1. Pengertian Pemeriksaan palpasi menurut leopold adalah suatu tehnik pemeriksan
pada ibu hamil dengan cara perabaan yaitu dengan merasakan bagian yang terdapat pada perut ibu hamil menggunakan tangan peneriksa. 2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan pemeriksaan leopold pada ibu hamil. 3. Kebijakan 1. Program KIA Untuk Akselerasi capaian cakupan K1 dan Cakupan K4 2. Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (Poned, 2008). 3. Keputusan Direktur Klinik Pratama Keluarga Kita Nomor / / kkk/III/2022 4. Referensi 1. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu, Kemenkes RI Tahun 2015 2. Permenkes RI Nomor 97 tahun 2014 3. Buku KIA, Jakarta, Depkes RI tahun 2010 4. Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Direktorat Kesehatan Ibu 2015 5. Bahan dan Alat Alat dan bahan : 1. Metelin 2. selimut 6. Prosedur / LANGKAH – LANGKAH : Langkah-Langkah 1. Menyiapkan alat 2. Memberitahu bklien mengenai prosedur pemeriksaan 3. Mencuci tangan dan mengeringkan 4. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin 5. Menutupi bagian ekstremitas dan perut ibu dengan selimut 6. Melakukan pemeriksaan leopold I : menentukan bagian janin yang terdapat pada fundus serta mengukur tinggi fundus. a. Anjurkan ibu agar berbaring dengan santai,kedua kaki ibu ditekuk, selimut diebawahkan sampai kira-kira berada di atas symphisis. Pemeriksaan menghadap ke muka ibu,uterus diketengahkan terlebih dahulu, lalu raba bagian tubuh janin yang berada di daerah fundus. b. Masih dalam posisi yang sama, ambillah pita pengukur lalu raba daerah symphisis letakkan pita pengukur pada pinggir atas symphisis kemudian bentangkan mengikuti pembesaran perut ibu ke arah fundus uteri. Pita pengukur hendaknya dipasang terbalik (angka dalam cm menbghadap ke perut ibu) dan membaca angka pada pitga pengukur agar hasil pemeriksaan lebih akurat. 7. Melakukan pemeriksaan leopold II : menentukan batas samping kanan dan kiri terhadap uterus ibu. Kedua tangan pemeriksa bergeser ke batas samping kanan dan kiri ibu, lalu rabalah bagian janin yang terdapat pada sebelah kanan ibu, apakah terdapat tahanan yang lurus,keras,panjang serta mendatar seperti papan (punggung janin) ataukah teraba tonjolan- tonjolan kecil (ekstremitas janin) 8. Melakukan pemeriksaan leopold III : menetukan bagian terendah janin,serta apakah bagian terendah itu sudah memasuki pintu atas panggul (PAP) atau belum. Tangan pemeriksa meraba bagian terendah janin yang terdapat di daerah pinggir symphisis, lalu goyangkan sedikit, jika masih dapat digoyangkan maka bagian terendah janin belum masuk PAP. Jika tidak dapat digoyangkan maka bagian terendah janin sudah memasuki PAP. 9. Melakukan pemeriksaan lepol IV : menentukan seberapa bagian janin yang memasuki PAP. a. Pemeriksa menghadap kerah kaki ibu denagn posisi kaki nibu lurus. b. Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas symphisis. c. Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari, bertemu (konvergen) atau tidak bertemu (divergen) d. Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang bagian kepaladi dekat leher dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi) e. Fiksasi bagian tersebut ke arah PAP kemudian letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan symphisis utuk menilai seberapa jauh bagian terendah telah memasuki PAP. 10. Mencuci tangan dan mengeringkannya 11. Menjelaskan hasil pemeriksan kepada ibu. 12. Mencatat hasil pemeriksaan.