Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN HIPERTROFI KONKA PADA Tn. A

BAITUSSALAM 1

Disusun Oleh:

Muhammad Zaki Hibatullah Riyadi

40902000062

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2021
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN DASAR

A. Pengkajian Keperawatan

I. DATA UMUM
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan terakhir : SMK
Pekerjaan : Serabutan
Alamat : Jl. Gunung Payung Raya 06/03
Diagnosa medis : Hipertrofi Konka
Tanggal & jam masuk : 25 Oktober 2021 pukul 19.00
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Sr Wahyuni
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Jl. Gunung Payung Raya 06/03

Hubungan dengan Pasien : Ibu kandung


2. Status Kesehatan Saat Ini
Saat ini pasien mengalami keluhan utama nyeri akut pada hidung bagian dalam..
Alasan pasien masuk rumah sakit adalah gangguan deviasi septum dan hipertrofi
konka. Upaya yang dilakukan keluarga pasien adalah dibawa ke rs. Pasien
mengalami keluhan lain berupa sulit tidur karena ruangan pengap dan sulit
bernafas lega pasca operasi karena hanya bisa bernafas melalui mulut.
P: Nyeri deviasi septum dan hipertrofi konka
Q:Nyeri tajam dan menekan
R: Berfokus dibagian hidung bagian dalam
S: Skala nyerinya 4
T: Pasien mengatakan nyerinya muncul terus-menerus

3. Riwayat Kesehatan Lalu


a. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit
b. Kecelakaan
Pasien mengatakan pernah mengalami kecelakaan motor ringan
c. Pernah dirawat `
Pasien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit
d. Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi
e. Imunisasi
Pasien mengatakan imunisasi lengkap

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Susunan kesehatan keluarga
AN

Jl. : laki-laki : meninggal

: Perempuan : pasien

Penyakit yang pernah di derita anggota keluarga


Anggota keluarga tidak memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan
riwayat yang diderita oleh pasien
b. Penyakit yang sedang diderita keluarga
Anggota keluarga pasien saat ini tidak menderita penyakit lainnya

5. Riwayat Kesehatan Lingkungan


a. Kebersihan rumah dan lingkungan
Kebersihan rumah dan lingkungan bersih
b. Kemungkinan terjadinya bahaya
Tidak ada kemungkinan terjadinya bahaya di lingkungan pasien
II. Pola Kesehatan Fungsional (Data Fokus)
1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Keesehatan
a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri
Pasien mengatakan kalau kesehatan itu sangatlah penting
b. Pengetahuan dan persepsi
Pasien mengatakan sudah mengetahui diagnosa penyakitnya
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan
Pasien mengatakan memakan makanan yang bergizi, berserat dan minum
vitamin
d. Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan
Pasien mengatakan apabila sakit mengonsumsi obat pereda nyeri
e. Kebiasaan hidup
Pasien mengatakan tidak mengonsumsi alkohol, merokok, mengonsumsi kopi,
tetapi jarang berolahraga
f. Faktor sosioekonomi
Pasien mengatakan terdaftar di BPJS dan keadaan lingkungan rumah pasien
bersih
2. Pola Eliminasi
a. Pola BAB
Sebelum sakit: Pasien mengatakan BAB pasien lancar 1 kali sehari
Saat dirawat: Pasien mengatakan BAB pasien 2 hari sekali
b. Pola BAK :
Sebelum sakit: Pasien mengatakan BAK lancar
Saat dirawat: Pasien mengatakan BAK juga lancar
3. Pola Aktivitas dan Latihan
a. Kegiatan dalam pekerjaan: Sedang
b. Olahraga yang dilakukan
Sebelum sakit: jarang olahraga, hanya aktivitas fisik karena bekerja
Saat sakit: tidak berolahraga
c. Kesulitan beraktifitas

Kemampuan
0 1 2 3 4
perawatan diri
Makan dan 
minum
Mandi, BAB, 
BAK
Berpakaian 
Berpindahan 
Keterangan :

0: Dibantu sebagian
1: Alat bantu
2: Dibantu sebagian
3: Tergantung/Tidak kmampu
4: Sendiri/ Mandiri
d. Keluhan sesak nafas
Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak sesak nafas
Saat dirawat: Pasien mengatakan tidak sesak nafas
e. Mudah merasa kelelahan
Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak mudah merasa kelelahan
Setelah dirawat: Pasien mengatakan tidak merasa kelelahan
4. Pola Istirahat Tidur
a. Kebiasaan tidur
Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidur cukup dari jam 9 malam sampai jam 5
pagi
Setelah sakit : pasien mengatakan tidur 4 sampai kurang dari 6 jam per hari
b. Kesulitan Tidur
Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak ada kesulitan tidur
Setelah sakit: pasien mengatakan ada kesulitan tidur pasca operasi karena sulit
bernafas lewat hidung dan ruangan yang pengap

5. Pola Nutrisi Metabolik


a. Pola makan
Sebelum sakit: Pasien mengatakan pola makan normal 3x1 habis 1 porsi
tambah cemilan
Saat sakit: Pasien mengatakan pola makan kurang 3x1 habis 1 porsi
b. Pola minum
Sebelum sakit: Pasien mengatakan minum air 1,5 – 2 liter
Saat sakit: Pasien mengatakan minum air 1,2 – 1,5 liter
c. Diet khusus
Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak melakukan diet sebelum sakit
Setelah sakit: pasien tidak melakukan diet gizi seimbang
d. Nafsu makan
Sebelum sakit: Pasien mengatakan nafsu makan pasien normal 3x1 porsi
Saat sakit: Pasien mengatakan nafsu makan berkurang 3x1 porsi
e. Muntah
Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak ada muntah
Saat sakit: Pasien mengatakan tidak ada muntah
f. BB naik turun
Sebelum sakit: Pasien mengatakan bb 70 kg dengan tinggi badan 172 cm
Saat sakit: Pasien mengatakan bb tdak mengalami penurunan selama 1 bulan
g. Kesulitan menelan
Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak ada kesulitan menelan
Saat sakit: Pasien mengatakan ada kesulitan menelan
6. Pola Kognitif-Perseptual Sensori
Sebelum maupun saat sakit, pasien mengatakan bahwa dirinya dalam
keadaan sadar penuh, berkomunikasi dengan baik, tidak ada gangguan
pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, kemampuan pasien
dalam mengingat pun masih baik. Persepsi terhadap nyeri dengan
pendekatan PQRST
P: Nyeri deviasi septum dan hipertrofi konka
Q:Nyeri tajam dan menekan
R: Berfokus dibagian hidung bagian dalam
S: Skala nyerinya 4
T: Pasien mengatakan nyerinya muncul terus-menerus
7. Pola Persepsi diri dan Lingkungan
a. Persepsi diri
Pasien mengatakan pasien ingin cepat sembuh dan bisa beraktivitas
seperti biasanya, dan bersyukur dengan nikmat yang sudah diberikan
b. Status emosi
Pasien tampak tenang
c. Konsep diri
1). Citra diri/body image: pasien mengatakan optimis dengan
kondisinya sekarang dan ingin cepat bisa pulang kerumah
2) Identitas: Pasien mengatakan bahwa di dalam keluarga dan
lingkungan masyarakat pasien memiliki identitas dan dihargai layaknya
orang pada
umumnya.
3) Peran: Pasien mengatakan bahwa pasien bisa menjalankan
perannya
sebagai anak.
4) Ideal diri: Pasien mengatakan bahwa dirinya ingin cepat sembuh dan
yakin akan segera baik.
5) Harga diri: Pasien merasa percaya diri dengan kondisinya
8. Pola Mekanisme Koping
Pasien tidak memiliki masalah selama dirawat di rumah sakit termasuk
pembiayaan, pasien percaya bahwa sakit yang dialaminya akan segera
sembuh. Pasien mengatakan dukungan keluarga merupakan hal yang
sangat penting. Pasien mengatakan apabila masalahnya bisa diatasi sendiri maka
pasien akan mengambil putusan sendiri, sedangkan dalam pekerjaan biasanya
bermusyawarah
9. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien mengatakan belum menikah dan reproduksi normal
10. Pola Peran- Berhubungan dengan Orang lain
Pasien masih bisa berkomunikasi dengan orang lain dengan baik
11. Pola Nilai dan kepercayaan
Pasien mengatakan masih bisa melaksanakan ibadah dengan cara duduk, tidak ada
pertentangan nilai/budaya terhadap pemeriksaan atau pengobatan yang dialami.
III. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran: Composmentins
2. GCS E4 V5 M6
3. Penampilan : Rapi dan Bersih
4. Vital sign
a. Suhu Tubuh: 36°C
b. Tekanan Darah:148/89 mmHg
c. Respirasi rate: 20x/menit
d. Nadi: 90x/menit
e. Antropometri: TB: 175cm BB: 70kg
5. Kepala: Bulat normal, warna rambut hitam, bersih, tidak keriting, tidak rontok
6. Mata: mata kiri normal tdak ada bengkak, kelopak mata membuka, mata kanan
normal tidak ada pembengkakan dan kelopak mata terbuka.
7. Hidung: Simetris, tidak terpasang alat bantu pernafasan, tidak ada secret,
fungsi penciuman normal dan baik
8. Telinga: Simetris, telinga bersih, pendengaran normal tidak ada alat bantu
untuk mendengar, dan tidak ada infeksi
9. Mulut dan tenggorokan
Tidak ada kesulitan/gangguan bicara, gigi warna agak kuning, tidak nyeri
telan, ada kesulitan mengunyah/menelan, trakhea di tengah simetris, tidak
ada benjolan di leher, cara berbicara pasien jelas dapat diterima oleh
pendengar
10. Dada
a. Jantung
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada pulsasi
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Terdengar suara sonor
Auskultasi: suara jantung terdengar baik
b. Paru-paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris, warna kulit sama
Palpasi : Tidak ada benjolan
Perkusi : Sonor
Auskultasi: bunyi nafas vasikuler
11. Abdomen
Inspeksi : Bentuk dada simetris
Palpasi : Tidak ada benjolan
Perkusi : Terdengar bunyi timpani
Auskultasi : Bising usus normal 18x/menit
12. Genetalia
Daerah genetalia bersih, tidak ada kelainan, dan tidak ada bekas luka
13. Ekstermitas atas dan bawah
a. Ekstermitas atas :Tangan kanan pasien bergerak normal, dan tangan
kiri pasien terdapat infus RL 20 Tpm
b. Ekstermitas bawah : Kaki kanan dan kiri normal bersih
c. Capillary refill : Normal dan kembali ke kondisi semula dalam 1 detik
d. Kemampuan berfungsi untuk semua ektermitas : Organ ekstremitas
berfungsi dengan baik
14. Kulit
Kulit bersih berwarna sawo matang, tidak pucat, tidak ada edema, turgor kulit
kembali di <2 detik
15. Data Penunjang:
a. Pemeriksaan Penunjang Tanggal 25 Oktober 2021

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


Hemoglobin 15.5 13.2-17.3 g/dL
Hematokrit 45.7 33.0-45.0 %
Leukosit 6.08 3.80-10.60 ribu/uL
Trombosit 193 150-440 ribu/uL
b. Diit: Nasi
c. Theraphy:
Obat oral dan injeksi
- Vicillin 3x1 vial
- Ketorolac 2x1
- Metylpredneisola 2x1 vial

Infus
- RL 20 Tpm

B. ANALISA DATA

Tanggal/Jam Data Fokus Problem Etiologi TTD


Senin, 25 Ds: Pasien mengatakan Nyeri Akut Agen pencedera Zaki
Oktober 2021 nyeri karena hidung (D.0005) fisologis
21.30 tersumbat
P: Nyeri deviasi septum
dan hipertrofi konka
Q: Nyeri tajam dan
menekan
R: Berfokus dibagian
hidung bagian dalam
S: Skala nyerinya 4
T: Pasien mengatakan
nyerinya muncul terus-
menerus
Do: Pasien terlihat
lemas, kesakitan karena
nyeri.
Suhu: 36°C
TD:148/89 mmHg
RR: 20x/menit
N: 90x/menit
Rabu, 27 Ds: Pasien mengatakan Gangguan pola Hambatan Zaki
Oktober 2021 sulit tidur karena nafas tidur Lingkungan
07.30 tidak lega dan ruangan (D.0055)
pengap
Do: pasien nampak
lemas

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN & PRIORITAS DIAGNOSA

Tanggal/Ja Diagnosa Keperawatan TTD


m
Senin, 25 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis Zaki
Oktober dbuktikan dengan pasien mengatakan nyeri karena hidung
2021 tersumbat
21.30
Rabu, 27 Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan Zaki
Oktober lingkungan dibuktikan dengan pasien mengatakan ruangan
2021 pengap
07.30

D. PLANNING / INTERVENSI

Tanggal/Jam Diagnosa Tujuan & Kriteria Planning TTD


Keperawatan hasil
Senin, 25 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri Zaki
Oktober b.d. agenda tindakan Observasi:
2021 pencedera keperawatan selama - Identifikasi
21.30 fisiologis d.d 3x8 jam di harapkan lokasi, karakteristik,
pasien tingkat nyeri dengan durasi, frekuensi,
mengatakan kriteria hasil: intensitas nyeri
nyeri karena 1. Skala nyeri - Identifikasi skala
hidung berkurang nyeri
tersumbat 2. Pasien merasa Tarapeutik:
nyaman - Pertimbangan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi:
- Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
Kolaborasi
- Berkan obat
analgetik
Rabu, 27 Gangguan Setelah dilakukan Dukungan tidur
Oktober pola tidur tindakan Observasi
2021 b.d keperawatan selama - Identifikasi pola
07.30 hambatan 3x8 jam di harapkan aktivitas dan tidur
lingkungan pola tidur dengan - Identifikasi faktor
d.d pasien kriteria hasil: pengganggu tidur
mengatakan 1. Pasien tidur Terapeutik
ruangan nyenyak - Modifikasi
pengap 2. Pola tdur lingkungan
normal Edukasi
- Ajarkan faktor-
faktor yang
berkontribusi
terhadap gangguan
pola tidur
E. IMPLEMENTASI

Tanggal/Jam Diagnosa Implementasi Respon TTD


Keperawatan
Senin, 25 Nyeri akut mengidentifikasi lokasi, S: pasien Zaki
Oktober 2021 b.d. agenda karakteristik, durasi, mengatakan
21.30 pencedera frekuensi, intensitas nyeri nyeri di bagian
fisiologis d.d hidung, nyeri
pasien terus-menerus,
mengatakan dengan
nyeri karena intenstas nyeri
hidung sedang
tersumbat O: pasen
tampak
meringis
kesakitan dan
hidung
tersumbat
Senin, 25 Nyeri akut Mengidentifikasi skala S : Pasien Zaki
Oktober 2021 b.d. agenda nyeri mengatakan
21.45 pencedera nyeri sedang
fisiologis d.d dengan skala 4
pasien O : Pasien
mengatakan terlihat
nyeri karena meringis
hidung kesakitan
tersumbat
Senin, 25 Nyeri akut Mempertimbangkan jenis S : Pasien Zaki
Oktober 2021 b.d. agenda dan sumber nyeri dalam mengatakan
Pukul 22.10 pencedera pemilihan strategi nyeri terus
fisiologis d.d meredakan nyeri menerus karena
pasien hidung
mengatakan tersumbat
nyeri karena O : Sumber
hidung nyeri berasal
tersumbat dari hidung
bagian dalam,
rencana
pemberian obat
innjeksi
Senin, 25 Nyeri akut Menjelaskan strategi S : Pasien Zaki
Oktober 2021 b.d. agenda meredakan nyeri mengatakan
22.30 pencedera memahami
fisiologis d.d edukasi yang
pasien diberikan
mengatakan O : Pasien
nyeri karena mengangguk
hidung
tersumbat
Senin, 25 Nyeri akut Memberikan obat analgetik S: Pasien Zaki
Oktober 2021 b.d. agenda mengatakan
22.50 pencedera nyeri di area
fisiologis d.d injeksi
pasien O: perawat
mengatakan memberikan
nyeri karena obat injeksi
hidung
tersumbat
Rabu, 27 Gangguan Mengidentifikasi pola S: pasien Zaki
Oktober 2021 pola tidur b.d aktifitas dan tidur mengatakan
07.30 hambatan aktifitas ringan,
lingkungan susah tidur
d.d pasien pulas
mengatakan O: pasien
ruangan nampak lemas
pengap
Rabu, 27 Gangguan Mengidentifikasi faktor S: pasien Zaki
Oktober 2021 pola tidur b.d pengganggu tidur (fisik) mengatakan
07.40 hambatan penyebab sult
lingkungan tidur adalah
d.d pasien nyeri
mengatakan O: terdapat
ruangan bantalan di
pengap lubang hidung
pasien pasca
program
operasi SR +
TBA
Rabu, 27 Gangguan Memodifkasi lingkungan S: pasien Zaki
Oktober 2021 pola tidur b.d (pencahayaan, suhu, tempat mengatakan
11.00 hambatan tidur suhu ruang
lingkungan agak panas,
d.d pasien cahaya cukup,
mengatakan dan tempat
ruangan tidur nyaman
pengap O: pasien
nampak tenang
dan berbaring
di tempat tidur
Rabu 27 Gangguan Melakukan prosedur S: Pasien Zaki
Oktober 2021 pola tidur b.d meningkatkan kenyamanan mengtakan
11.10 hambatan (atur posisi) nyaman di
lingkungan tempat tidur
d.d pasien O: pasien
mengatakan berbaring
ruangan dengan tenang
pengap setelah posisi
semi fowler
Rabu, 27 Gangguan Mengajarkan relaksasi otot S: Pasien Zaki
Oktober 2021 pola tidur b.d autogenic atau mengatakan
11.30 hambatan nonfarmakolog lainnya memaham
lingkungan edukasi yang
d.d pasien dilakukan
mengatakan O: pasien
ruangan mengangguk
pengap setelah
dlakukan
relaksasi
membaca doa

A. EVALUASI

Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan TTD


Selasa 27 Nyeri akut b.d. agenda S: Pasien mengatakan nyeri karena Zaki
Oktober pencedera fisiologis hidung tersumbat
2021 d.d pasien mengatakan P: Nyeri deviasi septum dan
Pukul 06.00 nyeri karena hidung hipertrofi konka
tersumbat Q:Nyeri tajam dan menekan
R: Berfokus dibagian hidung bagian
dalam
S: Skala nyerinya 3
T: Pasien mengatakan nyerinya
muncul terus-menerus
O: Suhu: 36°C
TD:114/53 mmHg
RR: 20x/menit
N: 56x/menit
A: masalah teratasi sebagian
P: ulangi intervensi :
- Identifikasi skala nyeri
- Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
Rabu, 27 Nyeri akut b.d. agenda S: Pasien mengatakan nyeri pada Zaki
Oktober pencedera fisiologis hidung
2021 d.d pasien mengatakan P: Nyeri karena pasca operasi SR +
Pukul 07.00 nyeri karena hidung TBA
tersumbat Q: Nyeri tajam
R: Nyeri berfokus di hidung dan luka
pacsa operasi
S: Skala nyeri 3
T: Nyerinya muncul kadang-kadang
O: Suhu: 36°C
TD:130/90 mmHg
RR: 20x/menit
N: 89x/menit
A: masalah teratasi sebagian
P: ulangi intervensi :
- Identifikasi skala nyeri
- Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
Rabu 27 Gangguan pola tidur S: Pasien mengatakan sulit tidur Zaki
Oktober b.d hambatan O: pasien nampak sembab dan lemas
2021 lingkungan d.d pasien A: masalah teratasi sebagian
Pukul 11.10 mengatakan ruangan P: Ulangi intervensi
pengap - Memodifkasi lingkungan
(pencahayaan, suhu, tempat
tidur
Rabu, 27 Gangguan pola tidur S: pasien mengatakan memahami Zaki
Oktober b.d hambatan edukasi
2021 lingkungan d.d pasien O: pasien mengangguk dan tenang
Pukul 13.40 mengatakan ruangan A: Masalah teratasi
pengap P:-

Anda mungkin juga menyukai