Anda di halaman 1dari 6

SOP

PEMERIKSAAN LEOPOLD

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Maternitas


Dosen Mata Kuliah
Ns. Monica Tandiayuk, S.Pd, S.Kep, M.Kes

Oleh

Kelompok 3 :
1. Anjeli Loho
2. Sharon Pekan
3. Joury Matahelumual

POLTEKKES KEMENKES MANADO


PRODI DIII KEPERAWATAN/ 2A
T.A 2020/2021
SOP PEMERIKSAAN LEOPOLD
No. Dokumen : 050/SOP/PLTKS/2021
SO No. Revisi : 00
P Tgl terbit : 6 Februari 2021
Halaman : 6/6

POLITEKNIK
KESEHATAN
KEMENKES
MANADO

PENGERTIA Suatu teknik pemeriksaan pada ibu hamil dengan cara perabaan yaitu
N merasakan bagian yang terdapat pada perut ibu hamil menggunakan
tangan pemeriksa dalam posisi tertentu, atau memindahkan bagian-bagian
tersebut dengan cara-cara tertentu menggunakan tingkat tekanan tertentu.
Teori ini dikembangkan oleh Christian Gerhard Leopold.
TUJUAN 1. Menentukan tinggi Fundus uteri dan Usia Kehamilan
2. Mentukan letak punggung dan bagian – bagian terkecil dari janin
3. Menentukan letak janin didalam rahim
4. Menentukan bagian terendah janin dan menilai apakah sudah masuk
dalam rongga panggul
5. Mengetahui lebih awal adanya kelainan serta rujukan tepat waktu

KEBIJAKAN SK Kepala Jurusan Keperawatan Nomor: 004/PLTKS-


KPWTN2021/SK/I/, tentang Tugas dan Fungsi Tenaga Kesehatan.

REFERENSI Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2014.

PROSEDUR PERSIAPAN
1. Persiapan Pasien
 Jelaskan prosedur pemeriksaan ini kepada Ibu
 Jelaskan tujuan atau hasil yang diharapkan dari pemeriksaan
ini
 Jelaskan pemeriksaan ini kadang-kadang menimbulkan rasa
kuatir atau tidak enak tetapi tidak akan membahayakan bayi
yang ada dalam kandungan
 Bila Ibu mengerti apa yang disampaikan mintalah persetujuan
lisan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan

2. Persiapan Alat
 Tempat Tidur
 Selimut/kain penutup
 Pita centimeter/ Metline
 Alat tulis

2
 Status Ibu Hamil dan Buku KIA
 Buku register / kohort Ibu
 Sarana cuci tangan

3. Lingkungan: ruangan yang nyaman, penerangan yang cukup, tutup


skeren atau kain layar/pintu

PELAKSANAAN
1. Menyapa Ibudan mempersilahkan Ibu duduk
2. Memberitahukan Ibu tentang pemeriksaan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan 7 langkah
4. Memberi salam
5. Mengecek identitas pasien
6. Mengatur posisi ibu berbaring dan menekuk lutut
7. Menyisihkan pakaian ibu sampai seluruh bagian perut ibu terlihat
jelas
8. Menutup paha dan kaki ibu dengan selimut
9. Melakukan Palpasi Leopold I: Untuk menentukan Tinggi Fundus
Uteri dan bagian janin yang terdapat di fundus uteri.

 Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu dan melihat ke arah muka


ibu
 Kaki ibu ditekuk
 Rahim dibawah ke tengah
 Tentukkan TFU dengan menggunakan jari
 Tentukan TFU dengan menggunakan pita CM, letakkan pita CM
secara terbalik dari fundus uteri sampai ke tepi atas simfisis,
ditandai batasnya, lalu baca hasilnya kemudian didokumentasikan
 Gerakkan jari kedua tangan yang berada di fundus uteri untuk
meraba bagian teratas janin
 Tentukan bagian janin yang ada dalam fundus uteri
 Catat hasil :
- Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan
teraba adalah keras,bundar dan melenting (seperti mudah

3
digerakkan)
- Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan
terasa adalah lunak, kurang bundar, dan kurang melenting
- Apabila posisi janin melintang pada rahim, maka pada
Fundus teraba kosong.

Menentukkan Usia Kehamilan:


o Pada usia kehamilan 12 minggu, fundus dapat teraba 1-
2  jari di atas simpisis
o Pada usia kehamilan 16 minggu, fundus dapat teraba di
antara simpisis dan pusat
o Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus dapat teraba 3
jari di bawah pusat
o Pada usia kehamilan 24 minggu, fundus dapat teraba
tepat di pusat
o Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus dapat teraba 3
jari di atas pusat
o Pada usia kehamilan 32 minggu, fundus dapat teraba di
pertengahan antara Prosesus Xipoideus dan pusat
o Pada usia kehamilan 36 minggu, fundus dapat teraba 3
jari di bawah Prosesus Xipoideus
o Pada usia kehamilan 40 minggu, fundus dapat teraba di
pertengahan antara Prosesus Xipoideus dan pusat.
(Lakukan konfirmasi dengan teknik wawancara dengan
pasien untuk membedakan dengan usia kehamilan 32
minggu).

10. Melakukan Palpasi Leopold II:

 Kedua tangan pindah ke samping kiri dan kanan perut ibu


 Raba sisi rahim dengan menggunakan kedua telapak tangan
 Dorong rahim ke satu sisi sambil raba secara lembut dan
perlahan dan raba bagian janin yang berada di sisi tersebut
 Lakukan ke sisi yang lain dengan cara yang sama
 Tentukan letak punggung janin
 Catat Hasil:
- Bagian punggung: akan teraba tahanan yang keras, rata

4
dan memanjang, dan tidak dapat digerakkan
- Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki): akan teraba kecil,
bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, kemungkinan
teraba gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif.

11. Melakukan Palpasi Leopold III:

 Letakkan tangan kanan di atas simpisis dengan ibu jari di


sebelah kanan pasien dan empat jari lainnya di sebelah kiri
pasien
 Goyang bagian bawah janin ke kiri dan ke kanan secara
lembut dan perlahan, jangan sampai pasien merasa kesakitan
 Tentukan letak bagian bawah janin
 Catat hasil:
- Bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala
sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris
adalah bokong
- Apabila bagian terbawah janin sudah memasuki PAP,
maka saat bagian bawah digoyang, sudah tidak bisa
(seperti ada tahanan)

12. Melakukan Palpasi Leopold IV:

 Posisi membelakangi pasien


 Raba bagian janin yang terletak di sebelah bawah dengan
kedua telapak tangan dan seberapa jauh bagian tersebut telah
masuk ke dalam pintu atas panggul
 Tentukan bagian janin yang berada di bawah
 Perkirakan apakah ada disproporsi kepala janin dengan

5
panggul
 Tentukan seberapa jauh bagian bawah janin tersebut telah
masuk pintu atas panggul.
 Catat hasil :
- Apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu
(konvergen) berarti bagian terendah janin belum
memasuki pintu atas panggul, sedangkan apabila kedua
tangan pemeriksa membentuk jarak atau tidak bertemu
(divergen) mka bagian terendah janin sudah memasuki
Pintu Atas Panggul (PAP)
- Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (kepala masih dapat
di raba dengan lima jari di atas simphysis dan mudah
digerakkan), 4/5 (sebagian besar kepala janin belum
masuk PAP dan sulit digerakkan), 3/5 (bagian terbesar
janin belum masuk panggul), 2/5 (hampir seluruh kepala
sudah masuk panggul dan tidak dapat digerakkan), 1/5
(sebagian kecil kepala dapat diraba dan sudah di dasar
panggul), 0/5 (kepala  janin tidak teraba dari luar dan
sudah di perineum)

13. Mempersilahkan ibu untuk bangun dan duduk.


14. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
15. Membereskan alat-alat
16. Mencuci tangan 7 langkah
17. Mendokumentasikan hasil Pemeriksaan pada Buku KIA, Kartu Ibu
(Rekam medik), Register kunjungan, Kohor Ibu.

HAL-HAL
YANG
PERLU
DIPERHATIK
AN
UNIT - Mahasiswa keperawatan
TERKAIT
DOKUMEN
TERKAIT
REKAMAN No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
HISTORIS diberlakukan
PERUBAHAN

Anda mungkin juga menyukai