PEMERIKSAAN LEOPOLD IV
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di fundus.
b. Untuk mengetahui bagian janin yang ada di sebelah kanan
atau kiri ibu.
c. Untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah uterus.
d. Untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah dan
mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau
belum.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Konvergen, Kepala Belum Masuk Panggul
- Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah dan
untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau
belum.
- Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut.
1) Pemeriksa menghadap kaki pasien.
2) Kedua tangan meraba bagian janin yang ada dibawah.
3) Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah
pihak yang berlawanan di bagian bawah.
4) Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti
kepala belum masuk panggul.
5) Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti
kepala sudah masuk panggul.
5
SOP PEMERIKSAAN LEOPOLD IV
PROSEDUR PERSIAPAN
1. Persiapan Pasien
Jelaskan prosedur pemeriksaan ini kepada
Ibu
Jelaskan tujuan atau hasil yang diharapkan
dari pemeriksaan ini
Jelaskan pemeriksaan ini kadang-kadang
menimbulkan rasa kuatir atau tidak enak
tetapi tidak akan membahayakan bayi yang
ada dalam kandungan
Bila Ibu mengerti apa yang disampaikan
mintalah persetujuan lisan tentang
pemeriksaan yang akan dilakukan
2. Persiapan Alat
Tempat Tidur
Selimut/kain penutup
Pita centimeter/ Metline
Alat tulis
Status Ibu Hamil dan Buku KIA
Buku register / kohort Ibu
Sarana cuci tangan
6
3. Lingkungan: ruangan yang nyaman, penerangan
yang cukup, tutup skeren atau kain layar/pintu
PELAKSANAAN
1. Menyapa Ibudan mempersilahkan Ibu duduk
2. Memberitahukan Ibu tentang pemeriksaan yang
akan dilakukan
3. Mencuci tangan 7 langkah
4. Mengatur posisi ibu berbaring dan menekuk lutut
5. Menyisihkan pakaian ibu sampai seluruh bagian
perut ibu terlihat jelas
6. Menutup paha dan kaki ibu dengan selimut
7. Melakukan Palpasi Leopold I: Untuk menentukan
Tinggi Fundus Uteri dan bagian janin yang
terdapat di fundus uteri.
7
10. Melakukan Palpasi Leopold IV:
8
digerakkan), 4/5 (sebagian besar kepala
janin belum masuk PAP dan sulit
digerakkan), 3/5 (bagian terbesar janin
belum masuk panggul), 2/5 (hampir
seluruh kepala sudah masuk panggul dan
tidak dapat digerakkan), 1/5 (sebagian
kecil kepala dapat diraba dan sudah di
dasar panggul), 0/5 (kepala janin tidak
teraba dari luar dan sudah di perineum)
HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
BAB III
9
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pemeriksaan Diagnostik Kebidanan menggunakan cara Leopold
bertujuan untuk mengetahui letak janin adalah letak sumbu panjang
anak terhadap sumbu panjang ibu, misalnya memanjang atau
melintang. Sikap Janin menunjukkan hubungan bagian-bagian janin
terhadap sumbunya, khususnya terhadap tulang punggungnya,
misalnya fleksi atau defleksi. Umumnya janin dalam keadaan fleksi
dimana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam keadaan fleksi
serta kedua lengan bersilang di dada. Posisi janin dipakai untuk
menetapkan apakah bagian janin yang ada di bagian bawah uterus
berada di sebelah kanan, kiri, belakang, atau depan terhadap sumbu
tubuh ibu (ubun-ubun kecil kiri depan). Presentasi janin digunakan
untuk menetukan bagian janin yang ada di bagian uterus, seperti
presentasi kepala atau bokong.
3.2. Saran
Ketika usia kehamilan memasuki trimester 3 sebaiknya ibu hamil
memeriksakan secara rutin kandungannya agar tahu secara dini
letak posisi janin apakah membujur atau melintang. Jika letak janin
dalam posisi melintang pada awal trimester 3 ibu dapat segera
melakukan terapi dengan cara posisi kneck chest secara rutin. Jika
posisi bayi dalam keadaan melintang pada usia kehamilan trimester
3 akhir maka ibu bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi
persalinan dengan tindakan SC. Sebagai seorang Bidan
keterampilan dalam menangani pasien sangat diutamakan. Bidan
harus teliti dalam menentukan diagnosa agar tidak membahayakan
pasien. Tangan seorang Bidan harus peka agar tidak salah
menentukan posisi janin saat melakukan palpasi pemeriksaan
Leopold agar tidak salah memberikan diagnosa kepada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
10
Prof . Dr.Rustam Mochtar,MPH, (1998), Sinobsis Obstetri (obstetri
fisiologi & obstetri patologi), penerbit Buku
Kedokteran,Jakarta.
Istri Bartini,(2012), ANC Asuhan KEBIDANAN pada Ibu Hamil
Normal,medical book,Yogyakarta
Ari Sulistyawati, Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan,
Jakarta: Salemba Medika,2009
11