PEMERIKSAAN ANTENATAL
BLOK REPRODUCTIVE SYSTEM
DEPARTEMEN ILMU KEBIDANAN & KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UHKBPN
Disusun Oleh :
Prof. Dr.dr. Sarma N Lumbanraja, SpOG(K)
DR.dr.Hotma Partogi Pasaribu, SpOG, dr. Leo Simanjuntak, SpOG,
A. Pendahuluan
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan obstretik untuk optimalisasi
luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama
kehamilan. Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan antenatal yaitu:
1. Membangun rasa saling percaya antara klien dengan petugas kesehatan
2. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya.
3. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya
4. Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan risiko tinggi
5. Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan
dan merawat bayi.
6. Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan
keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.
B. Pemeriksaan luar obstetrik
Sebelum melakukan pemeriksaan luar, pastikan ibu sudah mengosongkan kandung kemih,
kemudian minta ibu nutuk berbaring. Tempatkan bantal di bawah kepala dan bahunya, dan
minta ibu untuk menekuk lututnya. Bila ibu terlihat gugup, bantu agar ibu merasa nyaman
dengan meminta ibu menarik nafas berulang kali. Jangan biarkan ibu dalam posisi terlentang
selama > 10 menit.
1. Inspeksi
2. Palpasi :
- Menentukan letak janin, jumlah janin, bila kehamilan > 28 minggu.
- Tinggi fundus uteri (dalam centimeter) :
Diukur dari tepi atas simfisis sampai ke fundus uteri dengan menggunakan pita pengukur,
mengikuti aksis atau linea mediana dinding abdomen. Pastikan pengukuran dilakukan
pada saat uterus tidak sedang kontraksi. Lebar pita harus menempel pada dinding
abdomen ibu.
- Pemeriksaan Leopold I – IV
Pada pemeriksaan Leopold I – III, pemeriksa menghadap ke arah muka ibu, sedangkan
pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu.
i. Leopold I
Dilakukan untuk menentukan :
- Tinggi fundus uteri : dengan mengetahui tinggi fundus uteri, dengan
membandingkan dengan patokan simfisis, umbilikus, processus xiphoideus, dapat
diketahui perkiraan umur kehamilan
ii. Leopold II
Dilakukan untuk mementukan batas samping uterus, serta bagian janin yang ada di
samping ibu. Dapat menentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke
bawah dengan menghubungkan bokong dengan kepala. Pada letak lintang, dapat
menentukan letak kepala janin.
iii. Leopold III
Dilakukan untuk menentukan bagian janin yang terletak di sebelah bawah ibu.
Pegang bagian terbawah janin yang mengisi bagian bawah abdomen (di atas simfisis
pubis) ibu. Bagian yang berada diantara ibu jari dan jari tengah penolong adalah
penunjuk presentasi bayi. Untuk menentukan presentasi kepala atau bokong, maka
perhatikan dan pertmbangkan bentuk, ukuran dan kepadatan bagian tersebut.
- Kepala : bagian berbentuk bulat, teraba keras, berbatas tegas, dan mudah
digerakan (bila belum masuk rongga panggul)
- Bokong : bentuk kurang tegas, teraba kenyal, relatif lebih besar dan sulit
terpegang secara mantap. Istilah sungsang digunakan untuk menunjukan bahwa
bagian terbawah janin bokong.
iv. Leopold IV
Dilakukan untuk menentukan apakah bagian terendah janin sudah memasuki Pintu
Atas Panggul (PAP) atau belum. Bila belum masuk, akan teraba ballotemen kepala.
- Pemeriksaan his (kontraksi) : tangan penolong diletakan di atas uterus dan palpasi jumlah
/ frekuensi kontraksi yang terjadi dalam kurun waktu 10 menit, lama / durasi setiap
kontraksi yang terjadi, kekuatan, relaksasi, simetri, dan dominasi fundus. Pada fase aktif,
minimal terjadi dua kontraksi dalam 10 menit, lama kontraksi 40 detik atau lebih. Di
antara dua kontraksi akan terjadi relaksasi dinding uterus.
Pengamatan
No Langkah 0 1 2 3
33
I Memberi salam dan memperkenalkan diri
II Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan minta izin
lisan pemeriksaan
III Mempersiapkan ibu berbaring ditempat tidur periksa
1. Tidur berbaring pakai bantal dan lutut ditekuk
2. Kedua tangan ditaruh disisi badan kiri & kanan
3. Baju disisihkan ke atas sehingga perut nampak dan tungkai
ditutup dengan selimut/kain
IV Pemeriksaan
No Langkah klinis
I Persetujuan pemeriksaan
1. Menyapa dan memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan tujuan pemeriksaan dan minta persetujuan lisan
II. Persiapan.
1. Ranjang periksa,kapas dan larutan antiseptik,sarung
tangan,sabun dan air mengalir, apron.
2. Meminta ibu mengosongkan kandung kemih, dan berbaring
diranjang periksa.
III. Pemeriksaan.
1. Pemeriksa mencuci tangan lalu dikeringkan dengan handuk
kering.
2. Memakai sarung tangan steril atau DTT tangan kiri dan
kanan.
3. Meminta ibu menekuk lutut atau posisi litotomi.
4. Labium mayus dibuka dengan jari telunjuk dan ibu jari
tangan kiri.
5. Masukkan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan kedalam
vagina.
6. Tangan kiri dipindahkan kefundus uteri.
7. Tentukan besar sudut arkus pubis yaitu sudut yang dibentuk
os pubis kiri dan kanan menggunakan bagian palmar kedua
jari.
8. Telusuri linea innominata kiri dan kanan.
9. Menilai dinding panggul dengan cara meraba dinding
panggul mulai dari bagian tengah linea innominata kiri dan
kanan kearah bawah (normal dinding panggul rata.)
10. Meraba tonjolan tulang spina iskiadika yang berlokasi kira-
kira 5 cm dari PAP kearah bawah, meneruskan perabaan
dinding panggul.
11. Meraba tuberosits iskiadikum dengan meneruskan perabaan
dinding panggul kiri dan kanan lalu nilai distansia
intertuberosum.
12. Meraba tulang sakrum dengan menggeser tangan kebelakang,
nilai konkavitas dengan meraba keatas dan kebawah pada
bagian tengahnya.
13 Meraba tulang koksigeus dengan meneruskan perabaan
panggul kebawah, lalu nilai inklinasi, kedepan kearah jalan
lahir atau kebelakang.
14. Meraba promontorium dengan memindahkan jari kelinea
innominata dan menelusuri kebelakang. Apabila
promontorium teraba ukur tentukan panjang konjugata
diagonalis dengan penggaris.
15. Beritahukan ibu pemeriksaan telah selesai.
III. Pencegahan infeksi.
1. Kumpulkan semua alat yang digunakan lalu rendam dengan
larutan klorin 0,5% dan rendam selama 10 menit.
2. Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir.
3. Keringkan tangan dengan handuk kering.
IV. Penjelasan hasil pemeriksaan.
1. Beritahukan hasil pemeriksaan pada ibu.
2. Buat rekam medik.
Instruktur.
(-----------------------------------------------------)