Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN Ny.G DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) STAGE5

DI RUANG AYODYA RSUD SANJIWANI GIANYAR TANGGAL 26-29 2021

OLEH :
I Gusti Made Amerta Yasa,S.Kep

NIM. 20089142221

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. G DENGAN CKD STAGE 5 DI RUANG
AYODYA RSUD SANJIWANI GIANYAR TANGGAL 11-14 JUNI 2021

A. PENGKAJIAN
1. Data Demografi
a. Identitas Klien
1) Nama : Ny. G
2) Umur : 68 tahun
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Agama : Hindu
5) Suku/Kewarganegaraan : Bali/WNI
6) Pendidikan : SMA
7) Pekerjaan : Tidak bekerja
8) Status marital : Kawin
9) Tanggal masuk : 10 Juni 2021/ 06.00 Wita
10) Tanggal pengkajian : 11 Juni 2021 / 09.00 Wita
11) Diagnosa Medis : CKD Stage V
12) Alamat : Br. Pokas, Blahbatuh
b. Identitas Keluarga/Penanggung jawab
1) Nama : Tn. S.A
2) Umur : 70 Tahun
3) Jenis kelamin : Laki - laki
4) Pekerjaan : Pensiunan PNS
5) Hubungan dengan klien : Suami
6) Alamat : Br. Pokas, Blahbatuh
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang/saat ini:
1) Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan badan demam sejak tanggal 9 Juni 2021, pasien juga
mengatakan mual dan muntah sebanyak 6 kali serta badan terasa lemas sehingga
pasien datang ke rumah sakit dan disarankan dokter untuk dirawat di Rumah
Sakit.
2) Keluhan Utama
Pasien mengatakan mual muntah
3) Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST)
Pada saat pengkajian pasien mengatakan pusing, mual,tidak nafsu makan, pasien
juga mengatakan sudah tidak demam dan muntah lagi. Pusingnya seperti
berputar- putar dan terjadi pada saat beraktivitas. Pusingnya sedikit berkurang
pada saat pasien tidur.
4) Keluhan menyertai
Tidak ada
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan pernah mengalami sakit panas, batuk dan pilek.
2. Riwayat rawat inap sebelumnya
Pasien mengatakan pernah rawat inap sebelumnya di RSUD Sanjiwani Gianyar.
3. Riwayat obat dan alergi
Pasien mengatakan tidak ada alergi alergi obat dan makanan.
4. Riwayat operasi
Pasien mengatakan pernah operasi AV-Shunt sebelumnya.
5. Riwayat Transfusi
Pasien mengatakan pernah mendapatkan transfusi sewaktu opname sebelumnya.
6. Riwayat pengobatan rutin
Pasien mengatakan menjalani HD rutin selama 2x seminggu setiap hari Senin dan
Kamis.
c. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit turunan maupun
menular.
Genogram:

Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
-----= tinggal serumah

d. Keadaan kesehatan lingkungan rumah


Pasien mengatakan tinggal di perumahan padat penduduk tapi lingkungan rumah
nyaman dan bersih. Kondisi ventilasi juga cukup baik sehingga udara mampu
bertukar dari luar ke dalam.
3. Pola kesehatan fungsional
a. Pola yang dikaji sebelum sakit dan saat sakit
1. Pola pengelolaan kesehatan dan persepsi kesehatan
a. Arti sehat dan sakit bagi klien, gaya hidup atau hal yang mempengaruhi kesehatan
(Merokok, minum alkohol, kopi, obat penenang atau narkoba)
Pasien mengatakan sehat adalah suatu anugerah dari Tuhan yang harus dijaga dan
sakit yang dialaminya adalah ujian dari Tuhan.
Pasien juga mengatakan bahwa pasien tidak pernah merokok, minum alkohol
maupun kopi tapi pernah minum obat tidur saat susah tidur.
b. Pengetahuan status kesehatan klien saat ini
Pasien mengatakan tidak tahu penyebab dari demam, mual, muntah dan pusing
yang dialaminya.
c. Perlindungan terhadap kesehatan
Pasien mengatakan selalu menjaga pola makan dengan baik dan saat ini pasien
hanya bisa melakukan apa yang sudah menjadi keharusan bagi seorang pasien.
d. Pemeriksaan diri sendiri
Pasien mengatakan jika sakit pasien pergi memeriksakan diri ke rumah sakit untuk
mendapatkan memeriksakan diri
e. Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien sering ikut senam lansia dan saat ini
pasien tidak dapat mengikuti kegiatan itu karena sakit.
2. Pola nutrisi metabolik
a. Kebiasaan makan dan kudapan, jenis dan jumlah makanan
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan sehari 3 kali dalam 1 porsi setiap
kali makan dengan jenis nasi, sayur dan daging. Saat ini pasien hanya mampu
menghabiskan ½ porsi makan karena merasa mual dengan jenis bubur.
b. Pola makan dalam 3 hari terakhir atau dalam 24 jam terakhir, porsi yang di
habiskan
Pasien mengatakan merasakan tidak ada nafsu makan karena mual
c. Kepuasan akan berat badan saat ini
Pasien mengatakan merasakan ada penurunan berat badan
d. Faktor pencernaan
Pasien mengatakan nafsu makan menurun karena mual
3. Pola eliminasi
a. Kebiasaan buang air kecil (BAK):
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAK 3-4 kali dalam sehari dengan
jumlah
± 200 cc, berwarna kuning jernih dan bau khas air kencing. Saat ini pasien
mengatakan BAK sudah 3 kali dengan jumlah ± 200cc, berwarna kuning jernih,
bau khas air kencing dan tidak ada nyeri.
b. Kebiasaan buang air besar (BAB):
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek
dan berwarna kuning. Saat ini pasien mengatakan belum BAB dari 2 hari yang
lalu.
c. Keyakinan budaya dan kesehatan
Pasien mengatakan pasien percaya bahwa kesehatan adalah pemberian Tuhan.
d. Kemampuan perawatan diri
Pasien mengatakan mampu merawat diri sendiri sebelum sakit.Saat ini pasien
butuh bantuan perawat dan keluarganya.
e. Penggunaan bantuan untuk eliminasi
Pasien tidak menggunakan alat bantu untuk BAK atau BAB.
4. Pola aktivitas dan latihan
a. Kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari
Pasien mengatakan mampu melakukan aktivitas secara mandiri sebelum sakit.
Saat ini pasien membutuhkan bantuan dari keluarganya.
b. Olahraga :
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien menyukai olahraga senam lansia. Saat ini
pasien hanya bisa terbaring diatas tempat tidur.
c. Kebiasaan mengisi waktu senggang dan hobby yang dilakukan :
Pasien mengatakan suka jalan santai. Saat ini pasien hanya bisa terbaring diatas
tempat tidur.
d. Keyakinan tentang aktivitas dan olahraga :
Pasien mengatakan dengan berolahraga membuat pasien jadi lebih sehat dan
segar. Saat ini pasien tidak bisa berolahraga karena sakit.
e. Kemampuan untuk merawat diri sendiri :
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan dan minum 

Mandi personal hygiene 


Toileting 

Berpakaian 

Berpindah 

Ket: 0=mandiri, 1= menggunakan alat bantu, 2= di bantu orang lain, 3= dibantu orang lain
dan alat,4= ketergantungan penuh.
5. Pola istirahat tidur
a. Kebiasaan tidur sehari-hari :
Pasien mengatakan kadang-kadang tidur siang terutama kalau merasa lelah.
Setelah sakit pasien terkadang terbangun saat malam hari karena merasa tidak
nyaman, pasien rata-rata tidur 6 jam perhari.
b. Menggunakan alat (musik) atau obat untuk mempermudah tidur:
Pasien mengatakan pernah mengkonsumsi obat tidur kalau susah tidur dan tidak
pernah mencoba terapi musik.
c. Jadwal istirahat dan relaksasi :
Pasien mengatakan jika ada waktu istirahat pasien berkumpul bersama
keluarganya.
d. Gejala gangguan pola tidur :
Pasien mengatakan suka terbangun karena merasa tidak nyaman
e. Faktor yang berhubungan :
Pasien mengatakan cemas karena opname saat mau mendekati hari raya
keagamaan dan tidak bisa mengikutinya karena sakit.
6. Pola persepsi kognitif
Pasien mengatakan tidak ada keluhan nyeri.
7. Pola konsep diri-persepsi diri:
a. Keadaan sosial :
Pasien mengatakan pasien senang bersosialisasi dengan banyak orang
b. Identitas personal:
Pasien mengatakan bahwa dia adalah seorang ibu rumah tangga.
c. Gambaran diri:
Pasien sadar bahwa dia adalah seorang ibu yang harus mengatur rumah tangganya
dengan baik.
d. Harga diri :
Pasien mengatakan bahwa dia mau dihargai oleh keluarga dan orang lain sebagai
sesama manusia.
e. Ancaman terhadap konsep diri:
Pasien mengatakan takut penyakitnya tambah parah dan menyusahkan
keluarganya.
f. Riwayat perubahan konsep berhubungan dengan fisik:
Pasien merasakan bahwa dirinya lemah dan merasa terbebani karena harus
merepotkan keluarganya untuk beraktivitas karena sakit.
8. Pola hubungan peran:
a. Gambaran tentang peran berkaitan dengan keluarga, teman dan pekerjaan:
Pasien mengatakan bahwa ia adalah ibu rumah tangga yang harus mengerjakan
tugas rumah tangga sehari-hari.
b. Kepuasan menjalani peran:
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien merasa senang dapat melakukan
aktivitasnya seperti biasa. Saat ini pasien tidak mampu menjalani peran sebagai
seorang ibu rumah tangga karena sakit.
c. Efek terhadap status kesehatan:
Pasien mengatakan sudah merepotkan keluarganya.
d. Pentingnya keluarga bagi klien:
Pasien mengatakan keluarga sangat penting, tanpa keluarga pasien tidak bisa apa-
apa. e. Struktur dan dukungan keluarga :
Pasien mengatakan keluarga selalu menemani dan membantu pasien dalam
memenuhi kebutuhannya.
f. Proses pengambilan keputusan keluarga :
Pasien mengatakan pengambilan keputusan pasien selalu berdiskusi dengan
suaminya.
g. Pola asuh yang diterapkan dalam keluarga :
Pasien mengatakan sebagai orang tua mengasuh anaknya dengan baik dari sejak
dilahirkan dan pada saat anak beranjak dewasa sebagai orang tua memberi
kesempatan pada anak untuk mandiri.
h. Klien tinggal dengan :
Pasien mengatakan tinggal dengan anak dan suaminya.
9. Pola reproduksi-seksualitas:
Pasien mengatakan sudah menopause dan merasa bahagia dengan kehidupan rumah
tangganya.
10. Pola toleransi terhadap stress dan mekanisme koping:
a. Sifat pencetus stress :
Pasien mengatakan stres jika mual dan muntah
b. Tingkat stress yang dirasakan
Pasien merasakan cemas jika harus dirawat semakin lama
c. Respon terhadap stress :
Pasien mengatakan tidak nafsu makan
d. Strategi mengatasi stress :
Pasien mengatakan mengatasi dengan tidur
e. Strategi koping :
Pasien selalu meminta bantuan kepada keluarga dan perawat
11. Pola keyakinan-nilai:
1) Latar belakang budaya :
Pasien mengatakan bahwa ia adalah orang Indonesia dan asli dari Bali.
2) Status ekonomi :
Pasien mengatakan ditanggung oleh suaminya.
3) Tujuan kehidupan bagi klien :
Pasien mengatakan bahwa hidup adalah anugerah yang harus disyukuri dan harus
berguna serta dapat membahagiakan keluarga.
4) Pentingnya agama bagi klien :
Pasien mengatakan bahwa pasien selalu rutin melakukan persembahyangan.
5) Dampak kesehatan terhadap spiritualitas :
Pasien mengatakan saat ini ia percaya bahwa Tuhan yang akan memulihkan
keadaannya.
4. Data Biologi
a. Keadaan umum
Penampilan umum : pasien tampak lemas, kesadaran compos mentis, akral teraba
hangat, pasien terpasang infus Nacl 8 tetes/mnt di tangan kanan karena tangan kiri
ada AV-Shunt.
b. Tanda-tanda vital
TD : 140/90 mmHg
S : 36,9 C
N : 98 X/ menit
RR : 20 X/ menit

Berat badan sebelum sakit: 65 Kg

Tinggi badan : 165 Cm


IMT : 23,9
Berat Badan sekarang : 62 Kg
Tinggi badan : 165 Cm
IMT : 22,8
c. Pemeriksaan fisik :
1) Kepala
Bentuk kepala simetris, rambut dan kulit kepala pasien bersih, distribusi rambut
merata dan agak rontok, tidak ada benjolan dan tidak ada keluhan.
2) Wajah
Wajah tampak simetris, tidak ada edema
3) Mata
Bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik dan pupil isokor
4) Hidung
Bentuk hidung simetris, hidung tampak bersih dan tidak terdapat sekret
5) Telinga
Telinga tampak bersih, pasien tidak merasa nyeri pada kedua telinganya,
pendengaran baik
6) Mulut dan tenggorokan
Mukosa bibir tampak kering, tidak ada stomatitis dan mulut bersih
7) Leher
Tidak ada edema, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada nyeri
tekan
8) Dada
Bentuk dada simetris. Tidak terdapat retraksi dada, tidak ada jaringan parut,suara
nafas normal, suara ucapan (vocal resonans) normal, tidak ada suara tambahan.
Perkusi jantung normal, bunyi jantung reguler.
9) Abdomen
Tampak datar, umbilikus berada ditengah, tidak ada nyeri tekan, terdengar bising
usus 7x/menit
10) Genetalia
Tidak terkaji
11) Rectum
Tidak terkaji
12) Punggung
Tidak ada kelainan, tampak normal
13) Ekstremitas
Bentuk simetris, tidak terdapat edema, lesi dan jaringan parut serta kuku jari
bersih.

5. Data psikologi
a. Status emosi:
Emosi pasien tampak stabil.
b. Gaya komunikasi:
Pasien tampak kooperatif saat diajak bicara.
c. Kegiatan agama yang diikuti :
Pasien mengatakan rutin melakukan persembahyangan setiap hari.
d. Pandangan klien tentang peran Tuhan dalam kehidupannya, peran doa dalam
kehidupannya, kematian dan relasi dengan Tuhan :
Pasien mengatakan sakit adalah ujian hidup baginya dan pasien percaya akan
mendapat kesembuhan jika klien rajin berdoa
6. Data penunjang
1. Laboratorium

Pemeriksaan tanggal 10-5-2021

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi

Hemoglobin (HGB) 10,6 g/dl 11,0-16,0

Lekosit (WBC) 5,53 103/uL 4,00-10,00

Eritrosit (RBC) 3,66 106/uL 3,50-5,50

Hematokrit (HCT) 33,3 % 37,0-48,0

Trombosit (PLT) 153 103/uL 150-450

Kimia Klinik

Ureum 51,2 mg/dl 15-43

Creatinin 3,29 mg/dl 0,51-0,95

Glukosa Sewaktu 127 mg/dl 80-120

Natrium 133 mmol/l 135-147

Kalium 3,4 mmol/l 3,5-5,0


Chlorida 97 mmol/l 95-108

2. Radiologi
Tidak ada
3. Ekg
Tidak ada
4. Terapi obat:
 Pasien HD 2x seminggu tiap hari Senin-Kamis
 Infus Nacl 0,9 % 8 tetes/mnt.
 Amlodipine 1x10 mg
 Asam folat 2x1 mg
 Sumagesic 3x500 mg
 Ondansentron 2x8 mg

5. Diit:
Lunak
6. Acara infus:
Infus Nacl 8 tts/mnt.
7. Mobilisasi
Bedrest

B. PENGELOMPOKAN DATA

Data Subjektif Data Objektif

 Pasien mengatakan pusing  Kesadaran Compos Mentis


 Pasien mengatakan mual muntah  Akral teraba hangat
sebanyak 6x  Pasien tampak lemas
 Pasien mengatakan badan lemas  Mukosa bibir kering
 Pasien mengatakan tidak mampu  Kulit pasien tampak kering dan turgor
melakukan aktivitas sehari-hari tidak elastis
 Pasien mengatakan berat badannya  Terpasang infus Nacl 0,9% 8 tetes/mnt
turun  T : 140/90 mmHg
 Pasien mengatakan tidak ada nafsu  N: 98x/mnt
makan  Suhu : 36,90C
 RR: 20X/mnt
 BB sebelum sakit: 65 kg
 TB: 165 cm
 IMT: 23,9
 BB saat pengkajian: 62 kg
 TB: 165 cm
 IMT: 22,8
 Pasien makan bubur 3x sehari dan
hanya menghabiskan ½ porsi setiap
kali makan.
 Pasien dibantu dalam hal personal
hygiene seperti mandi, berpakaian,
toileting, berpindah tempat.

C. ANALISIS DATA

Data Etiologi Masalah

DS: Mual muntah dan tidak nafsu Ketidakseimbangan nutrisi:


makan kurang dari kebutuhan
 Pasien mengatakan
mual dan muntah
sebanyak 6x.
 Pasien mengatakan
tidak ada nafsu makan.
 Pasien mengatakan
berat badan menurun.
DO:

 Kesadaran Compos
Mentis.
 Pasien makan bubur
3x sehari dan hanya
menghabiskan ½ porsi
setiap kali makan.
 Akral teraba hangat
 Hasil vital sign:
T: 140/90 mmHg
S: 36,90/C
N: 98x/mnt
RR: 20X/mnt
 Berat badan sebelum
sakit : 65 kg
 Berat badan saat
pengkajian: 62 kg
 Terpasang infus Nacl
0,9% 8 tts/mnt

DS: Kelemahan fisik Intoleransi Aktifitas

 Pasien mengatakan
badan lemas
 Pasien mengatakan
pusing
 Pasien mengatakan
tidak mampu

beraktivitas sehari-
hari
DO:
 Kesadaran Compos
Mentis
 Pasien tampak lemas
 Pasien dibantu oleh
keluarga dalam hal
personal hygiene
seperti mandi,
toileting, berpakaian
dan berpindah tempat

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH

1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual


muntah dan tidak nafsu makan ditandai dengan berat badan pasien turun dari 65 kg
menjadi
62 kg, pasien hanya menghabiskan ½ porsi setiap kali makan, pasien muntah sebanyak 6x.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan pasien tampak
lemas, pasien mengeluh pusing, dan pasien dibantu dalam hal personal hygiene seperti
mandi, berpakaian, toileting dan berpindah tempat.

E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


N TANG- DIAGNOSA PERENCANAAN KEPERAWATAN
O GAL KEPERAWATAN
TUJUAN (NOC) INTERVEN RASIONAL
SI
1. 11-6- Ketidakseimbangan Setelah diberikan 1. Kaji tanda 1. Membantu
2021 nutrisi: kurang dari tindakan selama vital dan mengetahui
kebutuhan 3x24 jam status nutrisi keadaan
berhubungan dengan diharapkan 2. Anjurkan pasien
mual muntah dan nutrisi pasien pasien untuk 2.Mulut yang
tidak nafsu makan terpenuhi dengan menjaga bersih dapat
ditandai dengan kriteria hasil: kebersihan meningkat-
berat badan pasien mulut kan nafsu
1.Terjadi
turun dari 65 kg 3. Anjurkan makan
peningkatan
menjadi 62 kg, makan porsi 3. Mencegah
berat badan
pasien hanya kecil tapi mual
sesuai batasan
menghabiskan ½ sering 4. Mengiden-
waktu
porsi setiap kali 4.Ukur intake tifikasi
makan, pasien 2.Peningkatan makanan dan ketidakseim-
muntah sebanyak 6x status nutrisi timbang berat bangan
badan nutrisi
5.Kolaborasi 5.Memperce
dengan ahli pat proses
gizi untuk penyembuh-
diet yang an
tepat bagi 6. Membantu
pasien mengurangi
6.Delegatif rasa mual
dokter pasien
tentang
pemberian
obat
Ondansentro
n
2. 11-6- Intoleransi aktifitas Setelah diberikan 1.Kaji tingkat 1.Mengeta-
2021 berhubungan dengan tindakan selama kemampuan hui tingkat
kelemahan fisik 3x24 jam aktivitas aktivitas
ditandai dengan diharapkan pasien pasien
pasien tampak lemas, pasien 2.Memenuhi
2.Anjurkan
pasien mengeluh bertoleransi kebutuhan
keluarga
pusing dan pasien terhadap makan dan
untuk
dibantu dalam hal aktivitasnya minum
membantu
personal hygiene dengan kriteria pasien
memenuhi
seperti mandi, hasil: 3.Membantu
kebutuhan
berpakaian, toileting 1.Pasien dapat pasien dalam
pasien
dan berpindah beraktivitas memenuhi
tempat. sehari-hari 3.Tingkatkan kebutuhan
2.Pasien dapat kemampuan sehari-hari
memenuhi aktivitas 4.Menambah
kebutuhannya pasien sesuai pengetahuan
secara mandiri toleransi pasien dan
keluarga
4.Jelaskan
tentang
kepada
pentingnya
pasien dan
istirahat dan
keluarga
aktivitas
tentang
dalam proses
pentingnya
penyembuh-
istirahat dan
an
aktivitas
dalam proses
penyembuh-
an

F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TGL JAM NO.DK IMPLEMENTASI NAMA &
TTD

11-6-2021 09.00 1 Mengkaji vital sign dan status Amerta


nutrisi pasien
Respon: Pasien mengatakan
pusing,mual dan tidak nafsu
makan
Hasil vital sign:
 TD: 140/90 mmHg
 S: 36,90C
 N: 98x/mnt
 RR: 20x/mnt
 BB Sebelum sakit: 65 kg
 BB Setelah sakit: 62 kg

09.15 1 Mengukur intake makanan dan Amerta


minuman serta timbang berat
badan pasien
Respon: Pasien menghabiskan
bubur ½ porsi, BB pasien 62 kg
09.20 2 Mengkaji tingkat kemampuan Amerta
aktivitas pasien
Respon: Pasien mau beraktivitas
sesuai kemampuan
09.30 2 Menganjurkan keluarga untuk Amerta
membantu memenuhi kebutuhan
pasien
Respon: Keluarga tampak
mengerti dan mau melakukannya
12.00 1,2 Memberi obat oral Ondansetron 1 Amerta
tablet , Asam folat 1 tablet dan
Sumagesic 1 tablet
12-6-2021 08.00 1 Menganjurkan pasien makan porsi Amerta
kecil tapi sering
Respon: Pasien mengerti dan mau
melakukannya
08.30 2 Memberi obat oral Amlodipine 10 Amerta
mg 1 tablet
Respon: Pasien mengatakan
pusing berkurang
11.00 1,2 Mengobservasi vital sign pasien Amerta
Respon:
TD: 130/80 mmHg
S:36,50C
N: 84X/mnt
RR; 18x/mnt
13-6-2021 08.00 1 Mengkaji keadaan umum pasien Amerta
dan menganjurkan pasien untuk
menjaga kebersihan mulut
Respon: Pasien mengatakan mual
berkurang dan pasien mau
membersihkan mulutnya
08.10 1 Memotivasi pasien untuk makan Amerta
dan menghabiskan porsi
makannya
Respon: Pasien mengerti dan
berusaha untuk menghabiskan
porsi makannya.
08.30 1 Mengkaji intake dan output pasien Amerta
Respon: Pasien menghabiskan 1
porsi makannya dan minum 150
cc
09.30 2 Mengkaji tingkat kemampuan Amerta
aktivitas pasien
Respon: Pasien sudah bisa
berjalan di sekitar tempat tidurnya
13.00 2 Menganjurkan pasien untuk Amerta
istirahat untuk mempercepat
proses penyembuhan
Respon: Pasien mau beristirahat
G. EVALUASI KEPERAWATAN
TGL NO.DK SOAP NAMA &
TTD

14-6- 1 S: Pasien mengatakan mual Amerta


2021 dan pusing sudah berkurang
O: Kesadaran Compos
Mentis, pasien bisa
menghabiskan bubur 1
porsi setiap kali makan,
hasil vital sign: TD: 130/80
mmHg, S: 36,50C, N:
80x/mnt, RR: 18x/mnt, BB:
62,5 kg
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2 S: Pasien mengatakan Amerta
lemas dan pusing sudah
berkurang
O: Kesadaran Compos
Mentis, Pasien sudah
mampu berjalan di sekitar
tempat tidurnya, hasil vital
sign: TD: 130/80x/mnt, N:
80X/mnt, S: 36,50C, RR:
18x/mnt, pasien sudah
mampu membersihkan
mulutnya
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai