Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S DENGAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI
RUANGAN KELAS III RUMAH SAKIT PROF. MA.
HANAFIAH SM BATU SANGKAR

OLEH : NETRI NOFNITA


NIM. 2220243136

DOSEN PEMBIMBING:
NS, VERA SESRIANTY, M. KEP

PROGRAM STUDI SARJANA


KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS PERINTIS
INDONESIA
TAHUN 2022/2023
LAPORAN
KASUS

A. Pengkajian

1. Data Demografi
a. Identitas Klien
1) Nama : Ny. S
2) Umur : 40 tahun 5 bulan 2 hari
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Agama : Islam
5) Suku/Kewarganegaraan : Minang/ WNI
6) Pendidikan : SMP
7) Pekerjaan : IRT
8) Status marital : Kawin
9) Tanggal, Jam pengkajian : 25 Desember 2022 / 20.00 WIB
10) Tanggal, Jam masuk : 25 Desember 2022 / 18.00 WIB
11) Diagnosa Medis : Observasi Febris + Vomitus
12) Alamat : Lintau
b. Identitas Keluarga/Penanggung jawab
1) Nama : Tn. A
2) Umur : 48 Tahun
3) Jenis kelamin : Laki - laki
4) Pekerjaan : Petani
5) Hubungan dengan klien : Suami
6) Alamat : Lintau

2. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang/saat ini:
(1) Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan demam naik turun sejak hari minggu
tanggal 25 Desember yang lalu, pasien juga mengatakan

2
mual muntah 6 X dan BAB 3 X sehingga pasien datang ke
Rumah sakit dan disarankan dokter untuk dirawat di Rumah
Sakit.
(2) Keluhan Utama
Pasien mengatakan pusing
(3) Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST)
Pada saat pengkajian Pasien mengatakan pusing, mual,
tidak nafsu makan dan BAB sudah 3 kali cair dan BAK
sudah 5 kali pada pagi hari, pasien juga mengatakan sudah
tidak demam dan muntah lagi. Pusingnya seperti berputar-
putar dan terjadi pada saat beraktivitas. Pusingnya sedikit
berkurang pada saat pasien tidur.
(4) Keluhan
menyertai Tidak
ada

b) Riwayat Kesehatan Masa Lalu


(1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan pernah mengalami sakit panas, batuk
dan pilek
(2) Riwayat rawat inap sebelumnya
Pasien mengatakan pasien belum pernah masuk Rumah
Sakit
(3) Riwayat obat dan alergi
Pasien mengatakan alergi obat cefat dan reaksinya gatal -
gatal
(4) Riwayat operasi
Pasien mengatakan belum pernah dioperasi sebelumnya
(5) Riwayat Transfusi
Pasien mengatakan belum pernah melakukan transfusi
(6) Riwayat pengobatan rutin
Pasien mengatakan tidak ada pengobatan rutin

3
c. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai
penyakit turunan maupun menular
d. Keadaan kesehatan lingkungan rumah
Pasien mengatakan tinggal di perumahan padat penduduk tapi
lingkungan rumah nyaman dan bersih. Kondisi ventilasi juga
cukup baik sehingga udara mampu bertukar dari luar kedalam.

3. Pola kesehatan fungsional


11 Pola yang dikaji sebeum sakit dan saat sakit
1. Pola pengelolaan kesehatan dan persepsi kesehatan
a) Arti sehat dan sakit bagi klien, gaya hidup atau hal yang
mempengaruhi kesehatan ( kopi, obat penenang atau narkoba)
Pasien mengatakan sehat adalah suatu anugerah dari Tuhan
yang harus dijaga dan sakit yang dialaminya adalah ujian dari
Tuhan.
b) Pengetahuan status kesehatan klien saat ini
Pasien mengatakan tidak tau penyebab dari demam, mual,
muntah dan pusing yang dialaminya
c) Perlindungan terhadap kesehatan
Pasien mengatakan pasien selalu menjaga pola makan dengan
baik dan saat ini pasien hanya bisa melakukan apa yang sudah
menjadi kaharusan bagi seorang pasien.
d) Pemeriksaan diri sendiri
Pasien mengatakan jika sakit pasien pergi memeriksakan diri ke
klinik kesehatan untuk mendapatkan obat

4
e) Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien jarang olahraga dan
saat ini pasien mengikuti terapi obat yang diberikan

2. Pola nutrisi metabolik


a) Kebiasaan makan dan kudapan, jenis dan jumlah makanan
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien mampu makan sehari
3 kali dalam 1 porsi setiap kali makan dengan jenis nasi, sayur
dan daging. Saat ini pasien hanya mampu menghabiskan ½
porsi makan karena merasa mual dengan jenis bubur.
b) Pola makan dalam 3 hari terakhir atau dalam 24 jam
terakhir, porsi yang di habiskan
Pasien mengatakan saat masuk Rumah Sakit baru pasien
merasakan tidak ada nafsu makan karena mual
c) Kepuasan akan berat badan saat ini
Pasien mengatakan merasakan ada penurunan berat badan
d) Factor pencernaan
Pasien mengatakan nafsu makan menurun karena mual

3. Pola eliminasi
a) Kebiasaan buang air kecil (BAK):
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAK 3 – 4 kali dalam
sehari dengan jumlah ± 200 cc, berwarna kuning jernih dan bau
khas air kencing. Saat ini pasien mengatakan BAK sudah 3 kali
dengan jumlah ± 200cc, berwarna kuning jernih, bau khas air
kencing dan tidak ada nyeri.
b) Kebiasaan buang air besar (BAB):
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1 kali sehari
dengan konsistensi lembek dan berwarna kuning. Saat ini
pasien mengatakan sudah BAB 3 kali dengan konsistensi cair
dan berwarna kuning.

5
c) Keyakinan budaya dan kesehatan
Pasien mengatakan pasien percaya bahwa kesehatan adalah
pemberian Tuhan
d) Kemampuan perawatan diri
Pasien mengatakan mampu merawat diri sendiri sebelum sakit.
Saat ini pasien butuh bantuan perawat dan keluarganya
e) Penggunaan bantuan untuk eliminasi
Tidak ada

4. Pola aktivitas dan latihan


a) Kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari
Pasien mengatakan mampu melakukan aktivitas secara mandiri
sebelum sakit. Saat ini pasien membutuhkan bantuan dari
keluarga dan temannya – temannya.
b) Olahraga :
Pasien jarang melakukan olahraga
c) Kebiasaan mengisi waktu senggang dengan melakukan
kegiatan sehari-hari.
d) Keyakinan tentang aktivitas dan olahraga :
Saat ini pasien tidak bisa berolahrga karena sakit.

6
e) Kemampuan untuk merawat diri sendiri :
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi/personal hygiene √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ket: 0=mandiri, 1= menggunakan alat bantu, 2= di bantu orang
lain, 3= dibantu orang lain dan alat,4= ketergantungan penuh

5. Pola istirahat tidur


a) Kebiasaan tidur sehari-hari :
Pasien mengatakan jika pulang kuliah masih sempat untuk tidur
siang pasien tidur ± 2 jam dan tidur malam tidak menentu jika
mengerjakan banyak tugas pasien hanya tidur ± 5 – 6 jam.
Setelah sakit pasien terkadang terbangun saat malam hari
karena merasa tidak nyaman.
b) Menggunakan alat (music) atau obat untuk mempermudah
tidur:
Pasien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat tidur dan
tidak pernah mencoba terapi musik.
c) Jadwal istirahat dan relaksasi :
Pasien mengatakan jika ada waktu istirahat pasien dengan tidur
d) Gejala gangguan pola tidur :
Pasien mengatakan suka terbangun karena merasa tidak
nyaman
e) Faktor yang berhubungan :
Pasien mengatakan cemas karena sakit

7
6. Pola persepsi kognitif
a) Fungsi dan penggunaan alat bantu indra :
Pasien mengatakan tidak menggunakan kacamata
b) Persepsi ketidaknyamanan nyeri :
Pasien mengatakan tidak merasakan nyeri
c) Keyakinan terhadap nyeri :
Tidak ada
d) Tingkat pengetahuan pasien terhadap nyeri :
Tidak ada

7. Pola konsep diri-persepsi diri:


a) Keadaan social :
Pasien mengatakan pasien senang bersosialisasi dengan banyak
orang
b) Identitas personal:
Pasien mengatakan bahwa dia adalah seorang IRT
c) Gambaran diri:
Pasien sadar bahwa dia adalah seorang IRT yang baik
d) Harga diri :
Pasien mengatakan bahwa dia mau dihargai sebagai sesama
manusia
e) Ancaman terhadap konsep diri:
Pasien mengatakan takut penyakitnya tambah parah dan
menyusahkan keluarganya.
f) Riwayat perubahan konsep berhubungan dengan fisik:
Pasien merasakan bahwa dirinya lemah dan terbeban karena
harus merepotkan keluarga dan temannya untuk beraktivitas
karena sakit.

8
8. Pola hubungan peran:
a) Gambaran tentang peran berkaitan dengan keluarga, teman dan
pekerjaan:
Pasien mengatakan bahwa ia adalah IRT dan sibuk dengan
kegiatan pekerjaan rumah sehari-hari.
b) Kepuasan menjalani peran:
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien merasa senang dapat
melakukan aktivitasnya seperti biasa.
c) Efek terhadap status kesehatan:
Pasien mengatakan sudah merepotkan teman dan keluarganya.
d) Pentingnya keluarga bagi klien:
Pasien mengatakan keluarga sangat penting, tanpa keluarga
pasien tidak bisa apa-apa.
e) Struktur dan dukungan keluarga :
Pasien mengatakan keluarga selalu menemani dan membantu
pasien dalam memenuhi kebutuhannya.
f) Proses pengambilan keputusan keluarga :
Pasien mengatakan pengambilan keputusan pasien selalu
berdiskusi dengan orang tuanya.
g) Pola asuh yang diterapkan dalam keluarga :
Pasien mengatakan orang tua mengasuhnya sejak dilahirkan
dan pada saat beranjak dewasa orang tua mempercayainya
untuk mandiri.
h) Klien tinggal dengan :
Pasien mengatakan bahwa dia adalah IRT yang tinggal dalam 1
lingkungan yang sama dengan keluarga

9
9. Pola reproduksi-seksualitas:
a) Masalah terkait seksual :
Tidak ada
b) Menstruasi :
Tidak ada
c) Gambaran prilaku seksual :
Tidak ada
d) Pengetahuan tentang seksual :
Tidak ada

10.Pola toleransi terhadap stress dan mekanisme koping:


a) Sifat pencetus stress :
Pasien mengatakan stres jika mual dan muntah
b) Tingkat stress yang dirasakan :
Pasien merasakan cemas jika harus dirawat semakin lama
c) Respon terhadap stress :
Pasien mengatakan tidak nafsu makan
d) Strategi mengatasi stress :
Pasien mengatakan mengatasi dengan tidur
e) Strategi koping :
Pasien selalu meminta bantuan kepada keluarga dan perawat

11.Pola keyakinan-nilai:
a) Latar belakang budaya :
Pasien mengatakan bahwa ia adalah orang indonesia dan asli
dari Minang
b) Status ekonomi :
Pasien mengatakan suaminya selalu memenuhi kebutuhan
ekonominya

10
c) Tujuan kehidupan bagi klien :
Pasien mengatakan bahwa hidup adalah anugerah yang harus
disyukuri dan harus berguna serta dapat membanggakan orang
tuanya
d) Pentingnya agama bagi klien :
Pasien mengatakan bahwa pasien selalu rutin sholat 5 waktu.
e) Dampak kesehatan terhadap spiritualitas :
Pasien mengatakan saat ini ia percaya bahwa Tuhan yang akan
memulihkan keadaannya.

4. Data Biologi
a. Keadaan umum
Penampilan umum : pasien tampak sakit sedang, kesadaram
compos mentis, akral teraba hangat, pasien terpasang infus Asering
500 cc/ 12 di tangan kiri.
b. Tanda-tanda vital
TD : 90/70 mmHg
S : 36,9 ̊ C
N : 98 X/ menit
RR : 18 X/ menit
Nyeri : 0/10
c. Berat badan sebelum sakit: 65 Kg
Tinggi badan : 165 Cm
IMT : 23,9
Berat Badan sekarang : 62 Kg
Tinggi badan : 165 Cm
IMT : 22,8

11
d. Pemeriksaan fisik :
1) Kepala
Bentuk kepala simetris, rambut dan kulit kepala pasien bersih,
distribusi rambut merata dan tidak rontok, tidak ada benjolan
dan tidak ada keluhan.
2) Wajah
Wajah tampak simetris, tidak ada edema
3) Mata
Bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
dan pupil isokor
4) Hidung
Bentuk hidung simetris, hidung tampak bersih dan tidak
terdapat sekret
5) Telinga
Telinga tampak bersih, pasien tidak merasa nyeri pada kedua
telinganya, pendengaran baik
6) Mulut dan tenggorokan
Mukosa bibir tampak kering, tidak ada stomatitis dan mulut
bersih
7) Leher
Tidak ada edema, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan
tidak ada nyeri tekan
8) Dada
Bentuk dada simetris. Tidak terdapat retraksi dada, tidak ada
edema dan jaringan parut,suara nafas normal, suara ucapan
(vocal resonans) normal, tidak ada suara tambahan.
Perkusi jantung normal, bunyi jantung reguler.
9) Abdomen
Tampak datar, umbilikus berada ditengah, tidak ada nyeri
tekan, terdengar bising usus 7x/menit.

12
10) Genetalia
Tidak
terkaji
11) Rectum
Tidak terkaji
12) Punggung
Tidak ada kelainan, tampak normal
13) Ekstremitas
Bentuk simetris, tidak terdapat edema, lesi dan jaringan parut,
kuku jari bersih
5. Data psikologi
a) Status emosi:
Tampak stabil
b) Gaya komunikasi:
Pasien tampak kooperatif saat diajak bicara
c) Kegiatan agama yang diikuti :
Pasien mengatakan rutin sholat 5 waktu
d) Pandangan klien tentang peran Tuhan dalam kehidupannya, peran
doa dalam kehidupannya, kematian dan relasi dengan Tuhan :
Pasien mengatakan sakit adalah ujian hidup baginya dan pasien
percaya akan mendapat kesembuhan jika klien rajin berdoa

13
6. Data penunjang
1) Laboratorium
Pemeriksaan tanggal 25 - 12 - 2022
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Hematologi
Darah lengkap 15.6 g/dl 13.2 – 17.3
Hemoglobin 48.1 % 40.0 – 54.0
Hematokrit 5.78 Juta/µL 4.50 – 5.90
Eritrosit 83 fL 80 – 96
MCV L 27 pg/mL 28 – 33
MCH L 32 g/dL 33 – 36
RDW-CV 13 % 11 – 16
Lekosit H 12.59 10^3/µL 4.4 – 11.0
Trombosit 211 Ribu/µL 150 – 450
MPV H 11.2 fL 6.8 – 10.6

Hitung Jenis
Basofil 0.0 % 0.0 – 1.0
Eosinofil 4.0 % 2.0 – 4.0
Neutrofil segmen H 84.0 % 50.0 – 70.0
Limfosit L 5.0 % 20.0 – 40.0
Monosit 7.0 % 2.0 – 8.0

Kimia klinik
SGPT (ALT) 36 µL <41

Pemeriksaan tanggal 25 - 12 - 2022

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN


Hematologi
Lekosit 6.35 10^3/µL 4.4 – 11.0
Trombosit 175 Ribu/µL 150 – 450

Hitung Jenis
Basofil 0.0 % 0.0 – 1.0
Eosinofil 3.0 % 2.0 – 4.0
Neutrofil segmen 65.0 % 50.0 – 70.0
Limfosit L 19.0 % 20.0 – 40.0
Monosit H 13.0 % 2.0 – 8.0
normoblas 0 /100 Lekosit

Kimia klinik
Ureum darah 25 Mg/dL 19.44

14
eGFR
Kreatinin darah H 1.2 Mg/dL < 1.2
eGFR 78,9 mL/min/1.73 m^2
Natrium (sodium) 136 mmol/L 136-145
Kalium 3.8 mmol/L 3.5 – 5.1
(pottasium)

2) Radiologi
Tidak ada
3) Ekg
Tidak ada
4) Terapi obat:
Injeksi

a) Nama Obat:
Tamoliv Dosis : 1g
Golongan : analgesik dan antipirektik
Indikasi : terapi jangka pendek untuk demam dan nyeri derajat
ringan - sedang
Kontraindikasi : hipersensitif dengan gangguan hati berat
Efek Samping : malaise, kadar transaminase, ruam, reaksi
hipersensitif, hepetotoksik (overdosis)
Mekanisme kerja obat : dengan menurunkan sintesa prostlagandin
di sentral, sehingga dapat menghasilkan efek analgesik dan
antipirektik
b) Nama Obat: Vomceran
Dosis : 2 X 8 mg
Golongan : ondansentron
Indikasi : penanganan mual dan muntah yang berkaitan dengan
kemoterapi dan radioterapi
Kontraindikasi : hipersensitif
Efek Samping : sakit kepala, demam, menggigil, konstipasi, sensasi
panas pada daerah kepala, nyeri epigastrium, nyeri
muskuloskeletal,nyeri dada, rasa lemas, ansietas, hipotensi,gatal,
parestesia, sedasi dan diare.

15
Mekanisme kerja obat : meningkatkan kondisi pasien dengan
melakukan fungsi memblokir serotonin 5-HT3 receptor
c) Nama Obat: Pranza
Dosis : 1 X 40 mg
Golongan : proton pump inhibitor
Indikasi : ulkus lambung, ulkus duodenum, refluks esofagitis
derajat sedang dan berat serta kondisi hipersekresi patologis seperti
sindrom zollinger-ellison atau keganasan lainnya.
Kontraindikasi : hipersensitif
Efek Samping : sensasasi berputar dan kehilangan keseimbangan,
peningkatan resiko patah tulang, diare, sakit kepala, pusing, gatal
pada kulit
Mekanisme kerja obat : menghambat sekresi asam lambung melalui
kerja spesifik pada pompa proton sel parietal.
Oral
a) Nama Obat: sumagesic
Dosis : 3 X 1 tab
Golongan : analgetik dan antipirektik
Indikasi : menurunkan demam serta meredakan sakit kepala,
sakit gigi, nyeri otot dan sendi
Kontraindikasi : gangguan fungsi hati
Efek Samping : kerusakan hati akibat pemberian jangka panjang
dan dosis besar, reaksi hipersensitivitas
Mekanisme kerja obat : menyembuhkan rasa sakit degan cara
bekerja pada pusat rasa sakit dalam otak dan mencegah timbulnya
rangsangan rasa sakit pada tempat-tempat bersangkutan.
5) Diit:
Lunak
6) Acara infus:
Asering 500 cc/12 jam
7) Mobilisasi
Bedrest

16
B. Pengelompokan Data
Data Subjektif Data Objektif
 Klien mengatakan lemas  Klien tampak sakit sedang
 Klien mengatakan pusing jika  Kesadaran compos mentis
beraktivitas  Akral teraba hangat
 Klien mengatakan mual  Klien tampak lemas
 Klien mengatakan tidak nafsu  Mukosa bibir kering
makan karena mual  Kulit pasien terlihat kering dan
 Klien mengatakan berat badan Turgor tidak elasitis
menurun  Makan ½ porsi
 Klien mengatakan BAB sudah 3  Hasil TTV :
kali dan cair  TD : 90/70 mmHg
 Klien mengatakan BAK sudah 5  S : 36, 9 ̊ C
kali pada pagi hari  N : 98 x/ menit
 RR : 18 x/menit
 Bising usus : 7 kali / menit
 Berat badan sebelum sakit : 65 Kg
 Berat badan setelah sakit : 62 Kg
 Terpasang infus asering 500 cc/ 12
jam

C. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS : Faktor infeksi Resiko tinggi
 Klien mengatakan ketidakseimbangan
mual Masuk melalui makanan yang nutrisi kurang dari
 Klien mengatakan tercemar kebutuhan tubuh
tidak nafsu makan
 Klien mengatakan Berkembang dalam usus
berat badan
menurun Melepas enteroktosin

DO : Mengiritasi otot dan lapisan mukosa


 Klien tampak sakit intestinum
sedang
 Kesadaran compos Menstimulasi fleksus submukosa dan
mentis fleksus mienterik
 Akral teraba hangat
 Makan ½ porsi Mempercepat peristaltik usus
 Hasil TTV :
Hiperperistaltik usus
 TD : 90/70 mmHg
 S : 36, 9 ̊ C
Menekan lambung
 N : 98 x/ menit
 RR : 18 x/menit
Merangsang reflek mual muntah
 Berat badan sebelum
17
sakit : 65 Kg
 Berat badan setelah Mual muntah
sakit : 62 Kg
 Terpasang infus Nafsu makan menurun
asering 500 cc/ 12 jam
Resiko ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
DS : Faktor infeksi Resiko tinggi
 Klien mengatakan kekurangan volume
BAB 3 kali cair Masuk melalui makanan yang cairan
 Klien mengatakan tercemar
BAK sudah 5 kali pada
pagi hari Berkembang dalam usus
 Klien mengatakan
mual Melepas enteroktosin
 Klien mengatakan
pusing Mengiritasi otot dan lapisan mukosa
intestinum
DO :
 Klien tampak sakit Menstimulasi fleksus submukosa dan
sedang fleksus mienterik
 Kesadaran compos
mentis Mempercepat peristaltik usus
 Akral teraba hangat
Hiperperistaltik usus
 Klien tampak lemas
 Mukosa bibir kering
 Kulit pasien terlihat Frekuensi BAB meningkat
kering dan Turgor
tidak elasitis Peningkatan kehilangan cairan dan
 Hasil TTV : elektrolit
 TD : 90/70 mmHg
 S : 36, 9 ̊ C Resiko kekurangan volume cairan
 N : 98 x/ menit
 RR : 18 x/menit
 Terpasang infus
asering 500 cc/ 12 jam
DS : Faktor infeksi Intoleransi aktivitas
 Klien mengatakan
lemas Masuk melalui makanan yang
 Klien mengatakan tercemar
pusing jika beraktivitas
DO : Berkembang dalam usus
 Klien tampak sakit
sedang Melepas enteroktosin
 Kesadaran compos
mentis
 Akral teraba hangat Mengiritasi otot dan lapisan mukosa

18
 Klien tampak lemas intestinum
 Hasil TTV :
 TD : 90/70 mmHg Menstimulasi fleksus submukosa dan
 S : 36, 9 ̊ C fleksus mienterik
 N : 98 x/ menit
 RR : 18 x/menit Mempercepat peristaltik usus
 Terpasang infus
asering 500 cc/ 12 jam Hiperperistaltik usus

Menekan lambung

Merangsang reflek mual muntah

Mual muntah

Kelemahan

Intoleransi aktivitas

D. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah


1. Resiko tinggi ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan mual dan tidak nafsu makan

E. Rencana Asuhan Keperawatan


Diagnosa Perencanaan Keperawatan
No Tanggal Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
Keperawatan
1 25 -12 - 2022 Resiko tinggi Setelah dilakukan a) Kaji tanda a) Membantu
ketidakseimba tindakan vital dan status mengetahui
ngan nutrisi keperawatan dalam 3 nutrisi keadaan pasien
kurang dari X 24 jam diharapkan b) Anjurkan b) Mulut yang
kebutuhan nutrisi klien untuk menjaga bersih
tubuh terpenuhi dengan kebersihan meningkatkan
berhubungan Kriteria hasil : mulut nafsu makan
dengan mual  Terjadi c) Anjurkan c) Mencegah mual
dan tidak nafsu peningkatan makan sedikt d) Mengidentifikasi
makan berat badan tapi sering ketidakseimbang
sesuai batasan d) Ukur intake an nutrisi
waktu makanan dan e) Mempercepat
 Peningkatan timbang berat proses
status nutrisi badan penyembuhan

19
e) Kolaborasi
dengan ahli
gizi untuk diet
yang tepat bagi
pasien dan
dengan dokter
dalam
pemberian
obat

20
F. Implementasi Keperawatan
TGL JAM NO.DK IMPLEMENTASI NAMA & TTD
25 – 12 - 2022 09.00 1 Mengkaji TTV dan status NETRI
nutrisi pasien NOFNITA
Respon : pasien mengatakan
pusing, mual dan tidak nafsu
makan
Hasil TTV :
 TD : 90/70 mmHg
 S : 36, 9 ̊ C
 N : 98 x/ menit
 RR : 18 x/menit
Berat badan sebelum sakit : 65
Kg
Berat badan setelah sakit : 62
Kg
1 Mengukur intake makanan dan NETRI
timbang berat badan NOFNITA
Respon : pasien menghabiskan
bubur hanya ½ porsi
Berat badan sebelum sakit : 65
Kg
Berat badan setelah sakit : 62
Kg
11.45
1 Memberikan obat peroral NETRI
NOFNITA
Sumagesic 3 x 1 tab
1 Menganjurkan pasien makan NETRI NOFNITA
sedikit tapi sering
Respon : pasien mengerti dan
mau melakukannya
1 Menganjurkan pasien untuk NETRI NOFNITA
menjaga kebersihan mulut
Respon : pasien mengerti dan
mau melakukannya
26– 12 - 2022 08.00 1 Menganjurkan pasien makan NETRI NOFNITA
sedikit tapi sering
Respon : pasien mengerti dan
mau melakukannya

Menjelaskan pentingnya NETRI NOFNITA


istirahat dan aktivitas dalam
proses penyembuhan
Respon : pasien mengerti dan
mau melakukannya

21
11.55 1 Mengkaji TTV dan status NETRI NOFNITA
nutrisi pasien
Respon : pasien mengatakan
pusing berkurang, mual
berkurang
Hasil TTV :
 TD : 90/60 mmHg
 S : 36, 5 ̊ C
 N : 92 x/ menit
 RR : 20 x/menit
gelas = ± 750 cc, BAB cair 1x,
BAK 1x = ± 250 cc
1 Menganjurkan pasien untuk NETRI NOFNITA
menjaga kebersihan mulut
Respon : pasien mengerti dan
mau melakukannya

G. Evaluasi Keperawatan
TGL NO. SOAP NAMA & TTD
DK
25 – 12 - 2022 1 S: pasien mengatakan pusing, mual NETRI
dan tidak nafsu makan NOFNITA
O: Kesadaran : Compos Mentis, akral
hangat, Hasil TTV : TD : 90/70
mmHg, S : 36, 9 ̊ C, N : 98 x/ menit,
RR : 18 x/menit, Berat badan
sebelum sakit : 65 Kg, Berat badan
setelah sakit : 62 Kg

A: Masalah belum teratasi


P: Intervensi dilanjutkan
25 – 12 - 2022 1 S: pasien mengatakan pusing NETRI
berkurang dan mual berkurang NOFNITA
O: Kesadaran : Compos Mentis,
akral hangat, Hasil TTV : TD : 90/60
mmHg, S : 36, 5 ̊ C, N : 92 x/ menit,
RR : 20 x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

22

Anda mungkin juga menyukai