Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

H DENGAN MASALAH GANGGUAN


ELIMINASI FEKAL DI RUANG IRNA KELAS 1 B RSUD KOTA MATARAM

Oleh :
NINA KANIA SAFITRI

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAR SI MATARAM
PROGAM STUDI PROFESI NERS
2022
Nama mahasiswa : Nina Kania Safitri
Tempat praktek : Irna 1 B
Tanggal : 1 November 2022

Identitas diri klien


Nama : Tn. H Suku : sasak
Umur : 30 Th Pendidikan : Sarjana
Jenis kelamin : laki-laki Pekerjaan : swasta
Alamat : karang baru Lama bekerja :-
Tanggal masuk RS : 31 oktober 2022
Status perkawinan : kawin Tanggal pengkajian : 1-11-2022
Agama : islam Sumber Informasi : pasien
Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. D Suku : sasak
Hubungan dengan pasien: istri Pendidikan : Sarjana
Jenis kelamin : perempuan umur : 32 Th
Alamat : karang baru
I. Riwayat penyakit
1. Keluhan utama saat masuk RS : nyeri kaki di sebelah kanan
2. Riwayat penyakit sekarang : pasien datang ke IGD jam 22.54 wita dengan
keluhan nyeri kaki sebelah kanan, nyeri dirasakan seperti terbakar, skala nyeri 6, nyeri
dirasakan menetap, nyeri tidak dirasakan ketika pasien tidur, pasien kemudian
dipindah keruangan irna 1b tanggal 31 oktober 2022, setelah dilakukan kolaborasi
pasien dirujuk ke ruang oprasi jam 12.00 tanggal 1 november 2022 diruang oprasi
pasien mengatakan dipasangi selang kateter. selain itu saat dikaji pasien
mengakatakan sudah tidak BAB sejak hari jumat atau 5 hari yang lalu, perut terasa
kaku dan kembung, Suhu 36.7oC.
3. Riwayat Penyakit Keluarga : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
penyakit keluarga seperti hipertensi, diabetes, dll.
4. Riwayat Penyakit Dahulu : pasien mengatakan tidak pernah dirawat di
rumah sakit dan tidak pernah memiliki riwayat oprasi sebelumnya.
5. Diagnosa medik pada saat MRS : fraktur femur 1/3 proximal
6. Genogram

Keterangan :

: perempuan/ laki-laki

: perempuan/laki-laki meninggal

: pasien
: garis keturunan
: tinggal serumah

II. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat klien)
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan : pasien mengatakan berolahraga jika
waktu senggang, memakan makanan seperti nasi lauk yang disediakan, dan tidak
terlalu mempertimbangkan makanan berserat atau tidak
2. Pengetahuan tentang penyakit/perawatan : pasien mengatakan tau tentang
penyakitnya, akan tetapi karena kebiasaan masyarakat pasien terlebih dahulu
mengurut kakinya di tukang urut, kemudian ke rumah sakit, untuk eliminasi pasien
pasien mengatakan tau tentang pemasangan kateter dan eliminasi tidak
memperhatikan makanan berserat, masih belum ada rasa ingin BAB dan jika BAB
pasien bingung untuk ke kamar mandi dengan kondisi kakinya.
3. Pola nutrisi/metabolic
a. Program diit RS : makanan tinggi kalori dan protein
b. Intake makanan
sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan konsistensi
sedang, dan pasien mengatakan jarang mengkonsumsi buah dan
memakan makanan yang disediakan dirumah.
saat sakit : saat sakit pasien mengatakan makan seperti biasa 3x sehari
sesuai diit yang diberikan oleh rumah sakit
c. Intake cairan
Sebelum sakit : pasien mengatakan minum sering sekitar 1,5 liter sehari
Saat sakit : pasien mengatakan minum seperti biasa sekitar 1,5 liter sehari
dan tidak ada perbedaan saat sehat dan sakit
4. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit buang air setiap hari
atau 1 kali dalam 2 hari, berbau normal, warna coklat
kekuningan, tidak ada kesulitan mengedan, pasien bisa
mengeluarkan gas dan konsistensi feses lembek.
Saat sakit : pasien mengatakan saat sakit belum BAB sejak hari jumat atau
sudah 5 hari yang lalu, perut terasa kaku dan kembung, pasien
mengatakan tidak mengeluarkan gas
b. Buang air kecil
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit buang air kecil 4-6 x kali
sehari, berwarna kuning, berbau khas seperti urin, dan tidak
mengalami masalah saat BAK
Saat sakit : pasien mengatakan saat sakit terpasang kateter karena sudah
melakukan tindakan oprasi fraktur femur, dilihat dari urin bag
jumlah urin 1000ml, berwarna kuning, berbau seperti urin, dan
cair.
5. Pola aktifitas dan latihan:
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum  √
Mandi  √
Toileting  √
Berpakaian  √
Mobilitas di tempat tidur  √
Berpindah  √
Ambulasi/ROM  √
Keterangan:
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
6. Pola tidur dan istirahat (lama tidur, gangguan tidur, perasaan saat bangun tidur)
Sebelum sakit : pasien mengatakan jam tidur normal tidur sekitar jam 10
malam dan bangun jam 5 pagi
Saat sakit : pasien mengatakan jam tidur tidak terganggu dan masih tetap
normal
7. Pola persepsual(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
a. Penglihatan : pasien mengatakan pengelihatannya normal, tidak ada gangguan
untuk melihat dan tidak menggunakan alat bantu untuk
memperjelas pengelihatan seperti kacamata.
b. Pendengaran : pasien mengatakan pendengarannya normal dan tidak mengalami
penyakit tentang pendengaran
c. Pengecap : pasien mengatakan pengecapan normal tidak ada pengecap yang
dominan
d. Sensasi : pasien mengatakan tidak nyaman karena sakit yang diderita
8. Pola persepsi diri (pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri)
a. Identitas diri : pasien masih mengenali dirinya mulai dari nama, anaknya
tempat tinggal dan yang lainnya
b. Gambaran diri : pasien mengatakan sebelum sakit gambaran dirinya sesuai
dengan yang diinginkan
c. Ideal diri : pasien mengatakan berprilaku sesuai norma dan adat istiadat
yang sudah di tetapkan.
d. Harga diri : pasien mengatakan untuk menghargai dirinya jika sakit
meminum obat dan ke fasilitas kesehatan.
e. Peran diri : pasien mengatakan peran dirinya di keluarga sudah sesuai.
f. Pandangan terhadap penyakit : Pasien mengatakan cemas dan khawatir tentang
penyakit yang diderita, selain itu pasien juga bingung tentang
bagaimana cara ia akan BAB karena sudah 5 hari ini tidak
BAB.
9. Pola seksualitas dan reproduksi ( fertilitas, libido, menstuasi, kontrasepsi, dll.)
Tidak terkaji
10. Pola peran hubungan (komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan
keuangan)
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan masyarakat baik dan sering
berinteraksi dengan tetangga dan keluarga, pasien mengatakan bahkan saat sakit ia
banyak keluarga yang menjengukknya dari segi keuangan pasien mengatakan
berekonomi menengah ke atas
11. Pola managemen koping-stess (perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini):
Pasien mengatakan cemas dengan perubahan yang dialami karena sakit, namun untuk
mengelola koping stess pasien lebih memilih untuk mencari tahu penyebab dan hal
yang dapat mempercepat penyembuhannya dengan menanyakan ke dokter maupun
perawat yang bertugas.
12. Sistem nilai dan keyakinan(pandangan klien tentang agama, kegiatan keagamaan, dll)
Pasien mengatakan percaya dengan agama yang dianut, serta rajin menjalankan
kewajibannya sebagai muslim yang baik.
III. Pemeriksaan fisik
1. Tingkat kesadaran : composmentis
2. TTV
TD : 110/73 mmHg
N : 98x/mnt
S : 36.7 oC
RR : 20 x/mnt
3. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala normal, simetris antara kiri dan kanan, rambut bersih, kulit
kepala bersih, rambut hitam, tidak rontok, dan tidak ada lesi.
Palpasi : tidak ditemukan adanya nyeri tekan, tidak ada masa.
4. Mata, telinga, hidung
a. Mata
Inspeksi : bentuk normal, pupil isokor, reflex cahaya positif, Gerakan bola
mata normal, konjungtiva anemis.
Palpasi ; tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa
b. Telinga
Inspeksi : telinga bersih, tidak ada gangguan pendengaran, tidak terlihat
otorrhea.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa
c. hidung
inspeksi : hidung mancung, bentuk normal, simetris antara kiri dan kanan,
tidak ada secret.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa
5. Mulut
Inspeksi : mukosa bibir lembab, gigi bersih, lidah bersih.
6. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada kesulitan menelan.
Palpasi :tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa
7. Dada/ thoraks
Inspeksi : bentuk dada simetris antara kiri dan kanan, terlihat iktus kordis di ICS 5,
tidak ada edema, tidak ada kontusio, Gerakan pernafasan intercostal, pola nafas
regular.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, iktus kordis teraba
Perkusi :
Auskultasi : bunyi jantung normal, irama jantung teratur, tidak ada suara tambahan,
bunyi nafas normal.
8. Abdomen
Inspeksi : bentuk perut simetris, tidak ada edema
Palpasi : teraba perut kembung, tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : bising usus 4x/mnt,
Perkusi :bunyi tympani
9. Genetalia
-
10. Kulit
Akral hangan, torgor kulit elastis, Kulit lembab, di daerah paha dan betis terdapat
hematoma, dan fraktur kaki sebelah kanan bagian femur.
11. Ekstremitas
Ekstremitas atas : bagian tangan kanan pasien terpasang infus, Gerakan terbatas
karena tangan terpasang infus, kuku tangan pendek dan bersih.
Ekstremitas bawah : terdapat fraktur di paha sebelah kanan dan hematoma di paha
dan betis, Gerakan terbatas karena fraktur, fraktur terasa nyeri skala 6, tidak
dirasakan panas,sedikit terlihat bengkak, tidak kemerahan.

B. Program terapi:
No Jam Obat Frek Rute Dosis Indikasi terapi
1. 23.05 RL infus 20 tpm IV Cairan infus yang digunakan untuk
mengganti cairan tubuh yang hilang
2. 07.00 Ceftriaxone 2x1 IV 2 gr Obat antibiotik yang digunakan untuk
pengobatan sejumlah bakteri
3. 09.00 ketorolac 3x1 IV 30 Obat yang digunakan untuk mengatasi
mg nyeri
4. 09.00 Gentamicin 2x1 IV 30 Obat antibiotik untuk mengatasi
mg infeksi bakteri
5. 09.00 Tromadol 1x1 IV 1 amp Obat yang digunakan untuk mengatasi
nyeri setelah oprasi
6. 07.00 Antasida 1x1 Oral 1 tb Obat yang digunakan untuk meradakan
asam lambung
7. 07.00 Lansoprazol 2x1 Oral 30 Obat yang digunakan untuk
mg memperlambat produksi asam
lambung
8. 17.00 PCT 1x1 IV 500 Obat yang digunakan untuk meredakan
gr nyeri, sakit kepala dan demam.

C. Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium


1. Pemeriksaan labolatorium
Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil Rentang normal Interpretasi
30/10/22 HEMATOLOGI
Hematologi lengkap
Hemoglobin L 12.2 14.0 - 17.5 Kurang
Jumlah eritrosit L 4.28 4.50 - 5.90 Kurang
Hematocrit L 34.5 40.0 - 52.0 Kurang
Jumlah trombosit 271 150 - 450 Normal
MCV,MCH, MCHC
MCV 80.6 80.0 – 96.0 Normal
MCH 28.5 26.0 – 32.0 Normal
RDW-CV 35.4 32.0 – 36.0 Normal
MCHC-CV 11.9 11.5 – 14.5 Normal
Eritrosit berintis% 0
Jumlah lekosit H 13.12 4.50 – 11.50 Lebih
Hitung jenis
basofil% 0.3 0.0 – 2.0 Normal
eosinofil% L 0.0 1.0 – 3.0 Kurang
neutrofil% H 86.8 50.0 – 70.0 Lebih
limfosit% L 6.3 18.0 – 42.0 Kurang
monosit% 6.6 2.0 – 11.0 Normal
basofil# 0.04 0.00 – 0.10 Normal
eosinofil # 0.00 0.00 – 0.40 Normal
neutrofil # H 11.4 2.3 – 6.1 Lebih
lymphosit# 0.83 0.80 – 4.80 Normal
monosit # 0.86 0.45 – 1.30 Normal
RATIO N/L H 13.73 <3.13 Lebih
IG% 0.5
KOAGULASI
PT
PASIEN (PT) 10.1 9.9 – 11.6 Normal

2. Pemeriksaan labolatorium
Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil Rentang normal Interpretasi
kontrol (PT) 12.2
30/10/22 INR 0.97
APTT
Pasien (APTT) 25.6 23.9 – 39.8 Normal
kontrol (APTT) 25.6
KIMIA DARAH
SGPT 16 10 – 40 Normal
SGOT 18 15 – 40 Normal
Glukosa sewaktu H 159 80 – 120 Lebih
Urea darah 27.5 17.0 – 43.0 Normal
Kreatinin darah L 0.80 0.90 – 1.30 Kurang
E GFR (CKD – EPI) 120 > 90 Normal
mL/min/1.73m2
Na, K, Cl
Natrium darah 137 136 – 145 Normal
Kalium darah 4.0 3.5 – 5.1 Normal
Klorida darah 104 98 – 107 Normal
SEROLOGI
HBsAG
HBsAG (rapid) Negatif Negatif

3. Hasil pemeriksaan poto thorax


hasil pemeriksaan :
Ts. Yth, Foto Thorax AP (Asimetris) :
Cor: besar dan bentuk normal
Pulmo : tak tampak infitrat
Trakea di tengah
Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam
Hemidiafragma kanan kiri tampak baik
Soft tissue dan tulang – tulang tak tampak kelainan
Kesan :
Saat ini secara radiologis cor dan pulmo tak tampak kelainan
Ts, Yth, Foto Kanan AP :
Fraktur komplit kominutif pada intertrochanter hingga diafisis 1/3 proksimal os
femur kanan, displaced (+), angutasi (+) disertai soft tissue swelling disekitarnya
Trabekulasi tulang normal
Kesan :
Fraktur komplit kominutif pada intertrochanter hingga diafisis 1/3 proksimal os
femur kanan, displaced (+), angutasi (+) disertai soft tissue swelling disekitarnya
1. Analisa Data

Symtom Etiologi Problem


Pola konsumsi makanan konstipasi
DS: kurang serat.
1. Pasien mengatakan sudah tidak
BAB 5 hari yang lalu.
2. Pasien mengatakan perut terasa obstruksi sel cerna
kaku dan kembung
3. Pasien mengatakan jarang
mengkonsumsi buah kerusakan neuromuscular
4. Pasien mengatakan tidak
mengeluarkan gas
5. DO: paristaltik kolon menurun
1. Bising usus 4x/menit
2. TTV
TD :110/73 mmHg penaikan penyerapan air
N: 98 x/mnt dalam tinja
S : 36,7oC
RR :20 x/mnt
tinja kering dan keras

tinja sulit dikeluarkan

konstipasi

2. Diagnosis Keperawatan
1. Konstipasi berhubungan dengan ketidak cukupan asupan serat ditandai dengan pasien
tidak BAB 5 hari, perut terasa kaku dan kembung, bising usus 4x/menit.
3. Intervensi
Hari,tanggal, Sdki Slki Siki Rasional
jam
Selasa, 1. Setelah dilakukan Observasi : 1. Untuk
1/11/2022 tindakan keperawatan 1. Monitoring TTV mengatahui
2x 24 jam diharapkan 2. Periksa keadaan umum
15.30 wita eliminasi fekal pergerakan usus, pasien.
membaik dengan karakteristik feses 2. Untuk
kriteria hasil (konsistensi, mengetahui
1. kontrol bentuk, volume tanda infeksi
pengeluaran feses warna) 3. Untuk
meningkat Terapeutik membantu
2. Frekuensi 3. Jadwalkan waktu pengeluaran
defekasi membaik defekasi Bersama feses secara
3. Kram abdomen pasien teratur
menurun 4. Sediakan 4. Untuk
4. Paristaltik usus makanan tinggi mempercepat
membaik serat pengeluaran
Edukasi feses
5. Anjurkan 5. Untuk
mengkonsumsi mempercepat
makanan yang pengeluaran
mengandung feses
tinggi serat 6. Untuk
6. Ajarkan cara meningkatkan
mengatasi pengetahuan
konstipasi`
4. Implementasi

Hari, Tanggal, Sdki Implementasi Respon hasil Ttd


Jam
Selasa, 1. Observasi: Observasi
1/11/2022 1. Memonitoring TTV 1. TTV
2. Periksa pergerakan TD : 110/71 mmHg
16.00 wita usus, karakteristik S: 36.6oC
feses (konsistensi, N :83 x/mnt
bentuk, volume RR :20 x/mnt
17.30 wita warna) 2. Paristaltik usus
terapeutik : 5x/mnt, pasien
3. menjadwalkan waktu mengatakan belum
defekasi Bersama bisa BAB, perut kiri
pasien bawah teraba adanya
4. menyediakan pengerasan
makanan tinggi serat
a. nasi tinggi kalori Terapeutik
tinggi protein 3. Pasien mengerti
b. jus buah papaya tentang jadwal BAB
1x200 mg yang disepakati
19.00 wita c. susu tinggi kalori 4. Pasien mengkonsumsi
tinggi protein makanan yang
Edukasi : diberikan
5. menganjurkan Edukasi
mengkonsumsi 5. Pasien mengerti
makanan yang tentang instruksi yang
mengandung tinggi diberikan
serat 6. Pasien mengerti
6. mengajarkan cara tentang instruksi yang
mengatasi konstipasi diberikan

5. Evaluasi
Hari, Sdki Evaluasi
Tanggal, Jam
Rabu, 1. S : pasien mengatakan belum bisa mengeluarkan BAB, dan
2/11/2022 sudah bisa mengeluarkan gas, bising usus 5x/mnt
O : masih teraba adanya pengerasan di perut bagian kiri bawah
16.30 wita A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi

6. Implementasi
Hari, Tanggal, Sdk Implementasi Respon hasil Ttd
Jam i
Kamis, Observasi: Observasi
3/11/2022 1. Memonitoring TTV 1. TTV
2. Periksa pergerakan TD :120/80 mmHg
09.30 wita usus, karakteristik S: 36.3oC
feses (konsistensi, N :83 x/mnt
bentuk, volume warna) RR :20 x/mnt
Terapeutik : 2. Paristaltik usus
11.28 wita 3. menjadwalkan waktu 8x/mnt, pasien
defekasi Bersama mengatakan sudah
pasien bisa BAB, konsistensi
4. menyediakan makanan BAB sedikit, bentuk
tinggi serat bulat, keras, berwarna
a. nasi tinggi kalori coklat, dan perut kiri
tinggi protein bawah tidak teraba
b. jus buah papaya adanya pengerasan
1x200 mg Terapeutik
c. susu tinggi kalori 3. Pasien mengerti
tinggi protein tentang jadwal BAB
13.45 wita Edukasi : yang disepakati
5. menganjurkan 4. Pasien mengkonsumsi
mengkonsumsi makanan atau diit
makanan yang yang diberikan
mengandung tinggi Edukasi
serat 5. Pasien mengerti
6. mengajarkan cara tentang instruksi yang
mengatasi konstipasi diberikan
6. Pasien mengerti
tentang instruksi yang
diberikan

7. Evaluasi
Hari, Tanggal, Sdki Evaluasi
Jam
Jumat, 1 S : pasien mengatakan sudah bisa mengeluarkan BAB, sudah
4/11/2022 bisa membuang gas, paristaltik usus 8x/menit
09.45 wita O: perut kiri bawah tidak teraba adanya pengerasan
A: konstipasi pasien teratasi, masalah teratasi
P: hentikan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai