Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

M DENGAN PLEURITIS TB
DI RUANG BAKUNG TIMUR
PADA TANGGAL 01-04 JANUARI 2022

OLEH :
NI LUH NIA PRATAMI
2114901088

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2021/2022
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 01 Januari 2022 pukul 10.00 wita di
Ruang Bakung Timur dengan metode observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan
dokumentasi (rekam medis)

1. Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien
Pasien Penanggung

Nama : Ny. M Tn. B


Umur : 44 Tahun -
Jenis Kelamin : Perempuan Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah Menikah
Suku /Bangsa : Indonesia Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SMP -
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Swasta
Alamat : Singaraja Singaraja
Nomor Telepon : 08786018xxxx 08786018xxxx
No.RM : 21067xxx
Tanggal MRS : 23 Desember 2021

b. Alasan Dirawat
1) Keluhan utama masuk rumah sakit
Pasien mengeluh sesak nafas
2) Keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengeluhkan sesak nafas dan badan terasa lemas.
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan sesak nafas dirasakan sejak 2 bulan yg lalu, memberat
sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, sesak memberat saat berjalan
sekitar 100 meter, pasien mengeluh batuk sejak 4 bulan yang lalu, batuk tanpa
dahak, dan batuk berdarah, pasien mengatakan mengalami penurunan berat
badan sebanyak 15kg dari berat badan 60kg menjadi 45kg dalam waktu 2
bulan terakhir, pasien mengeluh lemas sejak 1 bulan yang lalu. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan TTV : TD : 110/70mmHg, N : 99x/mnt, RR :
28x/mnt, Suhu : 36,5
4) Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien mengatakan sebelumnya sudah pernah dirawat dirumah sakit yang
sama dengan penyakit TB. Pasien mengatakan sakit TB sejak 2 bulan yang
lalu.
5) Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang tinggal serumah yang
pernah menderita penyakit TB paru, dan penyakit keturunan lainnya
6) Genogram

Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Hubungan

: Meninggal

: Tinggal dalam satu rumah

: Klien / Pasien
c. Pola Kebiasaan
1) Bernafas
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan memiliki keluhan pada
pernafasannya sejak 2 bulan yg lalu.
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan saat ini memiliki keluhan pada
pernafasananya yaitu sesak nafas, dan harus duduk
untuk meringankan sesaknya.
2) Makan dan minum
Sebelum Pengkajian : Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan biasa
makan 3x/hari dengan menu nasi, lauk, sayur. tidak
memiliki alergi terhadap makanan. Pasien mengatakan
habis 1 porsi setiap makan. Minuman yang diminum
biasanya air putih sebanyak 8-10 gelas/hari dan pasien.
Saat Pengkajian : Saat pengkajian frekuensi makan pasien 1x/hari, jenis
makanan yang di makan pasien yaitu makanan yang
disediakan dari rumah sakit, yaitu bubur dengan sayur
tahu dan daging ayam. Minuman yang diminum yaitu air
putih. pasien mengatakan lebih sering minum karena
merasa haus. Nafsu makan pasien menurun.
3) Eliminasi
Sebelum Pengkajian: Sebelum sakit pasien biasa BAB 1 kali sehari dengan
teratur, konsistensi lembek, warna kuning, bau khas
feses tidak ada darah/lender. Buang air kecil 6-7x/ hari
dengan warna kuning jernih bau khas urine.
Saat Pengkajian : Saat sakit pasien mengatakan BAB tidak teratur,
konsistensi lembek, warna kuning, bau khas feses. BAK
6x/hari, warna kuning jernih khas urine.
4) Gerak dan aktivitas
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan tidak mengalami masalah gerak dan
aktivitas, pasien mengatakan biasa melakukan aktivitas
secara mandiri dan biasa mengerjakan pekerjaan rumah
tangga secara mandiri.
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas
karena sesak
5) Istirahat dan tidur
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam tidur,
pasien rutin tidur siang kurang lebih 2 jam , dan tidur
malam 8 jam
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan susah tidur, tidur tidak nyenyak, sulit
melanjutkan tidur jika sudah terbangun, sering
mengantuk pada siang hari, pasien tampak lemas dan
konjungtiva pasien pucat, pasien terdapat lingkar hitam
disekitar mata.

6) Kebersihan diri
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan biasa mandi 2 kali sehari memakai
sabun, keramas 2x seminggu, menggosok gigi dan
berpakaian bersih selesai mandi. Kebersihan kuku
terawat.
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan selama di rawat di rumah sakit
pasien biasa mengelap dirinya menggunakan handuk
basah dibantu oleh suaminya.
7) Pengaturan suhu tubuh
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan tidak ada peningkatan suhu tubuh
Saat Pengkajian : Saat pengkajian badan pasien tidak teraba panas dan
suhu tubuh pasien 36,5oC
8) Rasa nyaman
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan nyaman
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan saat ini merasakan sesak nafas dan
terkadang badan terasa lemas pada saat melakukan
aktivitas.
9) Rasa aman
Sebelum Pengkajian: Sebelum pengkajian dirumah pasien tidak memiliki
keluhan dalam pemenuhan rasa amannya
Saat Pengkajian : Saat pengkajian pasien tidak memiliki masalah dengan
rasa amannya. Pasien merasa terkadang nyaman
ditemani oleh saudara perempuannya.
10) Data sosial
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan hubungan dengan keluaraga dan
tetangga baik
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan keluarganya harmonis, hubungan
pasien dengan keluarga, tetangga dan perawat baik
11) Prestasi dan produktivitas
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan belum pernah mendapatkan prestasi
apapun dan pasien mengatakan biasanya mengerjakan
pekerjaan sendiri
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan tidak paham dengan penyakitnya,
perawatannya.
12) Rekreasi
Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan jika ada waktu luang pasien dapat
jalan-jalan dengan keluarganya, terkadang pasien
pergi ke pantai dengan anak dan suaminya.
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan tidak bisa rekreasi karena
penyakitnya yang sekarang
13) Belajar
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan biasanya di rumah suka menonton
televisi
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan hanya diam saja pada saat di
rumah sakit.
14) Ibadah
Sebelum Pengkajian: Pasien menganut agama hindu dan sering sembahyang
pada malam dan pagi hari. Saat ada acara piodalan
pasien dan keluarganya juga biasa pergi ke pura untuk
beribadah
Saat Pengkajian : Pasien mengatakakan menganut agama hindu dan
pasien saat di Rumah sakit hanya berdoa ditempat tidur
dengan memejamkan mata saja.
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran : √ composmentis/sadar penuh GCS (E4V5M6)
b) Bangun Tubuh : √ kurus, □ sedang, □gemuk
c) Postur Tubuh : √ tegak, □ lordosis, □ kifosis, □ skoliosis,
d) Cara Berjalan : □ lancar terkoordinir, √ terganggu,
e) Gerak Motorik : √ normal, □ tergangu,
f) Keadaan Kulit
Warna : √ normal, □ ikterus, □ sianosis, □ pucat/anemis
Turgor : √ elastis, □ kurang elastis, □ jelek
Kebersihan : √ bersih, □ kurang bersih, □ kotor
Luka : -
Lokasi :-
Luas luka :-
Warna :-
Pus : tidak ada
Gambar :
Depan Belakang

g) Gejala Kardinal: TD : 110/70mmhg


N : 99 x/mnt
S :36,5oC
RR : 28 x/mnt
h) Ukuran lain: BB : 45 kg
TB : 155 cm
IMT: 18,7
LL : 16 cm
2) Kepala
a) Kulit kepala : √ bersih, □ kotor : □ ketombe, □ kutu
b) Rambut : □ rontok, □ jagung, □ merah
c) Nyeri tekan : tidak ada
d) Luka : tidak ada
Gambar

3) Mata
a) Konjungtiva : □ merah muda, √anemis/pucat, □ ikterus/kuning
b) Sklera : √ putih, □ ikterus
c) Kelopak mata : □ oedema, □ benjolan, □ lingkaran hitam
d) Pupil : √ reflek pupil baik, □ pupil isokor, □ pupil midriasis
4) Hidung
a) Keadaan : √ Bersih, □ Secret, □ Darah, □ Polip
b) Penciuman : √ Baik, □ Terganggu
c) Nyeri : Tidak ada
d) Luka : Tidak ada
5) Telinga
a) Keadaan : √ Bersih, □ Secret, □ Darah
b) Nyeri : √ tidak nyeri, □ nyeri tekan
c) Pendengaran : √ baik/normal, □ terganggu
6) Mulut
a) Mukosa bibir : □ mukosa lembab, □ bibir sianosis, □ pucat, √ kering
b) Gusi : √ tidak berdarah, □ berdarah
c) Gigi : √ gigi lengkap, √ gigi bersih, □ caries/karang gigi,
□ berlubang
d) Lidah : √ bersih, □ kotor,
e) Tonsil : √ normal, □ hyperemia pada tonsil, □ tonsil membesar,
□ faring rada
7) Leher
a) Inspeksi : √ baik/normal, □ Pembengkakan kelenjar tiroid, □ distensi vena
jugularis, □ kaku kuduk
b) Palpasi : □ kelenjar limfe membesar, □ kelenjar parotis membesar, □
Pembengkakan kelenjar tiroid, □ deviasi trakea, □ teraba massa/tumor
8) Thorax
a) Inspeksi
Bentuk : √ simetris, □ asimetris
Gerakan dada : □bebas, □√ terbatas, □ retraksi dada, □ palpitasi
Payudara : √ simetris, □ asimetris
b) Palpasi
Pengembangan dada : √ simetris, □ asimetris
Vibrasi tactile premitus: √ simetris, □ asimetris
Nyeri tekan : Tidak ada
c) Perkusi
Suara paru : √ Sonor/resonan, □ dullnes, □ hypersonor
d) Auskultasi
Suara paru : □ vesikuler/normal, □ ronchi, □√ wheezing □ rales
Suara jantung: √ Regular, □ S1-S2 tunggal, □ Murmur, □ Gallop
9) Abdomen
a) Inspeksi
Pemeriksaan : □ distensi abdomen, □ ascites
Luka : √ tidak ada, □ ada
b) Auskultasi
Peristaltic usus: 16 x/mnt
c) Palpasi : □ hepatomegali, □ apendiksitis, □ distensi abdomen, □ ascites,
□ massa, □ nyeri tekan, lokasi
d) Perkusi : √ tympani, □ dullnes, □ hipertympani
10) Genetalia
a) Keadaan : √ Bersih, □ Keputihan, □ Darah
b) Letak Uretra : □ Normal, □ Epispadia, □ Hipospadia
c) Prosedur invasife : √ Tidak □ Ya, Terpasang dower catheter
11) Anus
Keadaan : √ Bersih, □ Hemoroid
12) Ekstremitas
a) Ektremitas Atas
√pergerakan bebas, □ deformitas, □ Oedema, □ Sianosis pada ujung kuku,
□ Clubbing finger, √ CRT <2 detik
□ Luka : Tidak ada luka
√ Terpasang infuse NaCl 0,9% 20tpm di tangan kanan

b) Ektremitas Bawah
√ pergerakan terbatas, □ deformitas, □ Oedema, □ Sianosis pada ujung
kuku, □ Clubbing finger, □ CRT < 2 detik
Luka : -
c) Kekuatan Otot

5555 5555

444 444

e. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
No. Hari/Tanggal/Jam Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Lab Pemeriksaan

1. 21 Desember 2021 WBC 9,93 3.8 – 10.6

NE # 7,73

LY # 1,43

HB 9,60 12.0 – 16.0

MCV 76.8 80 - 93

MCHC 34.30 32 - 36
HCT 30,70 6.80-10.00

PLT 625,0 ≤ 3.13

SGOT 25,2 150 - 440

SGPT 19,50 5 – 34

BUN 8,60 11.00 – 34.00

SC 0,70 8.00 – 23.00

pH 7,53 7.35-7.45

pCO2 38,0 35.00-45.00

pO2 63,0 80.00-100.00

HCO3 31,50 22.00-26.00

SO2c 94,0

2) Terapi
a) O2 Nasal Kanul 4lpm
b) Terapi IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
c) Combivent 1 ampul 2x/hari
2. Analisa Data

Analisa Data Pada Pasien Ny. M Dengan Pleuritis TB


di Ruang Bakung Timur
Tanggal 01 Januari 2022

Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan

1. Pasien mengatakan sesak saat 1. Pasien tampak terpasang Pola Nafas Tidak
bernafas O2 nasal kanul 3 lpm Efektif
2. Pasien mengatakan sesak 2. Pasien tampak lemas
disertai batuk berdarah
3. Pasien mengatakan sulit
bernafas saat tidur terlentang
4. Pasien mengatakan harus duduk
untuk meringankan sesaknya
1. Pasien mengeluhkan badannya 1. Pasien tampak berbaring Intoleransi Aktivitas
terasa lemas dan pusing saja ditempat tidur
2. Pasien mengatakan tidak dapat 2. psien tampak lemah
melakukan aktivitasnya karena
sesak
1. Pasien mengatakan tidak ada 1. Pasien tampak kurus Gangguan nutrisi :
nafsu makan 2. Turgor kulit tidak elastis Nutrisi kurang dari
2. Pasien mengatakan semenjak 3. Mukosa bibir pasien kering kebutuhan tubuh
sakit kehilangan berat badannya 4. Ttv pasien :
sebanyak 15kg dalam 2 bulan TD : 110/80mmHg
terakhir N : 90x/menit
S : 36 C
RR : 28x/menit
BB : 45kg
1. Pasien mengatakan susah untuk 1. Pasien tampak lemas Gangguan Pola Tidur
tidur 2. Pasien tampak tidur dengan
2. Pasien mengatakan sulit untuk posisi duduk di depan meja
memulai tidur, sulit untuk 3. Tampak konjungtiva pasien
melanjutkan tidur jika sudah pucat
terbangun 4. Tampak ada lingkar hitam di
3. Pasien mengatakan sering bawah mata pasien
ngantuk pada siang hari
3. Rumusan Masalah Keperawatan
 Pola Nafas Tidak efektif
 Intolernasi Aktivitas
 Gangguan Nutrisi : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
 Gangguan pola tidur

4. Analisa Masalah
a. Pola Nafas Tidak Efektif
P : Pola Nafas Tidak Efektif
E : Hambatan upaya bernafas
S : Pasien mengatakan sesak saat bernafas, sesak disertai batuk berdarah, pasien
mengatakan sulit bernafas saat tidur terlentang, pasien harus duduk untuk
meringankan sesaknya.
Proses terjadinya :
Sesak nafas terjadi karena tubuh membutuhkan oksigen lebih banyak dari
sebelumnya. Hal ini dapat menyebabkan pasien bernafas lebih cepat untuk
mencoba meningkatkan aliran udara yang kaya oksigen ke paru-paru. Dari
paru-paru oksigen masuk ke aliran darah dan oleh jantung dipompa keseluruh
tubuh.
Akibat jika tidak ditanggulangi : Bila sesak nafas tidak ditanggulangi dengan
baik sesak nafas dapat menimbulkan hipoksia, gagal nafas dan bisa juga
kerusakan otak.

b. Intoleransi Aktivitas
P: Intoleransi Aktivitas
E: Sesak Ketika melakukan aktivitas
S: pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitanya karena sesak.

Proses terjadinya :
Ketika virus, bakteri, fungi, atau parasite masuk ke saluran napas sampai ke
rongga sehingga mengakibatkan terjadinya proses hipersensitivitas dan
peningkatan permeabilitas lap, sehingga terjadi pleuritis, pleuritic ini akan
mengganggu suplai oksigen sehingga mengakibatkan peningkatan frekuensi
napas dan akan menimbulkan dipsnea cepat, pasien akan mengalami ketakutan
untuk bergerak sehingga terjadi intoleransi aktivitas.
c. Gangguan Nutrisi : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
P: Gangguan nutrisi : nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang di tandai dengan
penurunan berat badan dan IMT di bawah rentang normal
E : Penurunan berat badan dan IMT dibawah rentang normal
S: pasien mengatakan sudah tidak makan sejak 3 hari, pasien mengatakan
semenjak dirawat pasien kehilangan berat badan (5kg) dalam 1 bulan terakhir
Proses terjadinya : Helycobacter pylori, zat-zat korosif, serta stress menyebabkan
terjadinya peningkatan pada asam lambung, kemudian asam labung tersebut akan
mengiritasi mukosa lambung dan menyebabkan terjadinya peradangan pada
mukosa lambung atau yang disebut dengan gastritis. Terjadinya peradangan pada
mukosa lambung tersebut menimbulkan rangsangan ke bagian hipotalamus,
sehingga terjadi peningkatan aktivitas lambung yang menyebabkan kontraksi
pada otot lambung. Akibatnya terjadi anoreksia, mual serta muntah sehingga
masukan nutrient inadekuat yang akan menimbulkan masalah ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh.
Akibat jika tidak ditanggulangi : pasien kekurangan intake nutrisi dan
menyebabkan perlukaan pada dinding usus sehingga dapat menyebabkan melena
dan infeksi saluran cerna.
d. Gangguan Pola Tidur
P : Gangguan Pola Tidur
E : Kurang kontrol tidur
S : pasien mengatakan susah tidur, tidur tidak nyenyak, sulit melanjutkan tidur
jika sudah terbangun, sering mengantuk pada siang hari, pasien tampak tidur
dengan posisi duduk di depan meja pasien tampak lemas, konjungtiva pasien
pucat, pasien terdapat lingkar hitam disekitar mata. Selain itu dilakukann
pemeriksaan TTV didapatkan hasil : TD : 110/70 mmHg , S : 36,5 0C , N :
99x/mnt dan RR : 23 x/mnt
Proses terjadinya karena pasien terjadi peningkatan tekanan darah dan
mengalami kurang kontrol tidur sehingga pasien mengalami gangguan pola
tidur.
Akibat jika tidak ditanggulangi yaitu dapat menyebabkan sistem imun akan
menurun, mudah terserang penyakit, kurang konsentrasi, dan aktivitas pasien
dapat terganggu.

Diagnosa Keperawatan

1. Pola Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan hambatan upaya bernafas ditandai
dengan pasien mengeluh mengatakan sesak saat bernafas, sesak disertai batuk
berdarah, pasien mengatakan sulit bernafas saat tidur terlentang, pasien harus duduk
untuk meringankan sesaknya.
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen ditandai dengan pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitanya
karena sesak.
3. Gangguan nutrisi : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan berat badan yg ditandai dengan pasien mengatakan tidak ada nafsu
makan, dan kehilangan berat badannya sebanyak 15kg dalam waktu 2 bulan terakhir.
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur ditandai dengan
pasien mengatakan susah tidur, tidur tidak nyenyak, sulit melanjutkan tidur jika
sudah terbangun, sering mengantuk pada siang hari, pasien tampak lemas,
konjungtiva pasien pucat, pasien terdapat lingkar hitam disekitar mata.
RENCANA KEPERAWATAN
Rencana Keperawatan Pada Pasien Ny. M Dengan Pleuritis TB
di Ruang Bakung Timur RSUP Sanglah
Tanggal 01-04 Januari 2022
No Hari/ Tgl/ Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Jam
1. Minggu, 02 Pola Nafas Tidak Efektif Setelah dilakukan tindakan 1. Evaluasi fungsi 1. Distress pernafasan dan
Januari 2022 berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 pernafasan, catat perubahan pada tanda vital
10.00 wita hambatan upaya bernafas jam dapat mempertahankan kecepatan pernafasan, dapatterjadi sebagai akibat
ditandai dengan pasien pola nafas efektif dengan dispnea dan perubahan setress fisiologi dan nyeri atau
mengeluh mengatakan kriteria hasil : tanda tanda vital dapat menunjukkan terjdinya
sesak saat bernafas, sesak 2. Auskultasi bunyi nafas syok sehubungan dengan
1. Menunjukkan pernafasan
disertai batuk berdarah, dan catat bunyi nafas pendarahan.
yg efektif dan tidak
pasien mengatakan sulit tambahan
mengalami pertukaran 2. Bunyi nafas menurun/tak ada
bernafas saat tidur 3. Tinggikan kepala
gas pada paru-paru bila jalan nafas abstuksi
terlentang, pasien harus tempat tidur, letakkan
2. Menyatakan gejala sekunder terhadap pendarahan,
duduk untuk meringankan pada posisi semi
berkurang bekuan atau kolaps jalan napas
sesaknya. fowler
3. Menyatakan faktor- kecil
4. Bantu klien
faktor penyebab dan
melakukan batuk 3. Merangsang fungsi pernapasan/
menyatakan cara-cara
efektif dan napas ekspansi paru
adaptif untuk mengatasi
dalam 4. Meningkatkan gerakan secret ke
faktor-faktor tersebut.
5. Berkolaborasi dalam jalan napas sehingga mudah
pemberian analgetik untuk dikeluarkan
6. Berikan fisioterapi
5. Membantu meringankan sesak
dada
yg dialami oleh pasien
7. Berikan tambahan
oksigen masker atau 6. Memberikan kelembapan pada
oksigen nasal sesuai membran mukosa untuk

indikasi. membantu pengenceran secret


untuk memudahkan pembersihan

7. Meningkatkan pengiriman
oksigen ke paru untuk kebutuhan
sirkulasi, khususnya pada adanya
penurunan/gangguan ventilasi.
2. Minggu, 02 Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan tindakan 1. Mengukur TTV pasien 1. Mengetahui kondisi awal pasien,
Januari 2022 berhubungan dengan keperawatan 3x24 jam nyeri dapat mempengaruhi
2. Kaji kemampuan otot
10.00 wita ketidakseimbangan suplai diharapkan aktivitas toleran peningkatan TTV pasien pada
secara fungsional
dan kebutuhan oksigen dengan kriteria hasil : umumnya
ditandai pasien 1. TTV pasien dalam batas 3. Batasi aktvitas pada 2. Mengidentifikasikan
dengan sejauh
mengatakan tidak dapat normal nyeri dan berikan mana kelemahan dan dapat
melakukan aktivitanya 2. Pasien berpartisipasi aktivitas sensori yang memberikan informasi mengenai
karena sesak. dalam aktivitas sesuai tidak berat intervensi yang akan dilakukan
kemampuan pasien 4. Anjurkan keluarga untuk pemulihan
3. Peningkatan skala otot menemani dan 3. Pasien bisa menghentikan
menjadi 5 (0-5) mengawasi aktivitas aktivitas bila terjadi nyeri dalam
pasien upaya untuk menghindari cedera
lanjut
4. Keluarga berperan aktiv dalam
membantu proses kesembuhan
pasien.

3. Minggu, 02 Gangguan nutrisi : Nutrisi Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji adanya 1. Mengetahui ada tidaknya alergi
Januari 2022 kurang dari kebutuhan keperawatan selama 3x 24 alergi makanan pada pasien
10.00 wita tubuh berhubungan dengan jam diharapkan masalah 2. Kolaborasi dengan 2. Agar dapat menentukan intake
penurunan berat badan yg gangguan nutrisi pada ahli gizi untuk dan outtake nutrisi yang tepat
ditandai dengan pasien pasien dapat teratasi dengan menentukan jumlah 3. Dapat membantu memenuhi
mengatakan tidak nafsu kriteria hasil : kalori dan nutrisi yang masukan nutrisi pada pasien
makan dan mengalami 1. Intake nutrisi dalam dibutuhkan pasien 4. Untuk mengetahui apakah
penurunan berat badan rentang normal 3. Anjurkan pasien jumlah nutrisi dan kalori pasien
sebanyak 5kg dalam waktu 2. Adanya peningkatan makan sedikit tetpi sering sudah masuk
2 bulan. Rasio BB/TB dari 45 kg 4. Monitor jumlah 5. Untuk menghindari dan
menjadi 55 kg nutrisi dan kandungan mengurangi rasa mual pasien.
3. Adanya peningkatan kalori 6. Untuk menhindari terjadinya
IMT 5. Identifikasi faktor- rasa mual terus menerus.
7. Untuk satu indikator tidak
faktor yang
terjadinya dehidrasi
menyebabkan mual

pasien sebelumnya
6. Kolaborasi
memberikan terapi anti
emetik yang diberikan
untuk menghindari
terjadinya mual
7. Monitoring turgor
kulit

4. Minggu, 02 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan asuhan 1. Beri pasien ruangan 1.Dengan memberikan pasien
Januari 2022 berhubungan dengan keperawatan 3x24 jam, yang nyaman untuk ruangan yg nyaman diharapkan
10.00 wita kurang kontrol tidur diharapkan jam tidur pasien tidur pasien merasa nyaman
ditandai dengan pasien terpenuhi dengan kriteria 2. Kaji pola tidur yang
mengatakan susah tidur, hasil : biasa dilakukan pasien 2.Agar dapat mengetahui pola tidur
tidur tidak nyenyak, sulit 1. Jumlah jam tidur dan keluarga yang biasa dilakukan oleh pasien
melanjutkan tidur jika dalam batas normal 3. Memonitor tanda-tanda dan keluarga
sudah terbangun, sering 6-8 jam/hari vital (TTV) pasien
3.Untuk mengetahui (TTV) pada
mengantuk pada siang 2. Pola tidur, kualitas 4. Hindari keributan yang
pasien.
hari, pasien tampak lemas, dalam batas normal dapat menggangu tidur
konjungtiva pasien pucat, 3. Mampu 5. Usahakan setiap hari 4.Dengan menghindari keributan
pasien terdapat lingkar mengidentifikasi tempat tidur pasien diharapkan pasien dapat beristirahat
hitam disekitar mata. hal-hal yang bersih dan rapi. dengan nyaman dan tidur teratur.

meningkatkan tidur 6. Menganjurkan menepati 5.Dengan merapikan tempat tidur


kebiasaan waktu tidur pasien setiap hari diharapkan dapat
meningkatkan kenyamanan pasien
setiap hari.

6. Agar pasien bisa kebiasaan tidur


dengan normal

IMPLEMENTASI
Tindakan Keperawatan Pada Pasien Ny. M Dengan Pleuritis TB
di Ruang Bakung Timur RSUP Sanglah
Tanggal 01-04 Januari 2022
Hari/ Tgl/ Jam Diagnosa Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
Keprawatan
Selasa, 21 Dx 1 1. Tinggikan kepala tempat tidur, Ds: Pasien mengatakan nyaman dengan posisinya Nia
Desember 2021 letakkan pada posisi semi Do: Pasien tampak nyaman dengan posisinya
14.00 wita fowler

14.00 wita Dx 3,4 2. Mengukur TTV pasien Ds: - Nia


Do:
3. Menganjurkan pasien untuk
- TD : 110/70mmHg
kepatuhan terhadap diet dan
- N : 99x/mnt
olahraga
- RR : 23x/mnt
- S : 36,5
14.30 wita Dx 2 4. Anjurkan keluarga menemani dan Ds: Nia
mengawasi aktivitas pasien - Keluarga mengatakan selalu menemani dan
membantu kebutuhan ADL pasien
Do:
- Aktivitas pasien tampak dibantu oleh keluarga
15.00 wita Dx 3 1. Anjurkan pasien makan sedikit Ds: Nia
tetpi sering -pasien mengatakan sudah makan 3 sendok setiap
10 menit.
Do: Pasien tampak kooperatif

Dx 3 Ds:
1. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam - pemberian makan berupa nasi dan lauk pauk
menentukan jumlah kalori dan Do:
nutrisi -pasien tampak makan sedikit tapi sering
16.00 wita Dx 4 1.Melakukan pengkajian masalah Ds: Nia
gangguan tidur klien, karakteristik, - Pasien mengatakan tidur hanya bisa 1-2 jam
dan penyebab kurang tidur. saja
2.Menganjurakan klien untuk tidur - Pasien mengatakan terganggu tidurnya karena
dengan posisi yg nyaman sesaknya
Do:
- Pasien tampak pucat dan lemas

17.00 wita Dx 1 1. Memantau kecepatan , irama dan Ds: pasien mengatakan lemas dan susah Nia
frekuensi pernapasan melakukan aktivitas nya
Do: tampak pasien terpasang nasal kanul ,
respirasi pasien 24x/menit

17.00 wita Dx 2 1. Batasi aktvitas pada nyeri dan Ds: pasien mengatakan tidak mampu dalam Nia
berikan aktivitas sensori yang melakukan aktivitas seperti berjalan
tidak berat
Do: aktivitas pasien tampak dibantu keluarga,
pasien tampak lemah
17.30 wita Dx 3 1. Monitor tanda-tanda vital Ds: Nia
2. Memonitor adanya mual - Pasien mengatakan merasakan eneg/mual
muntah. sehingga tidak nafsu makan.
- Pasien mengatakan tidak ada muntah.

Do:
-TD: 110/70 mmHg, N: 99 x.menit, RR: 24
x/menit, S: 36,3 oC
K/U : Lemah

17.40 wita Dx 4 1. Melakukan pemeriksaan TTV Ds: pasien mengatakan hanya bisa tidur dengan Nia
2. Menganjurkan klien untuk posisi duduk
mengatur cahaya yg redup saat Do: TD: 110/70 mmHg, N: 99 x.menit, RR: 24
tidur dan mengatur pola tidur x/menit, S: 36,3 oC
nya
K/U : Lemah

Rabu, 22 Dx 2 2. Anjurkan keluarga menemani dan Ds: Nia


Desember 2021 mengawasi aktivitas pasien - Keluarga mengatakan selalu menemani dan
08.00 wita membantu kebutuhan ADL pasien
Do:
Aktivitas pasien tampak dibantu oleh
keluarga
09.00 wita Dx 1 1. Memperhatikan pergerakan Ds: - Nia
dada , mengamati kesimetrisan Do : tampak gerakan dada simetris kiri dan kanan
dada

11.00 wita Dx 4 1. Menganjurkan klien tidur Ds: Nia


dengan nyaman. - Pasien mengatakan lebih nyaman dan dapat
mengalihkan sesaknya saat tidur dengan
setengah duduk
Do: Pasien terlihat lemah
11.30 wita Dx 1 1. Monitor tanda-tanda vital Ds: Nia
Dx 3 2. Mengevaluasi respon pasien -pasien mengatakan masih merasa sesak
terhadap terapi oksigen -Pasien mengatakan minum secara teratur
3. Menganjurkan meningkatkan Do:
asupan cairan -Pasien terlihat tenang
-Pasien terlihat minum air putih ± 150 ml
-TD: 120/80 mmHg, N: 90 x.menit, RR: 24
x/menit, S: 36 oC
12.30 wita Dx 1 1. Mengauskultasi suara napas Ds: - Nia
pasien Do:
-Pasien terlihat tenang
-tidak ada suara tambahan

12.35 wita Dx 4 1. Menjelaskan pentingnya tidur Ds: Pasien mengatakan paham apa yg dijelaskan Nia
yg adekuat (6-8 jam perhari) perawat
Do: pasien tampak mendengarkan apa yg
dijelaskan
09.00 wita DX 1 1.Menginformasikan kepada pasien Ds: pasien mengatakan paham Nia
tentang teknik relaksasi napas Do: pasien tampak kooperatif dan mengikuti
dalam untuk memperbaiki pola arahan dari perawat
napas

10.00 wita Dx 3 1. Menganjurkan untuk Ds: Pasien mengatakan minum dengan teratur dan Nia
meningkatkan asupan cairan oral lumanyan ± 400 ml dan masih merasa haus
Do: Pasien tampak tenang

11.00 wita Dx 4 1. Memberikan edukasi yg tepat Ds: pasien mengatakan akan mulai mengatur pola Nia
kepada klien mengenai pola tidur tidurnya
yg sehat Do: Pasien terlihat tenang
11.00 wita Dx 1 1. Monitor tanda-tanda vital Ds: pasien mengatakan paham akan yg dijelaskan Nia
2. Menjelaskan kepada pasien perawat
tentang tujuan pemberian Do : pasien tampak mendengarkannya
oksigen

11.30 wita Dx 3 1. Menganjurkan kepada pasien Ds: Nia


untuk memilih makanan yang
- Pasien mengatakan akan mengikuti anjuran yang
lunak dan disajikan selagi
diberikan.
hangat.
- Pasien mengatakan akan mengikuti anjuran yang
2. Menganjurkan pasien diberikan dengan tidak mengonsumsi makanan
menghindari makanan pedas, yang pedas, asam dan juga mengurangi
asam, dan mengurangi konsumsi kopi.
konsumsi kopi. Do : pasien tampak mendengarkan penjelasan
perawat

12.15 wita Dx 1 1. Memberikan dan mengajarkan Ds: Nia


teknik relaksasi napas dalam. - Pasien mengatakan sesaknya sudah mulai
Dx 3 2. Memonitor adanya mual berkurang tidak seperti saat datang
muntah. - Pasien mengatakan mengerti dengan
arahan/instruksi yang diberikan.
- Pasien mengatakan tidak ada mual/muntah
Do : K/U Baik
EVALUASI

Evaluasi Keperawatan Pada Pasien Ny. M Dengan Pleuritis TB


di Ruang Bakung Timur RSUP Sanglah
Tanggal 01-04 Januari 2022
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi (SOAP) Paraf
Selasa, 4 Pola Nafas Tidak Efektif S : Nia
Januari 2022 berhubungan dengan hambatan - Pasien mengatakan napasnya masih sesak namun sudah
upaya bernafas ditandai dengan tidak seperti pertama saat datang
Pukul 16.00
pasien mengeluh mengatakan sesak O :
WITA
saat bernafas, sesak disertai batuk - Pasien tampak rileks
berdarah, pasien mengatakan sulit - Pasien masih terpasang O2 dengan nasal kanul 4 lpm
bernafas saat tidur terlentang, - RR : 24x/menit
pasien harus duduk untuk - Pasien tampak tidur dengan posisi semi fowler
meringankan sesaknya. A : Tujuan no 1,2 belum tercapai dan no 3,4 tercapai
P : Intervensi dilanjutkan
- Pemberian penyuluhan kesehatan mengenai cara batuk
efektif dan tarik napas dalam
Selasa, 4 Intoleransi Aktivitas berhubungan S: Nia
Januari 2022 dengan ketidakseimbangan suplai 1. Pasien mengatakan sudah mulai bisa sedikit melakukan
dan kebutuhan oksigen ditandai aktivitas ringan
Pukul 16.00
dengan pasien mengatakan tidak
WITA O:
dapat melakukan aktivitanya
2. Pasien terlihat tenang
karena sesak.
3. Aktivitas ADL pasien tampak masih dibantu keluarga

A: masalah teratasi sebagian

P: Rencanakan kembali intervensi sampai tujuan tercapai.


Lanjutkan intervensi no:
1. Mengukur TTV pasien
2. Kaji kemampuan otot secara fungsional
3. Batasi aktvitas pada nyeri dan berikan aktivitas sensori
yang tidak berat
4. Anjurkan keluarga menemani dan mengawasi aktivitas
pasien
Selasa, 4 Gangguan nutrisi : Nutrisi kurang S : Nia
Januari 2022 dari kebutuhan tubuh berhubungan - Pasien mengatakan sudah tidak merasakan mual.
dengan penurunan berat badan yg - Pasien mengatakan tidak ada muntah.
Pukul 16.00
ditandai dengan pasien mengatakan - Pasien mengatakan sudah mampu makan sebanyak 3 kali dalam
WITA
tidak nafsu makan dan mengalami sehari dan mampu menghabiskan 1 porsi setiap kali makan dan
penurunan berat badan sebanyak nafsu makannya sudah membaik.
15kg dalam waktu 2 bulan.
O:
- KU : baik.

A:
- Tujuan no. 1,2,3 tercapai, masalah teratasi.
P
- Pertahankan kondisi pasien.
- Anjurkan pasien untuk menjaga pola makan (makan tepat
waktu serta menghindari makanan yang mampu menyebabkan
kekambuhan pada penyakitnya (makanan pedas, kopi).
- Membantu mengatur jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Selasa, 4 Gangguan pola tidur berhubungan S : Nia
Januari 2022 dengan kurang kontrol tidur - Pasien mengatakan tidurnya sudah mulai nyenyak dan tidur
ditandai dengan pasien mengatakan dengan posisi yg nyaman
Pukul 16.00
susah tidur, tidur tidak nyenyak, O :
WITA
sulit melanjutkan tidur jika sudah - Pasien tampak berbaring di tempat tidur
terbangun, sering mengantuk pada
siang hari, pasien tampak tidur A :
dengan posisi duduk di depan - Tujuan no. 1,2,3 tercapai, masalah teratasi.
meja, pasien tampak lemas, P :
konjungtiva pasien pucat, pasien - Pertahankan kondisi pasien.
terdapat lingkar hitam disekitar - Menganjurkan menepati pola aktivitas dan tidur
mata. - Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
- Menganjurkan menghindari makanan/minuman yg
mengganggu tidur.

Anda mungkin juga menyukai