Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. J DENGAN CHF DIRUANG BAITUL IZZAH 1


RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

Di Susun Oleh :
Lailatul Mukarromah
20902200103

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2023
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. Data Umum
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. J
Umur : 64 tahun
jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Dukuh sorohnini 7/2 sonokulon todanan blora
diagnosa medis : CHF
Tanggal masuk : 2/8/2023
Tgl pengkajian : 2/8/2023
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 32 tahun
jenis kelamin : Perempuan
agama : Islam
suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Widuri IV 8/5 bangetayu kulon genuk
semarang
Hubungan : anak
2. Status Kesehatan saat ini
Keluhan utama : pasien mengatakan batuk sejak
hari selasa kemaren, kemudian hari rabu pasien mengatakan
sesak nafas, mual dan muntah, pusing.
Timbulnya keluhan : pasien mengatakan keluhan
hilang timbul
Status kesehatan saat ini : pasien mengatakan saat ini sesak
nafas dan pusing

3. Riwayat kesehatan lalu


a. Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dengan penyakit sekarang)
Pasien mengatakan mempunyai riwayat DM dan hipertensi
b. Kecelakaan : pasien mengatakan tidak pernah
c. Pernah dirawat : pasien mengatakan tidak pernah
d. Alergi :
- pasien mengatakan tidak ada alergi obat
- pasien mengatakan alergi udang, saat pasien memakan udang
pasien langsung sesak nafas
e. Imunisasi :-

4. Riwayat Kesehatan keluarga


a. Susunan kesehatan keluarga (genogram: 3 generasi)

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis perkawinan
: Garis serumah
: Pasien
b. Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga
Keluarga mengatakan suami klien pernah menderita sakit
jantung
c. Penyakit yang sedang diderita keluarga (Dx. Medis yang
berhubungan dengan penyakit pasien)
Keluarga mengatakan Tidak ada
5. Riwayat kesehatan lingkungan
a. Kebersihan rumah dan lingkungan
Lingkungan rumah bersih dan rapi tidak ada got yang membuat
berbau
b. Kemungkinan terjadinya bahaya
Tidak ada kemungkinan bahaya
II. Pola Kesehatan Fungsional (Data Fokus)
► TULIS DATA SEBELUM SAKIT DAN SETELAH DIRAWAT
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri :
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak terlalu mementingkan
kesehatan dirinya
Setelah dirawat : pasien mengatakan akan lebih peduli dengan
kesehatannya
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan
perawatannya :
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak paham tentang
penyakitnya
Setelah dirawat : pasien mengatakan sudah tau tentang
penyakitnya
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan
Sebelum sakit : pasien mengatakan membeli obat diwarung saat
tidak enak badan
Setelah dirawat : pasien mengatakan langsung memeriksakan
penyakitnya ke rumah sakit
d. Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan :
Sebelum sakit : pasien mengatakan jika dirinya sakit hanya
priksa ke klinik terdekat
Setalah dirawat : pasien mengatakan saat sakit pasien langsung
menuju ke rumah sakit
e. Kebiasaan hidup :
Sebelum sakit : pasien mengatakan kebiasaan hidup klien
sehat, makan makanan yang sehat, jalan pagi
Setelah dirawat : pasien mengatakan semenjak sakit pasien
sudah tidak pernah jalan pagi
f. Faktor sosioekonomi yang berhubungan dengan kesehatan :
Sebelum sakit : pasien mengatakan menggunakan BPJS
Setelah dirawat : pasien mengatakan mengguanakan BPJS
2. Pola eliminasi
a. Eliminasi feses
1) Pola BAB (frekwensi, waktu, warna, konsistensi,
penggunaan pencahar/enema, adanya keluhan
diare/konstipasi)
- Sebelum sakit: Pasien mengatakan BAB 1-2x sehari
- Sesudah sakit: Pasien mengatakan belum BAB sama
sekali
2) Adakah perubahan dalam kebiasaan BAB
(terpasang kolostomi/ileostomy)
Tidak ada perubahan
b. Pola BAK (frekwensi, waktu, warna, jumlah)
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAK 3-4x sehari
- Sesudah Sakit: Pasien mengatkan BAK 2x sehari
3. Pola aktifitas dan latihan
a. Kegiatan dalam pekerjaan
Sebelum sakit: pasien mengatakan melakukan aktivitas sendiri
Sesudah sakit: pasien mengatakan butuh bantuan keluarga
b. Olahraga yang dilakukan (jenis dan frekwensi)
Tidak melakukan olahraga
c. Kesulitan /keluhan dalam aktifitas
1) Pergerakan tubuh : tangan kiri terpasang infus.
2) Perawatan diri (mandi, mengenakan pakaian,bersolek,
makan, dll) :
- Sebelum sakit : dilakukan mandiri
- Sesudah sakit : dibantu keluarga
3) Berhajat (BAK/BAB)
Dibantu kelurga
4) Keluhan sesak nafas setelah melakukan aktifitas
Pasien mengatakan merasa sesak nafas, terpasang kanul
5) Mudah merasa kelelahan
Semenjak sakit klien sering merasa kelelahan
4. Pola Istirahat dan Tidur
a. Kebiasaan tidur (Waktu tidur, lama tidur dalam sehari)
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan pola tidur dan istirahat
cukup dengan 6-8 jam sehari, pada malam hari tidur
nyenyak.
- Setelah sakit : pasien mengatakan sulit tertidur gara-gara
sesak
b. Kesulitan tidur (mudah terbangun, sulit memulai tidur,
insomnia, dll)
- Sebelum sakit : tidak ada kesulitan tidur dan tidur dimalam
hari
- Sesudah Sakit : terdapat kesulitan untuk tidur di malam
hari, pasien sering terbangun jika merasa sesak nafas.
5. Pola Nutrisi-Metabolik
- Sebelum sakit : pasien mengatakan sesuai kebutuhan dan
minum dengan banyak, nafsu makan baik tidak pernah mual
muntah.
- Seudah Sakit : Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan mual
muntah
6. Pola Kognitif-Perseptual sensori
a. Keluhan yang berkenaan dengan kemampuan sensasi
(penglihatan, pendengaran)
Pasien dengan Penglihatan jelas, pendegaran jelas tidak ada
gangguan
b. Kemampuan kognitif
Pasien dapat mengingat dengan baik dan berbicara dengan jelas
c. Kesulitan yang dialami (sering pusing, menurunnya sensitifitas
terhadap nyeri dan panas/dingin)
Nyeri pada dada dan merasa sesak nafas
P : nyeri pada dada
Q : nyeri seperti berdenyut
R : dada
S:3
T : hilang timbul.
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
a. Persepsi diri (hal yang dipikirkan saat ini, harapan setelah menjalani
perawatan, perubahan yang dirasa setelah sakit)
- Sebelum sakit: Pasien dan keluarganya mengatakan selalu
bersyukur pada allah telah diberikan kesehatan
- Sesudah sakit: Pasien dan keluarganya mengatakan sedih dengan
penyakit yang sedang di derita namun ada semangat untuk
sembuh
b. Status emosi: bagaimana perasaan pasien saat ini, apakah perilaku
non verbal sesuai dengan perilaku verbalnya :
Pasien namak lemes terhadap gejala yang diderita
c. Konsep diri:
1) Citra diri/body image: Pasien merasa kurang bebas
gerak
2) Identitas: Pasien dan keluarga mengatakan bahwa di
keluarganya dan dilingkungan sekitar merasa dihargai
dan disayang.
3) Peran: Pasien selama sakit tidak ada perubahan dalam
berat badan
4) Ideal diri: Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan
bisa beraktivitas seperti biasanya
5) Harga diri: Pasien mengatakan di sayang oleh keluarga
dan saat di rawat di rumah sakit keadaan pasien
semakin membaik.
8. Pola Mekanisme Koping
Menjelaskan tentang pola koping, toleransi terhadap stress dan support
sistem
a. Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan (sendiri atau dibantu)
Pasien dalam mengambil keputusan masih dibantu oleh kelurga
b. Yang dilakukan jika menghadapi masalah :
berdoa dengan sang pencipta
c. Bagaimana upaya pasien dalam menghadapi masalahnya
sekarang :
Lebih dekat kepada sang pencipta
d. Menurut pasien apa yang dapat dilakukan perawat agar
pasien merasa nyaman :
Merawat pasien dengan baik dan teliti
9. Pola Seksual-Reproduksi
a. Bagaimana pemahaman pasien tentang fungsi seksual :
pasien mengatakan paham
b. Adakah gangguan hubungan seksual disebabkan oleh
berbagai kondisi (fertilitas, libido, ereksi, menstruasi,
kehamilan, pemakian alat kontrasepsi): pasien mengatakan
tidak ada
c. Adakah permasalahan selama melakukan aktifitas seksual
(ejakulasi dini, impotent, nyeri selama berhubungan,
perdarahan dll) terutama terkait dengan penyakit yang
diderita : pasien mengatakan tidak ada masalah
d. Pengkajian pada perempuan terutama pada pasien dengan
masalah tumor atu keganasan system reproduksi
1) Riwayat menstruasi (keteraturan, keluhan selama menstruasi) :
pasien mengatakan sudah tidak menstruasi
2) Riwayat kehamilan (jumlah kehamilan, jumlah kelahiran,
jumlah anak): pasien mengatakan hamil dan melahirkan
normal
3) Riwayat pemeriksaan ginekologi misal pap smear:-
10. Pola Peran-Berhubungan dengan orang lain
Mengkaji bagaimana hubungan pasien dengan orang lain (keluarga,
tenaga kesehatan, pasien lain), apakah keadaan penyakitnya
mempengaruhi hubungan tersebut.
a. Kemampuan pasien dalam berkomunikasi :
Pasien berkomunikasi dengan baik
b. Siapa orang yang terdekat dan lebih berpengaruh pada pasien :
keluarga
c. Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah:
keluarga
d. Adakah kesulitan dalam keluarga (hubungan dengan orang tua,
hubungan dengan saudara, hubungan perkawinan) :
Tidak ada
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
a. Bagaimana pasien menjalankan kegiatan agama atau kepercayaan:
Pasien menjalankan sholat 5 waktu
b. Masalah yang berkaitan dengan aktifitasnya tersebut selama
dirawat : tidak ada masalah
c. Adakah keyakinan atau kebudayaan yang dianut
pasien yang bertentangan dengan kesehatan : Tidak ada
d. Adakah pertentangan nilai/keyakinan/kebudayaan terhadap
pengobatan yang dijalani : Tidak ada

III. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)


1. Kesadaran
Composmentis
2. Penampilan
Lemah
3. Vital sign
a. TD : 201/125 mmHg
b. Suhu Tubuh : 36,2o C
c. Respirasi : 20 x/menit
d. Nadi : 134 x/mnt
e. Spo : 98%
f. RR : 24
4. Kepala
Bentuk mesochepal, rambut tebal bersih warna hitam, tidak rontoh dan
tidak ketombe
5. Mata
Penglihatan sedikit terganggu sebelah kanan memerah pupil normal,
konjungtiva tidak anemis, tidak menggunakan alat bantu.
6. Hidung
Hidung bersih, tidak ada secret, tidak polip, tidak ada napas cuping hidup,
memakai oksigen
7. Telinga
Bentuk simestris, pendengaran normal, tidak menggunakan alat bantu
dengar, dan tidak ada infeksi
8. Mulut dan Tenggorokan
Bibir kering, tidak ada nyeri, tidak ada benjolan di leher, tidak ada
pembesaran tonsil, dan vena jugularis.
9. Dada
Jantung
Inspeksi : bentuk simestris, retraksi dada minimal
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara lub dub
Paru- paru
Inspeksi : Dada simestris
Palpasi : Tidak ada benjolan, Taktil fremitus normal
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Bronkovesikuler
10. Abdomen :
Inspeksi : Simetris, ada pemasangan kolostomi
Auskultasi : bising usus normal
perkusi : Suara timpani
palpasi : Tidak ada benjolan
11. Genetalia : tidak terpasang kateter
12. Ekstremitas atas dan bawah
a. Ekstermitas atas tangan kanan : kuku normal, kulit bersih, turgor kulit
baik, tidak ada edema ditangan kanan, Capilarry refill < 2 detik
b. Ekstermitas atas tangan kiri : terpasang infus, kuku normal, kulit
bersih, turgor kulit baik, tidak ada edema ditangan kanan, Capilarry
refill < 2 detik
c. Ektermitas bawah kanan : Kuku normal, kulit bersih, turgor kulit baik,
tidak ada edema dikaki kanan, Capilarry refill < 2 detik
d. Ektermitas bawah kaki kiri : Kuku normal, kulit bersih, turgor kulit
baik, tidak ada edema dikaki kiri, Capilarry refill < 2 detik
13. Kulit
Kulit bersih, warna kuning langsat, turgor kulit pucat
14. Data Penunjang
a. Hasil Pemeriksaan Penunjang
Tuliskan data fokus terkait penyakit pada :
1) Pemeriksaan laborat
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Darah rutin I
Hemoglobin L 10.5 13.2-17.3 9g/dl
Hematokrit L 30.3 33.0-45.0 %
Leukosit 10.86 3.80-10.60 Ribu/NL
Trombosit 180 150 - 440 Ribu/NL
Kimia Klinik
Ureum H 61 10 - 50 Mg/dL
Creatinin H 2.63 0.70 – 1.30 Mg/dL
Elektrolit
(Na,K,Cl)
Natrium (Na) 139.0 135 - 147 mmol/L
Kalium (K) L 3.40 3.5 – 5.0 mmol/L
Klorida (Cl) H 106.0 95 - 105 mmol/L

b. Diit yang diperoleh


Nasi RG DM Jantung
c. Therapy
Infus : RL 20 tpm
Injeksi :
1. Moxifloxacin 1x1
2. Pantoprazol 1x1
3. Furosemid 2x1
4. Resfar (anti pac) 1x1

B. ANALISA DATA

Tgl / jam Data Fokus Problem Etiologi TTD


2 agustus DS: pasien mengatakan Nyeri akut Agen cedera
2023 nyeri pada bagian kaki biologis
(09.00) kanan
P : nyeri pada dada
Q : nyeri seperti berdenyut
R : dada
S:3
T : hilang timbul
DO: pasien tampak meringis
2 agustus Ds ; pasien mengatakan Kelemahan otot Pola nafas tidak
2023 sesak nafas pernafasan efektif
(09.05) Do :
- pasien tampak sesak
- pasien tampak
tepasang kanul
- TTV
TD : 201/125
N : 134x/menit
RR : 24
S : 36,2
Spo2 : 98
2 agustus DS: Perubahan after Penurunan
2023 - Pasien mengeluh load curah jantung
(09.10) lemes
- Pasien mengeluh
mual
- Pasien mengeluh
muntah
DO:
- Keadaan
composmentis
- Warna kulit pucat
- Hemoglobin : L 10.5
- Hematokrit : L 30.3
- Leukosit : 10.86
- Trombosit : 180
TD : 201/125
N : 134
S : 36,2
RR : 24
SPO2 : 98

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN & PRIORITAS DIAGNOSA


1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik (D.0077)
2. Pola nafas tidak efektif b.d kelemahan otot pernafasan (D.0005)
3. Penurunan curah jantung b.d perubahan after load (D.0008)

D. PLANNING / INTERVENSI
Tgl / Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Planning TTD
Jam keperawatan
2 DX 1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
agustus keperawatan selama 2x24 (I.08238)
2023 jam diharapkan : Obeservasi
(09.15) 1. Identifikasi lokasi,
1. Nyeri berkurang
karakteristik,
2. Meringis berkurang durasi, frekuensi,
3. Gelisah berkurang kualitas, dan
4. Kesulitan tidur intensitas nyeri
berkurang 2. Monitor
keberhasilan
komplementer

Terapeutik
1. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri
2. Fasilitasi istirahat
dan tidur
3. Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri

Edukasi
1. Jelaskan cara
meredakan nyeri
2 DX 2 Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan
agustus keperawatan selama 2x24 nafas (I.01011)
2023 jam diharapkan : Observasi
(09.20) 1. Monitor pola napas
1. Dipsnea menurun
(frekuensi,
2. Pola nafas membaik kedalaman, usaha
napas)
2. Monitor sputum
(jumlah, warna,
aroma)
Terapeutik
1. Posisikan semi-
fowler atau fowler
2. Berikan minum
hangat
3. Berikan oksigen,
jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan asupan
cairan 2000 ml/hari,
jika tidak ada
kontraindikasi
2. Ajarkan Teknik
batuk efektif
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika
perlu.
2 Dx 3 Setelah dilakukan tindakan Perawatan jantung
agustus keperawatan selama 2x24 (I.02075)
2023 jam diharapkan : Observasi
(09.25) 1. Identifikasi
1. Kekuatan nadi perifer
tanda/gejala
meningkat primer penurunan
2. Dipsnea menurun curah jantung
(meliputi:
dispnea,
kelelahan).
2. Identifikasi
tanda/gejala
sekunder
penurunan curah
jantung (meliputi:
batuk, kulit pucat)
3. Monitor saturasi
oksigenMonitor
keluhan nyeri
dada (mis:
intensitas, lokasi,
radiasi, durasi,
presipitasi yang
mengurangi nyeri)
Terapeutik
1. Posisikan pasien
semi-fowler atau
fowler dengan
kaki ke bawah
atau posisi
nyaman
2. Berikan diet
jantung yang
sesuai
3. Fasilitasi pasien
dan keluarga
untuk modifikasi
gaya hidup sehat
4. Berikan terapi
relaksasi untuk
mengurangi
stress, jika perlu
5. Berikan dukungan
emosional dan
spiritual
6. Berikan oksigen
untuk
mempertahankan
saturasi oksigen >
94%
Edukasi
1. Anjurkan
beraktivitas fisik
sesuai toleransi
2. Anjurkan
beraktivitas fisik
secara bertahap
3. Ajarkan pasien
dan keluarga
mengukur berat
badan harian
4. Ajarkan pasien
dan keluarga
mengukur intake
dan output cairan
harian
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
antiaritmia, jika
perlu
E. IMPLEMENTASI (dilakukan per diagnosa yang muncul/3 hari perawatan)

Tgl / Diagnosa Implementasi Respon TTD


jam keperawatan
2 agustus DX 1 - mengidentifikasi lokasi, DS :
2023 karakteristik, durasi, P : nyeri pada dada
(09.30) frekuensi, kualitas, dan Q : nyeri seperti
intensitas nyeri berdenyut
R : dada
S:3
T : hilang timbul
Do : klien tampak
meringis

-Menjelaskan cara DS : Klien mengatakan


meredakan nyeri tidak tahu cara
(09.35) meredakan rasa nyeri
DO : klien
mendengarkan edukasi
dengan baik

(09.40) DX 2 -Monitor pola napas DS : klien mengeluh


(frekuensi, kedalaman, sesak
usaha napas) DO : pola nafas klien
dipsnea
TD : 201/125 mmHg
N : 134x/mnt
S : 36,2 C
Spo2 : 98%
RR : 24

-Monitor sputum DS : pasien mengeluh


(09.45) (jumlah, warna, aroma) batuk
DO : tampak sputum
tidak ada

(09.50) DX 3 - Identifikasi tanda/gejala DS : pasien


primer penurunan curah mengatakan lemes
jantung (meliputi: DO : pola nafas klien
dispnea, kelelahan). dipsnea
-
(09.55) - Identifikasi tanda/gejala DS : pasien mengeluh
sekunder penurunan batuk
curah jantung (meliputi: DO : kulit klien tampak
batuk, kulit pucat) pucat
- Monitor keluhan nyeri
(10.00) dada (mis: intensitas, DS : pasien mengeluh
lokasi, radiasi, durasi,nyeri dada
presipitasi yang DO : pasien tampah
mengurangi nyeri) meringis
P : nyeri pada dada
Q : nyeri seperti
berdenyut
R : dada
S:3
T : hilang timbul
3 agustus DX 1 - mengidentifikasi lokasi, DS :
2023 karakteristik, durasi, P : nyeri pada dada
(16.30) frekuensi, kualitas, dan Q ; nyeri saeperti
intensitas nyeri berdenyut
R : dada
S:3
T : hilang timbul
Do : klien tampak
meringis

(16.35) -Menjelaskan cara DS : Klien mengatakan


meredakan nyeri mengerti cara
meredakan rasa nyeri
DO : klien tampak
melakukan dengan baik

(16.40) DX 2 -Monitor pola napas DS : klien mengatakan


(frekuensi, kedalaman, masih sesak nafas
usaha napas) DO : pola nafas dipsnea

(16.45) -Monitor sputum DS : pasien mengatakan


(jumlah, warna, aroma) batuk
DO : sputum tidak ada

(16.50) DX 3 - Identifikasi DS : pasien


tanda/gejala primer mengatakan masih
penurunan curah sesak nafas
jantung (meliputi: DO : pola nafas dipsnea
dispnea, kelelahan).
(16.55) - Identifikasi DS : klien mengatakan
tanda/gejala batuk
sekunder penurunan DO : kulit klien tampak
curah jantung pucat
(meliputi: batuk,
kulit pucat)

(17.00) - Monitor keluhan DS : klien mengatakan


nyeri dada (mis: nyeri pada dada
intensitas, lokasi, P : nyeri pada dada
radiasi, durasi, Q ; nyeri saeperti
presipitasi yang berdenyut
mengurangi nyeri) R : dada
S:3
T : hilang timbul
DO : klien tampak
meringis
F. EVALUASI (dilakukan setiap hari, per shift, per diagnosa keperawatan
yang muncul)

Tgl / Diagnosa Catatan Perkembangan TTD


jam Kep
2 DX 1 S:S : klien mengatakan kakinya kanan terasa nyeri
agustus O:
2023 P : nyeri pada dada
Q : nyeri saeperti berdenyut
R : dada
S:3
T : hilang timbul
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
- Menjelaskan cara meredakan nyeri

DX 2 S : klien mengatakan sesak nafas


O : pola nafas klien dipsnea, klien tampak lemes
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor pola nafas
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari
O:
A:
P:
S : klien mengatakan sesak nafas dan merasa pusing
DX 3 O : klien tampak pola nafas dipsnea, kulit klien tampak
pucat
TTV :
TD : 201/125
N : 134
RR : 24
S : 36,5
SPO2 : 98
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah
jantung
- Monitor tekanan darah
- Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum
dan sesudah aktivitas
3 DX 1 S : klien mengatakan nyeri pada dada
agustus O:
2023 P : nyeri pada dada
Q : nyeri seperti berdenyut
R : dada
S:3
T : hilang timbul
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
- Menjelaskan cara meredakan nyeri

DX 2 S : klien mengatakan sesak nafas


O : pola nafas klien dipsnea, klien tampak lemes
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor pola nafas
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari

DX 3 S : klien mengatakan sesak nafas dan merasa pusing


O : klien tampak pola nafas dipsnea, kulit klien tampak
pucat
TTV :
TD : 201/125
N : 134
RR : 24
S : 36,5
SPO2 : 98
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah
jantung
- Monitor tekanan darah
- Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum
dan sesudah aktivitas

Catatan : Evaluasi sumatif dilakukan perdiagnosa dan perhari

Anda mungkin juga menyukai