Oleh:
MUGI PRAYITNO
NIM: 190070300011084
MALANG
2020
Pengkajian Dasar Keperawatan Anak
A. Identitas klien
Nama : An. R .J No. Register : 2017xxx
Usia : 1 tahun 6 bulan No. RM : 11481xxx
Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal Masuk : 22/07/2020
Alamat : Karangpandan Tanggal Pengkajian : 27/07/2020
RT 3/1 Rejoso Sumber informasi : Ibu klien
Pasuruan
G. Riwayat keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak ada yang mengalami sakit kanker, DM, HT.
GENOGRAM
H. Lingkungan Rumah
1. Kebersihan : Bersih, dibersihkan setiap hari. Di keluarga klien
dan di sekitar rumah klien tidak ada yang
memelihara hewan ternak, burung kenari ataupun
kucing. Di depan rumah klien terdapat tanaman-
tanaman hias yang biasanya disirami setiap sore.
2. Bahaya kecelakaan : Tidak ada risiko kecelakaan, lingkungan rumah
klien berada di perkampungan sehingga jarang
dilewati oleh kendaraan besar
3. Polusi : Tidak dekat dengan pabrik, sedikit polusi
4. Ventilasi : Baik, di setiap kamar terdapat ventilasi
5. Pencahayaan : Cukup
I. Pola aktifitas
Jenis Rumah Rumah Sakit
Makan/minum 2 2
Mandi 2 2
Berpakaian 2 2
Toileting 2 2
Mobilitas ditempat tidur 2 2
Bermain 2 2
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu 1 orang, 3 = dibantu >1 orang, 4 =
tidak mampu
J. Pola nutrisi
Jenis Rumah Rumah Sakit
Jenis makanan Nasi tim Diet nasi lunak lauk cincang
3x½ porsi
Frekuensi makan 2-3x/hari 2-3 x/hari
Porsi yang dihabiskan 1-3 sendok makan 3 sendok makan tiap kali
makan, diet dari RS tidak
pernah dihabiskan
Nafsu makan Kurang Kurang
Pantangan Tidak Ada Tidak ada
Kesulitan Tidak ada Klien sering menolak makan
hanya mintak susu saja
Jenis minuman ASI / PASI ASI / PASI, air putih
Frekuensi minum Setiap 3 jam/hari Setiap 3 jam/hari
Jumlah minuman - ± 55 cc
Skrining STRONG Kidz untuk risiko malnutrisi
An. R beresiko malnutrisi karena asupan makan menurun dan ada penurunan
berat badan. Berarti tujuan dietnya adalah menurunkan kadar feritin didalam
tubuh melalui makanan
Caranya:
1. batasi makan daging merah, kalau ikan tuna
2. banyak makan kacang kacangan kayak gandum dan biji bijian
3. jika ingin makan roti, roti gandum karena rendah asam fitat
4. minum susu setelah makan (karena kalsium bisa menghalangi penyerapan
feritin)
5. kalau ingin minum teh, teh yang hijau karena teh hijau sifatnya mengikat
penyerapan ferritin
K. Pola eliminasi
1. BAB
Jenis Rumah Rumah Sakit
Frekuensi 1x/hari 1x sehari
Konsistensi Lembek Agak cair, ampas ada
Warna/bau Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya menangani Tidak ada Diberikan terapi untuk
diarenya
2. BAK
Jenis Rumah Rumah Sakit
Frekuensi 4-5x/ hari 7-8 x/hari (ganti pampers 3-4x/ hari)
Warna/bau Kuning jernih Kuning jernih
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya menangani Tidak ada Tidak ada
O. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum: anak terlihat lemas, terpasang infus.
Kesadaran : GCS 456, kompos mentis
Tanda-tanda vital
o Suhu : 38,3 oC - Nadi : 120 x/m
o RR : 28 x/menit - SpO2: 99 %
Panjang badan: 74,5 cm
Berat Badan: 9 kg
Lingkar kepala: 45,5 cm
Lingkar tangan: 16 cm
b. Jantung
Inspeksi : tidak ada benjolan, tidak terlihat pulsasi ictus
kordis di ICS 5
Palpasi : pulsasi iktus kordis teraba di ICS 5 midclavikulka
sinistra, frekuensi cepat
Perkusi : dullnes, tidak terdapat pembesaran jantung
Auskultasi : bunyi S1 dan S2 tunggal
5. Punggung dan tulang belakang : simetris, tidak terdapat massa, tidak ada
benjolan
6. Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka, tidak ada memar, perut supel,
bentuk flat
Palpasi : tidak teraba massa, tidak terasa hepar maupun
lien, tidak ada distensi otot abdomen, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada asites
Perkusi : pekak pada hepar, timpani pada regio abdomen
Auskultasi : bising usus (+), 5-6 kali/menit
8. Ekstremitas
Atas : tidak terdapat lesi, tidak terdapat edema,
terpasang infus di tangan kanan, kekuatan tonus
otot (2)/(2)
Bawah : tidak terdapat lesi, tidak terdapat edema, kekuatan
tonus otot (2) /(2)
9. Sistem neurologi
Reflek normal, reflek fisiologis (+)/(+)
Reflek bayi: Tendon (+), Moro (kurang), Rooting (kurang tanggap),
Menghisap (Kurang), Babinski (+), Menggenggam (+), Menangis
(Kurang), Tonus leher (+)
P. Hasil Pemeriksaan
1. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal 22-07-2020
JENIS PEMERIKSAAN HASIL KISARAN NORMAL
Elektrolit Serum
Natrium (Na) 131 mmol/ l 136 – 145 mmol/l
Kalium (K) 3,62 mmol/ l 3,5 – 5 mmol/ l
Kalsium (Ca) 10.3 mg/dL 7,6-11,0 mg/dL
Chlor (Cl) 102 mmol/ l 98 – 106 mmol/ l
Phospor 4,6 mg/dL 2,7-4,5 mg/dL
Hematologi
Hemoglobin (Hb) 10,10 gr/ dl 11,4 – 15,1 gr/ dl
Eritrosit (RBC) 5,00 10 / 6
4 – 5 106/
Leukosit (WBC) 31,79 103/ 4,7 – 11,3 103/
Hematokrit 34,10 % 38 – 42%
Trombosit (PLT) 801 10 / 3
142 - 424 103/
MCV 68,20 fL 80 – 93 fL
MCH 20,20 pg 27 – 31 pg
MCHC 29,60 gr/ dL 32 – 36 gr/ dL
RDW 22,30 % 11,5 – 14,5%
PDW 11,1 fL 9 – 13 fL
MPV 10,3 Fl 7,2 – 11,1 Fl
P-LCR 26,5 % 15 – 25%
PCT 0,82 0,150 – 0,400 %
NRBC Absolute 0,01 103/ 0
Tanggal 26-07-2020
KATEGORI DAN
DATA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF
SUBKATEGORI
Fisiologis Respirasi DS DO::
Ibu klien mengatakan k/u cukup
anaknya sakit batuk kesadaran composmentis
sejak 2 minggu sebelum Nadi =120 x/m
masuk RS. RR = 50 kali permenit
Ibu klien mengatakan SpO2 = 99 %
tiba-tiba anaknya sesak Terdapat pernafasan cuping hidung
napas (+), dahak (+) Bentuk dada normal
sulit keluar, panas (+). Retraksi dada tampak berat
Ibu mengatakan nafas Pasien tampak sesak napas dan
anaknya cepat dahak sulit keluar
Ibu pasien mengatakan Pasien terpasang O2 nasal canule = 2
anaknya terdiagnosis liter / menit
TBC sejak bulan Juni
Hasil Pemeriksaan Radiologi 22-07-
2020
2020 yaitu pneumonia
Terapi Oral: (Ethambutol 1 x 90 mg
dan Rifampicin 1 x 45 mg)
Ronchi Wheezing
(+) (-) (-) (-)
(+) (-) (-) (-)
(-) (-)
Sirkulasi DS:- DO
k/u cukup
kesadaran composmentis
Nadi =120 x/m
RR = 50 kali permenit
Infus C 1:2 = 500 cc /24 jam = 7 tetes/
menit
Turgor kulit cukup, CRT < 2 detik
Tidak tampak cyanosis di bagian
ujung-ujung kuku
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
1. DS :
Ibu mengatakan bahwa nafsu Virus, bakteri, jamur, Defisit nutrisi bd
makan anak menurun mikoplasma peningkatan
DO : ↓ kebutuhan
BB sekarang = 9 kg Masuk melalui inhalasi metabolisme dd
TB sekarang = 74,5 cm ↓ nafsu makan
Lingkar kepala: 45,5 cm Saluran nafas bawah menurun karena
Lingkar tangan: 16 cm (bronkus) efek obat OAT
Diet nasi lunak lauk cincang ↓
3x½ porsi tidak pernah habis Pneumonia + TB + ADIH
hanya 3 sendok makan ↓
Terjadi peradangan
Bentuk flat, perut supel
↓
Pada abdomen tidak teraba
Peristaltik usus menurun
massa di hepar maupun lien
↓
Pada abomen tidak ada nyeri Absorbsi makanan
tekan, tidak ada asites berkurang
Bising usus: 5-6 kali permenit ↓
Perkusi abdomen terdengar Defisit Nutrisi
pekak pada hepar, timpani
pada regio abdomen
Skrining risiko nutrisional
dengan menggunakan metode
Malnutrition Screening Tools
(MST) didapatkan score 3
(kurang)
Skrining STRONG Kidz untuk
risiko malnutrisi didapatkan
nilai pasien resiko terjadi
malnutrisi karena ada
penurunan nafsu makan
Terapi Oral: (Ethambutol 1 x 90
mg dan Rifampicin 1 x 45 mg)
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
2. DS:
Ibu mengatakan nafas Saluran napas bawah Bersihan jalan
anaknya terkadang cepat terinfeksi bakteri napas tidak efektif
dan berbunyi ↓ b/d hipersekresi
Ibu pasien mengatakan Pelepasan mediator jalan nafas dd
anaknya terdiagnosis TBC peradangan batuk tidak efektif
sejak bulan Juni 2020 ↓
Ibu mengatakan anaknya Degranulasi sel mast
dahaknya suit keluar jika ↓
batuk berdahak dan sesak Jalur komplemen aktif dan
bertambah jika dahak tidak bekerjasama dengan histamin
bisa keluar dan prostaglandin
Ibu mengeluh anaknya ↓
batuknya sering datang saat Permeabilitas kapiler paru ↑
malam hari ↓
Perpindahan eksudat ke ruang
DO intersitium
k/u cukup ↓
kesadaran composmentis Akumulasi secret dan edema
di paru
Nadi =120 x/m
↓
RR = 50 kali permenit
Obstruksi jalan napas
SpO2 = 99 % ↓
Terdapat pernafasan cuping Sesak dan gangguan ventilasi
hidung ↓
Bentuk dada normal Batuk (+) produktif dan tidak
Retraksi dada tampak berat produktif
Pasien tampak sesak napas ↓
dan dahak sulit keluar Bersihan Jalan Napas Tidak
Pasien terpasang O2 nasal Efektif
canule = 2 liter / menit
Hasil Pemeriksaan Radiologi
22-07-2020 yaitu pneumonia
Terapi Oral: (Ethambutol 1 x
90 mg dan Rifampicin 1 x 45
mg)
Ronchi Wheezing
(+) (-) (-) (-)
(+) (-) (-) (-)
(-) (-)
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
3. DS:
Ibu mengatakan nafas Saluran napas bawah terinfeksi Gangguan
anaknya cepat bakteri mobilitas fisik bd
Ibu mengatakan sejak kecil ↓ gangguan
anaknya menderita Pelepasan mediator muskuloskeletal
keterlambatan pertumbuhan peradangan dd kekuatan otot
perkembangan karena ↓ menurun
didiagnose global Permeabilitas kapiler paru ↑
development delay ↓
Perpindahan eksudat ke ruang
D DO: intersitium
Keadaan umum cukup ↓
Kesadaran composmentis, Akumulasi sekret dan edema di
GCS 456 paru
Pasien bedrest ↓
Klien menggunakan pampers Obstruksi jalan napas
ADL dibantu orang tua dan ↓
perawat Sesak dan gangguan ventilasi
Pasien berbaring dengan ↓
terapi O2 nasal kanul = 2 Suplay O2 menurun
liter/menit ↓
Kekuatan otot ekstermitas Nafas cepat dan mudah lelah
atas (2)(2) dan ekstermitas ↓
bawah (2)(2) Bedrest
↓
Gangguan mobilitas fisik
4. DS :
Ibu klien mengatakan badan Virus, bakteri, jamur, Resiko infeksi bd
anaknya demam mikoplasma penyakit
Ibu pasien mengatakan ↓ pneumonia + TB
sering demam dan Masuk melalui inhalasi Paru dd
berkeringat dingin di malam ↓ Treatment Fase
hari Saluran nafas bawah (bronkus) Intensif + ADIH
Pasien mengatakan ↓
terdiagnosis TBC sejak bulan Pneumonia + TB + ADIH
Juni 2020 ↓
Terjadi peradangan
DO: ↓
Suhu 38,3 oC Terjadi akumulasi sekret
Berkeringat (+) ↓
Leukosit (WBC) 31,79 103/ Sekret di saluran nafas bawah
µL (4,7 – 11,3) sulit untuk dikeluarkan
↓
Hematokrit 34,10% (38 – 42)
Resiko infeksi
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
5. S:
Ibu klien mengatakan saat usia 3 Saluran napas bawah Gangguan tumbuh
bulan, ibu klien merasa bahwa terinfeksi bakteri kembang bd efek
perkembangan anaknya tidak ↓ ketidak mampuan
seperti anak yang seusia Pelepasan mediator fisik dd tidak
dengannya peradangan mampu
Ibu pasien mengatakan ↓ melakukan
pertumbuhan dan Degranulasi sel mast keterampilan atau
perkembangan pasien terlambat ↓ perilaku khas
Jalur komplemen aktif dan sesuai usia
DO: bekerjasama dengan
Berat badan 9 kg histamin dan prostaglandin
tinggi badan: 74,5 cm ↓
Usia 1 tahun 6 bulan Permeabilitas kapiler paru
Berdasarkan kuesioner ↓
praskrening dengan jumah Diagnosa TB + ADIH
jawaban “Tidak” sebanyak 9, ↓
disimpulkan perkembangan Pemberian OAT dan
anak ada penyimpangan efek pemberian terapi TB
pertumbuhan perkembangan ↓
Berefek pada liver
Pasien berdiri sendiri dan
↓
berjalan belum bisa, bicara tidak
Terjadi trauma
pernah
↓
Mempengaruhi area
sekitar otak
↓
Gangguan Tumbuh
Kembang
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
6. DS :
Ibu klien Saluran napas bawah terinfeksi bakteri Hipertermi bd
mengatakan badan ↓ proses
anaknya demam Pelepasan mediator peradangan penyakit
Ibu pasien ↓ (pneumonia +
mengatakan sering Degranulasi sel mast TB + ADIH)
demam dan ↓ ditandai
berkeringat dingin di Jalur komplemen aktif dan bekerjasama dengan suhu
malam hari dengan histamin dan prostaglandin tubuh diatas
↓ nilai normal,
DO : Permeabilitas kapiler paru ↑ takikardi,
Suhu 38,3°C ↓ takipnea
Nadi =120 x/m Perpindahan eksudat ke ruang intersitium
RR = 50 kali ↓
permenit Bakteri bersirkulasi
Leukosit (WBC) dalam darah
31,79 103/ µL (4,7 – ↓
11,3) Sistem hematologi
↓
Injeksi paracetamol
Limfosit menurun, faal hati tidak dalam
4 x 100 mg
batas normal
↓
viremia
↓
proses inflamasi
↓
respon hipotalamus
↓
Hipertermi
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
7. DS:
Ibu pasien mengatakan Saluran napas bawah terinfeksi Resiko jatuh bd
segala aktivitas bakteri kekuatan otot
didampingi ↓ menurun dd
Ibu pasien mengatakan Pelepasan mediator peradangan kekuatan otot
anaknya belum bisa ↓ ekstermitas atas
berdiri sendiri maupun Degranulasi sel mast (2)(2) dan
berjalan, padahal usia ↓ ekstermitas
anaknya sudah 1 tahun Jalur komplemen aktif dan bawah (2)(2)
6 bulan bekerjasama dengan histamin dan
prostaglandin
DO: ↓
Terpasang bed plang Permeabilitas kapiler paru ↑
pada tempat tidur pasien ↓
Skor SKOP-DUL = 13 Perpindahan eksudat ke ruang
(skor tinggi) intersitium
Pasien tampak ↓
berbaring di tempat tidur Limfosit menurun, faal hati tidak
Pasien jika buang air dalam batas normal
kecil memakai pampers ↓
Aktifitas listrik menyebar ke lobus
Pasien didiagnosa
frontal dan parietal
global development
↓
delay
kontrol postur tubuh dan perilaku
Kekuatan otot
kurang
ekstermitas atas (2)(2)
↓
dan ekstermitas bawah
adanya gangguan neuro muskuler
(2)(2)
pada pasien
↓
Resiko Jatuh
DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berdasarkan prioritas)
T:
11.Atur interval waktu pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
12.Dokumentasikan hasil pemantauan
E:
13.Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
14.Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
2 Defisit nutrisi Tujuan : Setelah dilakukan SIKI : Manajemen Nutrisi (I.03119)
berhubungan dengan tindakan keperawatan status O:
peningkatan nutrisi (L.03030) diharapkan 1. Identifikasi status nutrisi
kebutuhan status nutrisi membaik dengan 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
metabolisme ditandai kriteria hasil sebagai berikut: 3. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
dengan nafsu makan Berat badan membaik (5) 4. Identifikasi penggunaan selang OGT
menurun karena efek Panjang badan membaik 5. Monitor asupan makanan
obat OAT (5) 6. Monitor berat badan
Frekuensi makan membaik 7. Monitor hasil pemeriksaan Laboratorium
(5) T:
Nafsu makan membaik (5) 8. Sajikan makanan secara hangat dan suhu yang sesuai
Bising usus membaik (5) 9. Berikan makanan tinggi kalori dan protein
E:
10. Anjurkan posisi miring setelah pemberian nutrisi
11. Ajarkan diet yang di programkan
K:
12. Kolaborasi dengan gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang di
butuhkan
3 Hipertermi Tujuan : Setelah dilakukan SIKI : Manajemen Hipertermi (I.15506)
berhubungan dengan tindakan keperawatan O:
proses penyakit termoregulasi (L.14134) 3x24 1. Identifikasi penyebab hipertimia (misalnya: terpapar lingkungan panas)
(infeksi) ditandai jam diharapkan hipertermi 2. Monitor suhu tubuh
dengan suhu tubuh menurun dengan kriteria hasil 3. Monitor kadar elektrolit
diatas nilai normal, sebagai berikut: 4. Monitor haluaran urin
No Diagnosa SLKI SIKI
takikardi, takipnea Kulit merah menurun (5) 5. Monitor komplikasi akibat hipertermia
Kulit memorata menurun
(5) T:
Pucat menurun (5) 6. Sediakan lingkungan yang dingin
Suhu tubuh membaik (5) 7. Longgarkan pakaian atau lepaskan pakaian
Suhu kulit membaik (5) 8. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
9. Berikan cairan oral
10. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis (keringat
berlebih)
11. Lakukan pendinginan eksternal (misalnya: selimut hipotermia atau kompes dingin
pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
12. Berikan antipiretik
E:
13. Anjurkan tirah baring
K:
14. Kolaborasi pemberian antipiretik
4 Gangguan mobilitas Tujuan : Setelah dilakukan SIKI : Pengaturan Posisi (I.01019)
fisik berhubungan tindakan keperawatan O:
dengan gangguan Mobilitas Fisik (L.05042) 1. Monitor status oksigenasi sebelum dan sesudah mengubah posisi
muskuloskeletal diharapkan pergerakan 2. Monitor alat traksi agar selalu tepat
ditandai dengan ekstermitas membaik dengan T:
kekuatan otot kriteria hasil sebagai berikut: 3. Tempatkan pada matras / tempat tidur terapeutik yang tepat
menurun Pergerakan ekstermitas 4. Tempatkan pada posisi terapeutik
membaik (5) 5. Tempatkan obyek yang sering digunakan dalam jangkauan
Kekuatan otot membaik (5) 6. Tempatkan bel atau lampu panggilan dalam jangkauan
Kaku sendi menurun (5) 7. Sediakan matras yang kokoh / padat
Kelemahan fisik menurun (5) 8. Atur posisi tidur yang disukai, jika tidak kontra indikasi
9. Atur posisi untuk mengurangi sesak (misal semi fowler)
10. Atur posisi yang meningkatkan drainage
11. Posisikan pada kesejajaran tubuh yang tepat
12. Imobilisasi dan topang bagian tubuh yang cedera dengan tepat
13. Tinggikan bagian tubuh yang sakit dengan tepat
No Diagnosa SLKI SIKI
14. Tinggikan anggota gerak 20° atau lebih diatas level jantung
15. Tinggikan tempat tidur bagian kepala
16. Berikan bantal yang tepat pada leher
17. Berikan topangan pada area edema (misal bantal dibawah lengan dan skrotum)
18. Posisikan untuk mempermudah ventilasi / perfusi (misal tengkurap/ good lung
down)
19. Motivasi melakukan ROM aktif atau pasif
20. Motivasi terlibat dalam perubahan posisi, sesuai kebutuhan
21. Hindari menempatkan pada posisi yang dapat menurunkan nyeri
22. Hindari menempatkan stump amputasi pada posisi fleksi
23. Hindari posisi yang menimbulkan ketegangan pada luka
24. Minimalkan gesekan dan tarikan saat mengubah posisi
25. Ubah posisi setiap 2 jam
26. Ubah posisi dengan teknik log roll
27. Pertahankan posisi dan integritas traksi
28. Jadwalkan secara tertulis untuk perubahan posisi
E:
29. Informasikan saat akan dilakukan perubahan posisi
30. Ajarkan cara menggunakan postur yang baik dan mekanika tubuh yang baik
selama melakukan perubahan posisi
K:
31. Kolaborasi pemberian premidikasi sebelum mengubah posisi, jika perlu
5 Gangguan tumbuh Tujuan : Setelah dilakukan A. Perawatan Perkembangan (I.10339)
kembang tindakan keperawatan Status O:
berhubungan dengan Perkembangan (L.10101) 1. Identifikasi pencapaian tugas perkembangan anak
efek ketidak 3x24 jam diharapkan 2. Identifikasi isyarat perilaku dan fisiologis yang ditunjukkan bayi (misalnya lapar,
mampuan fisik perkembangan anak membaik tidak nyaman
ditandai dengan tidak dengan kriteria hasil sebagai T:
mampu melakukan berikut: 3. Pertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan optimal
keterampilan atau Keterampilan / perilaku 4. Motivasi anak berinteraksi dengan anak lain
perilaku khas sesuai sesuai usia meningkat (5) 5. Pertahankan kenyamanan anak
usia Respon sosial meningkat 6. Fasilitasi anak melatih keterampilan pemenuhan kebutuhan secara mandiri
No Diagnosa SLKI SIKI
(5) (misalnya makan, sikat gigi, cuci tangan, memakai baju)
Diag-
Tgl/Jam Catatan Perkembangan PPA
nosis
1 27-07- I:
2020 1. Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
2. Memonitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, weezing,
ronkhi kering)
3. Memonitor sputum (jumlah, warna, aroma)
4. Mempertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan
chin-lift
5. Memposisikan semi-Fowler atau Fowler
6. Memberikan minum hangat
7. Melakukan fisioterapi dada, jika perlu
8. Meakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
9. Memberikan oksigen, jika perlu
10. Menganjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi.
11. Mengajarkan teknik batuk efektif
12. Kolaborasi dalam memberikan bronkodilator
E:
S:
Ibu mengatakan nafas anaknya terkadang cepat dan berbunyi
Ibu pasien mengatakan anaknya terdiagnosis TBC sejak bulan
Juni 2020
Ibu mengatakan anaknya dahaknya suit keluar jika batuk berdahak
dan sesak bertambah jika dahak tidak bisa keluar
Ibu mengeluh anaknya batuknya sering datang saat malam hari
O:
k/u cukup
kesadaran composmentis
Nadi =120 x/m
RR = 50 kali permenit
SpO2 = 99 %
Terdapat pernafasan cuping hidung
Bentuk dada normal
Retraksi dada tampak berat
Pasien tampak sesak napas dan dahak sulit keluar
Pasien terpasang O2 nasal canule = 2 liter / menit
Hasil Pemeriksaan Radiologi 22-07-2020 yaitu pneumonia
Terapi Oral: (Ethambutol 1 x 90 mg dan Rifampicin 1 x 45 mg)
Ronchi Wheezing
(+) (-) (-) (-)
(+) (-) (-) (-)
(-) (-)
Diag-
Tgl/Jam Catatan Perkembangan PPA
nosis
2 27-07- I:
2020 1. Mengidentifikasi status nutrisi
2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan
3. Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
4. Mengidentifikasi penggunaan selang OGT
5. Memonitor asupan makanan
6. Memonitor berat badan
7. Menyajikan makanan secara hangat dan suhu yang sesuai
8. Memberikan makanan tinggi kalori dan protein
9. Menganjurkan posisi miring setelah pemberian nutrisi
10. Mengajarkan diet yang di programkan
11. Kolaborasi dengan gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang di butuhkan
E:
S:
Ibu mengatakan bahwa nafsu makan anak menurun
O:
BB sekarang = 9 kg
TB sekarang = 74,5 cm
Lingkar kepala: 45,5 cm
Lingkar tangan: 16 cm
Diet nasi lunak lauk cincang 3x½ porsi tidak pernah habis hanya
3 sendok makan
Bentuk flat, perut supel
Pada abdomen tidak teraba massa di hepar maupun lien
Pada abomen tidak ada nyeri tekan, tidak ada asites
Bising usus: 5-6 kali permenit
Perkusi abdomen terdengar pekak pada hepar, timpani pada
regio abdomen
Skrining risiko nutrisional dengan menggunakan metode
Malnutrition Screening Tools (MST) didapatkan score 3 (kurang)
Skrining STRONG Kidz untuk risiko malnutrisi didapatkan nilai
pasien resiko terjadi malnutrisi karena ada penurunan nafsu
makan
Terapi Oral: (Ethambutol 1 x 90 mg dan Rifampicin 1 x 45 mg)
Diag-
Tgl/Jam Catatan Perkembangan PPA
nosis
3 27-07- I:
2020 1. Mengidentifikasi penyebab hipertimia (misalnya: terpapar
lingkungan panas)
2. Memonitor suhu tubuh
3. Memonitor kadar elektrolit
4. Memonitor haluaran urin
5. Memonitor komplikasi akibat hipertermia
6. Menyediakan lingkungan yang dingin
7. Melonggarkan pakaian atau lepaskan pakaian
8. Membasahi dan kipasi permukaan tubuh
9. Memberikan cairan oral
10. Mengganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami
hiperhidrosis (keringat berlebih)
11. Melakukan pendinginan eksternal (misalnya: selimut hipotermia
atau kompes dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
12. Memberikan antipiretik
13. Menganjurkan tirah baring
14. Kolaborasi pemberian antipiretik
E:
S:
Ibu klien mengatakan badan anaknya demam
Ibu pasien mengatakan sering demam dan berkeringat dingin di
malam hari
O:
Suhu 38,3°C
Nadi =120 x/m
RR = 50 kali permenit
Leukosit (WBC) 31,79 103/ µL (4,7 – 11,3)
Injeksi paracetamol 4 x 100 mg
Diag-
Tgl/Jam Catatan Perkembangan PPA
nosis
I:
1. Memonitor status oksigenasi sebelum dan sesudah mengubah posisi
4 27-07- 2. Memonitor alat traksi agar selalu tepat
2020 3. Menempatkan pada matras / tempat tidur terapeutik yang tepat
4. Menempatkan pada posisi terapeutik
5. Menempatkan obyek yang sering digunakan dalam jangkauan
6. Menempatkan bel atau lampu panggilan dalam jangkauan
7. Menyediakan matras yang kokoh / padat
8. Mengatur posisi tidur yang disukai, jika tidak kontra indikasi
9. Mengatur posisi untuk mengurangi sesak (misal semi fowler)
10. Mengatur posisi yang meningkatkan drainage
11. Memposisikan pada kesejajaran tubuh yang tepat
12. Memobilisasi dan topang bagian tubuh yang cedera dengan tepat
13. Meninggikan bagian tubuh yang sakit dengan tepat
14. Meninggikan anggota gerak 20° atau lebih diatas level jantung
15. Meninggikan tempat tidur bagian kepala
16. Memberikan bantal yang tepat pada leher
17. Memberikan topangan pada area edema (misal bantal dibawah lengan
dan skrotum)
18. Memposisikan untuk mempermudah ventilasi / perfusi (misal tengkurap/
good lung down)
19. Memotivasi melakukan ROM aktif atau pasif
20. Memotivasi terlibat dalam perubahan posisi, sesuai kebutuhan
21. Menghindari menempatkan pada posisi yang dapat menurunkan nyeri
22. Menghindari menempatkan stump amputasi pada posisi fleksi
23. Menghindari posisi yang menimbulkan ketegangan pada luka
24. Meminimalkan gesekan dan tarikan saat mengubah posisi
25. Mengubah posisi setiap 2 jam
26. Mengubah posisi dengan teknik log roll
27. Mempertahankan posisi dan integritas traksi
28. Menjadwalkan secara tertulis untuk perubahan posisi
29. Menginformasikan saat akan dilakukan perubahan posisi
30. Mengajarkan cara menggunakan postur yang baik dan mekanika tubuh
yang baik selama melakukan perubahan posisi
31. Kolaborasi pemberian premidikasi sebelum mengubah posisi, jika perlu
E:
S:
Ibu mengatakan nafas anaknya cepat
Ibu mengatakan sejak kecil anaknya menderita keterlambatan
pertumbuhan perkembangan karena didiagnose global development
delay
O:
Keadaan umum cukup
Kesadaran composmentis,
GCS 456
Pasien bedrest
Klien menggunakan pampers
ADL dibantu orang tua dan perawat
Pasien berbaring dengan terapi O2 nasal kanul = 2 liter/menit
Kekuatan otot ekstermitas atas (2)(2) dan ekstermitas bawah (2)(2)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi nomer 1,4,8,9,19,20,25,28
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
Diag-
Tgl/Jam Catatan Perkembangan PPA
nosis
5 27-07- I:
2020 1. Mengidentifikasi pencapaian tugas perkembangan anak
2. Mengidentifikasi isyarat perilaku dan fisiologis yang ditunjukkan
bayi (misalnya tidak nyaman)
3. Mempertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan
optimal
4. Memotivasi anak berinteraksi dengan anak lain
5. Mempertahankan kenyamanan anak
6. Memfasilitasi anak melatih keterampilan pemenuhan kebutuhan
secara mandiri (misalnya makan, sikat gigi, cuci tangan, memakai
baju)
7. Menjelaskan orang tua dan/atau pengasuh tentang milestone
perkembangan anak dan perilaku anak
8. Menganjurkan orang tua berinteraksi dengan anaknya
9. Mengajarkan anak keterampilan berinteraksi
10. Mengajarkan anak teknik asertif
E:
S:
Ibu klien mengatakan saat usia 3 bulan, ibu klien merasa bahwa
perkembangan anaknya tidak seperti anak yang seusia dengannya
Ibu pasien mengatakan pertumbuhan dan perkembangan pasien
terlambat
O
Berat badan 9 kg
tinggi badan: 74,5 cm
Usia 1 tahun 6 bulan
Berdasarkan kuesioner praskrening dengan jumah jawaban “Tidak”
sebanyak 9, disimpulkan perkembangan anak ada penyimpangan
pertumbuhan perkembangan
Pasien berdiri sendiri dan berjalan belum bisa, bicara tidak pernah
Diag-
Tgl/Jam Catatan Perkembangan PPA
nosis
6 27-07- I:
2020 1. Mengidentifikasi status faktor risiko jatuh
2. Mengidentifikasi resiko jatuh
3. Mengidentifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh
(misalnya lantai licin, penerangan kurang)
4. Memonitor kemampuan berpindah
5. Mengorientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
6. Memastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam
keadaan terkunci
7. Memasang Handrall tempat tidur
8. Menempatkan pasien dekat dengan pantauan perawat
9. Menggunakan alat bantu berjalan (misalnya kursi roda)
10. Menganjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan
untuk perpindah
11. Menganjurkan berkonsentrasi menjaga keseimbangan tubuh
12. Menganjurkan melebarkan kedua kaki untuk meningkatkan
keseimbangan kaki saat berdiri
E:
S:
Ibu pasien mengatakan segala aktivitas didampingi
Ibu pasien mengatakan anaknya belum bisa berdiri sendiri maupun
berjalan, padahal usia anaknya sudah 1 tahun 6 bulan
O:
Terpasang bed plang pada tempat tidur pasien
Skor SKOP-DUL = 13 (skor tinggi)
Pasien tampak berbaring di tempat tidur
Pasien jika buang air kecil memakai pampers
Pasien didiagnosa global development delay
Kekuatan otot ekstermitas atas (2)(2) dan ekstermitas bawah (2)(2)
Diag-
Tgl/Jam Catatan Perkembangan PPA
nosis
7 27-07- I:
2020 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
2. Membatasi jumlah pengunjung
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
4. Mempertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi
5. Mengajarkan tanda dan gejala infeksi
6. Mengajarkan cara mencuci tangan dengan benar
7. Mengajarkan etika batuk
8. Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi
9. Menganjurkan meningkatkan asupan cairan
E:
S:
Ibu klien mengatakan badan anaknya demam
Ibu pasien mengatakan sering demam dan berkeringat dingin di
malam hari
Pasien mengatakan terdiagnosis TBC sejak bulan Juni 2020
O:
Suhu 38,3 oC
Berkeringat (+)
Leukosit (WBC) 31,79 103/ µL (4,7 – 11,3)
Hematokrit 34,10% (38 – 42)
No EVALUASI
Tanda
Dx
28-07-2020 29-07-2020 Tangan
Kep
DS DS
1 Ibu mengatakan nafas anaknya Ibu mengatakan nafas anaknya
sudah tidak cepat seperti saat awal sudah stabil
masuk Ibu mengatakan anaknya dahaknya
Ibu mengatakan anaknya dahaknya sudah bisa keluar dan tidaksesak
sudah bisa dikeluarkan walaupun DO:
sedikit jika batuk dan sesaknya k/u cukup
sudah berkurang kesadaran composmentis
DO: Nadi =100 x/m
k/u cukup RR = 20 kali permenit
kesadaran composmentis SpO2 = 99 %
Nadi =110 x/m Bentuk dada normal
RR = 40 kali permenit Pasien bisa keluar dahaknya
SpO2 = 99 % Pasien tidak memakai O2
Terdapat pernafasan cuping hidung Terapi Oral: (Ethambutol 1 x 90 mg
Bentuk dada normal dan Rifampicin 1 x 45 mg)
Pasien sesak berkurang dan dahak Ronchi Wheezing
sudah bisa dikeluarkan (+) (-) (-) (-)
Pasien terpasang O2 nasal canule = (+) (-) (-) (-)
2 liter / menit diganti O2 ruangan (-) (-)
Terapi Oral: (Ethambutol 1 x 90 mg
dan Rifampicin 1 x 45 mg) A : Masalah teratasi sebagian
Ronchi Wheezing P : Lanjutkan intervensi nomer
(+) (-) (-) (-) 1,2,4,5,6,7,9, 10,11,12
(+) (-) (-) (-)
(-) (-)
DS : DS :
2 Ibu mengatakan bahwa nafsu makan Ibu mengatakan bahwa nafsu
anak menurun makan anak menurun
DO : DO :
BB sekarang = 9 kg BB sekarang = 9 kg
TB sekarang = 74,5 cm TB sekarang = 74,5 cm
Lingkar kepala: 45,5 cm Lingkar kepala: 45,5 cm
Lingkar tangan: 16 cm Lingkar tangan: 16 cm
Diet nasi lunak lauk cincang 3x½ Diet nasi lunak lauk cincang di
porsi tidak pernah habis hanya 3 makan 3 sendok makan
sendok makan Bentuk flat, perut supel
Bentuk flat, perut supel Bising usus: 5-6 kali permenit
Bising usus: 5-6 kali permenit
A : Masalah teratasi sebagian A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi nomer P : Lanjutkan intervensi nomer
1,2,3,5,6,7,8,9,10,11 1,2,3,5,6,7,8,9,10,11
DS DS
3 Ibu klien mengatakan badan Ibu klien mengatakan badan
anaknya demam anaknya demam
Ibu pasien mengatakan sudah tidak Ibu pasien mengatakan demamnya
demam di malam hari sudah berkurang
DO : DO :
Suhu 37,4°C Suhu 36,9°C
Nadi =110 x/m Nadi =100 x/m
RR = 40 kali permenit RR = 30 kali permenit
Injeksi paracetamol 100 mg, jika Injeksi paracetamol 100 mg, jika
perlu perlu
A : Masalah teratasi sebagian A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi nomer P : Lanjutkan intervensi nomer
1,2,4,5,6,7,8,9,10,12,13,14 1,2,4,5,6,7,8,9,10,12,13,14
DS: DS:
4 Ibu mengatakan nafas anaknya Ibu mengatakan nafas anaknya
sudah tidak cepat seperti sudah stabil
sebelumnya Ibu mengatakan sejak kecil anaknya
Ibu mengatakan sejak kecil anaknya menderita keterlambatan tukem
menderita keterlambatan tukem DO:
DO: Keadaan umum cukup
Keadaan umum cukup Kesadaran composmentis,
Kesadaran composmentis, GCS 456
GCS 456 Klien menggunakan pampers
Klien menggunakan pampers ADL dibantu orang tua
ADL dibantu orang tua dan perawat Pasien tidakmemakai O2
Pasien berbaring tidakmemakai O2 Kekuatan otot ekstermitas atas (2)(2)
Kekuatan otot ekstermitas atas (2)(2) dan ekstermitas bawah (2)(2)
dan ekstermitas bawah (2)(2) A : Masalah teratasi sebagian
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi nomer
P : Lanjutkan intervensi nomer 1,4,8,9,19,20,25,28
1,4,8,9,19,20,25,28
DS : DS :
5 Ibu pasien mengatakan Ibu pasien mengatakan
pertumbuhan dan perkembangan pertumbuhan dan perkembangan
pasien terlambat pasien terlambat
DO DO
Berat badan 9 kg Berat badan 9 kg
tinggi badan: 74,5 cm tinggi badan: 74,5 cm
Usia 1 tahun 6 bulan Usia 1 tahun 6 bulan
Berdasarkan kuesioner praskrening Pasien berdiri sendiri dan berjalan
disimpulkan perkembangan anak belum bisa, bicara tidak pernah
ada penyimpangan pertumbuhan A : Masalah teratasi sebagian
perkembangan P : Lanjutkan intervensi nomer
Pasien berdiri sendiri dan berjalan 1,3,4,5,6,7,8,9,10
belum bisa, bicara tidak pernah
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi nomer
1,3,4,5,6,7,8,9,10
DS : DS :
6 Ibu pasien mengatakan segala Ibu pasien mengatakan segala
aktivitas didampingi aktivitas didampingi
DO: DO:
Terpasang bed plang pada tempat Terpasang bed plang pada tempat
tidur pasien tidur pasien
Pasien tampak bermain di tempat Pasien tampak bermain di tempat
tidur tidur
Pasien jika buang air kecil memakai Pasien jika buang air kecil memakai
pampers pampers
Kekuatan otot ekstermitas atas (2)(2) Kekuatan otot ekstermitas atas (2)(2)
dan ekstermitas bawah (2)(2) dan ekstermitas bawah (2)(2)
A : Masalah teratasi sebagian A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi nomer P : Lanjutkan intervensi nomer
1,2,3,4,7,10,11 1,2,3,4,7,10,11
DS : DS :
7 Ibu klien mengatakan badan Ibu klien mengatakan badan
anaknya sudah tidak demam anaknya sudah tidak demam
DO: DO:
Suhu 37,4 oC Suhu 36,9 oC
Berkeringat (+) Berkeringat (+)
A : Masalah teratasi sebagian A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi nomer P : Lanjutkan intervensi nomer
1,2,3,4,5,6,7,8 1,2,3,4,5,6,7,8