Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

(PEMERIKSAAN LEOPOLD III)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK V

1. Fitriani Lakuy
2. Mawarda I. Raharusun
3. Nurmala Rumaf
4. Siti H. Rumaf
5. Asrotini Fakaubun
6. Krisnawati Tatroman
7. Tiara Raharusun

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL

TAHUN AKADEMI 2021/2022


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT semesta alam tiada tuhan yang pantas di sembah
kecuali Allah, syukur alhamdulilah, atas berkat rahmat Allah SWT yang telah
berkenan memberikan kami kesempatan dan kenikmatan untuk dapat
menyelesaikan Makalah “PEMERIKSAAN LEOPOLD lll” ini dengan baik.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,


untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaaat baik bagi penulis maupun para pembaca.

Langgur, 06 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

2.2 Tujuan

2.3 Pemeriksaan Leopold/Manuver III

2.4 Melakukan Leopold/Manuver III

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB l

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi perempuan,


keluarga dan masyarakat. Perilaku ibu selama masa kehamilannya akan
mempengaruhi kehamilannya. Wanita (ibu) menjadi pusat asuhan kebidanan dalam
arti bahwa asuhan yang diberikan harus berdasarkan pada kebutuhan ibu. Asuhan
yang diberikan hendaknya tidak hanya melibatkan ibu hamil saja melainkan juga
keluarganya, sebab keluarga menjadi bagian integral/ tak terpisahkan dari ibu hamil.
Selain itu, keluarga juga merupakan unit sosial dan dapat memberikan dukungan
yang kuat.
Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
untuk memeriksakan keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan
upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian leopold?
2. Apa tujuan leopold III?
3. Bagaimana pemeriksaan leopold/maneuver III?
4. Bagaimana melakukan leopold/maneuver III?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengatahui pengertian leopold
2. Untuk mengatahui leopold III
3. Untuk mengatahui pemeriksaan leopold/maneuver III
4. Untuk mengatahui melakukan leopold/maneuver III

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Leopold

Pemeriksaan leopold adalah pemeriksaan dengan metode perabaan yang


berfungsi untuk pemerkiraan posisi bayi dalam rahim. Pemeriksaan ini umumnya
dilakukan saat menjalani pemeriksaan kandungan rutin di trimester lll kehamilan,
atau saat kontraksi belum bersalin. Posisi bayi di rahim cukup bervariasi dan dapat
mau beruba-ubah sesuai usia kehamilan. Bayi bisa berada dalam posisi kepala di
bagian bawag rahim sungsang atau melintang.

Pemeriksaan laipold dilakukan untuk membantu dokter atau bidan


menyarankan cara persalinan yang tepat. selain itu, pemeriksaan ini dapat
membantu pemeriksaan usia kehamilan serta ukuran dan berat bayi dalam
kandungan.

2.2 Tujuan Leopold III

Untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat
dalam bagian perut ibu, serta apakah bagian Janin tersebut sudah memasuki pintu
atas panggul (PAP)

2.3 PEMERIKSAAN LEOPOLD/MANUVER III

Dilakukan untuk mengetahui bagian apa yang menjadi presentasi, hasil temuan
berupa bagian presentasi dan dapat menyimpulkan hal - hal sebagai berikut:
a. Letak kepala : teraba bagian yang besar, bulat, keras, melenting
b. Letak sungsang : teraba bagian besar yang tidak bulat, tidak rata, tidak melenting
c. Letak lintang : tidak teraba bagian besar (kosong) Manuver ini dapat
mengidentifikasi bagian janin yang paling tergantung, yaitu bagian yang tertetak
paling dekat dengan serviks. Bagian janin inilah yang pertama kontak dengan jari
pada saat pemeriksaan vagina, umumnya adalah kepala atau bokong.

2.4 MELAKUKAN LEOPOLD/MANUFER III


a. Letakkan tiga ujung jari kedua tangan pada kedua sisi abdomen klien tepat di atas
simfisis dan minta klien menarik nafas dalam dan menghembuskan nafasnya. Pada
saat klien menghembuskan nafas, tekan jari tangan ke bawah secara berlahan dan
dalam sekitar bagian presentasi. Catat kontur, ukuran, dan konsistensi.
b. Bagian kepala akan teraba keras, rata. dan mudah digerakkan jika tidak terikat
atau tertahan, sulit digerakkan jika terikat atau tertahan.
c. Bagian bokong akan teraba lembut dan tidak rata.

“SOP LEOPOLD III”

PEMERIKSAAN LEOPOLD

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


( SOP )

Pengertian Suatu teknik pemeriksaan pada ibu hamil


dengan cara perabaan yaitu merasakan
bagian yang terdapat pada perut ibu hamil
menggunakan tangan pemeriksa dalam posisi
tertentu, atau memindahkan bagian-bagian
tersebut dengan cara-cara tertentu
menggunakan tingkat tekanan tertentu. Teori
ini dikembangkan oleh Christian Gerhard
Leopold.
Tujuan 1. Menentukan tinggi Fundus uteri dan Usia
Kehamilan
2. Mentukan letak punggung dan bagian –
bagian terkecil dari janin
3. Menentukan letak janin didalam rahim
4. Menentukan bagian terendah janin dan
menilai apakah sudah masuk dalam
rongga panggul Mengetahui lebih awal
adanya kelainan serta rujukan tepat
waktu
Prosedur A. Persiapan
1. Persiapan pasien:
 Jelaskan prosedur pemeriksaan ini
kepada Ibu
 Jelaskan tujuan atau hasil yang
diharapkan dari pemeriksaan ini
 Jelaskan pemeriksaan ini kadang-
kadang menimbulkan rasa kuatir
atau tidak enak tetapi tidak akan
membahayakan bayi yang ada
dalam kandungan Bila Ibu mengerti
apa yang disampaikan mintalah
persetujuan lisan tentang
pemeriksaan yang akan dilakukan

2. Persiapan alat.
 Tempat tidur
 Selimut / kain penutup
 Pita centimeter /metline
 Alat tulis
 Status ibu hamil dan buku KIA
 Buku register / kohort ibu
 Sarana cuci tangan

3. Lingkungan : ruangan yang nyaman,


penerangan yang cukup, tutup skeren
atau kain layar/pintu
Pelaksanaan :
1. Menyapa ibu dan mempersilahkan
ibu untuk duduk
2. Memberitahukan ibu tentang
pemeriksaan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan dengan
menggunkan 7 langkah
4. Mengatur posisi ibu berbaring dan
menekuk lutut
5. Menyisihkan pakaian ibu sampai
seluruh bagian perut ibu terlihat
jelas
6. Menutup paha dan kaki ibu dengan
selimut
7. Melakukan Palpasi Leopold II:

 Kedua tangan pindah ke samping


kiri dan kanan perut ibu
 Raba sisi rahim dengan
menggunakan kedua telapak
tangan
 Dorong rahim ke satu sisi sambil
raba secara lembut dan perlahan
dan raba bagian janin yang berada
di sisi tersebut
 Lakukan ke sisi yang lain dengan
cara yang sama
 Tentukan letak punggung janin
 Catat Hasil:
Bagian punggung: akan teraba
tahanan yang keras, rata dan
memanjang, dan tidak dapat
digerakkan
Bagian-bagian kecil (tangan dan
kaki): akan teraba kecil,
bentuk/posisi tidak jelas dan
menonjol, kemungkinan teraba
gerakan kaki janin secara aktif
maupun pasif.

BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah di atas yaitu pemeriksaan Leopold


merupakan pemerikssaan palpasi yang dilakukan pada ibu hamil untuk mengetahui
posisi janin dalam uterus. Pemeriksaan Leopold terbagi menjadi 4 yaitu, Leopold I,
Leopold II,Leopold III, dan Leopold IV.

Leoplod I bertujuan untuk menetukan tinggi fundus uteri, mengetahui bagian


apa yang teratas pada perut ibu, dan menetukan usia kehamilan. Leopold II
bertujuan untuk mengetahui apa yang terdapat pada perut kanan dan kiri ibu.
Leopold III untuk mengetahui apa yang terdapat pada bagian bawah perut ibu dan
masih bisa digoyangkan atau tidak. Leopold IV untuk mengetahui seberapa jauh
masuknya bagian terendah janin kedalam PAP.

3.2 Saran

Kepada mahasiswa keperawatan agar dapat lebih bisa memahami


pemeriksaan yang terutama pemeriksaan Leoplod dan mengetahui tujuan dari
pemeriksaan Leoplod tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Binstock MA, Wolde-Tsadik G. 2005. Alternative prenatal care: impact of reduced
visit frequency, focused visits and continuity of care. J Reprod Med 2005; 157: 158
61.

Carroli G, Rooney C, Villar J. How effective is Antenatal care in preventing maternal


mortality and serious morbidity? An overview of the evidence. Paediart Perinat
Epidemol 2001; 15 (Suppl. 1): 1-42.

Carroli G, Villar J, Piaggio G. 2001. WHO systematic review of randomized


controlled trials of routine Antenatal care. Lancet 2001; 357: 1565-1570.

Departmen Kesehatan RI, Standar Asuhan Kebidanan Bagi Bidan di Rumah Sakit
dan Puskesmas. Jakarta: DepKes RI. 2003; 3-10.

Anda mungkin juga menyukai