Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN
Jalan Indragiri No.04 Padang Harapan Kota Bengkulu 38224
Telepon: (0736)-20655-349489.Fax 0736-2111 e-mail: ebidanan.fmipa@unib.ac.id

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PEMERIKSAAN LEOPOLD

Melakukan Pemeriksaan Leopold


No Dokumen : No Revisi : Halaman :
.................................... ................................... 1/4

Standar Asuhan Disusun Ditetapkan


Kebidanan Oleh: Ka Prodi Kebidanan
Operasional
Kehamilan
Prosedur
Tanggal
terbit : Yetti Purnama, S.ST., M.Keb (Yetti Purnama, S.ST., M.Keb)
Oktober 2021
Pengertian Meraba/palpasi perut/abdomen pada ibu hamil guna mengetahui TFU dan
posisi bayi
Indikasi Pada ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya
kontraindikasi -
Tujuan a. Leopold I
Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di fundus.
b. Leopold II
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah kanan atau
kiri ibu.
c. Leopold III
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah uterus.
d. Leopold IV
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bagian yang ada di
bagian bawah dan untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul
atau belum.
Petugas 1. Mahasiswa yang telah menyelesaikan teori mata kuliah ASKEB
Kehamilan, khususnya palpasi leopold.
2. Petugas kesehatan yang memahami teori pemeriksaan palpasi leopold.
Persiapan ruangan Gunakan ruangan yang tertutup dengan pencahayaan dan sirkulasi udara yang
cukup dan nyaman
Persiapan alat Alat disusun secara ergonomis dan didekatkan ke ibu
1. Wastafel atau air mengalir
2. Sabun cair
3. Handuk bersih dan kering
4. Tempat tidur
5. Selimut
6. Sampiran
7. Pinard’stateskop/Stateskop Monoral
8. Meteran
9. Alat tulis
10. Buku KIA
11. Phantom Leopold
Persiapan ruangan Gunakan ruangan yang tertutup dengan pencahayaan dan sirkulasi udara yang
cukup dan nyaman
Persiapan 1. Lepaskan cincin/gelang , kuku penolong harus pendek
petugas 2. Mencuci tangan di air yang mengalir (tekhnik 7 langkah)
3. Bekerja secara hati – hati dan teliti
Persiapan pasien Persilahkan ibu untuk kencing dahulu

Prosedur 1. Jelaskan mengenai tindakan yang dilakukan (tujuan dan prosedur).


pelaksanaan 2. Siapkan alat secara ergonomis dan dekatkan ke pasien.
3. Persiapan Lingkungan, Pasang sampiran, atur pencahayaan, atur suasana
yang nyaman dan tenang
4. Cuci tangan 7 langkah di air mengalir, keringkan dengan handuk.
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin (Ibu dalam Posisi berbaring
Terlentang dan memakai bantal kecil diatas kepala) Memasang selimut,
Membantu ibu untuk membebaskan pakaian yang menutupi daerah perut
6. Atur kaki ibu sedikit ditekuk (fleksi 45°) Menggosok kedua tangan agar
hangat dan sesuai suhu ibu. Gunakan telapak tangan untuk palpasi bukan
jari
7. Lakukan pemeriksaan Leopold I
Cara pemeriksaanya:

1. Petugas berdiri sebelah kanan ibu menghadap ke arah ibu.


2. Membawa / mengumpulkan rahim kearah tengah dengan kedua tangan
dari samping umbilical.
3. Kedua tangan meraba bagian fundus kemudian menentukan TFU
Pengukuran tinggi fundus uteri
a. Letakkan ujung alat ukur (meteran) di bagian atas simfisis pubis.
b. Ukur sepanjang garis tengah fundus uteri hingga batas atas mengikuti
kurve fundus (atau tanpa mengikuti kurve fundus bagian atas).
c. Tentukan tinggi fundus uteri
4. Meraba bagian apa yang ada di fundus (kepala atau bokong janin).
Hasil:
 Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba adalah
keras,bundar dan melenting (seperti mudah digerakkan)
 Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan terasa adalah
lunak, kurang bundar, dan kurang melenting
 Apabila posisi janin melintang pada rahim, maka pada Fundus teraba
kosong

8. Lakukan pemeriksaan Leopold II

Cara pemeriksaanya :
1. Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan dan kiri perut ibu.
2. Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut
sebelah kiri kearah kanan, begitu pula sebaliknya.
3. Tentukan letak punggung janin. Jika teraba rata, ada tahanan maka itu
adalah punggung bayi, jika teraba bagian kecil menonjol, itu adalah
bagian kecil janin (ekstremitas)
Hasil:
• Bagian punggung: akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat
digerakkan
• Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki): akan teraba kecil,
bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, kemungkinan teraba gerakan
kaki janin secara aktif maupun pasif

9. Lakukan pemeriksaan Leopold III


Cara pemeriksaanya :
1. Tangan kiri menahan fundus, Letakkan tiga ujung jari kedua tangan
kanan pada kedua sisi abdomen klien tepat di atas simfisis
2. Tangan kanan meraba bagian yang ada di bawah uterus. Jika teraba
bulat, melenting, keras, dan dapat digoyangkan, maka itu adalah kepala
dan belum masuk Pintu Atas Panggul (PAP) jika bagian bawah tidak
bisa digoyangkan lagi maka bagian terbawah sudah masuk PAP.
Jika bagian bawah tidak ditemukan kedua bagian tersebut maka
pertimbangkan janin dalam letak melintang.
3. Pada letak sungsang/lintang tangan pemeriksa dapat merasakan
goyangkan pada bagian bawah, tanggan kiri merasakan ballottement
(pantulan dari kepala janin), terutama ditemukan pada usia kehamilan
20-28 minggu.
Hasil:
• Bagian keras, bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan
tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong
• Apabila bagian terbawah janin sudah memasuki PAP, maka saat
bagian bawah digoyang, sudah tidak bisa digoyangkan (seperti ada
tahanan).

10. Lakukan pemeriksaan Leopold IV


Cara pemeriksaanya :

1. Kaki ibu diluruskan, Posisi bidan berdiri menghadap kaki ibu


2. Kedua tangan meraba bagian janin yang ada di bawah. Jika teraba
kepala tempatnya kedua tangan di arah yang berlawanan di bagian
bawah.
3. Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari, Jika kedua tangan
konvergen (dapat saling bertemu) berarti kepala belum masuk panggul.
4. Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala sudah
masuk panggul.
Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (seluruh bagian jari masih meraba
kepala, kepala belum masuk PAP), 1/5 (teraba kepala 1 jari dari lima
jari, bagian kepala yang sudah masuk 4 bagian), dan seterusnya sampai
0/5 (seluruh kepala sudah masuk PAP)
11.Lakukan penghitungan DJJ/BJA
1. Tentukan lokasi untuk mendengarkan DJJ dengan memastikan posisi
punggung janin atau pada area garis tengah fundus 2-3 cm di atas
simfisis pubis terus ke arah kuadran kiri.
2. Letakkan feteskop/pinard stetoskop di area yang telah ditentukan untuk
mendengarkan DJJ.
3. Hitung DJJ dan tentukan hasil pemeriksaannya.
12. Rapikan Pasien, Bereskan alat
13.Cuci tangan secara 7 langkah dengan sabun dan air mengalir, keringkan
dengan handuk bersih
14.Beritahukan hasil pemeriksaan kepada pasien
15.Dokumentasikan hasil pemeriksaan.
Sumber Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Jannah, Nurul. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan – Kehamilan.
Yogyakarta : Andi Offset.
Kusmiati, Yuni. 2010. Penuntun Asuhan Kehamilan . Yogyakarta : Fitramaya.
Pantrikawanti, Ika dan Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I ( kehamilan).
Yogyakarta : Nuha Medika.
Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan) . Jakarta
timur : Trans Info Media.
Walyani, Elisabeth Siwi . 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan.
Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN
Jalan Indragiri No.04 Padang Harapan Kota Bengkulu 38224
Telepon: (0736)-20655-349489.Fax 0736-2111 e-mail: ebidanan.fmipa@unib.ac.id

DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN LEOPOLD

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
NIM :
PENILAIAN

Nilai 0 : Perlu perbaikan (Langkah atau tugas tidak dikerjakan)


Nilai 1 : Mampu (Langkah dikerjakan tetapi kurang tepat)
Nilai 2 : Mahir (Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-
ragu sesuai prosedur)

NO ASPEK YANG DINILAI Nilai

0 1 2
1 Melakukan Informed concent
2 Menyiapkan alat secara ergonomis
3 Menyiapkan Lingkungan
Memasang sampiran, Atur pencahayaan,atur suasana yang nyaman dan
tenang
4 Menyiapkan Pasien
Menganjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kemih
5 Persiapan penolong
Mencuci tangan teknik 7 langkah di air mengalir,keringkan dengan
handuk kering
6 Mengatur posisi ibu berbaring ditempat tidur dengan bantal agak
ditinggikan, Memasang selimut, Membantu ibu untuk membebaskan
pakaian yang menutupi daerah perut
7 Mengatur kaki ibu sedikit ditekuk, Menggosok kedua tangan agar
hangat dan sesuai suhu ibu
Lakukan Leopold I
8 Petugas berdiri sebelah kanan ibu ke arah ibu
9 Membawa / mengumpulkan rahim kearah tengah dengan kedua tangan
10 Menahan fundus dengan tangan kiri dan mengukur TFU
11 Meraba bagian fundus untuk menentukan bagian yang teraba difundus
kepala/bokong/kosong
Lakukan Leopold II
12 Meletakkan kedua belah telapak tangan dikedua sisi abdomen
13 Mempertahankan letak uterus dengan menggunakan tangan yang satu
14 Menggunakan tangan yang lain untuk melakukan palpasi uterus di sisi
yang lain.
15 Menentukan dimana letak punggung janin
Lakukan Leopold III
16 Tangan kiri menahan fundus, Letakkan tiga ujung jari kedua tangan
kanan pada kedua sisi abdomen klien tepat di atas simfisis Tangan
kanan meraba bagian yang ada di bawah perut ibu.
17 Menekan jari tangan ke bawah secara perlahan dan dalam di sekitar
bagian presentasi (Tentukan bagian apa yang menjadi presentasi)
Lakukan Leopold IV
18 Menagnjurkan ibu untuk meluruskan kaki, Posisi bidan berdiri
menghadap kaki ibu, kedua ujung tangan bidan diletakkan disisi bagian
bawah rahim, apabila kedua ujung jari masih bertemu (konvergen)
artinya kepala belum masuk PAP. Tetapi apabila kedua ujung jari tidak
bertemu(divergen) artinya kepala sudah masuk PAP.
19 Memeriksa DJJ janin
20 Merapikan pasien, Membereskan alat, Mencuci tangan dan keringkan
dengan handuk
21 Memberitahu hasil pemeriksaan
22 Melakukan Dokumentasi
Total

NB:batas nilai 75 Penguji,

(0+1+2)
Nilai =∑¿ × 100
44
( )
NIP.

Anda mungkin juga menyukai