Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN LEOPOLD

Nomor Dokumen Nomor Revisi 1/2

Dinas Kesehatan
Manggarai Timur
SOP Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:
PUSKESMAS Kepala Puskesmas Borong
BORONG

dr. Maria Yohanesta Sarnis


NIP. 19790805 201001 2 025
Pengertian Suatu teknik pemeriksaan pada ibu hamil dengan cara perabaan
yaitu merasakan bagian yang terdapat pada perut ibu hamil
menggunakan tangan pemeriksa dalam posisi tertentu, atau
memindahkan bagian-bagian tersebut dengan cara-cara tertentu
menggunakan tingkat tekanan tertentu. Teori ini dikembangkan oleh
Christian Gerhard Leopold.
Tujuan 1. Menentukan tinggi Fundus uteri dan Usia Kehamilan
2. Mentukan letak punggung dan bagian – bagian terkecil dari janin
3. Menentukan letak janin didalam rahim
4. Menentukan bagian terendah janin dan menilai apakah sudah
masuk dalam rongga panggul
5. Mengetahui lebih awal adanya kelainan serta rujukan tepat waktu
Kebijakan  UU Kesehatan Tahun 2009
 Permenkes RI No. 1464/Menkes/Per/X/2010
 Permenkes RI No. 17 Tahun 2013
 Peraturan Gubernur Propinsi NTT No. 42 Tahun 2009 tentang
Revolusi KIA
 Standar Penanganan Medik
 Peraturan Bupati Manggarai Timur NO. 7 Tahun 2011 tentang
Revolusi KIA
 Surat Keputusan Kadis Kesehatan Manggarai Timur No.
Um.090/Dinkes/04/1/2012 tentang Konsep 7H2 Kesehatan Ibu dan
Anak Tahun 2012
 SPT Kadis Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur
A. Persiapan
Prosedur 1. Persiapan pasien:
 Jelaskan prosedur pemeriksaan ini kepada Ibu
 Jelaskan tujuan atau hasil yang diharapkan dari pemeriksaan
ini
 Jelaskan pemeriksaan ini kadang-kadang menimbulkan rasa
kuatir atau tidak enak tetapi tidak akan membahayakan bayi
yang ada dalam kandungan
 Bila Ibu mengerti apa yang disampaikan mintalah persetujuan
lisan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan
2. Persiapan alat:
 Tempat Tidur
 Selimut/kain penutup
 Pita centimeter/ Metline
 Alat tulis
 Status Ibu Hamil dan Buku KIA
 Buku register / kohort Ibu
 Sarana cuci tangan
3. Lingkungan: ruangan yang nyaman, penerangan yang cukup,
tutup skeren atau kain layar/pintu
B. Pelaksanaan
1. Menyapa Ibudan mempersilahkan Ibu duduk
2. Memberitahukan Ibu tentang pemeriksaan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan 7 langkah
4. Mengatur posisi ibu berbaring dan menekuk lutut
5. Menyisihkan pakaian ibu sampai seluruh bagian perut ibu terlihat
jelas
6. Menutup paha dan kaki ibu dengan selimut
7. Melakukan Palpasi Leopold I: Untuk menentukan Tinggi Fundus
Uteri dan bagian janin yang terdapat di fundus uteri.

 Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu dan melihat ke arah


muka ibu
 Kaki ibu ditekuk
 Rahim dibawah ke tengah
 Tentukkan TFU dengan menggunakan jari
 Tentukan TFU dengan menggunakan pita CM, letakkan pita
CM secara terbalik dari fundus uteri sampai ke tepi atas
simfisis, ditandai batasnya, lalu baca hasilnya kemudian
didokumentasikan
 Gerakkan jari kedua tangan yang berada di fundus uteri
untuk meraba bagian teratas janin
 Tentukan bagian janin yang ada dalam fundus uteri
 Catat hasil :
Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan
teraba adalah keras,bundar dan melenting (seperti
mudah digerakkan)
Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan
terasa adalah lunak, kurang bundar, dan kurang
melenting
Apabila posisi janin melintang pada rahim, maka pada
Fundus teraba kosong.
Menentukkan Usia Kehamilan:
o Pada usia kehamilan 12 minggu, fundus dapat teraba 1-2
jari di atas simpisis
o Pada usia kehamilan 16 minggu, fundus dapat teraba di
antara simpisis dan pusat
o Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus dapat teraba 3 jari
di bawah pusat
o Pada usia kehamilan 24 minggu, fundus dapat teraba tepat
di pusat
o Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus dapat teraba 3 jari
di atas pusat
o Pada usia kehamilan 32 minggu, fundus dapat teraba di
pertengahan antara Prosesus Xipoideus dan pusat
o Pada usia kehamilan 36 minggu, fundus dapat teraba 3 jari
di bawah Prosesus Xipoideus
o Pada usia kehamilan 40 minggu, fundus dapat teraba di
pertengahan antara Prosesus Xipoideus dan pusat.
(Lakukan konfirmasi dengan teknik wawancara dengan
pasien untuk membedakan dengan usia kehamilan 32
minggu).

8. Melakukan Palpasi Leopold II:

 Kedua tangan pindah ke samping kiri dan kanan perut ibu


 Raba sisi rahim dengan menggunakan kedua telapak tangan
 Dorong rahim ke satu sisi sambil raba secara lembut dan
perlahan dan raba bagian janin yang berada di sisi tersebut
 Lakukan ke sisi yang lain dengan cara yang sama
 Tentukan letak punggung janin
 Catat Hasil:
Bagian punggung: akan teraba tahanan yang keras, rata
dan memanjang, dan tidak dapat digerakkan
Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki): akan teraba kecil,
bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, kemungkinan
teraba gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif.
9. Melakukan Palpasi Leopold III:
 Letakkan tangan kanan di atas simpisis dengan ibu jari di
sebelah kanan pasien dan empat jari lainnya di sebelah kiri
pasien
 Goyang bagian bawah janin ke kiri dan ke kanan secara
lembut dan perlahan, jangan sampai pasien merasa
kesakitan
 Tentukan letak bagian bawah janin
 Catat hasil:
Bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala
sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris
adalah bokong
Apabila bagian terbawah janin sudah memasuki PAP,
maka saat bagian bawah digoyang, sudah tidak bisa
(seperti ada tahanan)
10. Melakukan Palpasi Leopold IV:

 Posisi membelakangi pasien


 Raba bagian janin yang terletak di sebelah bawah dengan
kedua telapak tangan dan seberapa jauh bagian tersebut
telah masuk ke dalam pintu atas panggul
 Tentukan bagian janin yang berada di bawah
 Perkirakan apakah ada disproporsi kepala janin dengan
panggul
 Tentukan seberapa jauh bagian bawah janin tersebut telah
masuk pintu atas panggul.
 Catat hasil :
 Apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu
(konvergen) berarti bagian terendah janin belum memasuki
pintu atas panggul, sedangkan apabila kedua tangan
pemeriksa membentuk jarak atau tidak bertemu (divergen)
mka bagian terendah janin sudah memasuki Pintu Atas
Panggul (PAP)
 Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (kepala masih dapat di
raba dengan lima jari di atas simphysis dan mudah
digerakkan), 4/5 (sebagian besar kepala janin belum masuk
PAP dan sulit digerakkan), 3/5 (bagian terbesar janin belum
masuk panggul), 2/5 (hampir seluruh kepala sudah masuk
panggul dan tidak dapat digerakkan), 1/5 (sebagian kecil
kepala dapat diraba dan sudah di dasar panggul), 0/5 (kepala
janin tidak teraba dari luar dan sudah di perineum)
11. Mempersilahkan ibu untuk bangun dan duduk.
12. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
13. Membereskan alat-alat
14. Mencuci tangan 7 langkah
15. Mendokumentasikan hasil Pemeriksaan pada Buku KIA, Kartu Ibu
(Rekam medik), Register kunjungan, Kohor Ibu.

Unit Terkait Ruang Bersalin, Poli KIA, Pustu, Poskesdes, Posyandu

Anda mungkin juga menyukai