OLEH
NI MADE SINTYA INDRIANTARI
2114901101
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. H DENGAN DIAGNOSA MEDIS
3. Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi
1) Menarche : Umur 12 tahun Siklus (√) teratur
2) Banyaknya : 5 kali ganti pembalut setiap hari selama 7 hari
3) Keluhan : Tidak ada
4) HPHT : 01 April 2020
5) TP : 08 Januari 2021
b. Riwayat perkawinan
Menikah : 1 kali Lama : 25 tahun
c. Riwayat kontrasepsi
1) Akseptor KB : Klien mengatakan sebelumnya menggunakan KB
Pil
2) Masalah : Klien mengatakan tidak ada masalah
d. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang dulu
4 Ini
i. Rasa aman
Sebelum dirawat : Klien mengatakan tidak mengalami gangguan
rasa aman
Saat pengkajian : Klien mengatakan merasa aman
j. Data sosial
Sebelum dirawat : Klien mengatakan hubungan dengan keluarga dan
masyarakat baik
Saat pengkajian : Klien mengatakan hubungan dengan pasien dan
tenaga kesehatan baik
k. Rekreasi
Sebelum dirawat : Klien mengatakan jika ada waktu, pasien dan
keluarga meluangkan waktu untuk mengunjungi
tempat wisata
Saat pengkajian : Klien mengatakan saat ini hanya ingin fokus
merawat anaknya
l. Belajar
Sebelum dirawat : klien mengatakan sudah pernah mencari tahu
mengenai operasi section caesarea
Saat pengkajian : klien mengatakan tidak mengetahui cara
mencegah infeksi
m. Ibadah
Sebelum dirawat : klien mengatakan biasa melakukan sembahyang
di rumah
Saat pengkajian : klien mengatakan sering sembahyang di rumah
7. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
1) Kesadaran : compos mentis
2) Bangun tubuh : normal tidak ada gangguan
3) Postur tubuh : tegap, dan tidak ada gangguan
4) Cara berjalan : tegak
5) Gerak motorik : bebas
6) Keadaan kulit : kulit coklat sawo matang
7) Tanda-tanda vital : TD : 180/100 mmHg
N : 90x/menit
RR : 22 x/menit S: 370C
SpO2 :98%.
8) BB sebelum hamil : 55 kg
9) BB saat hamil : 65 kg
10) BB setelah melahirkan: 59 kg
11) TB: 155 cm LILA : 24 cm
b. Head to toe
1) Kepala : rambut lurus, hitam, panjang sebahu, tidak
beruban, tidak ada luka
2) Mata : bentuk simetris, sklera tidak ikterik,
konjungtiva anemis, gerak mata spontan dan tidak
ada nyeri tekan.
d. Data bayi
Nama : bayi Ny. H
Tanggal lahir : 27 November 2021
PB : 45 cm
BB : 1930 gram
APGAR Skore :8
Jenis kelamin : perempuan
Keadaan umum : baik
Ttv:
- RR : 40x/ menit
- Suhu : 36, 50C
Penghisap lendir : dilakukan
Pemeriksaan fisik:
- Kepala : tidak terdapat caput succedenum
- Mata : simetris, tidak ada pendarahan dan kotoran, sklera
putih dan konjungtiva merah muda
- Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung
- Mulut : tidak ada labio palatoskizis
- Telinga : simetris dan tidak ada kotoran
- Leher : tidak ada pembengkakan
- Dada : simetris
ANALISA DATA
RUMUSAN MASALAH
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan hipertensi
ditandai dengan, klien mengeluh pandangan kabur, klien mengeluh sakit
kepala, mengeluh mual dan cepat lelah, mengatakan pandangan kabur.
Klien tampak lemas, klien tampak memegang kepalanya, konjungtiva
klien anemis CRT: < 2 detik. Dari hasil pengkajian tanda-tanda vital
didapatkan hasil: Suhu: 370C, Nadi: 90x/menit. RR: 22 x/menit, TD:
180/100 mmHg, SpO2 :98%.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (luka post operasi SC)
ditandai dengan klien mengeluh nyeri perut bagian bawah, nyeri klien
bertambah apabila klien bergerak. pemeriksaan nyeri di dapatkan hasil P:
nyeri pada luka post sc, Q: nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, R:
nyeri perut dibagian bawah, S: skala nyeri yang dirasakan 3 dari 0-10
skala nyeri yang diberikan, T: nyeri berlangsung ± 10 menit. Terdapat
luka klien tampak kemerahan, klien tampak meringis. terdapat luka
jahitan SC ± 13 cm.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan sisi masuknya organisme sekunder
terhadap pembedahan (luka operasi) ditandai dengan klien mengatakan
badannya lemas, klien mengatakan badannya panas, klien mengatakan
nyeri pada luka operasi. Terdapat luka jahitan SC ± 13 cm secara
horizontal masih dibalut, daerah luka post Sectio Caesarea (SC) tampak
kemerahan, tonus otot abdomen klien teraba keras, suhu klien: 370C
ANALISA MASALAH
2. P : Nyeri akut
E : Agen cedera fisik (luka post operasi SC)
S : klien mengeluh nyeri perut bagian bawah, nyeri klien bertambah apabila
klien bergerak. pemeriksaan nyeri di dapatkan hasil P: nyeri pada luka
operasi, Q: nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, R: nyeri perut
dibagian bawah, S: skala nyeri yang dirasakan 3 dari 0-10 skala nyeri
yang diberikan, T: nyeri berlangsung ± 10 menit
Proses terjadinya : Adanya luka insisi pada abdomen mengakibatkan sensasi
nyeri pada abdomen pasien
Akibat jika tidak ditanggulangi : Klien mengalami gangguan rasa nyaman
akibat nyeri yang dirasakan
3. P : Resiko infeksi
E : Sisi masuknya organisme sekunder terhadap pembedahan (luka operasi)
S : klien mengatakan badannya lemas, klien mengatakan
badannya panas, klien mengatakan nyeri pada luka operasi, terdapat luka
post sc ± 13 cm, luka pasien tampak kemerahan, Suhu: 370C
Proses terjadinya: Karena terjadinya kerusakan perlindungan kulit disertai
dengan kerusakan jaringan akibat pembedahan maka akan memperngaruhi
fungsi dan salah satunya adalah sebagai perlindungan tubuh dari bakteri, virus,
jamur akan menurun sehingga resiko infeksi sangat tinggi.
Akibat jika tidak ditanggulangi: Dapat memperparah luka
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan hipertensi
ditandai dengan, klien mengeluh pandangan kabur, klien mengeluh sakit
kepala, mengeluh mual dan cepat lelah. Klien tampak lemas, klien
tampak memegang kepalanya, konjungtiva klien anemis, CRT: < 2 detik.
Dari hasil pengkajian tanda-tanda vital didapatkan hasil: Suhu: 370C,
Nadi: 90x/menit. RR: 22 x/menit, TD: 180/100 mmHg, SpO2 :98%.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (luka post operasi sc)
ditandai dengan klien mengeluh nyeri perut bagian bawah, nyeri klien
bertambah apabila klien bergerak. pemeriksaan nyeri di dapatkan hasil P:
nyeri pada luka operasi, Q: nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, R:
nyeri perut dibagian bawah, S: skala nyeri yang dirasakan 5 dari 0-10
skala nyeri yang diberikan, T: nyeri berlangsung ± 10 menit. Terdapat
luka klien tampak kemerahan, klien tampak meringis, terdapat luka
jahitan SC ± 13 cm, TTV Pasien: suhu: 370C, nadi: 87 x/menit, RR: 20
x/menit, TD: 160/80 mmHg.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan sisi masuknya organisme sekunder
terhadap pembedahan (luka operasi) ditandai dengan klien mengatakan
badannya lemas, klien mengatakan badannya panas, klien mengatakan
nyeri pada luka operasi. Terdapat luka jahitan SC ± 13 cm secara
horizontal masih dibalut, daerah luka post Sectio Caesarea (SC) tampak
kemerahan, tonus otot abdomen klien teraba keras, suhu klien S: 370C
B. PERENCANAAN
PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan hipertensi
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (luka post operasi sc)
3. Resiko infeksi berhubungan dengan sisi masuknya organisme sekunder
terhadap pembedahan (luka operasi)
RENCANA KEPERAWATAN
Rencana Keperawatan Maternitas Pada Ny. H dengan Post Sectio
Caesarea atas Indikasi Preeklamsia Di Ruang Cempaka II RSUP Sanglah
Pada tanggal 29 November – 01 Desember 2021
serebral Ketidak efektifan perfusi melakukan diet rendah 2. Untuk menurunkan tensi
hipertensi dengan kreteria hasil : 3. Anjurkan klien untuk tirah lab proteinea klien
baring dan beristirahat 3. Untuk menstabilkan
1. Tekanan systole
dengan cukup stamina
diastole dalam
4. Berikan healt edukasi 4. Membuat pasien paham
rentang normal
dengan menggunakan mengenai penyakit
2. Tidak ada
bahasa yang mudah untuk hipertensi yang meliputi:
peningkatan
dipahami mengenai pengertian, penyebab,
intrakranial
3. Tidak sakit kepala hipertensi dan cara merawat tanda dan gejala serta
4. Pandangan tidak anggota keluarga dengan pencegahan.
kabur hipertensi (pengertian, 5. Untuk memberikan obat
penyebab, tanda dan gejala yang tepat pada klien
serta pencegahan)
5. Kolaborasi dengan dokter
terkait pemberian obat
sesuai indikasi
2 Senin, 29 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Observasi TTV klien dan 1. Dapat mengetahui
November berhubungan asuhan keperawatan 3x keadaan umum klien perkembangan klien dan
2021 dengan agen 24 jam diharapkan
Pukul : 09.00- cedera fisik (luka nyeri yang dirasakan 2. Pengkajian nyeri secara memberi dasar untuk
09.30 wita post operasi SC) oleh pasien berkurang komperhensif termasuk menentukan intervesi
dengan kriteria hasil:
lokasi, durasi, frekuensi, yang selanjutnya
1. Klien mampu kualitas dan faktor 2. Agar dapat memberikan
mengontrol nyeri presipitasi tindakan keperawatan
(mampu 3. Berikan posisi nyaman yang tepat sesuia dengan
menggunakan bagi pasien manajement Nyeri
tehnik 4. Ajarkan tekhnik relaksasi 3. Posisi yang nyaman
nonfarmakologi dan distraksi (tarik nafas dapat mengurangi rasa
untuk mengurangi dalam) Nyeri yang dirasakan
nyeri) 5. Edukasi klien dan keluarga klien
2. Menyatakan rasa tentang cara meminimalisir 4. Untuk mengurangi rasa
nyaman setelah nyeri dan penyebab Nyeri. nyeri
nyeri berkurang 6. Kolaborasi dengan 5. Menambahkan
dokter dalam pemberian pengetahuhan klien dan
analgetik keluarga dalam
mencegah dan
mengurangi komplikasi
akibat dari hipertensi
Selasa, 30 Dx. I, Dx. II Mengobservasi TTV klien dan DS: klien mengatakan pusing dan pandangan
Desember & Dx III keadaan umum klien kabur, klien juga mengatakan masih nyeri pada
2021 perut bagian bawah
07.30 wita DO: klien tampak meringis
Hasil TTV:
Suhu : 36.7 oC
RR: 18 x/mnt
Nadi: 95x/mnt
TD:180/90 mmhg
SpO2 :97%.
07. 40 wita Dx. I Menganjurkan klien untuk DS: Klien mengatakan sudah melakukan diet dan
melakukan diet rendah garam lebih banyak makan buah dan sayur
DO: Klien tampak makan buah
07. 50 wita Dx.I Menganjurkan klien untuk tirah DS: klien mengatakan sudah mengurangi
baring dan beristirahat dengan aktivitas
cukup DO: klien tampak berbaring ditempat tidur,
tampak miring kanan, miring kiri dan duduk
08.00 wita Dx. I Memberikan healt edukasi dengan DS: Klien mengatakan mengerti terkait informasi
menggunakan bahasa yang mudah yang diberikan oleh perawat serta akan
untuk dipahami mengenai menerapkannya
hipertensi dan cara merawat DO: Klien tampak paham dan antusias
anggota keluarga dengan hipertensi mendengarkan penjelasan perawat.
(pengertian, penyebab, tanda dan
gejala serta pencegahan)
08.20 wita Dx.II Melakukan pengkajian nyeri secara DS: Klien mengatakan masih merasa sakit pada
komperhensif termasuk lokasi, perut bagian bawah
durasi, frekuensi, kualitas dan Hasil pemeriksaan nyeri:
faktor presipitasi P: nyeri pada luka post sc
Q: nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri perut dibagian bawah
S: skala nyeri yang dirasakan 3 dari 0-10 skala
nyeri yang diberikan,
T: nyeri berlangsung ± 7 menit
DO: klien tampak lemah dan memegangi
perutnya yang sakit
09.00 wita Dx. II Memberikan posisi nyaman bagi DS: Klien merasa nyaman dengan posisi yang
pasien diberikan
DO: Klien tampak nyaman dengan posisi semi
fowler
Rabu, 01 Dx. I, Dx. II Mengobservasi TTV klien dan DS: Klien mengatakan masih pusing, pandangan
Desember & Dx. III keadaan umum klien kabur dan nyeri pada kepala
2021 DO: Klien tampak masih lemah dan wajah klien
12.30 wita tampak pucat
Hasil TTV:
Suhu : 36,2 oC SpO2 : 95%
RR : 18 x/mnt
Nadi: 96x/mnt
TD:190/110 mmhg
12. 40 wita Dx. I Menganjurkan klien untuk DS: Klien mengatakan sudah melakukan diet
melakukan diet rendah garam rendah garam, tetapi klien mengatakan masih
bingung kenapa tekanan darahnya masih tinggi
DO: Klien tampak bingung dan bertanya-tanya
12. 50 wita Dx. I Memberikan healt edukasi dengan DS: klien mengatakan mengerti terkait
menggunakan bahasa yang mudah penjelasan perawat, klien juga mengatakan akan
untuk dipahami mengenai selalu menerapkan diet rendah garam agar
hipertensi dan cara merawat kondisinya cepat membaik
anggota keluarga dengan hipertensi DO:
(pengertian, penyebab, tanda dan klien tampak mengerti informasi yang diberikan
gejala serta pencegahan)
12. 40 wita Dx. II Melakukan pengkajian nyeri DS: Klien mengatakan nyeri perutnya sudah
berkurang
Hasil pemeriksaan nyeri:
P: nyeri pada luka post sc
Q: nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri perut dibagian bawah
S: skala nyeri yang dirasakan 2 dari 0-10 skala
nyeri yang diberikan,
T: nyeri hilang timbul
DO: kondisi klien lebih membaik dan klien lebih
tenang
14. 15 wita Dx. I Mengajarkan tekhnik relaksasi dan DS: Klien mengatakan setelah melakukan tarik
distraksi (tarik nafas dalam ) nafas dalam nyeri bekurang
DO: Klien lebih rileks, nyaman, dan tenang
17.30 wita Dx I, Dx. II Mengkolaborasikan dalam DS: Klien mengatakan bersedia untuk minum
& Dx. III pemberian obat obat sesuai dengan dosis yang diberikan
- Paracetamol 500 mg tiap DO: Obat klien sudah masuk sesuai dosis yang
6 jam
diberikan
- Cefixime 10 mg tiap 13
jam
- Nefidipine 10 mg tiap 8
jam
- Nicardipine titrasi (target
MAP 65-95 mmhg)
- Adalat oros 60 mg tiap
24 jam PO
- Candesartan 16 mg tiap
24 jam PO
DS: pasien mengatakan sudah nyaman dengan
Memberikan posisi nyaman bagi
17.40 wita Dx. II posisi yang diberikan
pasien (posisi semi fowler)
DO: klien tampak nyaman dan rileks
D. EVALUASI
Evaluasi Keperawatan Maternitas Pada Ny. H dengan Post Sectio
Caesarea atas Indikasi Preeklamsia Di Ruang Cempaka II RSUP Sanglah
Pada tanggal 29 November – 01 Desember 2021