Dosen Pembimbing :
Yulianti, S.Kep., Ns
OLEH :
Husna Tamsil
(PO713202201047)
TINGKAT 2B
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah keperawatan
maternitas 1 “Pemeriksaan Palpasi Leopold”. Makalah ini dibuat sebagai pedoman untuk
pemriksaan palpasi pada ibu hamil.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman dan khususny ibu
Yulianti, S.Kep., Ns selaku dosen yang telah membimbing dan memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman-teman. Amin...
penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 latar belakang ............................................................................. 1
1.2 rumusan masalah ....................................................................... 1
1.3 tujuan ......................................................................................... 1
Bab II Pembahasan
2.1 pengertian pemeriksaan palpasi leopold..................................... 2
2.2 cara pemeriksaan palpasi leopold I ............................................ 2
2.3 cara pemeriksaan palpasi leopold II ........................................... 3
2.4 cara pemeriksaan palpasi leopold III ......................................... 4
2.5 cara pemeriksaan palpasi leopold IIII ........................................ 5
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan .............................................................................. 6
3.2 Saran ......................................................................................... 6
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di fundus.
b. Untuk mengetahui bagian janin yang ada di sebelah kanan atau kiri ibu.
c. Untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah uterus.
d. Untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah dan mengetahui apakah
kepala sudah masuk panggul atau belum.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemeriksaan palpasi leopold merupakan pemeriksaan obstetric secara palpasi pada
abdomen dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan janin dengan menilai letak dan
presentasi janin dalam kandungan.pada kehamilan sangat diperlukan untuk dan
mendeteksi apakah persalinan dapat dilakukan secara normal ataukah dengan
caecesar.
Dalam melakukan pemeriksaan leopold ibu hamil disuruh berbaring, kepala dan bahu
sedikit lebih tinggi dengan memakai bantal. Pemeriksa (seorang bidan) berdiri di
sebelah kanan ibu hamil. Dengan sikap hormat lakukanlah palpasi bimanual
terutama pada pemeriksaan perut dan payudara. Pada pembahasan ini, di bahas
tentang cara pemeriksaan leopold abdomen yang terdiri dari leopold 1, leopold 2,
leopold 3, dan leopold 4.
Palpasi abdomen menggunakan cara Leopold dengan langkah sebagai berikut.
2.2 Leopold I
- Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di fundus.
- Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut.
1) Pemeriksa menghadap pasien.
2) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi fundus uteri.
5
3) Meraba bagian apa yang ada di fundus. Jika teraba benda bulat, melenting,
mudah digerakkan, maka itu adalah kepala. Namun jika teraba benda bulat,
besar, lunak, tidak melenting, dan susah digerakkan maka itu adalah bokong
janin.
2.3 Leopold II
- Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah kanan atau kiri ibu.
- Cara pelaksanaan adalah sebagai berikut.
1) Kedua tangan pemeriksa berada di sebelah kanan dan kiri perut ibu.
2) Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut sebelah
kiri ke arah kanan.
3) Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan bagian apa
yang ada di sebelah kanan (jika teraba benda yang rata, tidak teraba bagian
kecil, terasa ada tahanan, maka itu adalah punggung bayi, namun jika teraba
bagian-bagian yang kecil dan menonjol, maka itu adalah bagian kecil janin).
4) Hasil disimpulkan letak janin punggung kanan apa bila diperut sebelah kanan
ibu teraba bagian yangterpanjang, lurus dan keras dan di perut sebelah kiri
teraba bagian yang kecil-kecil. Apabila bagian jani yang panjang,lurus dan
6
keras di sebelah kiri dan bagian kecil-kecil teraba di perut ibu sebelah kanan,
maka letak janin punggung kiri.
7
pada pemeriksaan Leopold IV untuk mengetahui seberapa jauh kepala sudah
masuk panggul.
2.5 Leopold IV
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemeriksaan Diagnostik Kebidanan menggunakan cara Leopold bertujuan
untuk mengetahui letak janin adalah letak sumbu panjang anak terhadap sumbu
panjang ibu, misalnya memanjang atau melintang. Sikap Janin menunjukkan
hubungan bagian-bagian janin terhadap sumbunya, khususnya terhadap tulang
punggungnya, misalnya fleksi atau defleksi. Umumnya janin dalam keadaan fleksi
dimana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam keadaan fleksi serta kedua lengan
bersilang di dada. Posisi janin dipakai untuk menetapkan apakah bagian janin yang
ada di bagian bawah uterus berada di sebelah kanan, kiri, belakang, atau depan
terhadap sumbu tubuh ibu (ubun-ubun kecil kiri depan). Presentasi janin digunakan
untuk menetukan bagian janin yang ada di bagian uterus, seperti presentasi kepala
atau bokong.
3.2 Saran
Ketika usia kehamilan memasuki trimester 3 sebaiknya ibu hamil
memeriksakan secara rutin kandungannya agar tahu secara dini letak posisi janin
apakah membujur atau melintang. Jika letak janin dalam posisi melintang pada awal
trimester 3 ibu dapat segera melakukan terapi dengan cara posisi kneck chest secara
rutin. Jika posisi bayi dalam keadaan melintang pada usia kehamilan trimester 3 akhir
maka ibu bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinan dengan tindakan SC.
Sebagai seorang Bidan keterampilan dalam menangani pasien sangat diutamakan.
Bidan harus teliti dalam menentukan diagnosa agar tidak membahayakan pasien.
Tangan seorang Bidan harus peka agar tidak salah menentukan posisi janin saat
melakukan palpasi pemeriksaan Leopold agar tidak salah memberikan diagnosa
kepada pasien.
9
DAFTAR PUSTAKA
10