C
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN MILD HEAD INJURY
DI RUANG CANCER RSUD AL-IHSAN KABUPATEN BANDUNG
Diajukan untuk memenuhi tugas praktik klinik Keperawatan Medikal Bedah
Dosen pengampu: Dr. Hj. Tri hapsari RA, SKp.,MKes
Disusun Oleh :
WULAN NURHALIMAH
NPM.P17320120522
A. PENGKAJIAN
- Tanggal masuk : 21 September 2021 pukul 20.30
- Tanggal pengkajian : 28 September 2021 pukul 20.30
- No register : 00787717
- Diagnosa Medis : Mild Head Injury
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. C
Jenis kelamin : Laki-Laki
Usia : 47 th
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Buruh
Status perkawinan : Menikah
Suku bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Kp. Waas RT/RW 02/03 Kelurahan Sukasari
Kecamatan Pamengpeuk Kabupaten Bandung
Penanggung jawab pasien
Nama : Tn. K
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kp. Waas RT/RW 02/03 Kelurahan Sukasari
Kecamatan Pamengpeuk Kabupaten Bandung
Hubungan dengan pasien : Kakak Kandung
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : Nyeri pada bagian kepala sebelah kanan.
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
- Riwayat kesehatan saat masuk RS:
Keluarga Pasien mengatakan datang ke IGD tanggal 21 September
2021 pukul 11.00 malam dengan keluhan pasien tangan dan kaki tidak
bisa digerakan. Keluarga pasien mengatakan pukul 17.00 WIIB pasien
jatuh saat turun dari tangga sedang memperbaiki toren yang ada
dirumahnya. Kejadian tersebut pasien terpleset dan kepala terlebih
dahulu yang membentur lantai sehingga pasien tidak sadarkan diri
selama 1 jam.
- Keluhan saat dikaji:
Pada saat pengkajian pukul 20.30 WIB tanggal 28 September 2021
Pasien mengatakan masih nyeri dibagian kepala sebelah kanan, nyeri
dirasakan seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan ketika ada pergerakan
dan nyeri berkurang ketika sudah tidur terlentang, skala nyeri 5 rentang
dari 1-10 dan nyeri dirasakan secara terus menerus. Pasien terlihat
meringis kesakitan. Pasien mengatakan apakah cedera pada kepalanya
bisa sembuh atau tidak. Keluarga pasien mengatakan tidak tahu
bagaimana nanti perawatan dirumah, pasien saat ditanya terlihat
bingung. Keluarga pasien mengatakan kadang pasien suka lupa dengan
kegiatan yang kemarin dilakukan.
a. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengatakan tidak memiliki tekanan darah tinggi, diabetes,
penyakit jantung, asma atau penyakit menular lainnya.
b. Riwayat Penyakit Keluarga :
Genogram :
Keterangan:
: Pasien
Keterangan genogram :
Keluarga pasien mengatakan suaminya anak ke empat dari 8
bersaudara. Keluarga pasien mengatakan sudah menikah dan tinggal
dengan suami beserta 2 orang anaknya. Pasien mengatakan tidak ada
yang memiliki riwayat penyakit yang sama seperti pasien. Pasien
mengatakan di keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat tekanan
darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, asma atau penyakit menular.
3. Riwayat Psikososial-Spiritual
a. Support system :
Jika ada anggota keluarga sakit dirawat perasaannya pasti khwatir
kalau sakit ringan seperti flu, batuk atau demam pengobatan yang
dilakukan yaitu membeli obat ke apotek, tetapi jika sakitnya berat
langsung dibawa kerumah sakit atau klinik terdekat dirumah.
b. Komunikasi :
Komunikasi pasien dengan keluarga, suami, istri dan anak dapat
terjalin dengan baik. Saat ada keluarga yang sakit selalu memberikan
dukungan untuk keluarga yang sakit begitu pun setelah sakitnya.
c. System nilai kepercayaan : (sebelum dan saat sakit )
Pasien mengatakan tidak menyangka akan sakit seperti ini, tetapi sakit
yang dijalani merupakan ujian, takdir dari allah dan yakin akan
sembuh.
d. Konsep diri :
- Ideal diri: pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan ingin
menonton tv dirumah.
- Gambaran diri: pasien mengatakan kepalanya memar karena
terbentur lantai.
- Peran diri: pasien mengatakan sebelum sakit, berperan sebagai
suami dan bapak dari kedua anaknya. Saat sakit, berperan sebagai
pasien yang menjalani pengobatan di rumah sakit.
- Identitas diri: pasien merasa puas dengan identitasnya sebagai laki-
laki.
- Harga diri: pasien mengatakan khawatir dengan kondisinya
sekarang karena takut benturan yang dikepala mengakibatkan
perubahan pada dirinya.
4. Lingkungan
a. Rumah
- Kebersihan :
Keluarga pasien mengatakan kebersihan dirumah terjaga, setiap
hari disapu dan dipel.
- Polusi :
Pasien mengatakan rumah nya masuk gang dan terhindar dari
polusi.
- Bahaya :
Pasien mengatakan dilingkungan rumah aman tidak ada bahaya
karena tetangganya baik.
b. Pekerjaan
- Kebersihan :
Pasien mengatakan tempat pekerjaannya kurang bersih karena
saya bekerja dikebun.
- Polusi :
Pasien mengatakan polusi sangat banyak karena bekerja diluar
rumah dalam terik matahari.
- Bahaya :
Pasien mengatakan bahaya saat bekerja dikebun takut ada
hewan liar seperti ular dan babi hutan.
5. Pola Kebiasaan Sehari-hari Sebelum dan Saat Sakit
Keluhan :
(√) Lemah
( ) Lelah
( ) Palpitasi/berdebar
( ) Keringat dingin
( ) Gemetaran
( ) Kesemutan
( ) Kaki dan tangan dingin
Nyeri dada : Pasien mengtaakan tidak mengalami nyeri pada dada
Ictus Cordis : Tidak terkaji
Kardiomegali : Hasil pemeriksaan radiologi tidak terdapat kardiomegali
f. Sistem Neurologi
Glascow Coma Scale : E 4 M 6 V5
Tanda peningkatan TIK
Nyeri Kepala hebat : Pasien mengatakan nyeri kepala hebat terjadi saat 2
hari kebelakang
Penurunan kesadaran : Pasien mengatakan saat dirumah sakit sudah sadar
hanya dirumah saja
Muntah proyektil : Pasien mengatakan tidak ada muntah setelah terjadi
kepalanya terbentur kelantai.
Papil eodema : Tidak terlihat adanya pembengkakan pada bagian
mata
Gangguan Neurologis : Pasien mengalami gangguan nervus ke XI yaitu
aksesorius saat menggerakan bagian kepalanya.
(N I s/d N XIII)
Pemeriksaan
Reflek Patologis
R. Oppenheim : Negatif
R. Hoffman : Negatif
R. Chaddock : Negatif
R. Babinski : Negatif
Fisiologis
R. Bisep : Reflesks bisep baik
R. Trisep : Reflesks trisep baik
R. Brachioradial : Reflesks brachioradial baik
R. Patella : Reflesks patella baik
R. Achilles : Reflesks achilles baik
Rangsang Meningen
Kaku kuduk : Pasien terlihat tidak bisa memfleksikan lehernya karena
nyeri
Kernig sign : Tidak ada
Lasegue sign : Tidak ada
Brudzinski 1 : Pasien susah untuk fleksi
Brudzinski 2 : Tidak ada
Kekuatan otot : Pasien dengan kekuatan otot 5 sangat bagus mengikuti
sesuai perintah, pasien pada GCS (Motorik)= 6 mematuhi perintah
g. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut : Mukosa lembab
Kesulitan menelan : Tidak ada kesulitan dalam menelan
Muntah : Tidak ada muntah
Nyeri daerah perut : Tidak ada nyeri didaerah perut
Bising usus 10 x/mnt di titik 4 kuadran atas bawah kiri dan kanan dihitung
dalam 1 menit penuh.
Massa pada abdomen : Tidak ada massa pada perut
Ukur lingkar perut : Tidak terkaji
Asites : Tidak acites pada perut
Palpasi Hepar, Gaster: Tidak terdapat nyeri tekan atau pembesaran pada hepar
dan nyeri lepas pada gaster.
Penggunaan NGT : Pasien tidak menggunakan NGT.
h. Sistem Imunologi
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening atau pembesaran tiroid dengan
refleks menelan baik.
i. Sistem Urogenital
Distensi kandung kemih : pada saat dipalpasi tidak ada distensi atau tegang
pada kandung kemih.
Nyeri tekan : Tidak ada
Nyeri perkusi : Tidak ada
Urine :
( ) Anuria ( ) Hematuria ( √ ) Tidak ada masalah
( ) Disuria ( ) Nocturia ( ) Oliguria
Penggunaan kateter : Tidak menggunakan kateter, pasien menggunakan pispot
Keadaan genital : Tidak terkaji
j. Sistem Endokrin
Nafas berbau keton : ( ) Ya
(√ ) Tidak
Luka : (√ ) Ya ( ) Tidak
Kondisi luka : hematoma di bagian mastoid, temporalis serta dibagian Tanda
ektermitas bawah kanan dan kiri radang
Exopthalmus: ( ) Ya : Adanya
(√ ) Tidak kebiruan
Tremor: ( ) Ya dibagian
( √ ) Tidak kepala dan
Pembesaran kelj. Thyroid : ( ) Ya ekstermitas
( √ ) Tidak atas dan
Tanda peningkatan gula darah : bawah.
( ) Polidipsi ( ) Poliuria ( ) Polipagia ( √ ) Tidak ada masalah Dekubitus
k. Sistem Integumen : Tidak ada
Keadaan rambut : Sedikit beruban, tidak rapih tekstur kasar Pruritus
Kekuatan : Rambut tidak mudah rontok : Tidak ada
Warna : Hitam sedikit putih Tanda
Kebersihan : Rambut pasien terlihat bersih Perdarahan
Keadaan kuku : Dicurigai
Kekuatan : Keadaan baik, tekstur tidak lunak ada
Warna : Merah muda perdarahan
Kebersihan : Kuku terlihat bersih dalam
Tanda radang : Tidak ada tanda-tanda peradangan dibagian
Keadaan kulit ekstermitas
Turgor : Turgor kulit pasien baik atas dan
Warna : Sawo matang bawah
Kebersihan : Kulit pasien bersih terdapat
Luka : Terdapat luka hematome dibagian kepala sebelah perdarahan
kanan, di bagian ektermitas bawah dan atas kanan subdural
didaerah temporalis kanan dengan edema perifokal yang
menyempitkan sulci dan gyri sekitarnya (Edema cerebri hemisfer
kanan)
Diaforesis : Tidak ada
Luka bakar: Role of nine : Pasien tidak mengalami luka bakar pada
kulit
l. Sistem Muskuloskeletal
Keterbatas gerak, deformitas : Pasien tidak mengalami deformitas
Rentang gerak : Gerak pasien tidak terbatas masih bisa
digerakan
Sakit pada tulang dan sendi : Pasien mengatakan nyeri pada kaki
bagian kanan dan tangan bagian kanan.
Tanda-tanda fraktur : Tidakadatanda-tandafraktur
Kontraktur pada sendi ekstrimitas: Tidak terdapat kontraktur pada
pasien
Tonus otot/kekuatan otot : Pasien masih bisa mengangkat kedua
ekstermitas sesuai dengan perintah.
5 5
5 5
Kelainan bentuk tulang/otot : Pasien tidak mengalami kelainan
tulang ataupun otot
Tanda radang sendi : Pasien tidak mengalami peradangan
pada sendi
Penggunaan alat bantu : Pasien tidak menggunakan alat bantu. Ataupuntraksi.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Diagnostik
CT Scan 22 September 2021 Pukul 6.14 WIB
Kesimpulan:
Perdarahan subdural di konkavitas termporoparie occipitalis kanan
Perdarahan subarachnoid sebagian sulcus corticalis lobus temporalis kanan dan fisura
sylvii kanan
Hematom di daerah jaringan lunak termporoparie occipitalis bilateral terutama kanan
Tidak tampak fraktur calvaria
CT Scan 25 September 2021 Pukul 11.47 WIB
Kesimpulan:
Perdarahan subdural didaerah temporalis kanan dengan edema perifokal yang
menyempitkan sulci dan gyri sekitarnya (Edema cerebri hemisfer kanan)
Perdarahan subarachnoid yang mengisi sulci dan gyri di lobus temporalis kanan dan
fissure sylvli kanan
Cephal hematoma dilobus temporalis kanan
Fraktur linier pada os temporalis kanan
Rongten 22 September 2021 Pukul 6.14 WIB
Kesimpulan:
Tidak tampak traumatic wet lung/ contusio paru
Tidak tampak tanda-tanda TB paru aktif/ pneumonia
Tidak tampak kardiomegali
Tidak tampak fraktur
b. Pemeriksaan Laboratorium
22 September 2021 Pukul 5.14 WIB
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 13.1 g/dl 13,0-18,0 Normal
Leukosit 12.400sel/ul 3.800-10.600 Meningkat
Eritrosit 4.14 juta/ul 4,5-6,5 Normal
Hematokrit 35,2 % 40-52 Normal
Trombosit 231.000 sel/ul 150.000-440.000 Normal
Kimia Klinik
Elektrolit
Natrium 138 mmol/L 134-145 Normal
Kalium 4.0 mmol/L 3.6-5.6 Normal
Kalsium 1.25 mmol/L 1.15-1.35
Fungsi Hati Normal
AST (SGOT) 33 u/L 10-34 Normal
ALT (SGPT) 25 u/L 9-43 Normal
Fungsi Ginjal
Ureum 22 mg/dl 10-50 Normal
Kreatinin 1,16 mg/dl 0.9-1.15 Meningkat
Glukosa Darah Sewaktu 143 mg/dl 70-200 Normal
Imunologi
Rapid Antigen COV-19 Negatif Negatif
8. Penatalaksanaan Medis
a. Pasien dipasang infus sebelah kiri dengan Rl 20 tetes/menit
b. Pemberian obat
Nama Obat Dosis Cara kerja Rute Tujuan
Anbacim 2x1 1 gr vial Antibiotik Parenteral untuk mengatsi berbagai
infeksi bakteri seperti
gonore, bronkitis,
tonsilitis, infeksi kulit,
tenggorokan dan sauran
kemih
Keterolac 2x1 30 mg Analgetik Parenteral untuk mengurangi nyeri
ampul dan peradangan
Piracetam 3x1 1 gr vial Neurotonik Parenteral untuk mengatasi
gangguan kognitif seperti
kemunduran daya pikir,
gangguan adaptasi dan
mengatasi disfungsi
serebral pasca trauma
Ranitidin 2x1 25 mg Histamin H2 Parenteral untuk mencegah dan
ampul blocker mengobati gejala sakit
perut yang berhubungan
dengan gangguan
pencernaan serta asam
lambung
Kalnex 3x500 ml Antifibrinolytic Parenteral untuk menghalangi
pemecahan bekuan
darah, sehingga
mencegah perdarahan
Manitol 4x150 ml Dieuretik Parenteral untuk menarik cairan
Osmotic yang ada didalam otak ke
dalam pembuluh darah
kemudian yang akan di
dikeluarkan cairannya
oleh ginjal, sekaligus
menghambat penyerapan
cairan kembali oleh
ginjal
Nyeri Akut
Data Objektif:
a. Perdarahan subdural Darah masuk ke dalam
jaringan otak
didaerah temporalis
kanan dengan edema Darah membentuk
perifokal yang massa atau hematoma
Defisit Pengetahuan
Data Objektif:
Pasien terlihat meringis
kesakitan.
No Implementasi Evaluasi
1. Dx: - Subjektif :
Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral Pasien mengatakan sedikit
Tanggal 28 September 2021 faham untuk menghindari
nyeri hebat
Pukul 20.30 WIB Memonitor tingkat kesadaran - Objektif :
dengan menggunakan Skala Koma Glasgow (GCS) GCS pasien yaitu 15 (Composmentis)
Dengan respon pasien: pasien mengatakan TD: 148/86 mmHg R: 20x/menit
keluhannya dan pasien CM. N: 65x/menit S:36,0
Memposisikan tinggi kepala
Pukul 21.00 WIB. Memonitor tanda-tanda vital: tempat tidur 30° ditopang
tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu. dengan bantal
Dengan hasil: A: masalah teratasi sebagian
TD: 148/86 mmHg R: 20x/menit P: Lanjutkan Intervensi
N: 65x/menit S:36,0 Monitor tingkat kesadaran
dengan
Pukul 20.32 WIB. Menghindari kegiatan yang dapat menggunakan Skala Koma
meningkatkan tekanan intracranial yaitu dengan Glasgow (GCS)
tidak banyak ke kamar mandi jika pasien ingin BAK Monitor tanda-tanda vital:
dianjurkan menggunakan pispot. tekanan darah, nadi, pernapasan,
Dengan respon pasien: pasien mengatakan faham dan suhu
untuk menghindari nyeri hebat. Hindari kegiatan yang dapat
meningkat kan tekanan
Pukul 20.35 WIB. Memposisikan tinggi kepala tempat intracranial
tidur 30° dengan ditopang oleh bantal kecil yang datar. Posisikan tinggi kepala tempat tidur
Dengan respon pasien: pasien mengatakan sedikit 30°
lebih nyaman dan pasien saat dipasang bantal terlihat
Hindari fleksi leher
meringis kesakitan.
Pukul 20.35. Menghindari fleksi leher agar tidak
terjadi peningkatan TIK.
Dengan respon pasien: pasien mengatakan akan TTD
berhati-hati dan menjaga posisi kepalanya.
TTD
Wulan Nurhalimah
TTD
Wulan Nurhalimah
TTD
Wulan Nurhalimah
E. CATATAN PERKEMBANGAN
Catatan perkembangan
Rabu, 29 September 2021
1. Resiko - Subjektif :
ketidakefektifa Pasien mengatakan ingin tidur
n perfusi terlentang tanpa menggunakan
jaringan bantalan
serebral - Objektif :
GCS pasien tetap 15 (Composmentis)
TD: 136/76 mmHg R: 20x/menit
N: 78x/menit S:36,3
Memposisikan tinggi kepala
tempat tidur 30° tanpa ada
topangan bantal.
A: Resiko ketidakefektifan perfusi
jaringan serebral
P: Lanjutkan Intervensi
Monitor tingkat kesadaran
dengan
menggunakan Skala Koma (Wulan Nurhalimah)
Glasgow (GCS)
Monitor tanda-tanda vital:
tekanan darah, nadi, pernapasan,
dan suhu
Hindari kegiatan yang dapat
meningkat kan tekanan intracranial
Posisikan tinggi kepala tempat tidur
30°
I:
Pukul 07.00 WIB. Memonitor tingkat
kesedaran pasien dengan memanggil
nama pasien.
Dengan hasil: pasien menjawab pada saat
perawat memanggil namanya.
Catatan perkembangan
Kamis, 30 September 2021
1. Resiko - Subjektif :
ketidakefektifa Pasien mengatakan nyaman
n perfusi menggunakan bantalan
jaringan - Objektif :
serebral GCS pasien tetap 15 (Composmentis)
TD: 130/80 mmHg R: 20x/menit
N: 80x/menit S:36,7
Memposisikan tinggi kepala
tempat tidur 30° dengan
topangan bantal.
A: Resiko ketidakefektifan perfusi
jaringan serebral
P: Lanjutkan Intervensi (Wulan Nurhalimah)
I:
Pukul 14.00 WIB. Memonitor tingkat
kesedaran pasien dengan menanyakan
makan dan minum hari ini
Dengan hasil: pasien menjawab pada saat
perawat memberi pertanyaan.
E: Masalah teratasi
1. Kesadaran pasien composmentis
2. Tanda-tanda vital dalam keadaan
stabil
3. Posisi kepala tidak fleksi.
2. Nyeri Akut - Subjektif :
berhubungan Pasien mengatakan nyeri sudah
dengan agen berkurang dan hanya sedikit
cedera fisik - Objektif :
Pasien masih skala 3
Pasien terlihat lebih tenang
A: Nyeri Akut
P: Lanjutkan Intervensi
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi dengan napas (Wulan Nurhalimah)
dalam
I:
Pukul 14.30 WIB. Mengajarkan
tentang teknik non farmakologi
dengan napas dalam sebanyak
3 kali dimulai tarik nafas dari
hidung kemudian tahan dalam
hitungan 5 setelah itu keluarkan
dari mulut secara perlahan.
Dengn hasil: pasien terlihat
rileks
E: Masalah teratasi
Pasien dan keluarga pasien
membaca link hallosehat tersebut.