Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 1

S I S T E M P E L AYA N A N G AWAT D A R U R AT T E R PA D U
(SPGDT ) DAN MANEJEMEN BENCANA

FITRIANI LAKUY
K R I S N AWAT I TAT R O M A N
M AWA R D A I . R A H A R U S U N
NURMALA RUMAF
A S R O T I N I FA K A U B U N
RISQY B. RENNGUR
MUTMAIRAH DIFINUBUN
NURBANI BUGIS
Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
Defnisi
Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu adalah
suatu jejaring sumber daya yang saling
berhubungan untuk memberikan pelayanan gawat
darurat dan transportasi kepada penderita yang
mengalami kecelakaan atau penyakit mendadak.
Pelayanan gawat darurat modern dimulai dari
tempat kejadian, berlanjut selama proses
transportasi dan disempurnakan di fasilitasi
kesehatan.
Komponen :
 Akses dan komonikasi
Semua upaya yang bertujuan agar penderita memperoleh pertolongan
secara profesional secepat mungkin. Masyarakat harus mengetahui
kemana mereka harus meminta bantuan, baik yang umum maupun
yang khusus.
 Pelayanan pra rumah sakit
Pertolongan yang diberikan kepada penderita ditempat kejadian. Hal
yang perlu dilakukan ketika menolong dalam keadaan darurat antara
lain: menilai menderita, menstabilkan keadaan penderita , imobilisasi
bila diperlakukan , tranportasi bila perlu, dan merujuk penderita.
 . Tranportasi
Setelah seseorang memperoleh pertolongan dilapangan langka
berikutnya
adalah mengirim penderita tersebut ke fasilitas kesehatan. Cara
mengirim penderita ini dapat dilkukan dengan pelayanan ambulace.
Manejemen Bencana
Defenisi
Bencana adalah peristiwa / kejadian pada suatu
daerah yang mengakibatkan kerusakan ekologi,
kekurangan kehidupan manusi serta memburuknya
kesehatan dan pelayanan kesehatan yang
bermakna sehingga memerlukan bantuan laur biasa
dari pihak luar ( depkes RI ).
Menejemen bercana ( disaster managemen ) adalah
seluruh kegiatan yang meliputi aspek perencanaan
penangulanan bencana sebelum , saat dan sesuda
terjadi bencana mencakup tangap darurat,
pemulihan, pencegahan, metigasi dan kesiagaan
Fase menejemen bencana
Fase mitigasi

Mitigasi merupakan kegiatan mengurangi resiko dan potensi kerusakan


akibat keadaan darurat. Mitigasi mencakup pendidikan pada publik,
tindakan untuk menyiapkan bencana pada individu, keluarga, dan
komonitas.
Fase kesiapsiangaan dan pencegahan ( prefention phase )

Fase kesiapsiangaan adalah fase persiapan baik dengan berbagai


tindakan untuk meminamalisir kerugin yang ditimbulkan akibat terjadinya
bencana dan menyusun perencanaan agar dapat melakukan kegiatan
pertolongan serta perawatan yang efektif saat terjadi bencana.
Fase tindakan (respon phase )

Fase tindakan merupakan fase dimana dilakukanya berbagai aksi darurat


yang nyata untuk menjaga diri sendiri atau harta kekayaan.
LANJUTAN……..

Fase pemulihan

Fase pemulihan merupakan fase dimana individu


atau masyarakat dengan kemampuanya sendiri dapat
memulihkan fungsinya seperti kondisi sebelumnya.
Fase rehabilitasi

Fase rehabilitasi merupakan fase dimana individu


atau masyarakat berusaha mengambalikan fungsinya
seperti sebelum bencana dan merencanakan
rehabilitasi terhadap seluruh komonitas. 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai