ASUHAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama Pasien : Ny. W
2) Tempat Tgl Lahir : Pengasih/10 November 1942
3) Umur : 80 Tahun
4) Jenis Kelamin : Perempuan
5) Agama : Islam
6) Pendidikan : SD / Sederajat
7) Pekerjaan : IRT
8) Suku/Bangsa : Jawa
9) Alamat : Karangasem, RT 006/003 Sidomulyo, Pengasih
10) Diagnosa Medis : AFRVR CHF
11) No. RM : 728XXX
12) Tanggal Masuk RS : 29 September 2022 pukul 12.50 WIB
b. Penanggung Jawab / Keluarga
1) Nama : Ny. A
2) Umur : 41 Tahun
3) Pendidikan : SLTA
4) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5) Alamat : Karangsari, Pengasih
6) Hubungan dengan pasien : Anak
7) Status Perkawinan : Menikah
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
1) Keluhan Utama saat Pengkajian
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 03 Oktober 2022, pasien
mengatakan sesak nafas yang semakin memberat saat terlalu lama berdiri
dan berjalan, badan terasa lemas dan kelelahan..
a) Alasan masuk RS :
b) Riwayat Hospitalisasi
c) Riwayat Injury
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal dunia
= Pasien
= tinggal satu rumah
2) Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan menderita penyakit jantungnya bukan faktor keturunan dari
keluarga.
1. Kesehatan Fungsional
1) Nutrisi Metabolik
Sebelum masuk RS :
Klien mengatakan klien makan dalam jumlah yang normal, satu porsi nasi
dihabiskan semuanya. Klien minum air dalam jumlah normal ± 1 liter dalam 1
hari.
Sesudah masuk RS :
Klien mengatakan ada penurunan nafsu makan selama di RS. Klien hanya
menghabiskan 1/2 dari satu porsi makanan yang sudah disediakan RS. Klien
minum air dalam jumlah normal ± 1 liter dalam 1 hari.
2) Eliminasi
Pasien mengatakan sebelum masuk RS pasien buang air kecil 4-5 kali dalam
sehari, namun setelah dirawat di RS pasien dipasangkan selang kencing dan
keluarga mengatakan urine bag dibuang 3-4 kali dengan konsentrasi urine
berwarna kuning pucat dan berjumlah 700 ml/8 jam, namun pasien belum ada
buang air besar (BAB) selama dirawat di RS.
3) Aktivitas /latihan
b. Keadaan Pernafasan
c. Keadaan Kardiovaskuler
Pasien mengatakan terkadang merasa nyeri dada dan sesak nafas yang
memberat saat banyak melakukan aktivitas.
Skala Ketergantungan
KETERANGAN
AKTIFITAS
0 1 2 3 4
Bathing √
Toileting √
Eating √
Moving √
Ambulasi √
Walking √
Keterangan :
0 = Mandiri/ tidak tergantung apapun
4 = Tergantung total
4) Istirahat – Tidur
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit tidur dimalam hari sekitar pukul
22.00 wib s.d jam 05.00 dengan jumlah 8 jam/hari , namun setelah dirawat di rumah
sakit pasien mengatakan tidur mulai dari pukul 23.00 dikarenakan sesak nafasnya, tidak
nyaman dengan tempat tidur baru dan lingkungan baru, terkadang juga terbangun di
malam hari, pasien juga tidur siang selama ± 2 jam.
5) Persepsi, Pemeliharaan Dan Pengetahuan Terhadap Kesehatan
Pasien mengatakan menerima bahwa dirinya sudah tidak bisa melakukan
kegiatan yang berat, pasien mengatakan selalu rutin minum obat yang diberikan
oleh dokter dari rumah sakit.
6) Pola Toleransi Terhadap Stress-Koping
Pasien mengatakan selalu pasrah disetiap keadaan, pasien akan mengikuti saran
dan anjuran yang diberikan oleh tim rumah sakit terkait penyakitnya sekarang,
pasien dan keluarga tidak mengkhawatirkan bagaimana perawatan di RS
maupun setelah pulang dari RS karena selalu diberikan edukasi terhadap dirinya
dan keluarga.
7) Pola Hubungan Peran
Pasien mengatakan selama ini membina hubungan yang baik dengan seluruh
anggota keluarga. Pasien juga mengatakan berkomunikasi baik dengan
masyarakat sekitar rumah dan tidak pernah selisih paham. Dirumah sakit pasien
juga sangat ramah dan selalu mempercayai perawat yang merawatnya.
8) Kognitif Dan Persepsi
Pasien mengatakan sudah mengetahui mengenai penyakitnya dan beberapa hal
yang tidak boleh dilakukan dan boleh dilakukannya. Pasien selalu menerima
baik masukan dari dokter dan perawat ruangan, pasien mengatakan akan selalu
berusaha melawan penyakitnya
9) Persepsi Diri-Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya sudah mulai tua yang berusia 80 tahun
dan telah memiliki 6 orang anak dan cucu, pasien selalu mensyukuri segala
pemberian dari sang pencipta.
b. Harga Diri
Pasien mengatakan awalnya tidak percaya diri karena sudah jarang keluar
dari rumah, tidak sanggup berdiri atau berjalan dalam waktu lama dan selalu
merasa merepotkan keluarga, pasien mengatakan ini sudah takdir dari sang
pencipta, pasien yakin akan diberikan kesembuhan apabila selalu berusaha
untuk sembuh.
c. Peran Diri
Pasien mengatakan saat dirinya sakit selalu dibantu oleh keluarga dengan
hati yang tulus, anak perempuannya selalu membantu untuk mencari uang
karena pasien sudah tidak mampu bekerja lagi.
d. Ideal Diri
Pasien mengatakan kondisi selama dirawat lebih baik karena selalu dirawat
dalam kondisi apapun, pasien juga ingin pulang kerumah agar tidak
merepotkan keluarga untuk pulang balik ke RS.
e. Identitas Diri
Pasien mengatakan bahwa dia adalah masyarakat yogyakarta dan besar di
yogya, pasien mengatakan memiliki 6 orang anak.
10) Reproduksi dan Kesehatan
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah pada kesehatan terutama pada
reproduksi.
11) Keyakinan dan Nilai
Pasien mengatakan tidak memiliki nilai-nilai yang bertentangan dengan agama
maupun masyarakat, pasien menganut agama Islam, selama dirumah pasien
selalu sholat namun setelah sakit pasien hanya bisa sholat dalam kondisi berbaring
dan terkadang tidak sholat.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Lemah
1) Kesadaran : Composmentis, GCS : E4, M6, V5 = 15
2) Status Gizi :
TB = 150 cm
BB = 45 Kg
IMT : 20 kg/m3 = Gizi Baik
3) Tanda Vital :
TD = 118/69 mmHg
Nadi = 70 x/mnt
Suhu = 36,7 °C
RR = 21 x/mnt
a) Ekstremitas Atas : Terpasang IVFD pada tangan kiri dengan infus Nacl di
pasang tanggal 29 Agustus 2022, pasien dapat menggerakkan ekstremitas
atasnya dengan baik, kekuatan otot ektremitas atas 5.
5 5
4 4
Keterangan :
0. Otot tidak dapat melakukan kontraksi yang bisa terlihat
1. Terjadi kontraksi otot namun tidak ada gerakan. Otot tidak cukup kuat
untuk mengangkat bagian tubuh tertentu
2. Otot dapat berkontraki tetapi tidak bisa menggerakan bagian tubuh
melawan gravitasi
3. Pergerakan aktif hanya melawan gravitasi dan tidak dapat melawan
tahanan
4. Otot mampu berkontraksi dan menggerakan tubuh melawan tahanan
minimal
5. Otot berfungsi normal dan mampu melawan tahanan maksimal
SKALA RESIKO JATUH ONTARIO MODIFIED STRATIFY - SYDNEY SCORING UNTUK GERIATRI
1 Riwayat Jatuh Apakah pasien datang kerumah sakit karena jatuh? Ya/Tidak Salah satu jawaban Ya = 6
2 Status Mental Apakah pasien delirium? (Tidak dapat membuat Ya/Tidak Salah satu jawaban Ya = 14
keputusan, pola pikir tidak terorganisir, gangguan
daya ingat)
14
Apakah pasien disorientasi? (salah menyebutkan Ya/Tidak
waktu, tempat atau orang)
5 Transfer (dari tempat Mandiri (boleh memakai alat bantu jalan) 0 Jumlah nilai transfer dan
13
tidur ke kursi dan mobilitas.
kembali lagi ke tempat
tidur) Memerlukan sedikit bantuan (1 orang) / dalam 1 Jika nilai total 0 - 3 maka
pengawasan skor = 0.
Memerlukan bantuan yang nyata (2 orang) 2 Jika nilai total 4 - 6, maka
skor = 7 7
Tidak dapat duduk dengan seimbang, perlu bantuan 3
total
Imobilisasi 3
Total 22
Keterangan skor :
0-5 = Resiko Rendah
6-16 = Resiko Sedang
17-30 = Resiko Tinggi
14
Tgl 03/10/ 04/10/
Intervensi Pencegahan Risiko Jatuh (beri tanda v)
2022 2022
1. Pastikan bel/phone mudah terjangkau atau pastikan ada keluarga yang menunggu
15
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Patologi Klinik
Tabel 3.4
Pemeriksaan laboratorium Ny. W di Ruangan Edelweis
Rumah Sakit Umum Daerah Wates Tanggal 29 Agustus 2022
Tabel 3.4
Pemeriksaan Radiologi Ny. W di Ruangan Edelweis
Rumah Sakit Umum Daerah Wates Tanggal 22 Agustus 2022
Hari/ Jenis
Kesan/Interpretasi
Pemeriksaan
Tanggal
Senin Foto Thorax - Kedua apex pulmo tenang
29-09-2022 AP
- Perselubungan inhomogen di basal
pulmo dektra, cenderung pneumonia
- Tak tampak GGO
- Tampak kedua sinus costofrenicus
lancip
- Diafragma bilateral licin
- Sistem tulang yang tervisualisasi
intact
- Cardiomegaly, ASHD
7. Terapi
Tabel 3.5
02-04/10/2022
Minggu-Selasa Nebulizer Ventolin/ 12 jam 07.00/ 19.00
Flexotid / 12 jam
02-04/10/2022
Minggu-Selasa Azitromimicin 1x 500mg PO 22.00
02-04/10/2022
Minggu-Selasa Resfar 1,2/ 24 jam IV 19.00
02-04/10/2022
Minggu-Selasa Ondansentron 1 Amp/25 jam IV 15.00
02-04/10/2022
Minggu-Selasa Rinefed 2x1 PO 07.00/12.00
02-04/10/2022
Senin-Selasa NACE 3x200 mg/8jam PO 07.00/15.00
/22.00
03-04/10/2022
(Sumber Data Sekunder : RM Pasien)
B. ANALISA DATA
Pasien Ny. W di Ruang Edelweis RSUD Wates
Tgl 03 Oktober 2022 Jam: 15.00 WIB
Data Objektif :
Pasien tampak lemah
Posisi tidur pasien semi fowler
Adanya pernafasan cuping
hidung
Tanda-tanda Vital :
TD = 89/57 mmHg
Nadi = 85 x/mnt
Suhu = 36,8 °C
RR = 22 x/mnt
SpO2 = 98%
Data Subjektif : Ketidakseimbangan Intoleransi Aktivitas
Pasien mengatakan sesak antara suplai dan (D.0056)
nafas, memberat saat kebutuhan oksigen
melakukan aktivitas (terlalu
lama berdiri atau berjalan) (SDKI 2017, (SDKI, 2017)
D. RENCANA KEPERAWATAN
(L.01004 ; Hal.95)
No Indikator A T
.
1. Tekanan 3 5
Darah
2. Saturasi 3 5
Oksigen
3. Frekuensi 3 5
Nafas
Ket :
1 : Memburuk
2 : Cukup Memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup Membaik
5 : Membaik
IMPLEMENTASI & CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. W NO CM : 728*** Ruang : Edelweis
No. Hari/Jam Dx.
Kep Implementasi Evaluasi T
TD
1. Senin / 03 I Mengidentifikasi tanda/gejala Pukul : 20.00 WIB
Oktober primer penurunan curah jantung S :
2022 (Dispnea, kelemahan, edema, Pasien mengatakan sesak nafas,
paroxysmal nocturnal dyspnea) memberat saat melakukan aktivitas
Memonitor tekanan darah (terlalu lama berdiri atau berjalan) Lar
Memonitor intake dan output Pasien mengeluh badan terasa lemas as
cairan dan mudah kelelahan
Memonitor saturasi oksigen O:
Memonitor keluhan nyeri dada Terpasang Oksigen dengan Nasal Kanul
Memposisikan pasien semi fowler 3 Lpm
Memfasilitasi pasien dan keluarga KU : Sedang
untuk modifikasi gaya hidup sehat Kesadaran : Compos Mentis
Memberikan oksigen untuk Pemeriksaan Radiologi :
mempertahankan saturasi oksigen Kesan Edema Pulmo dan Cardiomegaly
>95% Tanda-Tanda Vital :
TD = 118/69 mmHg
Nadi = 78 x/mnt
Suhu = 36,8 °C
RR = 23 x/mnt
SpO2 = 98%
A:
Masalah Penurunan Curah Jantung belum
teratasi :
No. Indikator A T C
1. Kelelahan 3 5 3
2. Edema Pulmo 2 4 3
3. Dispnea 2 5 3
4. Paroxysmal
Nocturnal 2 5 4
Dyspnea
P : Intervensi dilanjutkan
Mengidentifikasi tanda/gejala primer
penurunan curah jantung (Dispnea,
kelemahan, edema, paroxysmal
nocturnal dyspnea)
Memonitor intake dan output cairan
Memonitor saturasi oksigen
Memonitor keluhan nyeri dada
Memposisikan pasien semi fowler
Memberikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi oksigen >95%
2. Senin / 03 II Memonitor pola nafas (frekuensi, Pukul : 20.00 WIB
Oktober kedalaman, usaha nafas) S:
2022 Memonitor bunyi nafas tambahan Pasien mengatakan sesak nafas,
Memposisikan semi fowler atau memberat saat melakukan aktivitas
fowler (terlalu lama berdiri atau berjalan)
Memberikan minum air hangat O: Lar
Memberikan oksigen, jika perlu as
Pasien tampak lemah
Menganjurkan asupan cairan
Posisi tidur pasien semi fowler
2000ml/hari, jika tidak ada
kontraindikasi Adanya pernafasan cuping hidung
Berkolaborasi dalam pemberian Tanda-tanda Vital :
bronkodilator : Nebulizer Ventolin TD = 118/69 mmHg
+Flexotid/ 12 jam Nadi = 78 x/mnt
Suhu = 36,8 °C
RR = 23 x/mnt
SpO2 = 98%
A:
Masalah Pola Nafas Tidak Efektif
belum teratasi :
No. Indikator A T C
1. Dispnea 2 5 3
2. Penggunaan otot 2 5 3
bantu nafas
3. Pernafasan cuping 2 5 4
hidung
4. Frekuensi nafas 3 5 3
P : Intervensi dilanjutkan
Tindakan :
Memonitor pola nafas (frekuensi,
kedalaman, usaha nafas)
Memposisikan semi fowler
Memberikan minum air hangat
Memberikan oksigen 3lpm sesuai
kebutuhan :
Menganjurkan asupan cairan 2000ml
/hari, jika tidak ada kontraindikasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator:
Nebulizer Ventolin +Flexotid/ 12 jam
3. Senin / 03 III Memonitor tingkat S:
toleransi
Oktober aktivitas Pasien mengatakan sesak nafas,
2022 Memfasilitasi pasien menjalani memberat saat melakukan aktivitas
latihan fase 1 (inpatient) (terlalu lama berdiri atau berjalan)
Memfasilitasi pasien menjalani Pasien mengatakan mobilisasi seperti
latihan fase 2 (outpatient) makan dan berpindah tempat dibantu Laras
Memfasilitasi pasien menjalani oleh keluarga
latihan fase 3 (maintenance) O:
Memfasilitasi pasien menjalani
Pasien tampak hanya bisa berbaring
latihan fase 4 (longterm)
diatas tempat tidur
Menjelaskan rangkaian fase-fase
Tampak aktivitas pasien dibantu oleh
rehabilitasi jantung
keluarga
Menganjurkan menjalani Latihan
Kekuatan otot pasien
sesuai toleransi
Menganjurkan pasien dan keluarga 5 5
mematuhi jadwal kontrol 4 4
Kesehatan
Pasien tampak terpasang Dower
Cathether (DC)
A:
Masalah Intoleransi Aktivitas belum
teratasi :
No. Indikator A T C
1. Kemudahan 2 4 2
melakukan
aktivitas
2. Kecepatan 2 5 3
Berjalan
3. Kekuatan tubuh 3 5 3
bagian bawah
4. Dispnea saat 2 5 3
aktivitas
P : Intervensi dilanjutkan
Memonitor tingkat toleransi aktivitas
Memeriksa kontraindikasi latihan
Memfasilitasi pasien menjalani latihan
fase 1 (inpatient)
Memfasilitasi pasien menjalani latihan
fase 2 (outpatient)
Memfasilitasi pasien menjalani latihan
fase 3 (maintenance)
Memfasilitasi pasien menjalani latihan
fase 4 (longterm)
P : Intervensi dilanjutkan
Memonitor intake dan output cairan
Memonitor saturasi oksigen
Memberikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi oksigen >95%
Memonitor tekanan darah
Rencana BLPL
Selasa / II Memonitor pola nafas (frekuensi, S:
5. 04 kedalaman, usaha nafas) Pasien mengatakan sesak nafas masih
Oktober Memposisikan semi fowler ada, namun sudah berkurang
2022 Memberikan minum air hangat O:
Menganjurkan asupan cairan Laras
2000ml /hari, jika tidak ada Pasien tampak berlatih duduk
kontraindikasi Pasien menggunakan Oksigen dengan
Kolaborasi pemberian Nasal Kanul
bronkodilator : Nebulizer Ventolin 3 Lpm
+ Flexotid/ 12 jam Tanda-tanda Vital :
TD = 122/81 mmHg
Nadi = 74 x/mnt
Suhu = 36,5 °C
RR = 22 x/mnt
SpO2 = 98%
A:
Masalah Pola Nafas Tidak Efektif teratasi
sebagian :
No. Indikator A T C
1. Dispnea 2 5 3
2. Penggunaan Otot 2 5 3
bantu nafas
P : Intervensi dilanjutkan
Tindakan :
Memonitor pola nafas (frekuensi,
kedalaman, usaha nafas)
Terapeutik :
Memposisikan semi fowler
Memberikan minum air hangat
Memberikan oksigen 3lpm sesuai
kebutuhan
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian bronkodilator,
jika perlu
Selasa / 04 III Memonitor tingkat toleransi S :
6. Oktober aktivitas Pasien mengatakan masih ada sesak,
2022 Memeriksa kontraindikasi latihan namun sudah mampu duduk Laras
Memfasilitasi pasien menjalani Pasien mengatakan mobilisasi seperti ke
latihan fase 1 (inpatient) kamar mandi dan berpindah tempat
Memfasilitasi pasien menjalani masih dibantu oleh keluarga
latihan fase 2 (outpatient) O:
Memfasilitasi pasien menjalani
Pasien tampak berlatih duduk
latihan fase 3 (maintenance)
Tampak pasien sudah bisa makan sendiri
Memfasilitasi pasien menjalani
Kekuatan otot pasien
latihan fase 4 (longterm)
Menganjurkan menjalani Latihan
sesuai toleransi
Menganjurkan pasien dan keluarga 5 5
mematuhi jadwal kontrol 4 4
Kesehatan
Pasien tampak terpasang Dower
Cathether (DC)
A:
Masalah Intoleransi Aktivitas teratasi
sebagian
No. Indikator A T C
1. Kemudahan
melakukan 2 4 3
aktivitas sehari-
hari
2. Kekuatan Tubuh 3 5 3
bagian bawah
3. Dispnea saat 2 5 3
aktivitas
P : Intervensi dilanjutkan
Memonitor tingkat toleransi aktivitas
Memfasilitasi pasien menjalani latihan
fase 1 (inpatient)
Memfasilitasi pasien menjalani latihan
fase 2 (outpatient)
Memfasilitasi pasien menjalani latihan
fase 3 (maintenance)
Memfasilitasi pasien menjalani latihan
fase 4 (longterm)
Menganjurkan menjalani Latihan sesuai
toleransi dan bertahap
Menganjurkan pasien dan keluarga
mematuhi jadwal kontrol Kesehatan
Rencana BLPL
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan, penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Setelah melakukan pengkajian terhadap Ny.W, penulis memperoleh hasil atau data
yang mengarah pada masalah Ny.W yang mengalami Gangguan Sistem
Kardiovaskuler
2. Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada Ny.W yang mengalami Gangguan Sistem
Kardiovaskuler adalah sebagai berikut :
Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan Perubahan Afterload (D.0008)
Pola Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan Hambatan Upaya Nafas (D.0005)
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai dan
Kebutuhan Oksigen (D.0056)
3. Dalam menyusun rencana keperawatan Ny. W yang mengalami Gangguan Sistem
Kardiovaskuler, penulis menggunakan format yaitu pengumpulan data, masalah di
mana intervensi yang diterapkan mencakup semua kriteria dalam penerapan rencana
keperawatan sesuai dengan teori
4. Implementasi/ tindakan keperawatan terhadap Ny. W yang mengalami Gangguan
Sistem Kardiovaskuler, penulis melakukan implementasi keperawatan sesuai dengan
teori yaitu :
Perawatan Jantung (I.02075)
Manajemen Jalan Nafas (I.01011)
Rehabilitasi Jantung (I.02081)
5. Setelah menyelesaikan tahap evaluasi, maka penulis memilih bahwa masalah yang
dihadapi oleh Ny. W yaitu Gangguan Sistem Kardiovaskuler teratasi dan akan
dilanjutkan pengobatan dirumah.
33