Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN LEOPOLD

No Dokumen :
No Revisi :0
SOP Tgl Terbit :2021
Klinik Rawat Inap Halaman :1/5 dr. Ragil
Mitra Keluarga Muhammad
Sejahtera Aristo
Sukowono Jember NIK : 19901809
2015 014 002

1.Pengertian Meraba abdomen (perut) guna mengetahui TFU dan posis

2.Tujuan 1. menentukan tinggi fundus uteri dan usia kehamilan


2. menentukan letak punggung dan bagian- bagian terkecil
dari janin
3. menentukan letak janin didalam rahim
4.menentukan bagian terendah janin dan menilai apakah
sudh masuk dalam rongga panggul
5. mengetahui lebh awal adanya kelainan serta rujukan
tepat waktu

3.Kebijakan Keputusan Pimpinan Klinik No 005/2014 tentang


Pelayanan pemeriksaan leopord
4.Referensi 1. UU kesehatan Tahun 2009
2. premenkes RI No.1464/Menkes/Per/X/2010
3. Premenkes RI No. 17Tahun 2013
4. Standart penanganan medik
5.Prosedur PERSIAPAN
1. Persiapan pasien
 Jelaskan prosedur pemeriksaan ini kepada ibu
 Jelaskan tujuan dan hasil pemeriksaan
 Jelaskan pemeriksaan ini kadang-kadang
menimbulkan rasa kuatir atau tidak enak
tetapi tidak akan membahayakan bayi dalam
kandungan
 Bila ibu mengerti apa yang disampaikan
mintalah persetujuan lisan tentang apa yang
akan dilakukan.
2. Persiapan alat
 Tempat tidur
 Slimut/kain enutup
 Metelin
 Alat tulis
 Buku kia
 Buku register/kohort ibu
 Sarana cuci tangan
3. Lingkungan: ruangan yang nyaman,penerangan
yang cukup,tutup skeren/kain layar/pintu

PELAKSANAA
1. Menyapa ibu dan mempersilahkan ibu duduk
2. Memberitahukan ibu tentang pemeriksaan yang
akan dilakukan
3. Mencuci tangan 7 langkah
4. Mengatur posisi ibu (berbaring dan menekuk lutut)
5. Menyisihkan pakain ibu sampai seluruh bagian
perut ibu terlihat
6. Menutup pha dan kaki ibu dengan selimut
7. Melakukan palpasi Leopold I:
 Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian
janin yang terdapat di fundus uteri
 Pemeriksa berdiri disebelah kanan ibu dan
melihat ke arah muka ibu
 Kaki ibu ditekuk
 Rahim dibawa ketengah
 Tentukan TFU dengan menggunakan jari
 Tentukan TFU dengan menggunakan pita
CM,letakan pita CM secara terbalik dari
fundus uteri sampai ke tepi atas
simpisis,ditandai batasnya ,lalu baca hasilnya
kemudian didokumentasi
 Catat hasil:
 Apabila kepala janin teraba di bagian
fundus ,yang akan teraba adalah
keras,bundar dan melenting( seperti
mudah digerakan)
 Apabila bokong janin teraba dibagian
fundus,yang akan terasa adalah
lunak,kurang bundar,dan kurang
meenting
 Apabila posisi janin melintang pada
rahim,maka pada fundus teraba kosong.

Menentukan Usia Kehamilan:


o Pada usia kehamilan 12 minggu,fundus dapat teraba
1 – 2 jari diatas simpisi
o Pada usia kehamilan 16 minggu,fundus dapat teraba
di antara simpisis dan pusat
o Pada usia kehamilan 20 minggu,fundus teraba 3 jari
dibawah pusat
o Pada kehamilan 24 minggu ,fundus teraba tepat
pada pusat
o Pada kehamilan 28 minggu ,fundus teraba 3 jari
diatas pusat
o Pada kehamilan 32 minggu ,fundus teraba
dippertengan antara prosesus xipoideus dan pusat
o Pada kehamilan 36 minggu ,fundus teraba 3 jari
dibawah prosesus xipoideus
o Pada kehamilan 40 minggu,fundus teraba di
pertengahan antara prosesus xipoideus dan pusat.
(lakukan tkonfirmasi dengan tehnik wawancara
dengan pasien untuk membedakan dengan usia
kehamilan 32 minggu)

8. Melakukan palpasi Leopold II


 Kedua tangan pindah kesamping kiri dan
kanan perut ibu
 Raba sisi rahim dengan menggunakan kedua
telapak tangan
 Dorong rahim ke satu sisi sambil raba secar
lemmbut dan perlahan dan raba bagian janin
yang berada disisi tersebut
 Lakukan ke sisi yang lain dengan cara yang
sama
 Tentukan letak punggung janin
 Catat hasil:
- Bagian punggung: akan teraba tahanan
yang keras, rata dan memanjang ,tidak
9. Melakukan Palpasi Leopold III
 Letakkan tangan kanan diatas simpisi dan
dengan ibu jari di sebelah kanan pasien dan
emoat jari lainya disebalah kiri pasien
 Goyang bagian bawah janin kekiri dan ke
kanan secara lembut dan perlahan,jangan
samapi pasien merasa kesakitan
 Tentukan letak bagian bawah janin
 Catat hasil:
- Bagian keras, bulat dan hampir homogen
adalah kepala sedangkan tonjolan yang
lunak dan kurang simetris adalah bokong.
- Apabila bagian terbawah janin sudah
memasuki PAP,maka saat bagian bawah
digoyang,sudah tidak bisa (seperti ada
tahanan)
10. Melakukan palpasi Leopold IV
 Posisi membelakangi pasien
 Raba bagian janin yang terletak disebelah
bawah dengan kedua telapak tangan dan
seberpa jauh bagian tersebut telah masuk
kedalam pintu atas panggul.
 Tentukan bagian janin yang berada dibawah
 Perkirakan apakah ada disproporsi kepala
janin dengan panggul
 Tentukan secara jauh bagian bawah janin
tersebut telah masuk pintu atas panggul
 Catat hasil:
- Apabila kedua jari jari tangan pemeriksa
bertemu (konvergen) berrti bagian terndah
janin belum memasuki pintu atas
panggul,sedengkan apabila kedua tangan
pemeriksa membentuk jarak atau tidak
bertemu (divergen) maka bagian ternedah
janin sudah memasuki pintu atas panggul
(PAP)
- Penurunan kepala dinilai dengan : 5/5
(kepala masih dapat diraba dengan lima
jari di atas simphisys dan mudah
digerakan ,4/5 sebagian besar kepala janin
belum masuk PAP dan sulit digerkan,3/5
bagian terbesar janin belum masuk
panggul, 2/5 hampir seluruh kepala janin
sudah masuk panggul dan tidak dapat
digerakan,1/5 sebagian kecil kepala dapat
diraba dan sudah didasar panggul,0/5
kepala janin sudah tidak teraba dari luar
dan sudah di perinium
6.Diagram
Alir Bidan Bidan memberitahu ibu tindakan
memberikan yang akan dilakukan
salam kepada
pssien

bidan mengatur posisi ibu tidur


terlentang kaki sedikit ditekuk

bidan membuka perut ibu sampai


simphisys dan tentukan baas atas
simphisys pubis dan batas fundus
uteri

bidanmelakukan titik nol dari ujung


Bidan membaca pita pengukur pada bagian atas
hasil pengukuran simphisys pubis dan menarik pita
pengukur sampai batas

Bidan memberitahu
hasil pemeriksaan Bidan mencuci tangan
kepada ibu

Bidan melakukan
pencatatan

7.Unit terkait 1. Ruang bersalin


2. poli KIA

Anda mungkin juga menyukai