Anda di halaman 1dari 5

SOP PEMERIKSAAN

LEOPOLD
1-4
AKADEMI KEPERAWATAN PELNI
TAHUN 2023/2024

Pengertian Suatu teknik pemeriksaan pada ibu hamil dengan cara perabaan yaitu
merasakan bagian yang terdapat pada perut ibu hamil menggunakan
tangan pemeriksa dalam posisi tertentu, atau memindahkan bagian-bagian
tersebut dengan cara-cara tertentu menggunakan tingkat tekanan tertentu.
Teori ini dikembangkan oleh Christian Gerhard Leopold

Tujuan 1.Menentukan tinggi Fundus uteri dan Usia Kehamilan


2.Mentukan letak punggung dan bagian – bagian terkecil dari janin
3.Menentukan letak janin didalam rahim
4.Menentukan bagian terendah janin dan menilai apakah sudah masuk dalam
rongga panggul
5.Mengetahui lebih awal adanya kelainan serta rujukan tepat waktu

Prosedur PERSIAPAN

1.Persiapan Pasien
a. Jelaskan prosedur pemeriksaan ini kepada Ibu
b. Jelaskan tujuan atau hasil yang diharapkan dari pemeriksaan ini
c. Jelaskan pemeriksaan ini kadang-kadang menimbulkan rasa kuatir atau
tidak enak tetapi tidak akan membahayakan bayi yang ada dalam
kandungan bila Ibu mengerti apa yang disampaikan mintalah
persetujuan lisan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan

2. Persiapan Alat
a. Tempat Tidur
b. Selimut/kain penutup
c. Pita centimeter/ Metline
d. Alat tulis
e. Status Ibu Hamil dan Buku KIA
f. Buku register / kohort Ibu
g. Sarana cuci tangan

PELAKSANAAN

1. Menyapa Ibudan mempersilahkan Ibu duduk


2. Memberitahukan Ibu tentang pemeriksaan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan 7 langkah
4. Mengatur posisi ibu berbaring dan menekuk lutut
5. Menyisihkan pakaian ibu sampai seluruh bagian perut ibu terlihat jelas
6. Menutup paha dan kaki ibu dengan selimut
7. Melakukan Palpasi Leopold I: Untuk menentukan Tinggi Fundus Uteri
dan bagian janin yang terdapat di fundus uteri

A. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu dan melihat ke arah muka ibu
B. Kaki ibu ditekuk
C. Rahim dibawah ke tengah
D. Tentukkan TFU dengan menggunakan jari
E. Tentukan TFU dengan menggunakan pita CM, letakkan pita CM
secara terbalik dari fundus uteri sampai ke tepi atas simfisis, ditandai
batasnya, lalu baca hasilnya kemudian didokumentasikan
F. Gerakkan jari kedua tangan yang berada di fundus uteri untuk
meraba bagian teratas janin
G. Tentukan bagian janin yang ada dalam fundus uteri
H. Catat hasil :
1. Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba
adalah keras,bundar dan melenting (seperti mudah digerakkan)
2. Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan terasa
adalah lunak, kurang bundar, dan kurang melenting
3. Apabila posisi janin melintang pada rahim, maka pada Fundus
teraba kosong.

Menentukkan Usia Kehamilan:


a) Pada usia kehamilan 12 minggu, fundus dapat teraba 1-2 jari di
atas simpisis
b) Pada usia kehamilan 16 minggu, fundus dapat teraba di antara
simpisis dan pusat
c) Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di
bawah pusat
d) Pada usia kehamilan 24 minggu, fundus dapat teraba tepat di
pusat
e) Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di
atas pusat
f) Pada usia kehamilan 32 minggu, fundus dapat teraba
di pertengahan antara Prosesus Xipoideus dan pusat
g) Pada usia kehamilan 36 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di
bawah Prosesus Xipoideus
h) Pada usia kehamilan 40 minggu, fundus dapat teraba
di pertengahan antara Prosesus Xipoideus dan pusat. (Lakukan
konfirmasi dengan teknik wawancara dengan pasien untuk
membedakan dengan usia kehamilan 32 minggu).
8. Melakukan Palpasi Leopold II:

A. Kedua tangan pindah ke samping kiri dan kanan perut ibu


B. Raba sisi rahim dengan menggunakan kedua telapak tangan
C. Dorong rahim ke satu sisi sambil raba secara lembut dan perlahan
dan raba bagian janin yang berada di sisi tersebut
D. Lakukan ke sisi yang lain dengan cara yang sama
E. Tentukan letak punggung janin
F. Catat Hasil:
1. Bagian punggung: akan teraba tahanan yang keras, rata dan
memanjang, dan tidak dapat digerakkan
2. Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki): akan teraba
kecil, bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, kemungkinan
teraba gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif

9. Melakukan Palpasi Leopold III :

A. Letakkan tangan kanan di atas simpisis dengan ibu jari di sebelah


kanan pasien dan empat jari lainnya di sebelah kiri pasien
B. Goyang bagian bawah janin ke kiri dan ke kanan secara lembut
dan perlahan, jangan sampai pasien merasa kesakitan
C. Tentukan letak bagian bawah janin
D. Catat hasil:
1. Bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala
sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah
bokong
2. Apabila bagian terbawah janin sudah memasuki PAP, maka saat
bagian bawah digoyang, sudah tidak bisa (seperti ada tahanan)
10. Melakukan Palpasi Leopold IV :

A. Posisi membelakangi pasien


B. Raba bagian janin yang terletak di sebelah bawah dengan kedua
telapak tangan dan seberapa jauh bagian tersebut telah masuk ke
dalam pintu atas panggul
C. Tentukan bagian janin yang berada di bawah
D. Perkirakan apakah ada disproporsi kepala janin dengan panggul
E. Tentukan seberapa jauh bagian bawah janin tersebut telah masuk
pintu atas panggul.
F. Catat hasil : -

1. Apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu (konvergen)


berarti bagian terendah janin belum memasuki pintu atas
panggul, sedangkan apabila kedua tangan pemeriksa membentuk
jarak atau tidak bertemu (divergen) mka bagian terendah janin
sudah memasuki Pintu Atas Panggul (PAP) -

2. Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (kepala masih dapat di raba


dengan lima jari di atas simphysis dan mudah digerakkan), 4/5
(sebagian besar kepala janin belum masuk PAP dan sulit
digerakkan), 3/5 (bagian terbesar janin belum masuk panggul),
2/5 (hampir seluruh kepala sudah masuk panggul dan tidak dapat
digerakkan), 1/5 (sebagian kecil kepala dapat diraba dan sudah di
dasar panggul), 0/5 (kepala janin tidak teraba dari luar dan sudah
di perineum)

G. Mempersilahkan ibu untuk bangun dan duduk.


H. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
I. Membereskan alat-alat
J. Mencuci tangan 7 langkah
K. Mendokumentasikan hasil Pemeriksaan pada Buku KIA, Kartu Ibu
(Rekam medik), Register kunjungan, Kohor Ibu
REFERENSI

UU Kesehatan Tahun 2009

Permenkes RI No. 1464/Menkes/Per/X/2010

Permenkes RI No. 17 Tahun 2013

Peraturan Gubernur Propinsi NTT No. 42 Tahun 2009 tentang Revolusi KIA

Standar Penanganan Medik

Peraturan Bupati Manggarai Timur NO. 7 Tahun 2011 tentang Revolusi KIA

Surat Keputusan Kadis Kesehatan Manggarai Timur No. Um.090/Dinkes/04/1/2012 tentang


Konsep 7H2 Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2012

Anda mungkin juga menyukai