E DENGAN DHF
DI RUANG STRAWBERI RSU RAMA HADI PURWAKARTA
DI SUSUN SEBAGAI SALAH SATU TUGAS
STASE KEPERAWATAN ANAK
disusun oleh :
NURHAKIKI
42010121335
e. Tumbuh Kembang
f. Vital Sign
HR : 96x/Menit
RR : 22x/Menit
TD : 90/60MmHg
S : 38.5̊C
SP02 : 98%
g. BB/TB : 19KG/120CM
Persistem
a. Sisitem Respirasi
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada alat bantu pernafasan,
irama nafas regular, Frekuensi nafas 20x/menit, pergerakan dada normal,
batuk sesekali.
Palpasi : Gerakan nafas normal
Auskultasi : Suara nafas vesikuler
b. Digestive
Tidak ada nyeri saat BAB, bau Khas, konsistensi lembek, bising usus 7-8x/menit.
c. Cardiovaskuler\
Inspeksi : Tidak ada cyanosis
Palpasi : Pulsasi kuat, CRT <2 detik, dan tidak ada nyeri dada
Perkusi : Normal redup
Auskultasi : Bunyi jantung S1 (S1 terletak di ICS 5 midclavikula kiri)
dan S2 (ICS 4 midsternalis kanan)
d. Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran kelenjar parotis.
e. Reproduksi
Pasien belum mengalami menstruasi.
f. Musculoskeletal
Kemampuan pergerakan sendi dan tungkai : bebas, tidak ada fraktur,
tidak ada dislokasi, warna kulit kemerahan, akral hangat, turgor elastis,
kelembapan baik, tidak ada odema, tidak ada ptekie,,
Kekuatan Otot
5 5
5 5
g. Perkemihan
BAK lancar, 7-8x/Hari, warna jernih.
h. Integumen
Warna kulit kemerahan, turgor kulit baik, CRT <2detik
i. Neurosensory/Persarafan
Kesadaran composmentis, GCS : 4-5-6, tidak ada kejang, tidak ada
kaku kuduk, tidak ada nyeri kepala.
Penginderaan
1. Mata : Isokor kanan/kiri, reflek cahaya normal kanan/kiri,konjungtiva
normal kanan/kiri, tidak ada anemis, sklera putih kanan/kiri,
palpebra normal kanan/kiri, tidak menggunakan alat bantu
penglihatan, pergerakan bola mata normal kanan/kiri.
2. Hidung : Mukosa lembab, ketajaman penciuman normal
3. Telinga :Bentuk simetris kanan/kiri ketajaman pendengarann normal
kanan/kiri, tidak ada kelainan pada telinga pasien.
4. Perasa : Pasien bisa merasakan manis,asam,asin,pahit
5. Peraba : Pasien sudah mampu membedakan barang menggunakan indra
peraba.
D. DIAGNOSTIC TEST
1) Laboratorium
2) Radiologi
a. Rontgen : Dalam batas normal
E. TERAPI MEDIS
NO JENIS TERAPI DOSIS/ WAKTU CARA
PEMBERIAN PEMBERIAN
1. Sanmol Infus 2X250 Mg IV
2. Omeprazole 1x25 Mg IV
3. Ceftriaxone 2x1250 Mg IV
4. Santagesik Syr 4x1 Cth Oral
5. Vostrin Syr 3x1 Cth Oral
6. Tramenza Syr 3x1 Cth Oral
7. D Vit Syr 1x7.5 Mg Oral
8. D% ¼ NS 10 TPM Makro IV
F. ANALISIS DATA
No. DATA ETIOLOGI PROBLEM
1. DS : Ibu pasien mengatakan Arbovirus (Melalui Hipertermi
demam masih turun naik nyamuk aedes aegypti)
DO :
Kulit tampak Beredar dalam aliran darah
Kemerahan
Badan pasien terasa
hangat
Suhu 38.5 ̊C Infeksi virus dengue
(Viremia)
Mengaktifkan system
komplemen
PGE2 Hipothalamus
Hipertermi
G. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Hipertensi b.d proses penyakit (infeksi virus dengue)
H. INTERVENSI
HIPERTERMIA adalah suhu tubuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam ekspektasi membaik MANAJEMEN HIPERTEMIA :
meningkat diatas rentang normal dengan kriteria hasil: Observasi :
tubuh Mening Cukup Sedan Cukup menuru Monitor penyebab
kat meningk g menuru n hipertermia
Penyebab: at n Monitor suhu tubuh
Proses penyakit proses penyakit Mengigil 1 2 3 4 5 Monitor komplikasi akibat
(infeksi virus dengue Kulit 1 2 3 4 5 hipertermia
merah Terapeutik :
Data Objektif: Pucat 1 2 3 4 5 Sediakan lingkunganyang
Suhu tubuh 38,5°C Memb Cukup Sedan Cukup Membai dingin
Kulit merah uruk membur g membai k Longgarkan atau lepaskan
uk k pakaian
Data Subjektif: Suhu 1 2 3 4 5 Edukasi :
Ibu Pasien mengatakan demam tubuh Anjurkan tirah baring
masih turun naik Suhu 1 2 3 4 5 Kolaborasi :
kulit Pemberian cairan dan
TD 1 2 3 4 5 elektrolit intravena
I. IMPLEMENTASI/TINDAKAN KEPERAWATAN
Tgl Jam Diagnosa Tindakan Keperawatan Evaluasi Nama
Keperawat Perawat/Mahasiswa
an
18-04- 11.00 Hipertermia Manajemen hipertermia S : Ibu klien mengatakan Nurhakiki
2022 WIB b.d invasi Obs : sudah tidak demam
virus Monitor penyebab O : Suhu tubuh 36,5°C
dengue hipertermi A :hipertermi sudah
belum Monitor suhu tubuh teratasi
teratasi Monitor Komplikasi akibat P: ntervensi di hentikan
ditandai hipertermi
dengan Terapeutik : Observasi
suhu tubuh Sediakan lingkungan yang Mengecek suhu tubuh
masih 38,5° dingin Menanyakan pada
C Berikan cairan oral pasien saat demam
Berikan oksigen jika perlu apakah ada hal yang
Edukasi : mengganggu pasien
Ajarkan tirah baring
Terapeutik
Kolaborasi :
Menganjurkan pasien
pemberian cairan dan
untuk menggunakan
elektrolit IV
pakaian yang menyerap
keringat
Menganjurkan utnuk
banyak minum
Edukasi
Melakukan edukasi
tirah baring terhadap
pasien
Kolaborasi
Memasang cairan IV
sesuai terapi yang di
anjurkan
Memberikan sanmol
infus saat demam.