Anda di halaman 1dari 19

TUGAS INDIVIDU

STASE KEPARWATAN MEDIKAL BEDAH


LAPORAN KASUS KELOLAAN INDIVIDU MINGGU I
ASUHAN KEPERAWATAN PADA N.S DENGAN HIPERTENSI

Disusun oleh:
NOVENI ARLIANI
NIM : 209012000048

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2021
FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
DI UNIT HEMODIALISA

A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama (Inisial) : Ny. S
2. Usia / tanggal lahir : Demak, 19 Juni 1972
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat : Tridonorejo, Bonang, Demak
5. Suku / bangsa : Jawa/Indonsia
6. Status pernikahan : Menikah
7. Agama / keyakinan : Islam
8. Pekerjaan / sumber penghasilan : Tidak bekerja
9. Diagnosa medic : CKD
10. No. RM : 145.57.97
11. Tanggal masuk : 24 Mei 2021
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
1. Nama : Ny. A
2. Usia : 32
3. Jenis kelamin : perempuan
4. Pekerjaan / sumber penghasilan : ibu rumah tangga
5. Hubungan dengan pasien : Anak
C. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan kepalanya pusing dan terkadang pandangan buram
D. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan utama : Pada saat dikaji pasien menyatakan nyeri kepala,
dan pandangan terkdang buram
Alasan masuk RS : Tindakan Hemodialisa
Factor pencetus : Tekanan darah yang tidak terkontrol
Lamanya keluhan : Pasien mengatakan lamanya keluhan sudah terjadi
beberapa hari ini.
Timbulnya keluhan : Pasien mengatakan sakitnya akan timbul apabila pasien
terlalu banyak memakan-makanan gurih.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi : Pasien mengatakan upaya yang
dilakukan untuk mengatasi masalah adalah dengan mengurangi makan-
makanan yang gurih dan memperbanyak mengonsumsi sayur dan buah.
Factor yang memperberat : pasien mengatakan pada saat makan tinggi garam.
2. Riwayat kesehatan lalu
Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dengan penyakit sekarang) : Tidak ada
Kecelakaan : Tidak ada
Pernah dirawat : Pernah
Alergi (obat atau lainnya) : Tidak ada
Imunisasi : -
3. Riwayat kesehatan keluarga
1. Susunan kesehatan keluarga (genogram: 3 generasi)

Keterangan :
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Tinggal dalam satu rumah
: Laki-laki meninggal : Perkawinan
: Perempuan Meninggal : Keturunan
2. Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga : Pasien mengatakan
anggota keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit hipertensi.
3. Penyakit yang sedang diderita keluarga : Pasien mengatakan tidak ada
anggota keluarganya yang sedang mengalami sakit.
E. POLA KEBUTUHAN DASAR
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Menjelaskan tentang pola yang dipahami pasien tentang kesehatan & bagaimana
kesehatannya dikelola
a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri : pasien mengatakan menyadari kalau
dirinya menderitahipertensi.
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya : pasien
mengatakan memiliki pengetahuan yang kurang tentang penyakitnya saat ini.
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan :pasien
mengatakan menghindari makanan yang tinggi garam, memperbanyak
makan sayur dan buah.
d. Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan : pasien mengatakan
memperbanyak minum air putih dan makan buah dan sayur.
e. Kebiasaan hidup : pasien mengatakan menjalani hidup sehat yaitu
memperbanyak minum air putih dan memperbanyak mengonsumsi buah dan
sayur, tetapi pasien tidak pernah melakukan olahraga.
f. Faktor sosioekonomi yang berhubungan dengan kesehatan : pasien
mengatakan pendapatan suaminya dapat untuk mencukupi kehidupan sehari-
hari.
2. Pola eliminasi
a. Eliminasi feses
1) Pola BAB (frekwensi, waktu, warna, konsistensi, penggunaan
pencahar/enema, adanya keluhan diare/konstipasi)
- Sebelum Sakit : BAB 1 kali sehari
- Sesudah Sakit : BAB 1 kali sehari

2) Adakah perubahan dalam kebiasaan BAB (terpasang


kolostomi/ileostomy)
b. Pola BAK (frekwensi, waktu, warna, jumlah)
- Sebelum Sakit : BAK 6-7 kali sehari
- Sesudah Sakit : BAK 6-7 kali sehari
-
3. Pola aktifitas dan latihan
a. Kegiatan dalam pekerjaan
- Sebelum Sakit : Pasien tidak mengalami keterbatasan dalam melakukan
kegiatan atau pekerjaan apapun.
- Sesudah Sakit : Pasien mengalami keterbatasan dalam beraktivitas.

b. Olahraga yang dilakukan (jenis dan frekwensi)


- Sebelum Sakit : Pasien tidak pernah melakukan olahraga
- Sesudah Sakit : Pasien tidak pernah melakukan olahraga

c. Kesulitan / keluhan dalam aktifitas


1) Pergerakan tubuh : selama sakit pasien mengatakan pergerakan
tubuhnya mulai terbatas.
2) Perawatan diri (mandi, mengenakan pakaian, bersolek, makan, dll) :
pasien masih dapat melakukan perawatan diri dengan baik.
3) Berhajat (BAK/BAB) : pasien masih dapat melakukannya secara
mandiri.
4) Keluhan sesak nafas setelah melakukan aktifitas : pasien mengatakan
tidak ada masalah dengan pernafasan.
5) Mudah merasa kelelahan : pasien mengatakan sedikit merasa lelah
karena factor usia yang sudah semakin tua.
4. Pola Istirahat dan Tidur
a. Kebiasaan tidur (Waktu tidur, lama tidur dalam sehari)
- Sebelum sakit : pasien tidur mengatakan tidur malam pukul 20.00 –
04.30 WIB
- Sesudah sakit : pasien tidur mengatakan tidur malam pukul 20.00 –
04.30 WIB tetapi kadang terbangun karena pusing.

b. Kesulitan tidur (mudah terbangun, sulit memulai tidur, insomnia, dll)


- Sebelum Sakit : pasien mengatakan tidak pernah mengalami kesulitan
dalam tidur.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan tidur kadang tidak nyenyak karena
nyeri kepala.
5. Pola Nutrisi-Metabolik
Pola makan : 3 kali sehari
Pola minum : 3-5 gelas sehari
Diet khusus : tidak ada
Nafsu makan : pasien mengatakan tidak memiliki permasalahan dengan nafsu
makannya
Mual : tidak ada
Muntah : tidak ada
Stomatitis : tidak ada
BB naik turun 6 bulan terakhir : tidak, pasien naik berat badan 1 kg
Kesulitan menelan : tidak ada
6. Pola Kognitif-Perseptual sensori
a. Keluhan yang berkenaan dengan kemampuan sensasi (penglihatan,
pendengaran): Pasien tidak mengalami gangguan dalam pendengaran,
penglihatan, peraba, perasa dan pengecap
b. Kemampuan kognitif (kemampuan mengingat, bicara dan memahami pesan
yang diterima, pengambilan keputusan yang bersifat sementara) :
Pasien tidak memiliki masalah dengan kemampuan kognitifnya. Pasien
masih mampu mengingat dan mengambil keputusan.
c. Kesulitan yang dialami (sering pusing, menurunnya sensitifitas terhadap
nyeri dan panas/dingin) : Pasien mengatakan pusing, nyeri pada bagian
kepala (skala nyeri 3), dan tangan kiri pasien mengalami kelemahan.
Menurut pasien nyeri, pusing dan kelemahan tangan menjadikannya
gangguan bagi pasien dalam melakukan aktivitas.
d. Persepsi terhadap nyeri dengan menggunakan pendekatan P, Q, R, S,T
P = ketika menggerakkan kepala atau saat beraktivitas
Q = seperti mencengkram
R = dibagian kepala
S=3
T = sewaktu-waktu
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
a. Persepsi diri (hal yang dipikirkan saat ini, harapan setelah menjalani
perawatan, perubahan yang dirasa setelah sakit)
: Pasien mengatakan ingin segera sembuh, agar dapat melakukan aktivitas
secara normal kembali tanpa adanya hambatan atau keterbatasan karena
penyakitnya saat ini.
b. Status emosi: bagaimana perasaan pasien saat ini, apakah perilaku non
verbal sesuai dengan perilaku verbalnya.
: status emosi pasien normal, yaitu perilaku non verbal sesuai dengan
perilaku verbalnya.
c. Konsep diri:
1) Citra diri/body image: bagaimana persepsi pasien terhadap
tubuhnya, adakah pengaruh penyakit yang dialami terhadap persepsi
pasien tersebut.
- Sebelum Sakit : pasien mengatakan tidak ada bagian tubuhnya yang
tidak disukai, semua bagian tubuh pasien menyukainya.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan bagian yang tidak disukai saat ini
adalah kepala, karena saat nyeri muncul bagian tersebut terasa sakit.

2) Identitas: bagaimana status dan posisi pasien sebelum dirawat,


bagaimana kepuasan pasien terhadap status dan posisinya, bagaimana
kepuasan pasien sebagai laki-laki dan perempuan.
- Sebelum Sakit : status pasien dalam rumah yaitu sebagai istri, ibu
dari ke 4 anaknya, dan juga sebagai nenek dari cucu-cucunya.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan statusnya tetap sama seperti
sebelum sakit.

3) Peran: tugas/peran apa yang diemban pasien dalam


keluarga/kelompok/masyarakat/, bagaimana kemampuan pasien dalam
melaksanakan peran tersebut, apakah selama dirawat pasien mengalami
perubahan dalam peran.
- Sebelum Sakit : pasien berperan sebagai ibu rumah tangga yang
menjalankan aktivitasnya di rumah.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan selama sakit mengalami
keterbatasan dalam menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga.

4) Ideal diri: bagaimana harapan pasien terhadap


tubuh/posisi/perannya, bagaimana harapan pasien terhadap lingkungan,
bagaimana harapan pasien terhadap dirinya.
- Sebelum Sakit : pasien mengatakan dapat menjalankan tugasnya atau
perannya dengan baik.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan selama sakit kegiatan atau
aktivitas pasien terganggu atau mengalami keterbatasan. Pasien
berharap agar dapat segera sembuh, supaya dapat menjalankan
perannya secara normal kembali.

5) Harga diri: bagaimana penilaian/penghargaan orang lain terhadap


dirinya, apakah pasien merasa rendah diri dengan keadaanya.
- Sebelum Sakit : pasien mengatakan selalu menghargai dirinya
sendiri.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan selalu menghargai dirinya
meskipun dalam keadaan sakit sekalipun.

8. Pola Mekanisme Koping


Menjelaskan tentang pola koping, toleransi terhadap stress dan support sistem
a. Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan (sendiri atau dibantu)
- Sebelum Sakit : pasien mengatakan selalu ikut andil dalam
pengambilan keputusan dalam keluarga.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan pengambilan keputusan selama sakit
ini adalah suaminya, terutama keputusan dalam pengambilan tidakan
atau pengobatan untuk pasien.

b. Yang dilakukan jika menghadapi masalah (misal: memecahkan masalah,


mencari pertolongan/beerbicara dengan orang lain, makan, tidur, minum
obat-obatan, marah, diam dll)
- Sebelum Sakit : pasien mengatakan dalam memecahkan suatu masalah
pasien selalu berdiskusi dengan suami dan anaknya.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan selama sakit masih sama, dalam
memecahkan suatu masalah pasien selalu berdiskusi dengan suami dan
anaknya.

c. Bagaimana upaya pasien dalam menghadapi masalahnya sekarang


- Sebelum Sakit : pasien mengatakan dalam menghadapi suatu masalah
selalu membicarakan dan berdiskusi dengan suami dan anaknya.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan selama sakit masih sama dalam
menghadapi suatu masalah selalu membicarakan dan berdiskusi dengan
suami dan anaknya.

d. Menurut pasien apa yang dapat dilakukan perawat agar pasien merasa
nyaman
- Sebelum Sakit : pasien mengatakan tidak ada
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan apapun yang akan dilakukan pasien
akan mengikutinya selagi itu dapat membuatnya nyaman.

9. Pola Seksual-Reproduksi
a. Bagaimana pemahaman pasien tentang fungsi seksual.
- Sebelum Sakit : pasien mengatakan paham tentang fungsi seksual.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan selama sakit tidak memikirkan
masalah seksual.

b. Adakah gangguan hubungan seksual disebabkan oleh berbagai kondisi


(fertilitas, libido, ereksi, menstruasi, kehamilan, pemakian alat kontrasepsi)
- Sebelum Sakit : pasien mengatakan tidak terdapat gangguan seksual
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan tidak terdapat gangguan seksual

c. Adakah permasalahan selama melakukan aktifitas seksual (ejakulasi dini,


impotent, nyeri selama berhubungan, perdarahan dll) terutama terkait dengan
penyakit yang diderita.
- Sebelum Sakit : pasien mengatakan tidak terdapat masalah dalam
melakukan aktivitas seksual.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan tidak terdapat masalah dalam
melakukan aktivitas seksual.
d. Pengkajian pada perempuan terutama pada pasien dengan masalah tumor
atau keganasan system reproduksi
1) Riwayat menstruasi (keteraturan, keluhan selama menstruasi) :
pasien mengatakan sudah tidak mengalami menstruasi.
2) Riwayat kehamilan (jumlah kehamilan, jumlah kelahiran, jumlah
anak) :pasien mengatakan hamil 4 kali, melahirkan sebanyak 4 kali, dan
memiliki anak 4 orang anak (2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan)
3) Riwayat pemeriksaan ginekologi misal pap smear : pasien
mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan tersebut.
10. Pola Peran-Berhubungan dengan orang lain
Mengkaji bagaimana hubungan pasien dengan orang lain (keluarga, tenaga
kesehatan, pasien lain), apakah keadaan penyakitnya mempengaruhi hubungan
tersebut.
a. Kemampuan pasien dalam berkomunikasi (relevan, jelas, mampu
mengekspresikan, mampu mengerti orang lain)
- Sebelum Sakit : pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan selama sakit kemampuan dalam
berkomunikasi masih normal seperti biasanya, tidak ada gangguan.

b. Siapa orang yang terdekat dan lebih berpengaruh pada pasien


- Sebelum Sakit : pasien mengatakan suami, anaknya dan cucu-cucunya.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan suami, anak-anaknya, dan cucu-
cucunya.

c. Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah.


- Sebelum Sakit : pasien mengatakan apabila mempunyai masalah, pasien
selalu meminta bantuan suami dan anak-anaknya.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan apabila mempunyai masalah, pasien
selalu meminta bantuan suami dan anak-anaknya.

d. Adakah kesulitan dalam keluarga (hubungan dengan orang tua,


hubungan dengan saudara, hubungan perkawinan)
- Sebelum Sakit : pasien mengatakan tidak ada kesulitan dalam hubungan
keluarganya.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan tidak ada kesulitan dalam hubungan
keluarganya.

11. Pola Nilai dan Kepercayaan


a. Bagaimana pasien menjalankan kegiatan agama atau kepercayaan.
- Sebelum Sakit : pasien mengatakan selalu menjalankan sholat 5 waktu,
dan selalu mengikuti kegiatan pengajian tiap minggu di desanya.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan selalu menjalankan sholat 5 waktu,
dan selalu mengikuti kegiatan pengajian apabila kondisinya
memungkinkan.

b. Masalah yang berkaitan dengan aktifitasnya tersebut selama dirawat.


- Sebelum Sakit : pasien mengatakan tidak ada masalah dengan
aktivitasnya
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan aktivitas jadi terganggu akibat
penyakitnya

c. Adakah keyakinan atau kebudayaan yang dianut pasien yang bertentangan


dengan kesehatan.
- Sebelum Sakit : pasien mengatakan tidak ada masalah dengan keyakinan
atau kebudayaan yang bertentangan dengan kesehatan.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan tidak ada masalah dengan keyakinan
atau kebudayaan yang bertentangan dengan kesehatan.

d. Adakah pertentangan nilai/keyakinan/kebudayaan terhadap pengobatan yang


dijalani.
- Sebelum Sakit : pasien mengatakan tidak ada pertentangan keyakinan
terhadap pengobatan.
- Sesudah Sakit : pasien mengatakan tidak ada pertentangan keyakinan
terhadap pengobatan yang dijalani.

F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala: Rambut berwarna hitam dan terdapat beberapa warna putih (uban),
rambut bersih dan tidak berketombe, dan tidak rontok.
2. Neuro: pasien masih merasakan ransangan nyeri.
3. Mata: Konjungtiva tidak anemis, dilatasi pupil normal, reflek pupil baik,
sklera baik.
4. Hidung: lubang hidung simetris, bersih tidak ada sekret
5. Mulut: Mulut bersih, gigi berwarna putih kekuningan, mukosa bibir lembab.
6. Leher: Leher tidak ada benjolan ( tidak terdapat pembesaran vena jugularis)
7. Dada:
Jantung :
- Inspeksi : Tidak terlihat adanya pulsasi iktus kordis , CRT < 2 detik,
Tidak ada sianosis
- Palpasi : Ictus Kordis teraba di ICS 5 , Akral Hangat
- Perkusi : batas jantung normal
- asukultasi : suara jantung lup dup

Paru- paru :
- Inspeksi : tidak ada retraksi dinding dada
- Palpasi : Simetris
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : Vesikuler

8. Abdoment:
Inspeksi : Abdomen simetris, tidak terdapat benjolan, tidak ada luka pada
abdomen
Auskultasi : bising usus normal
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya massa
Perkusi : Terdengar hasil ketukan tympani di semua kuadran abdomen
9. Asites, gangguan peristaltik, bleeding

G. Ekstremitas: ektemitas atas dan bawah normal


H. Integument: pasien masih bisa merasakan ransangan nyeri pada tangan
I. Pre HD:
KU : lemah
Kes : composmetis
BB : BB kemarin 34 BB aekarang 35,5
Ttv :
TD : 170/90
RR : 20x/ Menit
Suhu : 36,5
Nadi : 28x/ Menit
J. Selama Pelaksanaan HD:
Dx. keperawatan/masalah kolaboras
Tgl / Data Fokus Problem Etiologi TTD
jam
24 DS: pasien mengatakan Gangguan rasa Peningkatan Perawat
Mei pusing dan nyeri kepala nyaman tekanan
202 DO: (D.0074) pembuluh darah
1 - pasien terlihat serebral
memegangi
kepalanya
- TD : 170/90 mmHg

24 DS : pasien mengatakan Defisit Kurang Perawat


Mei tidak mengetahui lebih pengetahuan terpapar
202 dalam tentang penyakitnya. (D.0111) informasi
1 DO : pasien tidak tahu
makanan yang tidak boleh
dikonsuminya ( pasien hanya
mengurangi mengkonsumsi
garam)
Intervensi
Tgl / Diagnosa Tujuan & Planning
jam keperawatan Kriteria Hasil
D.0074 Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama
24 Gangguan Rasa keperawatan 3 x 24 jam I.09326 Terapi Relaksasi
Mei nyaman b.d masalah pasien dapat teratasi. Observasi :
2021 ketidakadekuatan Dengan kriteria luaran sebagai - Identifikasi penurunan
sumber daya berikut : tingkat energy,
Kategori: Luaran utama ketidakmampuan
Psikologis 08064 Status kenyamanan berkonsentrasi, atau gejala
Subkategori: - Keluhan tidak nyaman lain yang mengganggu
Nyeri dan menurun (5) kemampuan kognitif
Kenyamanan - Gelisah menurun (5) - Identifikasi teknik relaksasi
- Keluhan sulit tidur yang pernah efektif
menurun (5) digunakan
- Mual menurun (5) - Identifikasi

- Lelah menurun (5) kesediaan,kemampuan dan

- Merintih menurun (5) penggunaan teknik

- Pola tidur membaik (5) sebelumnya


- Monitor respon terhadap
terapi relaksasi

Terapeutik:
- Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan
suhu ruang nyaman, jika
memungkinkan
- Berikan informasi tertulis
tentang persiapan dan
prosedur teknik relaksasi
- Gunakan strategi relaksasi
sebagai strategi penunjang
dengan analgetik atau
tindakan medis lain ,jika
sesuai

Edukasi:
- Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan dan jenis relaksasi
yang tersedia
- Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
dipilih
- Anjurkan mengambil posisi
nyaman
- Anjurkan rileks dan
merasakan sensai relaksasi
- Anjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik sensasi relaksasi
- Demonstrasikan dan latih
teknik relaksasi.

24 Defisit Setelah dilakukan tindakan A.Edukasi Perilaku Upaya


Mei Pengetahuan keperawatan 1x24 jam Kesehatan
2021 diharapkan tingkat Observasi
pengetahuan meningkat - sediakan materi dan media
dengan kriteria hasil: pendidikan kesehatan
- kemampuan menjelaskan - jadwalkan pendidikan
pengetahuan tentang suatu kesehatan sesuai
topik meningkat kesepakatan
- perilaku sesuai dengan - berikan kesempatan untuk
pengetahuan meningkat bertanya
- jelaskan penanganan
masalah kesehatan

Implementasi
Tgl Diagnosa Implementasi Respon TTD
/ keperawatan
jam
24 D.0074 I.09326 Terapi Relaksasi Pasien mampu Peraw
Mei Gangguan Rasa Observasi : melakukan teknik at
202 nyaman b.d - Mengidentifikasi relaksasi secara
1 ketidakadekuata penurunan tingkat mandiri
n sumber daya energy,
Kategori: ketidakmampuan
Psikologis berkonsentrasi, atau
Subkategori: gejala lain yang
Nyeri dan mengganggu
Kenyamanan kemampuan kognitif
- Mengidentifikasi teknik
relaksasi yang pernah
efektif digunakan
- Mengidentifikasi
kesediaan,kemampuan
dan penggunaan teknik
sebelumnya
- Memonitor respon
terhadap terapi relaksasi

Terapeutik:
- Menciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika
memungkinkan
- Memberikan informasi
tertulis tentang persiapan
dan prosedur teknik
relaksasi
- Menggunakan strategi
relaksasi sebagai strategi
penunjang dengan
analgetik atau tindakan
medis lain ,jika sesuai

Edukasi:
- Menjelaskan tujuan,
manfaat, batasan dan
jenis relaksasi yang
tersedia
- Menjelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
dipilih
- Menganjurkan
mengambil posisi
nyaman
- Menganjurkan rileks dan
merasakan sensai
relaksasi
- Menganjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik sensasi relaksasi
- Mendemonstrasikan dan
latih teknik relaksasi

24 Defisit Observasi Pasien terlihat Peraw


Mei Pengetahuan - Menyediakan materi dan sangat antusias. at
202 media pendidikan
1 kesehatan
- Menjadwalkan
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
- Memberikan kesempatan
untuk bertanya
- Menjelaskan penanganan
masalah kesehatan

Evaluasi:
1. Implementasi Diagnosa
Tgl / Diagnosa Kep Catatan Perkembangan TTD
jam
24 Gangguan Rasa Perawat
S: Klien mengatakan nyeri dibagian leher
Mei nyaman b.d
sedikit berkurang
2021 ketidakadekuatan
O: klien masih tampak merasakan kesakitan
sumber daya
A: masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi
24 Defisit Perawat
S: Klien mengatakan nyeri dibagian leher
Mei Pengetahuan
sudah lumayan menghilang
2021
O: klien terlihat tenang dan tidak menahan
sakit lagi

A: masalah teratasi

P: Hentikan intervensi
2. Komplikasi Intra dan Post HD : pasien mengalami hipertensi

3. BB post HD : 35

4. Cairan masuk :

- Preming : 100cc

- Wash Out : 200cc

- Transfusi :-

- Minum : 100cc +
JUMLAH: 400cc
5. Cairan Keluar:

- Urine :-

- Muntah :-

- Perdarahan : - +

JUMLAH:
MONITOR
Jam QB V TMP Te Ten Nadi U Kelu Eval
(ml/ (mm/hg) mp si F han S:
mnt) P O:
A:
P:
13.00 200 33 11 36,5 170/90 28 2.00 Pusing
S: Klien mengatakan nyeri
14.00 200 31 15 36,5 170/90 27 2.00 Pusing
dibagian leher sedikit berkurang
15.00 200 43 13 36 150/90 26 2.00 Pusing
O: klien masih tampak merasakan
16.00 200 33 12 36,5 150/90 28 2.00 Pusing
kesakitan

A: masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

Semarang, 24 Mei 2021


Departemen Keperawatan Medikal
Bedah

Anda mungkin juga menyukai