DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. Fitriani Lakuy
2. Apprilia N.S Safitri
3. Mawarda I. Raharusun
4. Nurmala Rumaf
5. Siti H. Rumaf
6. Asrotini Fakaubun
7. Andi Rukia Rapiudin
Segala puji bagi Allah SWT semesta alam tiada tuhan yang pantas di
sembah kecuali Allah, syukur alhamdulilah, atas berkat rahmat Allah SWT
yang telah berkenan memberikan kami kesempatan dan kenikmatan untuk
dapat menyelesaikan Makalah “ASKEP IBU DENGAN CA OVARIUM” ini
dengan baik.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Rumusan Masalah
1.2 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.2 Etiologi
2.3 Patofisiologi
2.4 Manisfestasi Klinis
2.5 Pemeriksaan Diagnostik
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
a. Untuk Mengetahui apa itu Ca Ovarium
b. Untuk mengetahui apa itu askep pasien dengan CA OVARIUM
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Kanker Indung telur atau Kanker ovarium adalah tumor ganas pada
ovarium (indung telur) yang paling sering ditemukan pada wanita berusia 50
– 70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar ke bagian lain, panggul, dan
perut melalui sistem getah bening dan melalui sistem pembuluh darah
menyebar ke hati dan paru-paru. Kanker ovarium sangat sulit didiagnosa dan
kemungkinan kanker ovarium ini merupakan awal dari banyak kanker primer.
Kanker ovarium berasal dari sel – sel yang menyusun ovarium yaitu
sel epitelial, sel germinal dan sel stromal. Sel kanker dalam ovarium juga
dapat berasal dari metastasis organ lainnya terutama sel kanker payudara
dan kanker kolon tapi tidak dapat dikatakan sebagai kanker ovarium.
Klasifikasi Kanker Ovarium yaitu terdiri dari :
1. Tumor epithelial
Tumor epitelial ovarium berkembang dari permukaan luar ovarium,
pada umumnya jenis tumor yang berasal dari epitelial adalah jinak,
karsinoma adalah tumor ganas dari epitelial ovarium (EOC’s : Epitelial
ovarium carcinomas) merupakan jenis tumor yang paling sering ( 85 – 90% )
dan penyebab kematian terbesar dari jenis kanker ovarium. Gambaran tumor
epitelial yang secara mikroskopis tidak jelas teridentifikasi sebagai kanker
dinamakan sebagai tumor bordeline atau tumor yang berpotensi ganas (LMP
tumor : Low Malignan Potential) Beberapa gambaran EOC dari emeriksaan
mikroskopis berupa serous, mucous, endometrioid dan sel jernih
2. Tumor germinal
Tumor sel germinal berasal dari sel yang menghasilkan ovum atau
telur, umumnya tumor germinal adalah jinak meskipun beberapa menjadi
ganas, bentuk keganasan sel germinal terutama adalah teratoma,
dysgerminoma dan tumor sinus endodermal. Insiden keganasan tumor
germinal terjadi pada usia muda kadang dibawah usia 20 tahun, sebelum era
kombinasi kemoterapi harapan hidup satu tahun kanker ovarium germinal
stadium dini hanya mencapai 10 – 19% sekarang ini 90 % pasien kanker
ovarium germinal dapat disembuhkan dengan fertilitas dapat dipertahankan.
3. Tumor stromal
Tumor ovarium stromal berasal dari jaringan penyokong ovarium yang
memproduksi hormon estrogen dan progesteron, jenis tumor ini jarang
ditemukan, bentuk yang didapat berupa tumor theca dan tumor sel sartoli-
leydig termasuk kanker dengan derajat keganasan yang rendah. Stadium
kanker ovarium primer menurut FIGO (Federation InternationalofGinecologies
and Obstetricians ) 1987, adalah :
c. STADIUM III –> tomor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implant
di peritoneum di luar pelvis dan atau retroperitoneal positif. Tumor terbatas
dalam pelvis kecil tetapi sel histologi terbukti meluas ke usus besar atau
omentum
1) Stadium 3a : tumor terbatas di pelvis kecil dengan kelenjar getah
bening negatif tetapi secara histologi dan dikonfirmasi secara
mikroskopis terdapat adanya pertumbuhan (seeding) dipermukaan
peritoneum abdominal.
2.2 ETIOLOGI
Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak
teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, adapun penyebab
dari kanker ovarium yaitu:
2. Hipotesis androgen
Faktor Resiko :
b. Merokok
c. Alkohol
g. Nulipara
h. Infertilitas
i. Menstruasi dini
2.3 PATOFISIOLOGI
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista
fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang
kadang-kadang disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi
oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional multiple
dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap
gonadotropin yang berlebih Pada neoplasia tropoblastik gestasional
(hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada
kehamilan multiple dengan diabetes, HCg menyebabkan kondisi yang
disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi
dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang
clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari,
terutama bila disertai dengan pemberian HCG.Kista neoplasia dapat
tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam
ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas
dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini,
keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan
sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan
keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari
ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini adalah
tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel
primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari
3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.
Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik.
Manifestasi klinis terutama berupa rasa tidak enak perut bawah atau
tenesmus, pada stadium awal dapat timbul asites; dengan cepat kanker
tumbuh melampaui kavum pelvis hingga ke abdomen hingga teraba
massa; haid tidak teratur, dapat timbul perdarahan per vaginam.
Gejala umum bervariasi dan tidak spesifik. Pada stadium awal berupa :
3. Menoragia
5. Menopause dini
7. Dispepsia
10. Flatulenes
Sebagian besar kanker ovarium bermula dari suatu kista. Oleh karena itu,
apabila pada seorang wanita ditemukan suatu kista ovarium harus
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah kista
tersebut bersifat jinak atau ganas (kanker ovarium).
1. PENGKAJIAN
a. Data Diri Klien
- Nama Lengkap : Ny. A
- Umur : 35 thn
- Agama : Islam
- Jenis Kelamin : Wanita
- Pendidikan : SMA
- Pekerjaan : Ibu RT
- Alamat : Mangon
- No Registrasi RS : 115898
- Tanggal Masuk RS : 11 September 2013
b. Penanggung Jawab
- Nama : Tn. R
- Umur : 38 thn
- Alamat : Mangon
- Hubungan Dengan Klien : Istri
2. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
a. Keluhan utama saat masuk RS :
Pasien mengeluhkan perut membesar ± 4 bulan, terkadang sesak,
perut terasa penuh serasa nyeri di ulu hati, nafsu makan
berkurang.
b. Keluhan utama saat pengkajian:
Pasien mengatakan ulu hati terasa penuh.
N Kondisi
Lama
O Tahu Jenis Penol Jenis bayi Masalah
pemberian
n persalinan ong kelamin saat kehamilan
asi
lahir
1 1986 Normal Bidan Laki laki sehat ± 6 Bulan Tidak ada
5. Riwayat kesehatan /penyakit keluarga (genogram keluarga)
Keterangan:
Tekanan darah :120/80 mmHg pada lengan kanan dan dalam keadaan
duduk
Berat badan: 85 kg, tinggi badan: 155 cm, berat badan sebelum sakit 95
kg.
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola persepsi kesehatan
Subjektif
Pasien mengatakan gambaran status kesehatanya saat ini biasa,
tetapi pasien merasakan ketidakpuasan terhadap kesehatnanya
dikarenakan perutnya yang bertambah besar dan terasa tidak enak
sampai sesak, serta berat badan yang menurun dan selera makan
berkurang
Objektif
Cuping kanan dan kiri dalam keadaan normal.tidak ada pembesaran
pada tonsil dan tidak merasakan nyeri tekan serta eksudasi pada
tonsil. Tidak terdapat pembesaran pada nodus limfatik.
2. Pola nutrisi metabolic
Subjektif
pasien mengatakan selera makanya berkurang, tidak memiliki
riwayat tidak tahan terhadap makanan
objektif
Mata simetris, konjungtiva tidak pucat/warna pink, sklera tidak
ikterik.BB 85 kg, TB 155 cm, BMI 35,40, lingkar perut 121 cm, tidak
terdapat edema periorbital, tidak ada distensi vena jugularis, dan
terdapat refleks muntah.
3. Pola eliminasi
Subjektif
Selama dirumah pasien BAB 2 x1 hari, pasien mengalami
penurunan buang air besar pada minggu terahir sebelum
masuk rumah sakit. selama di rumah sakit pasien tidak
teratur BAB nya, kadang tidak ada BAB, selama di rumah
sakit klien BAB baru 2 kali dan itupun sangat keras, berwarna
cokelat tetapi tidak ada perdarahan pada saat BAB.
Objektif
Tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen dan abdomen
teraba keras. Urin tidak menetes ketika kandung kemih
dipalpasi. Tidak terdapat hemoroid, feses direktum dan
ostomi
6. Pola Peran-Hubungan
Subjektif
Pasien telah menikah dan memiliki satu anak laki-laki. Saat
ini pasien tinggal serumah dengan suami dan anak laki-
lakinya yang berumur 27 tahun.
Objektif
Pasien dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar,
sehingga tidak memerlukan penerjemah.
7. Pola Seksualitas – Reproduksi
Pasien sudah mengalami menopause. Pasien mengatakan tidak
mengalami masalah dengan fungsi seksualnya
5. Hidung
Tidak ada mimisan, septum nasi berada ditengah dan tidak ada
deviasi, penciuman normal.
6. Mulut
Lidah terasa bersih, jumlah gigi lengkap, tidak ada stomatitis,
membran mukosa lembab.
7. Tenggorokan
Tenggorokan normal, faring baik, dapat menelan, tidak ada masalah
dalam berbicara.
8. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar getah bening
9. Dada
Bentuk dada normal, perbandingan ukuran antropometri-posterior
dengan transversal 1: 2, gerakan dada simetris, tidak ada retraksi
dinding dada, suara nafas vesikuler.
10. Paru-paru
Bentuk simetris, pergerakan dinding dada kanan kiri simetris, tidak ada
nyeri tekan dan massa, suara resonan, suara nafas vesikuler.
11. Jantung
Tidak ada pelebaran ictus cordis, suara jantung I dan II tunggal dan
irama teratur, murmur tidak ada.
12. Abdomen
Terlihat perut membesar ± 121 cm, terdapat cairan, bising usus 5
kali/menit, suara redup
13. Kulit
Warna sawo matang, turgor baik, tekstur kering, lembab, tidak ada
alergi.
14. Genetalia
Bersih, tidak ada edema vulva
R: Tidak ada kemerahan
E: Tidak ada pembengkakan
D: Tidak ada pus
A: Granulasi bersih
15. Rektum
16. Ekstremitas
5 5
Kekuatan otot ,rentang gerak terbatas dan tidak
terdapat luka. 5 5
17. Neurologi
Tingkat kesadaran composmentis GCS 15, E4,M6V5
a. Fungsi saraf cranial I-IX
1. Saraf kranial I : Fungsi penciuman baik
2. Saraf kranial II : Fungsi penglihatan baik
3. Saraf kranial III : Bentuk pupil Isokor, reflek
cahaya (+)
4. Saraf kranial IV : Pergerakan mata kebawah
atas
5. Saraf kranial V : Mengunyah dan menelan
baik
6. Saraf kranial VI :-
7. Saraf kranial VII : Refleks wajah normal
8. Saraf kranial VIII : Fungsi pendengaran baik
9. Saraf kranial IX : Sensibilitas lidah baik
10. Saraf kranial X : Reflek menelan baik
11. Saraf kranial XI : mengangkat bahu dan
memalingkan kepala baik
12. Saraf kranial XII : Llidah tidak pelo dan
artikulasi baik
b. Refleks Fisiologis
1.Reflek patella : (+) normal.
2. Reflek bisep : (+) normal
3. Reflek trisep : (+) normal
4. Reflek achiles : (+) normal
c. Refleks Patologis
1. Babinski Sign : Tidak Ada
6. PENGOBATAN
Furosemid Inj. 3 x 1 amp.
Spinorolacton 2x100mg (tablet)
Diit TKTP
ANALISA DATA
Kanker ovarium adalah suatu massa atau jaringan baru yang abnormal yang
terbentuk pada jaringan ovarium serta mempunyai sifat dan bentuk berbeda
dari sel asalnya. Hal ini terjadi karena proliferasi dan differensiasi abnormal
sel-sel ovarium. Etiologi yang pasti dari kanker ovarium belum dapat
ditentukan. Ada beberapa hipotesa yang menyatakan patogenesis kanker
ovarium epitel disebabkan oleh mutasi gen pengatur yang didukung oleh
beberapa faktor risiko, diantaranya adalah faktor genetik (herediter), usia,
status menopause, paritas, obesitas, dan lingkungan, yang telah diteliti
memiliki hubungan dengan kejadian keganasan ovarium. Kanker ovarium
merupakan kanker ketujuh paling umum yang terjadi pada wanita (kanker
urutan ke 18 secara keseluruhan) di seluruh dunia. Sekitar 239.000 kasus
kanker yang tercatat di Amerika Serikat pada tahun 2012, kanker ovarium
tercatat hampir 4% dari semua kasus baru kanker yang terjadi pada wanita
atau 2% dari kasus kanker secara keseluruhan. Kanker ovarium biasanya
berakibat fatal dan menempati urutan ke-8 penyebab kematian karena kanker
pada wanita di seluruh dunia atau urutan ke-14 penyebab kematian secara
keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Long Barbara. C (1996). Keperawatan Medical Bedah, Edisi II, USA. The CV
Mousby Company.