A. IDENTITAS
1. PASIEN
Nama : Tn.”A”
Tempat/tanggal lahir (umur) : 15 – 09 – 1985
Jenis kelamin : Laki-Laki
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Warga negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Lingkungan Hulo, Sinjai
2. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn.”AD”
Umur : 35
Jenis Kelamin : Laki-laki
Hubungan dengan pasien : Kakak dari pasien
Alamat : Jl.Manuruki
B. DATA MEDIK
1. Diagnosa Medik : Tumor Mediastinum
C. STATUS KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan utama : Sesak Napas
2. Alasan Masuk RS : Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan
batuk, sesak napas, nyeri dada.
3. Riwayat Keluhan Sekarang : Pasien mengatakan merasa sesak napas,
nyeri dada, batuk dan susah menelan
4. Pengkajian Nyeri
P : Nyeri dirasakan saat sesak napas
Q : Nyeri dirasakan seperti tertusuk - tusuk
R : Lokasi nyeri di bagian dada
S : Skala nyeri 5 (sedang)
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
5. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya,
Berusaha untuk tidak banyak gerak dan mencari posisi nyaman.
D. KEADAAN UMUM
1. Keadaan sakit : Pasien tampak lemah, pasien mengatakan sesak napas dan
nyeri dada
2. Penggunaan alat medik : Terpasang infus Nacl 0,9% 20 tetes/menit
E. TANDA-TANDA VITAL
a. Kesadaran
Kualitatif : GCS 15
Kuantitatif : M: 6, V: 5, E: 4
Kesimpulan : Compos Mentis.
b. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 114/74 mmHg
Suhu : 36,60c
Nadi : 92x/menit
Pernapasan : 26x/menit
F. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
1. Kajian Persepsi Kesehatan-Pemeliharaan Kesehatan
Riwayat penyakit yang pernah di alami : Keluarga pasien mengatakan
pasien sebelumnya pernah dirawat di RS Haji selama 1 minggu kemudian
di rujuk ke RS Labuang Baji selama 1 minggu dan di rujuk lagi ke RS
Wahidin dengan diagnosa Tumor Mediastinum
Riwayat Kesehatan Sekarang :
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan mampu melakukan
aktivitas seperti biasanya tanpa bantuan orang lain
2) Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan sesak nafas dan
aktifitasnya dibantu oleh keluarga
b. Data objektif
1) Kebersihan Rambut : Rambut pasien tampak bersih.
2) Kebersihan Kulit : Pasien hanya di lap basah oleh keluarga di
tempat tidur
3) Hygiene Rongga Mulut : Mulut pasien tampak bersih
4) Bibir pasien tampak pucat
2. Kajian Nutrisi Metabolik
a. Data Subjektif
1) Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3x sehari
porsi dihabiskan 1 piring : nasi dan lauk pauk.
2) Keadaan sejak sakit : Pasien mengeluh kurang nafsu makan
dan hanya menghabiskan ½ porsi makanan.
3) Pasien mengeluh susah menelan makanan
b. Data Obyektif
1) Observasi : Pasien tidak menghabiskan porsi makanan yang
disediakan RS.
2) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
- Keadaan rambut : rambut pasien berwarna hitam dan
bersih.
- Kulit kepala : tampak bersih dan tidak ada benjolan
- Palpebra : tidak ada edema palpebra
- Konjungtiva : konjungtiva anemis
- Sclera: sclera pasien tidak ikterus.
- Rongga mulut : rongga mulut pasien tampak bersih
- Kemampuan mengunyah : pasien mengatakan sulit
menelan
- Lidah : lidah pasien tampak bersih
- Kelenjar getah bening : Tidak terdapat pembesaran
kelenjar getah bening
- Kelenjar tyroid : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
- Leher : Tidak terdapat benjolan pada leher kiri dan
kanan
b) Abdomen
Inspeksi :
(a) Bentuk Perut cembung
(b) Tidak ada benjolan/Massa
(c) Tidak ada asites
Auskultasi : Peristaltik usus kesan normal
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdengar bunyi tympani
3. Kajian Pola Eliminasi
a. Data subyektif
1) Keadaan sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan BAB 1x
sehari, lunak, warna kuning, tidak ada darah, tidak nyeri dan
BAK 3 - 4x sehari warnanya kuning jernih.
2) Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan tidak ada masalah
dalam BAB dan BAK
b. Data obyektif
1) Pemeriksaan fisik
Peristaltik usus : 26x/menit
4. Kajian Pola Aktivitas Dan Latihan
a. Data subyektif
1) Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan beraktivitas dengan
baik setiap hari
2) Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan tidak dapat berakivitas
seperti biasa, pasien mengatakan kebutuhan pasien dibantu,
pasien mengatakan sesak bertambah bila bergerak
b. Data obyektif:
1) Observasi
Aktivitas harian
Makan :2
Mandi :2
Keterangan :
Berpakaian :2
0 : Mandiri
Kerapian :2
BAB :0 1 : Bantuan dengan alat
Tanggal, 31-12-2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 99 140 mg/dl
Fungsi Ginjal
Ureum 32 10 – 50 mg/dl
Kreatinin 0.86 L(<1.3);P(<1.1) mg/dl
Fungsi Hati
SGOT 83 <38 u/L
SGPT 106 <41 u/L
IMUNOSEROLOG
I
Penanda Hepatitis Non Reactive Non Reactive
HBs Ag (ICT) Non Reactive Non Reactive
Anti HCV (ICT)
KIMIA DARAH
Elektrolit 140 136 – 145 mmol/l
Natrium 3.8 3.5 – 5.1 mmol/l
Kalium 103 97 - 111 mmol/l
Klorida
Tanggal, 02-01-2020
TERAPI MEDIS
1. Terapi cairan :
Jenis cairan Kegunaan
NaCl 0,9% 1 kolf/24 mengembalikan keseimbangan cairan
jam/intravena 20 tetes/menit tubuh dan Natrium Clorida.
2. Terapi Obat-obatan
No. Nama obat Dosis Rute
1 Methyprednisolone 125mg/12j IV
2 Furosemide 40mg/24j Oral
3 Adona 1 tab/8j Oral
4 MST 10 mg/8j Oral
3. Terapi tambahan
Pemberian O2 3 Liter ( Nasal Kanul)
4. Hasil CT-Scan
- FNA kesan terdapat gambaran thymoma pada regio colli sinistra
- Sediaan apusan tidak ada sel maligna
5. Hasil CT-horax
- Limfoma maligna
- Efusi pleura sinistra (s)
- Pneumoni paru kiri segmen 3
H. KLASIFIKASI DATA
Data subjektif Data objektif
1. Pasien mengatakan merasa 1 Pasien tampak sesak
sesak napas 2 Pasien tampak gelisah
2. Pasien mengatakan merasa 3 Adanya suara napas tambahan
sesak jika berbaring (stridor)
3. Pasien mengeluh batuk 4 Tanda-Tanda vital :
4. Pasien mengeluh nyeri di TD : 114/74 mmHg
bagian dada N : 92x/menit
5. Nyeri dirasakan seperti S : 36,60c
tertusuk-tusuk P : 26x/menit
6. Pasien mengatakan sulit 5 Pasien tampak meringis
menelan makanan 6 Pasien tampak gelisah
7. Pasien mengatakan kurang 7 Pengkajian nyeri
nafsu makan P : Nyeri dirasakan saat bergerak
Q : Nyeri dirasakan seperti tertusuk-
tusuk
R : Nyeri dirasakan di bagian dada
S : Skala nyeri 5 (Sedang)
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
8 Pasien tampak lemah
9 Pasien tampak menghabiskan ½
porsi makanan
10 IMT pasien :
- Sebelum sakit : 23,1 kg/m2
- Selama sakit : 22,1 kg/m2
I. ANALISA DATA
DO :
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak gelisah
- Pengkajian nyeri
P : Nyeri dirasakan saat bergerak
Q : Nyeri dirasakan seperti
tertusuk-tusuk
R : Nyeri dirasakan di bagian
dada
S : Skala nyeri 5 (Sedang)
T : Nyeri dirasakan hilang
timbul
4 DS : Risiko Defisit nutrisi b/d
- Pasien mengatakan sulit menelan ketidakmampuan menelan
makanan makanan
- Pasien mengatakan kurang nafsu
makan
DO :
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak menghabiskan ½
porsi makanan
- IMT pasien :
- Sebelum sakit : 23,1 kg/m2
- Selama sakit : 22,1 kg/m2
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan tindakan Monitor pola napas
Keperawatan selama 3x24 jam Monitor bunyi napas
efektif b/d penurunan
diharapkan bersihan jalan napas tambahan
ekspansi paru meningkat, dengan kriteria hasil: Posisikan semi fowler atau
fowler
Ortopnea dari meningkat
menjadi menurun
Gelisah dari meningkat
menjadi menurun
Frekuensi napas dari
memburuk menjadi membaik
Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Monitor pola napas
keperawatan selama 3x24 jam Monitor adanya sumbatan
b/d hambatan upaya
diharapkan pola napas pasien jalan napas
napas pasien membaik, dengan kriteria Auskultasi bunyi napas
hasil : Berikan oksigen
Tekanan ekspirasi dari
menurun menjadi
meningkat
Tekanan inspirasi dari
menurun menjadi
meningkat
Nyeri b/d agen cedera Setelah dilakukan tindakan Identifikasi karakteristik nyeri
Keperawatan selama 3x24 jam
biologis Kontrol lingkungan yang
diharapkan nyeri dapat
menurun , dengan kriteria hasil : memperberat rasa nyeri
Keluhan nyeri dari Kolaborasi pemberian dosis
meningkat menjadi menurun dan jenis analgesik
Meringis dari meningkat
menjadi menurun
Gelisah dari meningkat
menjadi menurun
Frekuensi dari memburuk
menjadi membaik
Risiko Defisit nutrisi b/d Setelah dilakukan tindakan Identifikasi satus nutrisi
ketidakmampuan Keperawatan selama 3x24 jam
menelan makanan diharapkan nutrisi pasien dapat pasien
membaik, dengan kriteria hasil : Identifikasikan perubahan
Porsi makan yang dihabiskan
berat badan
dari menurun menjadi
meningkat Identifikasi faktor yang
Kekuatan otot menelan dari mempengaruhi asupan gizi
menurun menjadi meningkat