PRAKTEK
No No. Revisi Halaman
MANDIRI Dokumen
..............
.............. ........./.........
b. Pemeriksaan
Pemeriksaan Umum.
Keadaan umum Bumil
Ukur TB, BB, Lila.
Tanda vital : tensi, Nadi, RR, HR
Pemeriksaan fisik menyeluruh ( dari kepala
sampai ekstremitas).
Mata : conjungtiva, ikterus ;
Gigi
Kaki :Oedema kaki , dst.
Pemeriksaan khusus.
UMUR KEHAMILAN <20 mgg :
a). Inspeksi.
1. Tinggi fundus
2. Hyperpigmentasi (pada areola mammae,
Linea nigra).
3. Striae.
b) Palpasi.
1. Tinggi fundus uteri
2. Keadaan perut
c) Auskultasi.
UMUR KEHAMILAN > 20 mgg:
a). Inspeksi.
1. Tinggi fundus uteri
2. Hypergigmentasi dan striae
3. Keadaan dinding perut
b). Palpasi.
Lakukan pemeriksaan Leopold dan intruksi
kerjanya sbb :
Pemeriksa berada disisi kanan bumil,
menghadap bagian lateral kanan.
1) Leopold 1.
1. Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak
fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus.
Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong
uterus kebawah (jika diperlukan, fiksasi uterus
basah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk
tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan
kiri, setinggi tepi atas simfisis)
2. Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang
memfiksasi uterus bawah) kemudian atur posisi
pemeriksa sehingga menghadap kebagian
kepala ibu.
3. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan
pada fundus uteri dan rasakan bagian yang ada
pada bagian tersebut dengan jalan menekan
secara lembut dan menggeser telapak tangan
kiri dan kanan secara bergantian
2) Leopold 2.
1. Letakkan telapak tangan kiri pada dinding
perut lateral kanan dan telapak tangan kanan
pada dinding perut lateral kiri ibu sejajar dan
pada ketinggian yang sama.
2. Mulai dari bagian atas, tekan secara
bersamaan telapak tangan kiri dan kanan
kemudian geser kearah bawah dan rasakan
adanya bagian yang rata dan memenjang
(punggung) atau bagian yang kecil
(ekstremitas).
3) Leopold 3.
1. Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan
menghadap kebagian kaki ibu.
pelaksanakan
6.Catatan Mutu Kartu Ibu
Buku register kohort ibu hamil
Buku register ibu hamil
Buku KIA
BIDAN PEMERIKSAAN
PRAKTEK DENYUT JANTUNG
MANDIRI JANIN
SOP no dok: 01 no.revisi:- halaman:-
Terbit Tanggal : Ditetapkan
10 Mei 2014 Penanggung jawab
BPM
9.Petugas Bidan
melaksanakan
10. Catatan Mutu Kartu Ibu, Buku kohort ibu hamil, Buku
register ibu hamil, Buku KIA
11. Hal-hal perlu Selama tindakan selalu menjaga privasi pasien
diperhatikan
BIDAN PENCABUTAN IUD
PRAKTEK
MANDIRI
4. Persiapan Alat
Alat Steril
Troly dengan bak steril berisi :
~ sarung tangan steril
~ kom berisi betadine
~ Kasa steril
~ speculum
~ tampon tong
~ kagel tang
Alat Non Steril
Meja/tempat tidur ginekologi dialasi
perlak
Lampu sorot
Tempat sampah/ember yang dilapisi
Kursi
5. Cara Kerja
Sapa pasien dengan ramah dan hangat
Tanyakan alasannya ingin mencabut dan
jawab semua pertanyaannya
Tanyakan tujuan dari KB selanjutnya
Jelaskan proses pencabutan IUD dan apa
yang akan pasien rasakan pada saat dan
setelah pencabutan
Anjurkan pasien untuk BAK dan
membersihkan genitalia terlebih dahulu
Cuci tangan dengan air dan sabun keringkan
degan kain bersih
Pakai sarung tangan steril
Lakukan pemeriksaan binomial
Peelaksana
9.Hal-hal yang Selama tindakan selalu memperhatikan keadaan umum
pasien
perlu
diperhatikan
BIDAN
PRAKTEK
PEMASANGAN IMPLANT
MANDIRI
SOP no dok: 01 no.revisi:-
Terbit Tanggal :
halaman:-
Ditetapkan
Penanggung jawab BPM
10 Mei 2014
Peelaksana
12. Hal-hal Selama tindakan selalu memperhatikan keadaan umum pasien
yang perlu
diperhatikan
BIDAN PEMBERIAN TABLET ZAT BESI
PADA IBU HAMIL
PRAKTEK
No No. Revisi Halaman
MANDIRI Dokumen
..............
.............. ........./.........
3. PELAKSANAAN
4.Sikap Sopan
Teliti, Hati-hati
Tanggap dan peka terhadap respon pasien
Cekatan
5.Petugas Bidan
pelaksana
6.Catatan Mutu Kartu Ibu
Buku register kohort ibu hamil
Buku register ibu hamil
Buku KIA
7.Hal-hal yang Selama tindakan selalu memperhatikan dan
meyakinkan pasien untuk bersedia mengkonsumsi
perlu tablet FE
diperhatikan
BIDAN MEMBIMBING IBU CARA
MENYUSUI YANG BAIK
PRAKTEK
No No. Revisi Halaman
MANDIRI Dokumen
..............
.............. ........./.........
6. INSTRUKSI KERJA
a. Beritahu ibu untuk cuci tangan dahulu.
b. Keluarkan ASI sedikit lalu oleskan pada puting
susu dan areola sekitarnya.
c. Ibu duduk dengan santai menggunakan kursi
yang rendah
d. Punggung bersandar dengan santai pada kursi.
e. Pegang bayi dengan satu lengan, kepala bayi
terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayi
terletak pada lengan ibu. Kepala bayi tidak boleh
terngadah dan bokong bayi ditahan dengan
telapak tangan ibu.
f. Satu tangan bayi pada arah badan ibu
sebaiknya diletakkan dibelakang badan ibu.
g. Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala
bayi menghadap payudara ibu.
h. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis
lurus.
i. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
j. Ibu memegang payudara dengan ibu jari diatas
payudara dan jari lain menopang dibawah
payudara, jangan menekan puting susu /
areolanya saja.
k. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut
dengan cara menyentuh pipi / sisi mulut bayi
dengan putting susu.
l. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat
punggung bayi didekatkan kepayudara ibu
dengan puting susu dan areola dimasukkan
kedalam mulut bayi. Usahakan sebagian besar
areola masuk kedalam mulut bayi sehingga
puting berada dilangit dan lidah bayi akan
menekan ASI keluar.
m. Sebaiknya bayi menyusu pada satu payudara
sampai payudara terasa kosong.
n. Lanjutkan dengan menyusui pada payudara
yang satu lagi.
o. Cara melepaskan isapan bayi
p. Masukkan jari kelingking ibu kemulut bayi
melalui sudut mulutnya.
q. Tekan dagu bayi kebawah
pelaksana
10. Hal-hal Selama tindakan selalu memperhatikan dan
meyakinkan pasien untuk bersedia menusui bayinya
yang perlu
diperhatikan
BIDAN PEMASANGAN IUD
PRAKTEK
MANDIRI
SOP no dok: 01 no.revisi:- halaman:-
Terbit Tanggal : Ditetapkan
10 Mei 2014 Penanggung
jawab BPM
b.Sikap Sopan
Teliti
Hati-hati
Tanggap dan peka terhadap respon pasien
Cekatan
c. Petugas Bidan
Peelaksana
d.Hal-hal yang Selama tindakan selalu memperhatikan keadaan
umum pasien
perlu
diperhatikan
BIDAN PELAYANAN KB
PRAKTEK SUNTIK
MANDIRI
SOP no dok: 01 no.revisi:- halaman:-
Terbit Tanggal : Ditetapkan
10 Mei 2014 Penanggung
jawab BPM
6.Sikap Sopan
Teliti
Hati-hati
Tanggap dan peka terhadap respon pasien
Cekatan
7.Petugas Bidan
Peelaksana
8..Hal-hal Selama tindakan selalu memperhatikan keadaan
umum dan privasi pasien
yang perlu
diperhatikan
5.Sikap Sopan
Teliti, Hati-hati
Tanggap dan peka terhadap respon pasien
Cekatan
6.Petugas Bidan
Peelaksana
7. yg perlu Selama tindakan perhatikan keadaan umum dan privasi
pasien
diperhatikan
BIDAN EPISIOTOMI
PRAKTEK MEDIOLATERAL
MANDIRI
SOP no dok: 01 no.revisi:- halaman:-
Terbit Tanggal : Ditetapkan
10 Mei 2014 Penanggung
jawab BPM
4. Prosedur 1. PERLENGKAPAN
Kassa steril
Bethadine
Gunting episiotomi
Larutan klorin 0.5%
2. LANGKAH-LANGKAH
a. Melakukan teknik aseptik pada daerah perineum
yang akan dilakukan episiotomi
b. Saat yang tebaik untuk memotong episiotomi
ialah pada saat perineum sedang menipis dan
pucat atau mengkilap. Kehilangan darah akan
lebih besar jika memotong lebih cepat. Akan
tetapi, jika memotong episiotomi atas indikasi
kegawatan bayi, maka lakukan pemotongan
kapan saja diperlukan untuk mempercepat
kelahiran bayi.
c. Setelah pemberian 10 cc anestesi lokal ambil
gunting episiotomi yang tajam dengan satu
tangan. Letakkan kedua jari tangan lainnya di
dalam vagina diantara gunting dan kepala bayi
untuk mencegah luka kepala bayi secara tidak
sengaja. Ujung mata gunting yang tumpul di
dalam vagina. Mulai pada titik tengah dari
perineum dan miringkan gunting sebesar 45
derajat. Potong ke arah bokong kanan ibu.
d. Buat episiotomi dengan satu atau dua potongan
besar.
e. Putar gunting dan posisikan menghadap ke atas
vagina. Lindungi kepala bayi dengan tangan lalu
masukkan gunting.
f. Tekan kain kassa ke daerah luka sementara ibu
melanjutkan meneran bersamaan dengan
kontraksi untuk mencegah kehilangan darah
yang berkelanjutan.
c. Sikap Sopan
Teliti, Hati-hati
Tanggap dan peka terhadap respon pasien
Cekatan
d. Petugas Bidan
Peelaksana
7. yg perlu Selama melakukan tindakan perhatikan keadaan umum
dan privasi pasien
diperhatikan
BIDAN AMNIOTOMI
PRAKTEK
MANDIRI
SOP no dok: 01 no.revisi:- halaman:-
Terbit Tanggal : Ditetapkan
10 Mei 2014 Penanggung
jawab BPM
4. Prosedur 1. PERALATAN
Klem ½ Kocher
Bengkok
Lenec / dopler
Larutan klorin 0.5 %
2. LANGKAH-LANGKAH
a. Sentuhlah selaput ketuban yang sedang
menggelembung. Pastikan bahwa kepala sudah
(benar-benar masuk ke dalam panggul) engaged &
tidak adanya bagian-bagian kecil janin.
b. Memasukkan klem ½ kocher ke dalam vagina
dengan jari tangan kiri dituntun oleh tangan kanan
yang memakai sarung tangan hingga bisa
merasakan / menyentuh selaput ketuban.
c. Apabila kontraksi melemah, pindahkan jari tangan
kanan dan gunakan klem ½ kocher untuk
memecahkan selebar 1-2 cm dari atas ke bawah
selaput membran hingga pecah.
d. Keluarkan klem ½ kelly atau kocher dengan tangan
kiri dan masukkan ke dalam larutan klorin 0.5%.
Pertahankan jari tangan kanan di dalam vagina
untuk merasakan penurunan kepala janin dan
pastikan bahwa tidak meraba adanya tali pusat
atau bagian-bagian kecil dari janin. Kemudian
keluarkan tangan kanan secara lembut dari dalam
vagina.
e. Evaluasi warna cairan ketuban, periksa apakah ada
mekonium atau darah. Jika ada, lakukan langkah-
langkah gawat darurat.
f. Cucilah sekresi dari sarung tangan di dalam larutan
klorin 0.5%.
g. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
h. Periksa kembali denyut jantung janin. Masukkan
dalam partograf waktu pemecahan selaput
ketuban, warna air ketuban dan DJJ.
e. Sikap Sopan
Teliti, Hati-hati
Tanggap dan peka terhadap respon pasien
Cekatan
f. Petugas Bidan
Peelaksana
7. yg perlu Selama melakukan tindakan perhatikan keadaan umum
dan privasi pasien
diperhatikan
BIDAN PENJAHITAN PERINEUM
PRAKTEK
MANDIRI
SOP no dok: 01 no.revisi:- halaman:-
Terbit Tanggal : Ditetapkan
10 Mei 2014 Penanggung
jawab BPM
2. PERSIAPAN
a. Posisikan bokong ibu pada sudut ujung tempat
tidur, dengan posisi litotomi
b. Cuci tangan dengan sabun, keringkan dengan
kain bersih dan kering
c. Pakai sarung tangan DTT atau steril
d. Isi tabung suntik 10 ml dengan larutan lidokain
1%, dengan teknik satu tangan, letakkan
kembali ke dalam wadah heacting set
e. Pasang kain bersih di bawah bokong ibu
f. Gunakan kasa bersih, untuk membersihkan
daerah luka dari darah atau bekuan darah, dan
nilai kembali luas dan dalamnya robekan pada
daerah perineum
g. Tusukkan jarum suntik pada ujung luka / robekan
perineum, masukkan jarum suntik secara
subkutan sepanjang tepi luka
h. Aspirasi untuk memastikan tidak ada darah yang
terhisap. Bila ada darah, tarik jarum sedikit dan
kembali masukkan. Ulangi lagi aspirasi ( cairan
lidokain yang masuk ke dalam pembuluh darah
dapat menyebabkan gangguan denyut jantung
hingga tidak teratur )
i. Suntikkan cairan lidokain 1% secukupnya sambil
menarik jarum suntik pada tepi luka daerah
perineum
3. LANGKAH-LANGKAH
a. Lakukan inspeksi vagina dan perineum untuk
melihat robekan. Rabalah dengan ujung jari
seluruh daerah luka & lihat dimana ujung luka
tersebut.
b. Jika ada perdarahan yang terlihat menutupi luka
episiotomi, pasang tampon atau kassa ke dalam
vagina.
c. Tempatkan jarum jahit pada pemegang jarum,
kemudian kunci pemegang jarum
d. Pasang benang jahit pada mata jarum
e. Lihat dengan jelas batas luka episiotomi
f. Lakukan penjahitan pertama 1 cm di atas ujung
luka di dalam vagina ibu.
g. Peganglah pemegang jarum dengan tangan
lainnya. Gunakan pemegang jarum (pinset) untuk
menarik jarum melalui jaringan. Jangan sekali-kali
menggunakan jari tangn. Menggunakan jari
tangan untuk meraba jarum adalah berbahaya.
Anda bisa menusuk jari tangan anda atau
melobangi sarung tangan anda yang akan
meningkatkan risiko terkena infeksi kuman dari
darah seperti HIV atau hepatitis B
h. Ikat jahitan pertama dengan simpul mati. Potong
ujung benang yang bebas ( ujung benang tampa
jarum ) hingga tersisa kira-kira 1 cm
i. Jahit mukosa vagina dengan menggunakan
jahitan jelujur hingga tepat di belakang lingkaran
himen.
j. Jarum kemudian akan menembus mukosa vagina,
sampai kebelakang lingkaran himen, dan tarik
keluar pada luka perineum. Perhatikan seberapa
dekatnya jarum ke puncak lukanya.
k. Gunakan teknik jahitan jelujur saat anda menjahit
lapisan ototnya. Lihat ke dalam luka untuk
mengetahui letak ototnya. Otot biasanya tampak
sedikit lebih merah dan rasanya agak keras bila
disentuh. Penting sekali untuk menjahit otot ke
otot. Rasakan dasar dari luka, ketika anda sudah
mencapai ujung luka, berarti anda telah menutup
lapisan otot yang dalam
l. Setelah mencapai ujung luka yang paling akhir
dari luka, putarlah arah jarum anda dan mulailah
menjahit ke arah vagina, dengan menggunakan
jahitan untuk menutup jaringan subcuticuler.
Carilah lapisan subcuticuler umumnya lembut dan
memiliki warna yang sama dengan mukosa
vagina.
Peelaksana
7. Hal-hal yg Selama melakukan tindakan perhatikan keadaan umum
perlu dan privasi pasien
diperhatikan
4. Prosedur 1. PERALATAN
- Gunting episiotomi
- Apron plastik, masker, kacamata pelindung
- Sarung tangan DTT/steril dan Alas kaki/sepatu
boot karet
2. LANGKAH-LANGKAH
a. Pakai sarung tangan DTT atau steril dan lakukan
episiotomi secukupnya
b. Lakukan manuver McRobert’s :
- Dengan posisi ibu berbaring pada
punggungnya, minta ibu untuk menarik kedua
lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya.
Minta dua asisten untuk membantu ibu
- Tekan kepala bayi secara mantap dan terus-
menerus ke arah bawah (ke arah anus ibu)
untuk menggerakkan bahu anterior di bawah
simfisis pubis. Hindari tekanan yang
berlebihan pada kepala bayi karena mungkin
akan melukainya
- Secara bersamaan mintalah salah satu asisten
untuk memberikan sedikit tekanan suprapubis
ke arah bawah dengan lembut. Jangan lalukan
dorongan pada fundus, karena akan
mempengaruhi bahu lebih jauh dan bisa
menyebabkan ruptura uteri
c. Jika bahu tetap tidak lahir :
- Masukkan satu tangan ke dalam vagina &
lakukan penekanan pada bahu anterior, ke
arah sternum bayi, untuk memutar bahu bayi
& mengurangi diameter bahu.
- Jika perlu, lakukan penekanan pada bahu
posterior ke arah sternum
d. Jika bahu masih tetap tidak lahir :
- Masukkan satu tangan ke dalam vagina &
pegang tulang lengan atas yang berada pada
posisi posterior
- Fleksikan lengan bayi di bagian siku &
letakkan lengan tersebut melintang di dada
bayi
Peelaksan
a
7.hal-hal yg Selama melakukan tindakan perhatikan keadaan umum
dan privasi pasien
perlu
diperhatikan
BIDAN KOMPRESI BIMANUAL
PRAKTEK UTERUS
MANDIRI
SOP no dok: 01 no.revisi:- halaman:-
Terbit Tanggal : Ditetapkan
10 Mei 2014 Penanggung
jawab BPM
10.Prosedur 1. PERSIAPAN
Pasien :
Perut bawah dan lipatan paha sudah dibersihkan
dengan air dan sabun
Cairan infus sudah terpasang jika diperlukan
Uji fungsi dan kelengkapan peralatan
Siapkan alas bokong, sarung kaki dan penutup
perut bawah
3. PROSEDUR KERJA
3.1. KOMPRESI BIMANUAL INTERNA
a. Penolong berdiri di depan vulva. Oleskan larutan
antiseptik pada sarung tangan kanan. Dengan ibu jari
dan telunjuk tangan kiri, sisihkan kedua labium mayus
ke lateral dan secara obstetrik, masukkan tangan
kanan melalui introitus.
b. Kepalkan tangan kanan dan letakkan dataran
punggung jari telunjuk hingga kelingking pada forniks
anterior, dorong uterus ke kranio-anterior.
c. Tapak tangan kiri menekan bagian belakang korpus
uteri.
as
Peelaksan
a
7.hal-hal yg Selama melakukan tindakan perhatikan keadaan umum
dan privasi pasien
perlu
diperhatikan
15.Prosedur
1. PERSIAPAN
Pasien :
b. Cairan dan slang infus sudah terpasang.
Perut bawah dan paha sudah dibersihkan
c.Uji fungsi dan kelengkapan peralatan
resusitasi
d. Menyiapkan kain alas bokong dan penutup
perut bawah
e. Medikamentosa :
Analgetika ( Pethidin 1-2 mg/kg BB /
Ketamin HCl 0,5 mg/kg BB / tramadol 1-2
mg/kg BB
Sedativa ( Diazepam 10 mg )
Uterotonika ( Oksitosin, Ergometrin,
Prostaglandin )
Bethadine
Oksigen dan regulator
Penolong :
a. Celemek, masker, kacamata pelindung,
sepatu bot
b. Sarung tangan panjang DTT / Steril
c.Instrumen :
Klem : 2 buah
Spuit 5 cc dan jarum no. 23 : 4 buah
Wadah Plasenta : 1 buah
Kateter dan penampung air kemih : 1 buah
Heacting set : 1 set
d. Larutan Klorin 0,5 %
2. LANGKAH-LANGKAH
2.1. Tindakan Penetrasi ke Kavum Uteri
a. Mencuci tangan hingga siku dengan air
dan sabun kemudian keringkan
b. Memberikan sedativa dan analgetik
melalui karet infus
c. Memakai sarung tangan hingga mencapai
siku
d. Mengkaterisasi kandung kemih apabila ibu
tidak dapat berkemih sendiri
e. Menjepit tali pusat dengan klem dan
tegangkan tali pusat sejajar lantai
Peelaksan
a
7..hal-hal yg Selama melakukan tindakan perhatikan keadaan umum
dan privasi pasien
perlu
diperhatik
an