Nama klien : Ny. H Hari/Tanggal : Senin, Selasa, Rabu/ 4-6 Februari 2019
4 Feb Penurunan curah jantung Cardiac Care Memonitor status S = Klien mengatakan sudah
b.d gangguan dilatasi Catat adanya disritmia pernapasan setiap jam merasa sehat dari hari
pada arteri coroner, jantung dengan RR masih dalam sebelumnya, namun kadang-
arterosklerosis dibuktikan Catat adanya tanda dan rentang normal antara 18- kadang merasa nyeri secara
dengan palpitasi, gejala penurunan cardiac 24x/i dalam 24 jam, jalan tiba-tiba
takikardi, lethargic, output napas paten,tidak memakai
gelisah. Monitor status oksigen. O = Tekanan darah masih
kardiovaskuler Memonitor abdomen, tidak tinggi 170/90 mmHg.
Monitor status pernafasan adanya pembengkakan RR : Dalam rentang normal
yang menandakan gagal abdomen atau (18-24x/i)
jantung pembengkakan akibat Balance cairan : 1475-1200-
Monitor abdomen sebagai hepatomegaly. 34,4 = 241 cc
indicator penurunan Memonitor belance cairan
perfusi per 24 jam enteral, oral A= Penurunan Curah
Monitor balance cairan (MBDJ) parenteral (RL 24 Jantung, Masalah teratasi
Monitor adanya perubahan jam/kolf). sebagian
tekanan darah Balance cairan:
Atur periode latihan dan input : infus 500 cc, minum P = Intervensi dilanjutkan
istirahat untuk 600 cc,obat injeksi 100 dengan monitor tanda vital
menghindari kelelahan cc,AM 275 cc dan manajemen nyeri.
Monitor toleransi aktivitas Output : urin : 1200 cc
pasien Iwl : 34,4
Memonitor adanya
perubahan tekanan darah
perjam (rentang 120/70-
170/100 mmHg dalam 24
jam)
Menganjurkan klien untuk
bedress agar tidak terjadi
kelelahan.
5 Feb Penurunan curah jantung Vital Sign Monitoring Memonitor tekanan darah S = Klien mengatakan sudah
b.d gangguan dilatasi Monitor TD, nadi, suhu 140/80 mmHg, Nadi 79 x/i, mampu berjalan, dan ke
pada arteri coroner, dan RR suhu 370 C, RR 21 x/i kamar mandi sendiri tanpa
arterosklerosis dibuktikan Catat adanya fluktasi Mencatat tekanan darah bantuan
dengan palpitasi, tekanan darah perjam dan melihat adanya
takikardi, lethargic, Monitor VT saat klien fluktasi, dari monitor O = Tekanan darah : 140/80
gelisah. duduk,berbaring, dan perjam tidak ada fluktasi mmHg, Nadi 79 x/i, suhu 370
berdiri tekanan darah yang C, RR 21 x/i
Monitor TD, nadi, RR, bermakna
sebelum selama dan Memonitor tekanan darah A = Masalah teratasi
sesudah aktivitas saat klien duduk, berbaring sebagian,
Monitor kualitas nadi dan berdiri, hasil tekanan
Monitor frequensi dan darah dalam kisaran normal P = Intervensi dilanjutkan
irama pernapasan 130/80 mmHg. dengan monitor tanda vital
Monitor suhu, warna, dan Memonitor frekuensi
kelembaban kulit pernapasan yaitu 21x/i dan
Monitor adanya sianosis irama pernapasan teratur
perifer Memonitor suhu kulit yaitu
370 C, kulit teraba lembab
Tidak adanya sianosis
perifer dilihat di ujung
kuku.
5 Feb Nyeri akut b.d. Iskemia Pain Manajement Mengkaji nyeri secara S = Klien mengatakan
miokardium Lakukan pegkajian nyeri komprehensif (PQRST) (P= terkadang nyeri datang
secara komprehensif Karena proses penyakit,Q= secara mendadak
termasuk lokasi, nyeri terasa menusuk-
karakteristik, durasi, nusuk, R= nyeri dada dan O = (P : Karena proses
frekuensi, kualitas dan menjalar hingga ke penyakit,Q : nyeri terasa
faktor presipitasi. punggung, S= skala nyeri menusuk-nusuk, R: nyeri
Observasi reaksi non sedang 4-5, T= nyeri datang dada dan menjalar hingga ke
verbal dari tiba-tiba). punggung, S : skala nyeri
ketidaknyamanan. Mengobservasi reaksi non sedang 4-5, T : nyeri datang
Gunakan teknik verbal klien saat terjadi tiba-tiba).
komunikasi terapeutik nyeri, yaitu meringis
untuk mengetahui Menggunakan teknik A = Nyeri akut teratasi
pengalaman nyeri klien komunikasi terapeutik sebagian
sebelumnya. untuk menanyakan apakah
Kontrol faktor lingkungan klien pernah mengalami P = Intervensi dilanjutkan
yang mempengaruhi nyeri nyeri seperti ini dengan manajemen nyeri dan
seperti suhu ruangan, sebelumnya. manajemen pengobatan.
pencahayaan, kebisingan. Mengontrol factor
Pilih dan lakukan lingkungan klien, yang
penanganan nyeri mempengaruhi nyeri seperti
(farmakologis/non memberikan sampiran
farmakologis). ketika panas dari jendela
Medication Management tepat di bed klien.
Tentukan dan berikan obat Mengajarkan klien teknik
yang diperlukan sesuai napas dalam untuk
resep. mengurangi nyeri.
Ajarkan pasien mengenai Memberikan obat sesuai
cara dan jumlah resep dengan teratur
pengonsumsian obat dan Sebelum memasukkan/
efek samping pengobatan memberi obat, pasien diberi
Monitor respon pasien tahu cara, jumlah,efek
setelah pemberian obat. samping dari obat tersebut
Pantau keefektifan Obat yang diberikan efektif
medikasi bagi penyembuhan klien
6 Feb Penurunan curah jantung Monitor TD, nadi, suhu Memonitor tekanan darah S = Klien mengatakan tidak
berhubungan dengan dan RR 120/80 mmHg, Nadi 80 x/i, pusing lagi,nafsu makan
gangguan dilatasi pada Catat adanya fluktuasi suhu 36,50 C, RR 19 x/i membaik
arteri coroner, tekanan darah Mencatat tekanan darah
arterosklerosis dibuktikan Monitor VT saat klien perjam danmelihat adanya O = tekanan darah 120/80
dengan palpitasi, duduk,berbaring, dan fluktasi, dari monitor mmHg, Nadi 80 x/i, suhu
takikardi, lethargic, berdiri perjam tidak ada fluktasi 36,50 C, RR 19 x/i
gelisah. Monitor TD, nadi, RR, tekanan darah yang
sebelum selama dan bermakna
sesudah aktivitas Memonitor tekanan darah A = Penurunan curah jantung
Monitor kualitas nadi saat klien duduk, berbaring , Masalah teratasi sebagian
Monitor frequensi dan dan berdiri, hasil tekanan
irama pernapasan darah dalam kisaran normal P = Intervensi dilanjutkan
Monitor suhu, warna, dan 110/70 mmHg. dengan monitor tanda vital
kelembaban kulit Memonitor frequensi
Monitor adanya sianosis pernapasan yaitu 19x/i dan
perifer
irama pernapasan teratur
Memonitor suhu kulit yaitu
36,50 C, kulit teraba lembab
Tidak adanya sianosis
perifer dilihat di ujung
kuku.
6 Feb Nyeri akut b.d. Iskemia Lakukan pegkajian nyeri Mengkaji nyeri secara S = Klien mengatakan nyeri
miokardium secara komprehensif komprehensif (PQRST) (P= sudah berkurang
termasuk lokasi, Karena proses penyakit,Q=
karakteristik, durasi, nyeri menusuk berangsur O = (P= Karena proses
frekuensi, kualitas dan hilang R= nyeri dada terasa penyakit,Q= nyeri menusuk
faktor presipitasi. di daerah sternum S= skala berangsur hilang R= nyeri
nyeri sringan 3, T= nyeri dada terasa di daerah
Observasi reaksi non
datang tiba-tiba). sternum S= skala nyeri
verbal dari
Mengobservasi reaksi non sringan 3, T= nyeri datang
ketidaknyamanan.
verbal klien saat terjadi tiba-tiba).
Gunakan teknik
nyeri, yaitu meringis
komunikasi terapeutik
Menggunakan teknik A = Masalah teratasi
untuk mengetahui
komunikasi terapeutik sebagian
pengalaman nyeri klien
untuk menanyakan apakah
sebelumnya.
nyeri yang dirasakn mulai P = Intervensi dilanjutkan
Kontrol faktor lingkungan berkutang atau bertambah. dengan manajemen nyeri.
yang mempengaruhi nyeri Mengontrol factor
seperti suhu ruangan, lingkungan klien, yang
pencahayaan, kebisingan. mempengaruhi nyeri seperti
Pilih dan lakukan beraktivitas, bed klien, alas
penanganan nyeri tenun klien, keluarga klien.
(farmakologis/non Menganjurkan klien minum
farmakologis).. obat secara teratur.
Ajarkan teknik non
farmakologis (relaksasi,
distraksi dll) untuk
mengatasi nyeri.