitor suhu O: untuk
keperawatan selama 3x24 jam, dan tanda vital mengetahui
diharapkan masalah ikterik selama 4 jam kenormalan suhu
neonatus dapat teratasi dengan sekali
KH: N: ukur jarak N: agar bayi
- Agar nutrisi tetap membaik antara lampu dan tidak mnegalami
- Bayi tampak tidak kuning permukaan kulit resiko gangguan
bayi integritas kulit
E: ajarkan ibu E: agar bayi
menyusui sekitar dapat memenuhi
20-30 menit cairan
C: kolaborasi C: untuk
dengan dokter mempercepat
proses
penyembuhan
2. Setelah dilakukan tindakan O: identifikasi O: untuk
keperawatan selama 3x24 jam, penyebab mengetahui
diharapkan masalah resiko gangguan apakah ada
gangguan integritas kulit dapat integritas kulit perubahan pada
teratasi dengan KH: kulit
- Integritas kulit yang baik dapat N: ubah posisi N: mencegah
di pertahankan setiap 2 jam sekali penekanan kulit
- Tidak ada luka atau lesi pada daerah
- Mampu melindungi kulit dan tertentu dalam
mempertahankan kelembaban waktu lama
kulit dan perawatan alami
E:anjurkan E: agar tidak
menggunakan kering
pelembab
C: kolaborasi C: mempercepat
dengan dokter proses
penyembuhan
1.

c. Implementasi
Waktu No dx Implementasi Respom paraf
10 Februari 2020

14.00 WIB 1 Monitor suhu dan ttv DS: -


4 jam sekali dan KU DO :
- Menangis lemah
gerak aktif
- mendapat fototerapi
- ku sedang
- Kadar bilirubin 14.75
mg/dl meningkat
- TTV : TD :-
N :130 x/m
S: akral hangat
RR : 40x/m
SPO2 : 98%
DS: -
16.00 wib 2 Ubah posisi bayi DO :
dalam inkubator -bayi tampak rewel
fototerapi

17.28 wib 2 DS: -


Anjurkan DO:
menggunakan - kulit bayi tampak
pelembab lembab

19.03 wib 1 DS : ibu mengatakan


ajarkan ibu paham
menyusui sekitar 20- DO: tampak mencoba
30 menit untuk menyusui
bayinya
20.20 wib 1.2 kolaborasi dengan DS : -
dokter DO: -
-
11 februari 2020

14.20 wib 1 ukur jarak antara DS : -


lampu dan DO :
permukaan kulit bayi - bayi masih
mendapat fototerapi
- kadar bilirubin
sedikit membaik
nilai 10.15 mg/dl

16.00 wib 2 ubah posisi dalam DS : -


inkubator fototerapi DO : - bayi tampak
tidak rewel

17.08 wib 1 Monitor suhu dan ttv DS :


4 jam sekali dan KU - Menangis lemah
gerak sudah sedikit
aktif

DO :
- mendapat fototerapi
KU sedang
TTV : TD :-
N :130 x/m
S: akral hangat
RR : 44 x/m
SPO2 : 98%

18.30 wib 1 Mengajarkan ibu DS: ibu pasien


unutk menyusui mengatakan mampu
bayinya DO: bayinya mulai mau
menetek ibunya

19.05 wib 2 Identifasi apakah ada DS :


gangguan integritas DO : - tidak tampak
kulit pada bayi ada gangguan pada
kulit
-
20.13 1.2 Kolaborasi dengan
dokter

12 februari 2020

21.43 wib 1 Monitor KU DS : -


DO: keadaan umumnya
sudah membaik

23.26 wib 1 Identifikasi DS : -


penggunaan DO : kadar bilirubin
fototerapi bayi semakin membaik
Nilai 5.50 mg/dl

05.30 1.2 Monitor suhu dan ttv DS: -


4 jam sekali dan KU DO :
- Menangis kuat gerak
aktif
- mendapat fototerapi
- ku sedang
- TTV : TD :-
N :130 x/m
S: akral hangat
RR : 44 x/m
SPO2 : 98%

d. Evaluasi
Tanggal / Waktu No DX Respon Ttd
10 Februari 2020

20.40 wib 1 S : orang tua pasien mengatakan


bayinya tampak kekuniangan
O : Kadar bilirubin 14.75 mg/dl
meningkat
TTV : TD :-
N :130 x/m
S: akral hangat
RR : 40x/m
SPO2 : 98%
Bayi tidak mau menetek
Bayi tampak rewel
A : masalah keperawatan belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Menggunakan fototerapi

20.45 wib 2 S:-


O : kulit tampak kekuningan
Gerak lemah
TTV : TD :-
N :130 x/m
S: akral hangat
RR : 40x/m
SPO2 : 98%
A : masalah keperawatan belum terasi
P : lanjutkan intervensi

11 Februari 2020
20.35 wib 1 S:-
O : TTV : TD :-
N :130 x/m
S: akral hangat
RR : 40x/m
SPO2 : 98%
Kadar bilirubin sedikit menurun
Nilai 10.15 mg/dl
Sudah mulai tampak gerak aktif
A : masalah keperawatan belum
terpenuhi
P : lanjutkan intervensi
- Mendapatkan fototerapi

20.40 wib 2 S:-


O : kulit tampak sedikit membaik
seperti warna kulit umumnya
Gerak sudah membaik / kuat
TTV : TD :-
N :130 x/m
S: akral hangat
RR : 44x/m
SPO2 : 98%
A : masalah keperawatan belum terasi
P : lanjutkan intervensi
13 Februari 2020
06.00 wib 1 S : ibu mengatakan bayinya sudah
mau menetek / menyusu
O : gerak aktif
Sudah mau menyusu
TTV : TD :-
N :130 x/m
S: akral hangat
RR : 44x/m
SPO2 : 98%
Kadar bilirubin sudah membaik
5.50 mg/dl
Bayi tidak rewel
A : masalah sudah teratasi
P : hentikan intervensi

06.10 wib 2 S:-


O : tidak ada gangguan intregitas kulit
TTV : TD :-
N :130 x/m
S: akral hangat
RR : 44x/m
SPO2 : 98%
A : masalah sudah teratsi
P: hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai