1
III. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat
pasien)
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit/perawatan : Pasien
mengatakan menganggap kesehatan itu penting akan tetapi
pasien tidak tau bagaimana cara memelihara kondisinya
agar tetap sehat, serta pasien jarang mengunjungi
pelayanan kesehatan jika tidak parah yang dirasakan.
2. Pola nutrisi/metabolik
Program diit RS : Diit DMB bentuk bubur
Intake makanan:
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak ada masalah
dengan nafsu makan, makan 3 kali sehari dengan porsi
banyak seperti biasanya dan BB nya 55 kg.
Saat sakit : pasien mengatakan saat sakit nafsu makan
pasien berkurang, mual, makanan yang disediakan di RS
dihabiskan ½ porsi saja dan BB nya menurun jadi 50 kg.
Intake cairan :
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit
pasien minum 6-8 gelas sehari
Saat sakit : pasien mengatakan saat sakit pasien minum
4-5 gelas sehari
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit BAB
1-2 kali dalam sehari.
Saat sakit : pasien mengatakan belum BAB
b. Buang air kecil
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit
pasien BAK 4-5 kali dalam sehari dengan warna
kencing kekuningan dengan bau khas urine dan tidak
ada masalah saat BAK.
Saat sakit : saat sakit BAK/pengeluaran urine
pasien normal seperti biasanya 4-5 kali dalam sehari
2
4. Pola aktifitas dan latihan
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
3
Saat sakit : pasien mengatakan saat sakit sulit
untuk tidur nyenyak karena lingkungan rumah sakit
dan gelisah.
c. Perasaan Saat Bangun Tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit saat
bangun tidur terasa segar dan bersemangat kembali
untuk beraktivitas.
Saat sakit : pasien mengatakan saat sakit setelah
bangun tidur terasa biasa saja, pasien tampak
melamun dan ingin segera berkumpul dengan
keluarganya.
6. Pola persepsual
(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
Penglihatan : pasien mengatakan tidak ada masalah
dengan penglihatannya
Pendengaran : pasien mengatakan tidak memiliki
masalah dengan pendengaranya.
Pengecap : pasien mengatakan tidak memiliki
masalah dengan pengecapanya
Sensasi : pasien mengatakan masih bisa
merasakan sensasi rangsangan perawat.
7. Pola persepsi diri
(pandangan pasien tentang sakitnya, kecemasan, konsep
diri)
Pandangan pasien tentang sakitnya :pasien
mengatakan memandang penyakitnya sebagai suatu ujian
dari Allah dan menerimanya dengan lapang dada.
Kecemasan : pasien mengatakan takut dengan keadaan
kesehatannya, pasien tampak gelisah dengan menanyakan
apakah apakah penyakit saya bisa sembuh
Konsep diri : pasien mengatakan dirinya seorang
perempuan yang berusia 48 tahun dan berasal dari
jurang jaler praya.
8. Pola seksualitas dan reproduksi
( fertilitas, libido, menstuasi, kontrasepsi, dll.)
Fertilitas : -
4
Libido : -
Menstruasi : -
Kontrasepsi : -
9. Pola peran hubungan
(komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan
keuangan):
Komunikasi : pasien mengatakan dirumah selalu
bekomunikasi dengan tetangga dan keluarga
Hubungan dengan orang lain : pasien mengatakan tidak
ada masalah dengan hubungan dengan orang lain, pasien
mengatakan selalu berusaha menjalin hubungan yang baik
dengan orang lain.
Sumber keuangan keluarga : pasien mengatakan sumber
keuangan keluarga dari penghasilan suami sebagai
tulang punggung keluarga.
10. Pola managemen koping-stess
(perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini):
Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini :
pasien mengatakan akhir-akhir ini sering cemas dan
gelisah mengkhawatirkan penyakitnya.
11. Sistem nilai dan keyakinan
(pandangan pasien tentang agama, kegiatan keagamaan dll )
Pandangan pasien tentang agama : pasien mengatakan
bahwa percaya bahwa penyakit yang diderita sekarang
adalah sebuah ujian dari sang maha penciptanya
Kegiatan keagamaan : pasien mengatakan jika dirumah
selalu melakukan kegiatan ibadah seperti sholat wajib
5 waktu dan membaca Al-Quran
Spiritual yang tidak sesuai : Tidak ada
IV. Pemeriksaan fisik
Pernafasan
Inspeksi :
1.Bentuk Dada
Bentuk dada pasien Simetris antara kiri dan kanan
2.Pola Nafas
Frekwensi Nafas : 22 X/mnt dengan irama reguler
5
3.Gerakan Pernafasan
gerakan pernapasan pasien normal, tidak menggunakan otot
bantu pernapasan
Palpasi :
1. Tractil Fremitis / Fremitus Vokal : normal terasa pada
saat dilakukan pemeriksaan pada punggung bagian belakang
Perkusi :
perkusi paru normal terdengar suara sonor
Auskultasi :
Bunyi Nafas : Normal
1. Alat Bantu Pernafasan
Pasien menggunakan nebulizer/8 jam.
Cardiovascular (Focus)
Inspeksi :
Iktus jantung tidak tampak
Palpasi :
iktus cordis teraba pada interkosta ke V sebelah kiri
Perkusi :
Batas Jantung Kanan :Interkosta ke III-IV sebelah kanan
Batas Jantung Kiri :Interkosta ke V agak medial ke
midklavikula sinistra
Auskultasi :
Bunyi Jantung I : terdengar suara “lub” karena
penutupan katub antrioventrikel(A-V). Lokasi auskultasi
pada interkosta ke IV
Bunyi Jantung II : terdengar suara “dub” dikarenakan
penutupan katub semilunaris(aorta dan pulmonaris) pada
akhir dari sistole. Lokasi auskultasi pada interkosta II.
1.Nadi
Frekuensi 90 x/menit reguler
2.Irama : reguler
3.Tekanan Darah : 170/100 mmHg
4.Bunyi Jantung : Normal
5.Letak Jantung
Ictus cordis teraba pada intercosta ke V
6
6.Pembesaran Jantung : tidak ada pembesaran pada jantung
Nyeri Dada : tidak terasa nyeri pada dada
Persarafan
Tingkat Kesadaran : Compos Metis
GCS :
Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total GCS : 15
1. Refleks : normal
2. Koordinasi Gerak : ya
3. Kejang : tidak
Penginderaan
1. Mata (Penglihatan)
a. Bentuk : Normal
b. Visus 6/6, pasien bisa melihat dengan normal dari
jarak 6 meter
c. Pupil :Isokor
d. Konjungtiva : anemis
e. Reflek Cahaya : Positif
f. Gerak Bola Mata : Normal
g. Medan Penglihatan :Normal
h. Buta Warna :tidak, pasien masih bisa membedakan warna
i. Tekanan Intra Okuler : Tidak
2. Hidung (PenPreceptoruman)
a. Bentuk : Normal
b. Gangguan PenPreceptoruman : Tidak
3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel :normal
b. Membran tympani: Utuh
c. Otorrhoea : Tidak
d. Gangguan pendengaran : tidak
e. Tinitus : tidak
4. Perasa: Normal
5. Peraba: Normal
Perkemihan
Masalah kandung kemih : tidak ada
7
Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut : lembab
b. Lidah : bentuk normal, warna merah muda
c. Rongga Mulut : bersih
Tenggorokan : tidak ada masalah pada tenggorokan
d. Abdomen : nyeri tekan di area abdomen bawah, pasien
tampak memegangi perutnya, skala nyeri yang
dirasakan berada pada skala 4/nyeri sedang (0-10)
e. Pembesaran hepar : tidak
f. Pembesaran lien : tidak
g. Asites : tidak
8
3. Kelainan endokrin : tidak
Program terapi
No Nama obat Jenis Sediaan Dosis
1 Infus RL Cairan IV 20 tpm
2 Resfar Drip 3 cc
3 Ketorolac Injeksi 30 mg/8 jam
4 Metronidazole Cairan Infus 500 mg/8 jam
5 Suprasma+Pulmicort Cairan Inhalasi /8 jam
6 Omeprazole Injeksi 40 mg/24 jam
7 Levofloxacin Cairan Infus 500 mg/24 jam
9
ANALISA DATA
No Data (sign/symton) Etiologi Masalah Paraf
1 DS : Sesak Psikologis Perubahan
nutrisi kurang
- Pasien mengatakan tidak
nafsu makan dan terasa mual Mual dari kebutuhan
- Pasien mengatakan BB nya
menurun (BB sebelum sakit
55kg,setelah sakit BB 50Kg) Anoreksia
DO :
- Keadaan umum lemah
- pasien tampak Lemas,
- pasien hanya menghabiskan ½
Porsi makan yang di
siapkan.
- TTV
TD : 170/100 mmHg,
RR : 22 kali/menit
N : 90 kali/menit,
S : 36,6 0C
2 DS : Massa pada mediastinum ketidakefektifan
- Pasien mengatakan sesak
pola nafas
nafas
- Pasien mengatakan badan Menekan rongga paru
terasa lemas
10
kulit dingin Pengembangan paru terbatas
- Terpasangnya oksigen 3 lpm
- TTV
Klien sesak
TD : 170/100 mmHg,
RR: 22 kali/menit
N : 90 kali/menit,
S : 36,6 0C
DO :
- keadaan umum lemah asidosis metabolik
- pasien hanya terbaring di
tempat tidur
- Mobilisasi pasien dibantu
peningkatan asam
keluarga
laktat dan ATP
- TTV
menurun
TD : 170/100 mmHg, RR : 22
kali/menit
N : 90 kali/mnt, S : 36,6 0C kelemahan
Intoleransi aktivitas
11
12
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungan
dengan Anoreksia ditandai dengan Pasien mengatakan tidak
nafsu makan dan terasa mual, pasien tampak Lemas, pasien
hanya menghabiskan ½ Porsi makan yang di siapkan, TTV
TD : 170/100 mmHg, RR : 22 kali/menit, N : 90 kali/menit,
s : 36,6 0C
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan
ekspansi paru ditandai dengan pasien mengatakan sesak
nafas nafas, akral dingin, warna kulit pucat, terpasang
nasal kanul 3 lpm TTV TD : 170/100 mmHg, RR : 22
kali/menit N : 90 kali/mnt, S : 36,6 0C
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
ditandai dengan pasien mengatakan beraktivitas harus
dibantu keluarga, pasien hanya terbaring di tempat tidur,
TTV TD : 170/100 mmHg, RR : 22 kali/menit N : 90 kali/mnt,
S : 36,6 0C
13
PERENCANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN
(NOC & NIC)
No Tujuan Intervensi Rasional Paraf
Dx
1 setelah dilakukan 1.Catat ststus nutrisi pasien 1.Berguna dalam
tindakan keperawatan pada penerimaan, catat turgor mengidentifikasi derajat
selama.......x jam kulit, berat badan dan derajat kurang nutrisi dan
Nutrisi klien kekurangan berat badan menentukan pilihan
terpenuhi. intervensi
Dengan KH: 2.Berikan penjelasan tentang
- Berat badan pentingnya makanan yang 2.Meningkatkan pengetahuan
bertambah dan. adekuat dan bergizi dan kepatuhan untuk
- Menunjukan menjalankan program diet
perubahan pola makan. 3.Pastikan pola diet pasien sesuai atura
yang disukai/tidak disukai 3.Pertimbangan keinginan
individu dapat memperbaiki
masukan diet.
4.Awasi pemasukan/pengeluaran 4.Mengukur kefektifan nutrisi
dan berat badan secara dan dukungan cairan.
periodic 5.Peningkatan pemenuhan
kebutuhan dan kebutuhan
5.Dorong klien untuk makan pertahanan tubuh
diet TKTP 6.Akumulasi partikel makanan
di mulut menambah rasa
6.Pertahankan higiene mulut ketidaknyamanan pada mulut
dan menurunkan nafsu makan
7.Anjurkan pasien makan 7. Untuk memenuhi kebutuhan
sedikit tapi sering nutrisi klien
8.Kolaborasi dengan Ahli gizi 8. Meningkatkan kemampuan
14
dalam pemberian makanan asupan sesuai dengan
kemampuan klien
15
dengan kriteria hasil energi yang adekuat kebutuhan metabolism otot
: 3. monitor pasien akan adanya 3. emosi yang berlebihan akan
1.Vital sign dalam kelelahan fisik dan emosi sulit untuk beraktivitas
batas normal secara berlebihan
2.Klien mampu
4. jelaskan pada pasien 4. aktivitas yang maju dapat
aktivitas minimal
3.Kemampuan aktivitas manfaat aktivitas bertahap memberikan control jantung
menigkat secara 5. pantau vital sign pasien 5. mengetahui keadaan umum
bertahap
pasien
4.Tidak ada keluhan
sesak nafas dan 6. rencanakan periode 6. untuk menghindari terjadi
lelah selama dan kelelahan
aktivitas saat klien
setelah aktivitas
memiliki banyak tenaga
minimal
5.Mampu melakukan
aktivitas sehari-
hari (ADLs) secara
mandiri
6.Mampu berpindah:
dengan atau tanpa
bantuan alat
16
IMPLEMENTASI
17
ekspansi dada. semi fowler
2. Mengauskultasi bunyi O :
nafas, dan catat adanya TD : 170/100 mmHg,
RR : 22 kali/menit
bunyi nafas tambahan.
N : 90 kali/menit,
3. Mengobservasi pola batuk
dan karakter secret S : 36,6 0C
k/u klien lemah
4. Memberikan klien posisi klien tampak pucat
semi fowler. A :
Masalah belum teratasi
5.Berkolaborasi dalam P :
pemberian oksigen Intervensi dilanjutkan
tambahan.
6.Memberikan humidifikasi
tambahan
18
manfaat aktivitas Pasien tampak berbaring saja
bertahap Keadaan umum lemah
5. Memantau vital sign TTV :
pasien TD : 170/100 mmHg,
6. Merencanakan periode RR : 22 kali/menit
aktivitas saat klien N : 90 kali/menit,
memiliki banyak tenaga S : 36,6 0C
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
19
No Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
1 16 oktober 1.Mencatat ststus nutrisi S :
pasien pada penerimaan, Pasien mengatakan tidak nafsu makan
09.00
catat turgor kulit, berat dan mual berkurang
O :
badan dan derajat
kekurangan berat badan - Keadaan umum lemah
2.Memberikan penjelasan - pasien tampak Lemas,
tentang pentingnya makanan - pasien hanya menghabiskan ½ Porsi
yang adekuat dan bergizi
makan yang di siapkan.
3.Memastikan pola diet
pasien yang disukai/tidak - TTV
disukai
TD : 150/80 mmHg,
4.Mengawasi pemasukan RR : 20 kali/menit
/pengeluaran dan berat N : 85 kali/menit,
badan secara periodic
S : 360C
5.Mendorong klien untuk A :
makan diet TKTP Masalah belum teratasi
6.Mempertahankan higiene P :
mulut Intervensi dilanjutkan
7.Menganjurkan pasien makan
sedikit tapi sering
8.Berkolaborasi dengan Ahli
gizi dalam pemberian
makanan
2 16 oktober 1. Mengkaji frekuensi, S :
09.15 kedalaman pernafasan dan Klien mengatakan nyaman posisi
ekspansi dada. semi fowler
20
2. Mengauskultasi bunyi Klien mengatakan sesaknya sudah
nafas, dan catat adanya berkurang
bunyi nafas tambahan.
3. Mengobservasi pola batuk O :
dan karakter secret TTV
TD:150/80
5. Memberikan klien posisi N: 85
semi fowler. RR:20
T:360C
5.Berkolaborasi dalam Klien tampak rileks
pemberian oksigen k/u klien sedang
tambahan. tidak terpasang 02
6.Memberikan humidifikasi A :
tambahan Masalah teratasi sebagian
P :
Intervensi dilanjutkan
21
bertahap Keadaan umum lemah
4. Memantau vital sign TTV :
pasien TD : 150/80 mmHg,
5. Merencanakan periode RR : 20 kali/menit
aktivitas saat klien N : 85 kali/menit,
memiliki banyak tenaga S : 360C
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
22
EVALUASI
No Hari/ Evaluasi paraf
Dx tgl/jam
1 16 S :
Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan mual berkurang
oktober
O :
2019 - Keadaan umum lemah
- pasien tampak Lemas,
10.00
- pasien hanya menghabiskan ½ Porsi makan yang di siapkan.
- TTV :
TD : 150/80 mmHg,
RR : 20 kali/menit
N : 85 kali/menit,
S : 360C
A :
Masalah belum teratasi
P :
Intervensi dihentikan
2 16 S :
oktober Klien mengatakan nyaman posisi semi fowler
Klien mengatakan sesaknya sudah berkurang
2019
10.00
O :
TTV
TD:150/80
N: 85
RR:20
23
T:360C
Klien tampak rileks
k/u klien sedang
tidak terpasang 02
A :
Masalah teratasi sebagian
P :
Intervensi di lanjutkan
3 16 S:
oktober pasien mengatakan masih tidak mampu bangun sendiri
O:
Mobilisasi pasien dibantu keluarga
Pasien tampak berbaring saja
Keadaan umum lemah
TTV :
TD : 150/80 mmHg,
RR : 20 kali/menit
N : 85 kali/menit,
S : 360C
A:
Masalah belum teratasi
24
P:
Intervensi dilanjutkan
25