Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

O
DENGAN GANGGUAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI
BANGSAL SAMBA RSJD Dr.ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Disusun Oleh
Nanik Karyawati
2021131045

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SAHID
SURAKARTA TAHUN 2022

1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.O
DENGAN GANGGUAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

I. IDENTITAS
1. Identitas klien
Insial : Ny.O
Alamat : Surakarta
Umur : 38 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Informan : klien, keluarga, catatan keperawatan dan medik
No RM : 045417
Diagnosa Medis : resiko perilaku kekerasan
Tanggal pengkajian : 2 november 2022
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.A
Umur : 42 tahun
Pekerjaa : buruh
Hub. Dengan klien : kakak
II. Keluhan utama
Pasien mengatakan mendengar suara bisikan bisikan untuk marah marah
serta memukuli keluarga dan orang di sekitar
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Riwayat gangguan jiwa masa lalu
Klien pernah mengalami 1 kali gangguan jiwa di masa lalu dan klien
menjalani rawat inap di RSJD Surakarta dengan halusinasi dan meakukan
kekerasan . Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena klien jarang
minum obat dan jarang mau kontrol kembali ke RSJD Surakarta. Klien
pernah melakukan aniaya fisik pada orang sekitarnya.
2. Pengobatan sebelumnya

2
Pasien mengatakan dirinya pernah dirway dan tidak pernah minum obat saat
di rumag serta tidak pernah kontrol kembali. Pasien di rawat 1 tahun yang
lallu dan kontrol terakhie 5 bulan yang lalu
3. Riwayat penganiyayaan
Paaien mengatakan tidak ada riwayat penganiyaan
4. Riwayat keluarga yang mengalami gangguna jiwa
Pasien mengatakan ibunya dahulu mengalami gangguan jiwa
5. Pengalaman masa lalau yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan tidak ada pengalaman yang tidak menyeangkan
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD = 90/70 mmHg, N= 90 x/mnt, S= 36,6 0C,
RR = 22x/mnt
2. TB?BB : 169 cm/ 61 kg
3. Keluhan fisik : tidak.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan.
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan: : laki- laki


: perempuan
: meninggal

: klien
: tinggal dalam satu rumah
: garis perkawinan

3
: garis keturunan
Klien adalah anak ke 6 dari 7 bersaudara, klien tinggal bersama ibu, kakak
laki-laki dan adiknya. Terdapat riwayat keluarga dengan gangguan jiwa
yaitu kakak pertamanya.
Masalah Keperawatan: Tidak ada.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan suka dengan kondisi fisiknya sekarang. Bagian
tubuh klien yang paling disukai adalah kulitnya yang putih dan bagian
tubuh yang tidak disukai adalah rambutnya yang sedikit dan tipis.
b. Identitas dir
Klien mampu mengenali dirinya dan mampu meyebutkan nama,
alamat, dan jenis kelaminnya. Klien merasa bangga karena terlahir
sebagai anak perempuan
c. Peran diri
Di rumah, klien berperan sebagai anak ke 6 dari 7 bersaudara yang
biasa membantu orang tua bekerja sebagai petani. Namun saat ini klien
berada di RSJ sebagai pasien tidak bisa membantu orang tuanya
d. Ideal diri
Klien ingin melanjutkan bekerja membantu orang tua sebagai petani.
Klien juga ingin segera sembuh dan pulang untuk bertemu dengan
keluarga dan bapak ibu dan kakanya
e. Harga diri
Klien merasa malu selama ini, karena kadanga seringn marah marah
Masalah keperawatan: Gangguan konsep diri
3. Hubungan sosial
Orang yang berarti dalam hidup klien adalah ayah klien,. . Sebelum
masuk RSJ klien mempunyai masalah kesulitan dalam berinteraksi
dengan orang lain. Saat di RSJ, klien terlihat sering menyendiri dan jarang
berkomunikasi dengan orang lain. Klien lebih suka menyendiri dari pada
berinteraksi dengan orang lain, klien lebih suka tidur di kamar. Klien

4
terlhat sering diam dan menyendiri, klien jarang berkomunikasi dengan
orang lain.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial.
4. Spiritual
Klien adalah seorang muslim. Saat di rumah, klien hanya bisa shalat
magrib dan isya saja . Selama di rumah sakit, klien jarang melaksanakan
shalat 5 waktu tetapi klien mengikuti kegiatan terapi rohani di rumah
sakit. Klien mengatakan sedang berusaha melaksankan shalat 5 waktu.
Masalah keperawatan: tidak ada

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Saat di kaji, klien rapi, rambut tertata rapi, baju tidak terbalik, kancing baju
dikancingkan.
Masalah keperawatan: tidak ada.
2. Pembicaraan
Klien mampu memulai pembicaraan. Klien dapat menjawab pertanyaan,
klien tidak mengalami gangguan verbal, klien bisa mengungkapkan
masalahnya Namun pemicaraan arahnya berputar putra
Masalah keperawatan: tidak ada.
3. Aktivitas motorik
Klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri. Klien selalu mengikuti
jadwal rehabilitasi. Klien cukup aktif dalam kegiatan di RSJ walaupun
masih harus dengan motivasi.
Masalah keperawatan: tidak ada.
4. Alam perasaan
Klien sedih dan selalu berharap segera pulang karena tidak bisa hidup jauh
dari keluarga, klien terlihat diam ketika didekati.
Masalah keperawatan : koping individu tidak efektif.
5. Afek

5
Labil, pada klien kadang diam dan kadang juga marah jika diganggu. Dan
sering menendangi pintu saat halusinasi muncul dan berkata kata kotor
Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan.
6. Interaksi saat wawancara
Klien kooperatif dan menceritakan semua masalahnya pada orang yang
dekat dengannya. Klien bisa berbicara dengan lancar dan tidak mengalami
gangguan verbal. Klien bisa menjaga kontak mata tetapi kadang disertai
menundukkan kepala atau melihat ke sekelilingnya.
Masalah keperawatan: tidak ada.
7. Persepsi halusinasi
Klien mengatakan mendengar suara untuk marah dan memukul orang orang
di sekitar dan berkata kata kotor
Masalah keperawatan: haluasinasi pendengaran .
8. Proses pikir
Klien tidak mengalami gangguan dalam proses pikirnya. Dan klien mampu
menjawab pertanyaan yang diajukan.
Masalah keperawatan: tidak ada.
9. Isi pikir
Klien selalu merasa curiga pada keluarga dan orang orang sekitra , klien
selalu beranggapan bahwa akan menejek dan melakukan kekerasan
padanya , klien sulit untuk terbuka kepada orang-orang disekitarnya
Masalah keperawatan :
10. Tingkat kesadaran
Klien tidak bingung, tidak mengalami disorientasi orang, tempat dan waktu.
Masalah keperawatan : tidak ada.
11. Memori
Klien mempunyai daya ingat dan memori yang bagus, mampu mengingat
kejadian yang sudah lama ataupun yang baru terjadi. Klien tidak mengalami
gangguan daya ingat panjang atau pendek.
Masalah keperawatan: tidak ada.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung: Baik

6
Klien tidak mempunyai gangguan dalam berkosentrasi, klien dapat
berhitung sederhana, contohnya klien dapat melakukan penambahan dan
pengurangan pada benda-benda nyata.
Masalah keperawatan: tidak ada.
13. Kemampuan penilaian: baik
Klien mempunyai kemampuan penilaian yang baik. Saat ditanya, klien bisa
menilai bahwa sebelum dan sesudah makan harus cuci tangan dahulu.
Masalah keperawatan: tidak ada.
14. Daya tilik diri
Klien tidak mengingkari penyakit yang diderita klien. Kjlien menerima sakit
yang dialami dan berharap segera sembuh setelah dirawat di RSJ
Masalah keperawatan: tidak ada.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien dapat makan secara mandiri tanpa bantuan, dapat mencuci peralatan
makan sendiri, klien makan 3x sehari dan porsi makan selalu habis. Klien
minum 4-6 gelas (@ 200 cc).
Masalah keperawatan : tidak ada
2. BAK/BAB: Klien dapat BAK/BAB secara mandiri. Klien BAB 1x sehari
dan BAK sekitar 4 kali sehari.
Masalah keperawatan : tidak ada
3. Mandi
Klien dapat mandi secara mandiri, klien mandi 2x sehari, klien juga
menyikat gigi 2 kali sehari dengan menggunakan pasta gigi dan klien
kerambak 2 kali dalam seminggu.
Masalah keperawatan : tidak ada
4. Berpakaina atau berhias
Klien berpakaian tanpa bantuan perawat.
Masalah keperawatan :tidak ada
5. Istirahat dan tidur

7
Klien biasa tidur siang, dari jam 12.30 - 14.30 WIB. Klien tidur malam
biasanya dari jam 20.00 - 05.00 WIB. Kegiatan sebelum dan sesudah tidur
adalah menonton televisi, dan ngobrol dengan teman di tempat tidur.
Masalah keperawatan : tidak ada
6. Penggunaan obat
Klien minum obat teratur dengan pengawasan dari perawat, frekuensinya 2x
sehari. Tidak ada reaksi yang cukup berarti setelah minum obat.
Masalah keperawatan : tidak ada
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien biasa menjaga kesehatan dengan tidak bergadang sampai malam,
istirahat yang cukup dan istirahat yang banyak.
Masalah keperawatan : tidak ada
8. Kegiatan di dalam rumah.
Klien biasanya mencuci pakaiannya secara mandiri dan juga menjaga
kebersihan rumah dengan menyapu dan membersihkan tempat tidur.
Masalah keperawatan : tidak ada
9. Kegiatan di luar rumah.
Klien membantu ibunya bekerja sebagai petani.
Masalah keperawatan : tidak ada
VIII. MEKANISME KOPING
Mekanisme koping adaptif yang biasa dilakukan klien adalah berkomunikasi
dengan orang lian yang dikenalnya, aktif dalam mengikuti kegiatan yang ada,
alah raga dan diskusi kelompok.
Masalah keperawatan : tidak ada.
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Klien mempunyai masalah ekonomi keluarga yang kurang baik
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Klien mempunyai pengetahuan yang kurang tentang obat-obatan dan efek
sampingnya, koping adaptif yang diperlukan dan faktor presipitasi gangguan
jiwa.

8
XI. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Skizofrenia tak perinci
a. Terapi Medik :
Terapi Farmakologi
Trihexyphenidyl 5 mg/ 8 jam
Halloperidol/ 8 jam
Cpz 5 mg/ 12 jam
b. Terapi Rehabilitasi
No Hari/Tanggal Rehabilitasi Keterangan
1 Senin Olahraga Kien aktif mengikuti olahraga
bulutangkis
2 Selasa Musik Klien aktif dalam rehabilitasi
musik
3 Rabu Olah raga Klien mengikuti kegiatan
diskusi kelompok di
rehabilitasi
4 Kamis Diskusi Klien mengikuti kegiatan
senam
5 Jumat - -
6 Sabtu Rohani Klien mengikuti kegiatan
kerohaniaan

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Haluasini pendengaran
2. Resiko tinggi kekerasan terhadap orang lain.
3. Gangguan konsep diri
4. Isolasi sosial.
5. Gangguan proses pikir.

9
XII. ANALISA DATA
No. Hari tanggal Data Problem Etiologi
1 Ds: klien mengatakan saat ini sering Gangguan proses Halusinasi
mendengar bisikan bisikan pikir
untuk memuul dan memcahkan
barang
DO tampak cmeas ketajutan kadang
dan kontak mata kurn
2. DS : Resiko tinggi Agitas, kurang rasa
- Klien mengatakan sering marah kekerasan percaya pada orang
pada temannya sering mendendang terhadap orang lain, marah.
pintu dan barang barang yang lain lain
- Klien mengatakan saat di rumah
mengamuk dan memecahkan
barang barang
DO :
- Klien gelisah.
- Klien berbicara dengan keras dan
cepat
- Klien bingung
- Tatapan mata kadang tajam

XIII. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN


1. Resiko tinggi kekerasan terhadap orang lain berhubungan dengan agitasi,
kurang rasa percaya pada orang lain, marah.

10
XIV. Rencana keperawatan dan intervensi

Diagnosa Perencanaan
No
keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Tindakan keperawatan
1. Resiko tinggi TUPAN : 1. Bina hubungan saling percaya
kekerasan Klien tidak akan membahayakan dengan komunikasi terapeutik
terhadap orang dirinya dan orang lain dengan 2. Sapa klien dengan ramah
lain b.d agitas, melakukan manajemen perilaku
kurang rasa kekerasan 3. Observasi tanda perilaku
percaya pada TUPEN : kekerasan
orang lain, a. Dapat terbina hubungan 4. Bantu klien mengungkapkan
marah. saling percaya penyebab perasaan jengkel
b. Dapat mengidentifikasi 5. Anjurkan klien mengungkapkan
penyebab perilaku apa yang dialami saat jengkel
kekerasan 6. Anjurkan klien mengungkapkan
c. Dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang
tanda perilaku kekerasan dilakukan
d. Dapat mengidentifikasi 7. Bicarakan kerugian dari cara
akibat perilaku kekerasan perilaku kekerasanyang
KH : dilakukan
a. Ada kontak mata 8. Bantu klien menstimulasi cara
b. Klien merasa senang mengontrol perilaku kekerasan
c. Klien dapat 9. Anjurkan klien untuk melakukan
mengungkapkan penyebab manajemen perilaku kekerasan.
jengkel atau marah 10. Kolaborasi dalam pemberian
d. Klien dapat menyebutkan obat-obat psikotik.
tanda-tanda jengkel
e. Klien tidak menciderai
orang lain

11
XV. IMPLEENTASI

Hari Diagnos Implementasi Evaluasi Ttd


tanggal e
jam

2 Resiko a. Membina hubungan saling S; pasien Nani


november perilaku percaya mengtakan dibawa k
2022 kekerasa ke rsj karena
b. Mengidentifikasi tanda dan
marah mengamuk
Jam gejala perilaku kekerasan menganggu orang
15.30
c. Mengidentifikasi perilakuk dan memecahkan
barang barang dan
kekerasan yang dilakukan
memukuli
d. Mengidentifikasi akibat keluragnya nya
perilaku kekerasan dan orang sekitar
e. Menyebutkan cara .
mengontrol perilaku
O: pasien Nampak
kekerasan kooperatif,
f. Membantu pasien cara pandangan mata
tajam dan kadang
mempraktikkan dan
takut,
mengontrol perilaku
A: masalah
kekerasan
keperawatan beum
tertasi

P: lanjutkan
intervensi

1. Lakukan
dan ajarkan
sp 2
3 1 Mengevaluasi tindakan S: pasien
november sebelumnya mengatakan dirnya
2022 merasa sedikit lega
2 Melatih cara 
setelah menarik
Jam mencegah/ mengontrol nafas dalam dan
17.00 melakukan pukul
perilaku kekerasan
pada bantal. Pasien
secara fisik kedua

12
3 Mengevaluasi latihan mengatakan lebih
nafas dalam rileks dan
emosinya
4 Melatih cara fisik ke 2:
berkurang serta
pukul kasur dan bantal lebih tenang.
5 Menyusun jadwal
Pasien mengatakan
kegiatan harian cara akan melakukan
kedua itu saat dirinya
merasa ingin
marah

O: pasien Nampak
lebih rileks ,
tatapan mata tidak
tajam lagi

A: masalah
keperawatan belum
tertasi

P: lanjutkan
intervensi

1. Lakukan
dan ajarkan
sp 3
1 Mengevaluasi perasaan S: pasien
dan keadaan pasien mengatakan mau
memepraktikan
2 Melatih cara 
untuk tidak mudah
mencegah/ mengontrol marah berbicara
perilaku kekerasan baik dan meminta
dengan baik
secara sosial/verbal
3 Mengevaluasi jadual O: pasien tampak
kooperatif pasien
harian untuk dua cara
tampak rileks
fisik
A: masalah
4 Melatih
keperawatan belum
mengungkapkan rasa tertasi
marah secara verbal:

13
menolak dengan baik, P: lanjutkan
meminta dengan baik, intervensi

mengungkapkan 1. Lakukan
dan ajarkan
perasaan dengan baik
sp 4
5 Menyusun jadwal 2. Evaluasi
keadaan
latihan
dan
mengungkapkan secara perasaan
pasien
verbal
setelah
melakukan
sp 3
4 1. Mengevaluasi keadaan S: klien
novermbe dan perasaan pasien mengatakan
r 2022 beragama islam
2. membantu klien
klien akan sering
Jam latihan mengendalikan berdoa dan
15.00 mencoba beribadah
perilaku kekerasan
agar cepat sembuh
secara spiritual  
(diskusikan hasil O: kline nmapak
rileks, Nampak
latihan mengendalikan
berbicara sedikit
perilaku kekerasan pelan
secara fisik dan
A: masalah
sosial/verbal, latihan keperawatan belum
beribadah dan berdoa, teratasi
buat jadwal latihan P: lanjutkan
ibadah/ berdoa) intervensi

1. lanjutkan
sp 5
2. laukan
evaluasi
perasaan
dan
keadaan
pasien
5 1. mengevaluasi S: pasien
november keadaan dan mengatakan paham

14
2022 jam perasaan pasien dengan yang d
15,00 2. Membantu klien jelaskan , pasien
mentatakan akan
latihan
rutin dan selalu
mengendalikan PK minum obat agar
dengan obat cepat sembuh dan
bisa pulang serta
( bantu pasien
tidak kembali ke
minum obat secara sini lagi
teratur dengan
O: pasien Nampak
prinsip 5 benar paham, Nampak
( benar pasien, sesekali bertanya,
tampakrileks dan
benar nama obat,
komunikatif
benar cara minum
A: masalah
obat, benar waktu
keperawatan tertasi
dan benar dosis
P: pertahankan
obat
intervensi
3. menjenjelasan
guna minum obat 1. Lakukan sp
1-5
4. Menjelaskan akibat secaraberka
berhenti minum la

obat, susun jadwal


minum obat secara
teratur)

15
16

Anda mungkin juga menyukai